Share

145. Bagian 5

last update Last Updated: 2022-07-23 01:01:37

Semua sudah berkumpul di aula pertemuan istana Wijayanagara yang megah, Pangeran Harihara Akbar tampak sedang menceritakan apa yang dialaminya hingga akhirnya Bintang datang menyelamatkannya. Hingga saatnya tiba untuk Bintang menceritakan tentang perjalanannya untuk membebaskan Pangeran Harihara Akbar.

Dari perjalanannya di Kesultanan Bidar, Kesultanan Berar, Kesultanan Golkonda, Kesultanan Bijapur dan terakhir di Kesultanan Ahmadnagar, hingga akhirnya Bintang bisa menyelamatkan Pangeran Harihara Akbar, tapi tentu saja Bintang hanya bisa menceritakan yang perlu diceritakannya saja, tanpa menceritakan secara keseluruhan.

“Bintang.. Aku benar-benar tak tau bagaimana harus mengucapkan terima kasih padamu karena telah menyelamatkan Akbar” ucap Maharaja Harihara Raya lagi. Akbar adalah panggilan Maharaja Harihara Raya kepada Pangeran Harihara Akbar.

“Ayahanda tak perlu berterima kasih. Kakanda Akbar juga kakak ipar hamba. Jadi suda

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 2   145. Bagian 6

    “Bukannya berat kanda, tapi memang kanda yang tak bisa menahan nafsu yang kanda miliki” ucap Ahisma setelah mendengar pertualangan Bintang diberbagai kesultanan, termasuk pertualangan birahinya. Hanya saja memang ada beberapa yang memang tak Bintang ceritakan. Yaitu percumbuannya dengan Dewi Awatara, Putri Jodhaa Rai dan Putri Angkat Tuan Bukka Raya, Adriana, Bintang masih ingin menjaga perasaan Ahisma yang mendengarnya.Dengan lembut Bintang membelai wajah jelita Ahisma. “Maafkan kanda ya dinda.”“Maaf untuk apa kanda?”“Kanda tak bisa menjaga hati kanda untuk dinda” ucap Bintang tapi lagi-lagi Ahisma tersenyum seraya menarik nafas panjang.“Entah bagaimana dinda nanti harus menjelaskan hal ini pada dinda-dinda yang lain.” ucap Ahisma terlihat menarik nafas panjang.“Maafin kanda ya dinda” ucap Bintang lagi“Minta maafnya nanti sama dinda-dinda yang lain

    Last Updated : 2022-07-23
  • Ksatria Pengembara Season 2   145. Bagian 7

    “Dia juga memiliki nadi dewa sama seperti kanda, dinda” jelas Bintang hingga semakin berubahlah wajah Ahisma mendengar hal itu.“Di zaman seperti ini, masih ada seorang dewi yang masih hidup kanda. Berapa umurnya kanda?” tanya Ahisma lagi.“Entahlah dinda, mungkin ratusan tahun, atau bahkan sudah ribuan tahun” ucap Bintang menjelaskan.“Dengan umur begitu, berarti dia sudah sangat tua kanda”“Umurnya memang tua dinda, tapi wajahnya seperti wanita yang masih berumur 40 tahunan, karena katanya saat dia mempelajari Ilmu Dewa, pertumbuhan usianya berhenti di usia 40 tahun” jelas Bintang lagi.“Ilmu dewa apa yang dipelajarinya kanda?”“Ilmu Purana Awatara.” ucap Bintang.“Ilmu seribu wujud.” ulang Ahisma lagi dengan wajah terkejut. Rupanya Ahisma mengetahui tentang ilmu Purana Awatara.“Bena

    Last Updated : 2022-07-23
  • Ksatria Pengembara Season 2   145. Bagian 8

    Beberapa hari berlalu, Wijayanagara terlihat mulai sibuk mempersiapkan berbagai macam persiapan. Tuan Bukka Raya, Bintang, Pangeran Harihara Akbar dan Putri Ahisma Raya bergerak cepat mempersiapkan segala persiapan untuk peperangan yang akan terjadi dalam waktu dekat.Hari itu, Maharaja Harihara Raya kembali mengumpulkan para petinggi, pejabat, jago-jago istana dan jenderal-jenderal Wijayanagara di aula strategi. Turut hadir, Pangeran Harihara Akbar, Putri Ahisma Raya dan Bintang. Suasana tampak begitu sangat riuh di aula strategi, semua tampak tengah membahas peperangan yang sebentar lagi mungkin akan terjadi.Diantara semua yang hadir ditempat itu, ada sepasang mata yang sejak tadi terus menatap kearah Bintang. Bintangpun terkadang ikut menatap kearahnya dan keduanya saling melempar senyum. Sosok ini tampak duduk disebelah Perdana Menteri Bukka Raya. Dia adalah sosok gadis berparas cantik jelita yang tak asing lagi bagi Bintang, karena dia ada

    Last Updated : 2022-07-23
  • Ksatria Pengembara Season 2   145. Bagian 9

    “Wilayah Wijayanagara dikelilingi oleh lautan, baik dari kiri dan kanan maupun belakang, mereka pasti akan memanfaatkan hal ini dengan menyerang dari ketiga sisi dengan kekuatan 25.000 infanteri laut mereka. Sedangkan dari depan, mereka juga akan mengerahkan 100.000 infanteri darat mereka. Apakah ada saran mengenai hal ini?” tanya Perdana Menteri Bukka Raya lagi. Semua terdiam mendengar hal itu. Terlihat satu sama sama lain terlihat saling pandang.“Perdana menteri” salah seorang jago istana tampak bangkit berdiri dengan menjura hormat. “Untuk menambah kekuatan Wijayanagara, bagaimana kalau kita membuka pendaftaran para pendekar. Seperti yang diceritakan oleh Tuan Bintang, kalau kesultanan-kesultanan musuh telah banyak membuka pendaftaran para pendekar untuk menambah kekuatan mereka” ucap jago istana itu lagi seraya kembali menjura hormat dan kembali duduk ditempatnya.Putri Ahisma Raya tampak bangkit berdiri, seper

    Last Updated : 2022-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   145. Bagian 10

    Semua terlihat menarik nafas mendengar ucapan Putri Ahisma Raya, ada rasa kecewa karena tidak mendengar langsung strategi peperangan Putri Ahisma Raya, tapi mereka juga membenarkan ucapan Putri Ahisma Raya tentang kebocoran strategi peperangan, karena bisa saja ada mata-mata diantara mereka. Hal ini tentu saja sangat berbahaya bagi Wijayanagara.“Baik Tuan putri!” ucap semua orang yang ada ditempat itu hampir bersamaan menjawab perintah Putri Ahisma Raya. Putri Ahisma Raya tampak mengangguk mantap melihat hal itu.Sementara itu Maharaja Harihara Raya, Perdana Menteri Bukka Raya dan Bintang hanya tampak tersenyum melihat semangat dan kekompakan semua orang yang ada ditempat itu untuk mendukung taktik peperangan yang akan digunakan oleh Putri Ahisma Raya.Di akhir pertemuan.“Tuan Bintang.” sebuah suara terdengar menyapa Bintang sebelum Bintang pergi beranjak meninggalkan tempat itu. Bintang yang saat itu bersama Putri Ahism

    Last Updated : 2022-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   145. Bagian 11

    “Apa yang kau katakan Adriana!” ucap Prajurit Arkhan dengan sedikit keras dengan wajah sedikit memerah.“Kau sudah dengar. Aku tak bisa menikah denganmu, karena aku sudah tak mencintaimu lagi Arkhan!” ucap Putri Ahisma Raya tak kalah keras seraya ingin melangkah pergi. Tapi tangannya digenggam dengan keras oleh Prajurit Arkhan hingga langkah Adriana tertahan.“Kenapa? apa salahku? apa yang salah dengan hubungan kita?” ucap Prajurit Arkhan lagi keras.“Tidak ada salah dengan hubungan kita! hanya saja.. Aku telah mencintai laki-laki lain, Arkhan!” ucap Adriana lagi seraya menghempaskan tangannya dari genggaman tangan Prajurit Arkhan. Prajurit Arkhan terkejut merasakan tenaga yang sangat kuat menghempas tangannya hingga genggamannya terlepas.“Siapa laki-laki itu, Adriana?!” bentak Prajurit Arkhan.“Kau tak perlu tau Arkhan. Mulai sekarang, hubungan kita sudah berakhir.” ucap Adri

    Last Updated : 2022-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   145. Bagian 12

    “Ikut denganku, kak.”Kembali terdengar suara kecil Adriana seraya terbang menjauh dari Bintang. Bintang sendiri tetap diam seolah ragu untuk melakukan permintaan Adriana, sejenak Bintang memperhatikan Ahisma yang tengah tertidur pulas dipelukannya.“Ayo kak.”Kembali terdengar suara kecil Adriana yang rupanya kembali terbang kedekat Bintang. Bintang terlihat menarik nafas panjang, karena kalau hal ini dibiarkan bisa-bisa Ahisma terbangun.Dengan kode tangannya, Bintang menyuruh nyamuk Adriana keluar terlebih dulu dari kamarnya, maka nyamuk jelmaan Adrianapun segera terbang meninggalkan kamar Bintang. Bintang sendiri kini dengan sangat hati-hati melepaskan dirinya dari pelukan Ahisma, turun dari peraduan dan segera mengenakan pakaiannya kembali.Kembali dengan sangat hati-hati Bintang keluar dari kamar, sebelum keluar, Bintang kembali menolehkan pandangannya kearah peraduannya dimana terlihat sosok Ahisma masih tertidur lela

    Last Updated : 2022-07-24
  • Ksatria Pengembara Season 2   145. Bagian 13

    “Seperti yang pernah kukatakan pada kakak, jadi istri gelap atau kekasih gelappun aku bersedia," kata Adriana lagi dengan serius. "Asal selalu tetap bersama kakak” sambung Adriana lagi.Bintang semakin terdiam mendengar hal itu, keduanya saling bertatapan cukup lama satu sama lain.“Aku kangen sama kakak” ucap Adriana seraya mendekatkan dirinya kembali kepada Bintang, dipeluknya kembali leher Bintang, kali ini tidak ada penolakan dari Bintang.Adriana menatap Bintang dengan mata yang seolah-olah ingin menerkam Bintang. Akhirnya Adriana melumat kembali bibir Bintang dan kali ini Bintang membalas lumatan bibirnya dengan hisapan-hisapan kecil di bibir bawah dan atasnya. Lama keduanya berciuman dan kemudian Adriana merebahkan dirinya kebelakang seraya menarik leher Bintang, Bintang mengikutinya dan terus saling berciuman mesra, seakan saling mengerti, keduanya segera saling melepas pakaian, tubuh indah, putih dan mulus Adriana kini terpampang

    Last Updated : 2022-07-25

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status