Dalam sekejap Bintang sudah berada dipenginapannya, langsung menuju ke kamarnya dan betapa terkejutnya Bintang saat tak menemukan sosok Kim Si Hyang dikamar tersebut, tapi melihat keadaan dikamar itu, sepertinya tidak terjadi apa-apa dikamar tersebut, karena tidak ada sedikitpun yang berantakan, itu artinya tidak terjadi pertarungan dikamar itu. Ini yang membuat Bintang sedikit heran.
Seerrrr!
Sosok Ratu Neraka Es kini sudah berada dibelakang Bintang. Tanpa berbalik Bintang tau kalau itu adalah sosok Ratu Neraka Es.
“Dia sudah membawanya” ucap Ratu Neraka Es kini berada disebelah Bintang.
“Siapa dia?” tanya Bintang dengan tegas.
“Namanya Iblis Kematian” ucap Ratu Neraka Es lagi hingga membuat wajah Bintang berubah.
“Iblis Kematian” Bintang pernah mendengar nama Iblis Kematian dari para dewa pelindungnya. Iblis Kematian terkenal dengan kecepatannya yang sangat luar biasa. Dan itu sudah dibuktika
Di suatu tempat antah berantah. Hanya tebing-tebing batu terjal dan curam terlihat disepanjang mata memandang. “Uggghhh!” sebuah erangan terdengar disalah satu mulut goa yang terdapat ditebing-tebing terjal tersebut, jika kita coba melihat kedalamnya, erangan tersebut berasal dari sosok seorang wanita muda yang tengah terikat kaki dan tangannya yang dirantai terpaku kedinding-dinding goa batu tersebut. Sosok wanita berparas cantik putih dan jelita ini terlihat mulai membuka kedua matanya. Wajahnya yang putih jelita tampak terkejut saat menyadari keadaan dirinya yang terbelenggu dengan rantai-rantai besar dikedua kaki dan tangannya menempel didinding batu. Sejenak ditatapnya keadaan disekitarnya yang merupakan dinding-dinding batu, wanita cantik jelita ini menyadari kalau saat ini dirinya berada didalam sebuah goa batu yang cukup besar dan luas.Wajah jelitanya yang tadi terkejut, kini tampak sedikit tenang, dicoba ditatapnya rantai-rantai besi yang membelenggu kak
Tempat tinggal kediaman Iblis Kematian memang tidak seperti tempat pada umumnya, karena tempat ini berada di antara langit dan bumi, sehingga untuk bisa mencapai tempat ini, Bintang harus mengerahkan Cermin Sakti Alam Semestanya, dengan Mengambil Kekuatan Alam, Bintang bisa sampai ditempat kediaman Iblis Kematian yang berada diantara langit dan bumi tersebut. Itulah kenapa Iblis Kematian sampai heran melihat ada orang yang bisa sampai ketempat kediamannya tersebut.Sewaktu Iblis Kematian menyerangnya dengan kecepatan yang sangat mengagumkan, Bintang sengaja membiarkan tubuhnya diserang oleh Iblis Kematian, karena Bintang merasakan seluruh tubuhnya dipenuhi oleh kekuatan alam saat berada ditempat itu. Dan kekuatan alam yang berada full didalam tubuhnya, Bintang ingin mencoba merasakan serangan Iblis Kematian pada dirinya, hasilnya dapat terlihat bagaimana sosok Bintang terseret cukup jauh, walaupun sebenarnya tubuh Bintang yang terseret jauh. Hal ini dikarenakan tubuh
Dua tendangan bertemu diudara, tepat dugaan Bintang, dibelakangnya, Iblis Kematian telah melepaskan serangan Tendangan berkecepatan cahaya kearahnya. Tapi rupanya Bintangpun membalas dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan tendangan tanpa bayangannya.Deebbbb! Deebbbb! Deebbbb! Deebbbb!Selanjutnya keduanya saling bertarung dengan kecepatan tendangan masing-masing, Iblis Kematian dengan Tendangan berkecepatan cahayanya sedangkan Bintang dengan kecepatan tendangan tanpa bayangannya.Dhuarr !! Dhuarr !! Dhuarr !! Dhuarr !! Dhuarr !!Ledakan-ledakan beruntunpun terjadi disekitar pertarungan keduanya. Sungguh luar biasa pertarungan keduanya yang mengandalkan kecepatan tendangan mereka. Lagi-lagi Iblis Kematian merasakan serangannya sia-sia.Weeessshhh!Iblis Kematian melompat mundur menjauh, kini kedua mata Iblis Kematian tampak menatap tajam kearah Bintang dan Iblis Kematian seakan baru menyadari kalau lawannya saat ini be
Bintang dan Kim si Hyang berjalan dengan sangat mesra menyusuri jalan didalam sebuah hutan, Kim si Hyang tampak menggandeng erat tangan Bintang dan terkadang berjalan dengan merapatkan tubuhnya ke tubuh Bintang. Wajah keduanya terlihat begitu ceria dan bahagia menikmati hari-hari kebersamaan mereka. Kim si Hyang meminta Bintang untuk menempuh jalur darat untuk menuju ke India, karena Kim si Hyang ingin lebih berlama-lama bersama Bintang. Bintang menyetujui permintaan Kim si Hyang sehingga semakin membuat Kim si Hyang bahagia. Perjalanan kali ini seperti bulan madu kedua buat mereka untuk lebih lama bersama dan bermesraan. Tawa canda menghiasi perjalanan keduanya.Tiba-tiba saja Bintang menghentikan langkahnya, Kim si Hyang yang berjalan disebelahnya ikut berhenti, Kim si Hyang mengikuti pandangan Bintang yang menatap kearah depan. Di ujung pandangannya terlihat seseorang yang tengah duduk bersandar didepan sebatang pohon, melihat sosoknya, Kim si Hyang dapat menebak kalau sos
Kim si Hyang dan Iblis Kematian terlihat saling berhadapan satu sama lain. Kita tinggalkan sejenak urusan Bintang dan Iblis Kebajikan. Kim si Hyang menyadari kalau dengan sepasang sayap dipunggungnya, Iblis Kematian akan lebih mengandalkan serangan jarak jauhnya. Karena itulah Kim si Hyang akan menghadapinya dengan Seruling Esnya yang sangat cocok dipergunakan untuk serangan-serangan jarak jauh dalam pertarungan. Kali ini Kim si Hyang sudah jauh lebih siap untuk menghadapi Iblis Kematian, karena Bintang sudah membekalinya dengan ajian Mata Dewa untuk dapat melihat kecepatan gerak Iblis Kematian. Kini Mata Dewa dikerahkan oleh Kim si Hyang.Iblis Kematian terlebih dulu membuka serangan, kedua tangannya mengatup didepan dada, kedua mata Iblis Kematian tampak terpejam. Kim si Hyang yang melihat hal itu segera mengalunkan suara serulingnya. Kedua tangan Iblis Kematian yang mengatup terbuka seiring dengan terbukanya kedua mata Iblis Kematian yang berwarna biru terang, dan
Dhuarr !! Dhuarr !! Dhuarr !! Dhuarr !! Dhuarr !!Ledakan-ledakan dahsyat terjadi terjadi diudara. Lama kelamaan, serangan Iblis Kematian terlihat terdesak oleh serangan tiada henti oleh jurus tarian seribu pedang milik Kim si Hyang. Iblis Kematian menyadari hal itu jika terus terjadi akan sangat membahayakan dirinya.Menyadari hal itu, Iblis Kematian bertindak cepat. Sayap yang ada dipunggungnya tiba-tiba saja menghilang, dan ;Weeessshhh!Sosok Iblis Kematian menghilang dari pandangan. Dan secara tiba-tiba saja sosok Iblis Kematian sudah berada didekat Kim si Hyang dan langsung melancarkan serangan tendangan berkecepatan cahayanya kearah Kim si Hyang. Iblis Kematian yakin serangannya akan mengenai sasaran karena kecepatannya.Daaggghhhh!Senyum diwajah Iblis Kematian menghilang saat melihat tendangannya menghantam sesuatu yang kasat mata, Iblis Kematian berusaha untuk melihat lebih jelas, apa yang menghalangi tendangan berkecepata
Kim si Hyang menyadari bagaimana bahayanya serangan Iblis Kematian, maka ;Huuuppp!Kim si Hyang melompat tinggi keudara dan dengan cepat meraih Seruling Esnya kembali. Iblis Kematian yang melihat lawannya melesat keatas, dengan cepat kembali memburunya.Tuuiittt...!! Tuuiittt...!! Tuuiittt...!!Tapi Kim si Hyang lebih mendahului meniup serulingnya hingga terdengar mengalun.Wuuuttt! Wuuuttt! Wuuuttt! Wuuuttt!Dari lubang-lubang seruling itu keluar sinar-sinar merah yang langsung membentuk wujud burung hong yang langsung melesat kebawah, inilah jurus tarian burung hong dari seruling naga emas.Iblis Kematian yang saat itu tengah melesat keatas kearah Kim si Hyang terkejut melihat hal itu, tak ada kesempatan bagi Iblis Kematian untuk menghindar, maka Iblis Kematian bertindak nekat dengan memutar tubuhnya laksana baling-baling, melesat menyongsong serangan burung hong Kim si Hyang yang juga tengah melesat cepa
Sosok Iblis Kebajikan sudah berhadap-hadapan langsung dengan sosok Bintang. Keduanya memang mencari tempat yang cukup jauh dari pertarungan Iblis Kematian dan Kim si Hyang.“Keluarkan pedangmu Ksatria Pengembara!” ucap Iblis Kebajikan lagi. Iblis Kebajikan memang berjiwa ksatria dalam bertarung dengan lawannya. Karena sikap ksatria Iblis Kebajikan inilah yang membuat Bintang akhirnya mencabut lepas Pedang Bintang Angkasa dari punggungnya.Sregggg!Pedang Bintang Angkasa tercabut dari warangkanya.“Bersiaplah menerima serangan golok nirwanaku ini!” ucap Iblis Kebajikan lagi seraya mengangkat golok besar ditangannya. Bintang ikut mengangkat Pedang Bintang Angkasanya dan menyilangkannya di depan dada.“Hyaattttt!” Iblis Kebajikan menyerang terlebih dahulu dengan golok nirwananya.“Hiiyattttt!” Bintangpun tak mau kalah, Pedang Bintang Angkasanya