Dhuarr !! Dhuarr !! Dhuarr !! Dhuarr !! Dhuarr !!
Ledakan-ledakan dahsyat terjadi terjadi diudara. Lama kelamaan, serangan Iblis Kematian terlihat terdesak oleh serangan tiada henti oleh jurus tarian seribu pedang milik Kim si Hyang. Iblis Kematian menyadari hal itu jika terus terjadi akan sangat membahayakan dirinya.
Menyadari hal itu, Iblis Kematian bertindak cepat. Sayap yang ada dipunggungnya tiba-tiba saja menghilang, dan ;
Weeessshhh!
Sosok Iblis Kematian menghilang dari pandangan. Dan secara tiba-tiba saja sosok Iblis Kematian sudah berada didekat Kim si Hyang dan langsung melancarkan serangan tendangan berkecepatan cahayanya kearah Kim si Hyang. Iblis Kematian yakin serangannya akan mengenai sasaran karena kecepatannya.
Daaggghhhh!
Senyum diwajah Iblis Kematian menghilang saat melihat tendangannya menghantam sesuatu yang kasat mata, Iblis Kematian berusaha untuk melihat lebih jelas, apa yang menghalangi tendangan berkecepata
Kim si Hyang menyadari bagaimana bahayanya serangan Iblis Kematian, maka ;Huuuppp!Kim si Hyang melompat tinggi keudara dan dengan cepat meraih Seruling Esnya kembali. Iblis Kematian yang melihat lawannya melesat keatas, dengan cepat kembali memburunya.Tuuiittt...!! Tuuiittt...!! Tuuiittt...!!Tapi Kim si Hyang lebih mendahului meniup serulingnya hingga terdengar mengalun.Wuuuttt! Wuuuttt! Wuuuttt! Wuuuttt!Dari lubang-lubang seruling itu keluar sinar-sinar merah yang langsung membentuk wujud burung hong yang langsung melesat kebawah, inilah jurus tarian burung hong dari seruling naga emas.Iblis Kematian yang saat itu tengah melesat keatas kearah Kim si Hyang terkejut melihat hal itu, tak ada kesempatan bagi Iblis Kematian untuk menghindar, maka Iblis Kematian bertindak nekat dengan memutar tubuhnya laksana baling-baling, melesat menyongsong serangan burung hong Kim si Hyang yang juga tengah melesat cepa
Sosok Iblis Kebajikan sudah berhadap-hadapan langsung dengan sosok Bintang. Keduanya memang mencari tempat yang cukup jauh dari pertarungan Iblis Kematian dan Kim si Hyang.“Keluarkan pedangmu Ksatria Pengembara!” ucap Iblis Kebajikan lagi. Iblis Kebajikan memang berjiwa ksatria dalam bertarung dengan lawannya. Karena sikap ksatria Iblis Kebajikan inilah yang membuat Bintang akhirnya mencabut lepas Pedang Bintang Angkasa dari punggungnya.Sregggg!Pedang Bintang Angkasa tercabut dari warangkanya.“Bersiaplah menerima serangan golok nirwanaku ini!” ucap Iblis Kebajikan lagi seraya mengangkat golok besar ditangannya. Bintang ikut mengangkat Pedang Bintang Angkasanya dan menyilangkannya di depan dada.“Hyaattttt!” Iblis Kebajikan menyerang terlebih dahulu dengan golok nirwananya.“Hiiyattttt!” Bintangpun tak mau kalah, Pedang Bintang Angkasanya
Iblis Kebajikan sendiri terlihat mengangkat golok ditangannya keatas, kedua mata Iblis Kebajikan terlihat terpejam lalu secara perlahan golok itu dibawanya turun kebawah, tepat di depan wajahnya.Pllassshhh!Golok ditangan Iblis Kebajikan memancar aura keemasan dari gagang golok menjalar hingga ke ujung golok.Bintang yang melihat hal itupun segera bertindak. Bintang kemudian mengambil sikap tegak lurus seperti huruf alif, Pedang Bintang Angkasa digenggam dengan kedua tangan perlahan terangkat keatas. Begitu pedang berada diposisi lurus menjulang kelangit, tiba-tiba saja pedang ditangan Bintang menjelma menjadi bayangan beberapa buah banyaknya, tapi hal itu tak berlangsung lama, bayangan pedang kembali menyatu dengan tunggal ditangan Bintang, Bintang memundurkan kaki kanannya kebelakang dengan menarik pedangnya berdiri hingga berada disebelah wajahnya, kedua tangan Bintang masih memegang dengan erat pedang ditanganya. Aura dahsyat terpancar hebat dari s
TEWAS. Mungkin itu yang ada dipikiran Bintang dan pikiran kita para pembaca, karena sosok Iblis Kebajikan benar-benar hancur disetengah tubuhnya, bahkan sebelah tangan dan sebelah kakinyapun ikut hancur, tapi walaupun dalam keadaan yang sangat parah seperti itu, sosok Iblis Kebajikan masih berusaha untuk bertahan dengan tetap berdiri dengan salah satu kakinya saja yang tersisa. Dari mulut Iblis Kebajikan terdengar alunan sutra terdengar, dan ;“Tidak mati!” terdengar ucapan Iblis Kebajikan lagi dan kembali wajah Bintang berubah saat melihat bagaimana sosok Iblis Kebajikan yang hancur setengah tubuhnya, secara perlahan kembali utuh seperti sedia kala, kulit tubuhnya yang terbakar mulai pulih membentuk tubuhnya kembali, sebelah tangan dan sebelah kakinya yang hancur terbakar mulai tumbuh kembali seperti sediakala. Hingga akhirnya sosok Iblis Kebajikan kembali sempurna seperti semula dan ini benar-benar mengejutkan bagi Bintang yang melihatnya dengan mata me
Bintang yang berada ditengah kepungan, segera membuka langkah jurusnya, gerakan Bintang terlihat begitu lembut dan sangat ringan sekali, seakan gerakan Bintang seperti air yang mengalir, mengikuti kemana angin bergerak. Bintang saat ini tengah menggunakan jurus tai chinya untuk menghadapi ke-8 sosok Iblis Kebajikan.Hyyyaatttt! Hyyyaatttt! Hyyyaatttt!Ke-8 sosok Iblis Kebajikan menyerang Bintang secara bersamaan. Bintang segera menyambutnya dengan jurus tai chi seorang diri melawan sekelompok orang. Selanjutnya terlihatlah bagaimana Ke-8 sosok Iblis Kebajikan yang menghadapi Bintang seorang diri. Tapi walaupun begitu, sedikitpun Bintang tidak terlihat kerepotan menghadapi Ke-8 sosok Iblis Kebajikan, justru terlihat Ke-8 sosok Iblis Kebajikan yang menjadi kerepotan sendiri karena setiap serangan yang dilancarkan selalu dapat Bintang kembalikan padanya.Deessss! Deessss! Deessss! Deessss!Bahkan beberapa kali, beberapa sosok Iblis
Sementara itu ditempat yang sangat jauh. Tepatnya didalam sebuah bangunan yang persis sebuah kuil, didalam sebuah ruangan yang disejauh mata memandang hanya ada sebuah danau didalam ruangan tersebut. Sebuah pancaran cahaya keemasan tampak jatuh kedalam ruangan tersebut yang berasal dari atap yang terbuka di atasnya, sehingga cahaya matahari bisa masuk kedalamnya. Dan bias cahaya matahari ini tampak jatuh tepat pada sesosok tubuh yang tampak seperti tengah melakukan tapa meditasi. Sosok ini tampak wajahnya sangat kharismatik sekali, mengenakan pakaian seorang brahmana, kepalanya tampak polos alias tanpa rambut, kedua telinganya tampak memanjang kebawah, dari pakaian jubah yang dikenakannya, kita dapat mengetahui kalau sosok yang bermeditasi di atas patung seekor harimau kumbang itu adalah seorang rahib. Kedua matanya tampak terpejam, ditangan kanannya tampak tergenggam sebuah tongkat keemasan, entah karena pantulan bias cahaya matahari yang masuk dan menyinari tubuhnya atau memang wa
ALIRAN JALAN MENUJU NIRWANA. Sebuah aliran yang berada dinegeri tibet, dipimpin oleh seorang rahib ternama dengan gelar Dalai Lama. "Dalai" artinya "lautan" dalam bahasa Mongol, dan "Lama" (bla ma) adalah bahasa Tibet untuk "guru", dan dapat juga berarti "rahib". Aliran ini cukup berkembang dengan pesat didataran tibet, pengikutnya sudah mencapai jutaan orang yang tersebar kemana-mana. Dalam Aliran Jalan Menuju Nirwana, Dalai Lama dipercaya oleh para pengikutnya sebagai perwujudan insani dari bodhisattva. Tidak seorangpun yang tau sudah berapa usia Dalai Lama sekarang, tapi keberadaannya di Aliran Jalan Menuju Nirwana sudah lebih dari 100 tahun. Tapi wajahnya yang muda dan penampilannya yang kharismatik tidak mengambarkan usianya yang mungkin sudah lebih dari satu abad. Untuk membantu tugasnya dalam menjalankan alirannya, Dalai Lama memiliki 9 orang murid utama yang disebut sebagai rahib suci. Mereka adalah ;
Sore itu, langkah seorang lelaki muda tampan terlihat berhenti di depan sebuah pintu gerbang sebuah kota yang cukup ramai penduduknya. Melihat pakaian yang dikenakannya yang sangat berbeda dari orang yang berlalu lalang dikota tersebut, jelas sosok lelaki muda tampan ini adalah seorang pendekar dari negeri jauh. Matanya tajam menatap keadaan di depannya, diantara kedua alisnya terlihat sebuah mutiara merah tersampir. Rambutnya terlihat dikuncir rapi membentuk ekor kuda, sebilah pedang juga tampak tersampir dipunggungnya. Melihat bentuk dan bilah pegangan pedang tersebut, kita tentu dapat mengenalinya, kerena bentuk pedang itu sangat khas sekali, tidak ada pedang didunia yang memiliki bentuk seperti itu. Pedang itu tak lain adalah Pedang Bintang Angkasa. Pemiliknya tentu tak lain dan tak bukan adalah Bintang. Ksatria Pengembara.Bintang saat ini memang tengah menuju ke Wijayanagara untuk mengunjungi dan menjemput salah satu istrinya, Putri Ahisma Raya. Dan sebentar la
Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta
Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan
“Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be
Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan
Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike
“Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y
Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j
Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej
Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig