Sosok Iblis Kebajikan sudah berhadap-hadapan langsung dengan sosok Bintang. Keduanya memang mencari tempat yang cukup jauh dari pertarungan Iblis Kematian dan Kim si Hyang.
“Keluarkan pedangmu Ksatria Pengembara!” ucap Iblis Kebajikan lagi. Iblis Kebajikan memang berjiwa ksatria dalam bertarung dengan lawannya. Karena sikap ksatria Iblis Kebajikan inilah yang membuat Bintang akhirnya mencabut lepas Pedang Bintang Angkasa dari punggungnya.
Sregggg!
Pedang Bintang Angkasa tercabut dari warangkanya.
“Bersiaplah menerima serangan golok nirwanaku ini!” ucap Iblis Kebajikan lagi seraya mengangkat golok besar ditangannya. Bintang ikut mengangkat Pedang Bintang Angkasanya dan menyilangkannya di depan dada.
“Hyaattttt!” Iblis Kebajikan menyerang terlebih dahulu dengan golok nirwananya.
“Hiiyattttt!” Bintangpun tak mau kalah, Pedang Bintang Angkasanya
Iblis Kebajikan sendiri terlihat mengangkat golok ditangannya keatas, kedua mata Iblis Kebajikan terlihat terpejam lalu secara perlahan golok itu dibawanya turun kebawah, tepat di depan wajahnya.Pllassshhh!Golok ditangan Iblis Kebajikan memancar aura keemasan dari gagang golok menjalar hingga ke ujung golok.Bintang yang melihat hal itupun segera bertindak. Bintang kemudian mengambil sikap tegak lurus seperti huruf alif, Pedang Bintang Angkasa digenggam dengan kedua tangan perlahan terangkat keatas. Begitu pedang berada diposisi lurus menjulang kelangit, tiba-tiba saja pedang ditangan Bintang menjelma menjadi bayangan beberapa buah banyaknya, tapi hal itu tak berlangsung lama, bayangan pedang kembali menyatu dengan tunggal ditangan Bintang, Bintang memundurkan kaki kanannya kebelakang dengan menarik pedangnya berdiri hingga berada disebelah wajahnya, kedua tangan Bintang masih memegang dengan erat pedang ditanganya. Aura dahsyat terpancar hebat dari s
TEWAS. Mungkin itu yang ada dipikiran Bintang dan pikiran kita para pembaca, karena sosok Iblis Kebajikan benar-benar hancur disetengah tubuhnya, bahkan sebelah tangan dan sebelah kakinyapun ikut hancur, tapi walaupun dalam keadaan yang sangat parah seperti itu, sosok Iblis Kebajikan masih berusaha untuk bertahan dengan tetap berdiri dengan salah satu kakinya saja yang tersisa. Dari mulut Iblis Kebajikan terdengar alunan sutra terdengar, dan ;“Tidak mati!” terdengar ucapan Iblis Kebajikan lagi dan kembali wajah Bintang berubah saat melihat bagaimana sosok Iblis Kebajikan yang hancur setengah tubuhnya, secara perlahan kembali utuh seperti sedia kala, kulit tubuhnya yang terbakar mulai pulih membentuk tubuhnya kembali, sebelah tangan dan sebelah kakinya yang hancur terbakar mulai tumbuh kembali seperti sediakala. Hingga akhirnya sosok Iblis Kebajikan kembali sempurna seperti semula dan ini benar-benar mengejutkan bagi Bintang yang melihatnya dengan mata me
Bintang yang berada ditengah kepungan, segera membuka langkah jurusnya, gerakan Bintang terlihat begitu lembut dan sangat ringan sekali, seakan gerakan Bintang seperti air yang mengalir, mengikuti kemana angin bergerak. Bintang saat ini tengah menggunakan jurus tai chinya untuk menghadapi ke-8 sosok Iblis Kebajikan.Hyyyaatttt! Hyyyaatttt! Hyyyaatttt!Ke-8 sosok Iblis Kebajikan menyerang Bintang secara bersamaan. Bintang segera menyambutnya dengan jurus tai chi seorang diri melawan sekelompok orang. Selanjutnya terlihatlah bagaimana Ke-8 sosok Iblis Kebajikan yang menghadapi Bintang seorang diri. Tapi walaupun begitu, sedikitpun Bintang tidak terlihat kerepotan menghadapi Ke-8 sosok Iblis Kebajikan, justru terlihat Ke-8 sosok Iblis Kebajikan yang menjadi kerepotan sendiri karena setiap serangan yang dilancarkan selalu dapat Bintang kembalikan padanya.Deessss! Deessss! Deessss! Deessss!Bahkan beberapa kali, beberapa sosok Iblis
Sementara itu ditempat yang sangat jauh. Tepatnya didalam sebuah bangunan yang persis sebuah kuil, didalam sebuah ruangan yang disejauh mata memandang hanya ada sebuah danau didalam ruangan tersebut. Sebuah pancaran cahaya keemasan tampak jatuh kedalam ruangan tersebut yang berasal dari atap yang terbuka di atasnya, sehingga cahaya matahari bisa masuk kedalamnya. Dan bias cahaya matahari ini tampak jatuh tepat pada sesosok tubuh yang tampak seperti tengah melakukan tapa meditasi. Sosok ini tampak wajahnya sangat kharismatik sekali, mengenakan pakaian seorang brahmana, kepalanya tampak polos alias tanpa rambut, kedua telinganya tampak memanjang kebawah, dari pakaian jubah yang dikenakannya, kita dapat mengetahui kalau sosok yang bermeditasi di atas patung seekor harimau kumbang itu adalah seorang rahib. Kedua matanya tampak terpejam, ditangan kanannya tampak tergenggam sebuah tongkat keemasan, entah karena pantulan bias cahaya matahari yang masuk dan menyinari tubuhnya atau memang wa
ALIRAN JALAN MENUJU NIRWANA. Sebuah aliran yang berada dinegeri tibet, dipimpin oleh seorang rahib ternama dengan gelar Dalai Lama. "Dalai" artinya "lautan" dalam bahasa Mongol, dan "Lama" (bla ma) adalah bahasa Tibet untuk "guru", dan dapat juga berarti "rahib". Aliran ini cukup berkembang dengan pesat didataran tibet, pengikutnya sudah mencapai jutaan orang yang tersebar kemana-mana. Dalam Aliran Jalan Menuju Nirwana, Dalai Lama dipercaya oleh para pengikutnya sebagai perwujudan insani dari bodhisattva. Tidak seorangpun yang tau sudah berapa usia Dalai Lama sekarang, tapi keberadaannya di Aliran Jalan Menuju Nirwana sudah lebih dari 100 tahun. Tapi wajahnya yang muda dan penampilannya yang kharismatik tidak mengambarkan usianya yang mungkin sudah lebih dari satu abad. Untuk membantu tugasnya dalam menjalankan alirannya, Dalai Lama memiliki 9 orang murid utama yang disebut sebagai rahib suci. Mereka adalah ;
Sore itu, langkah seorang lelaki muda tampan terlihat berhenti di depan sebuah pintu gerbang sebuah kota yang cukup ramai penduduknya. Melihat pakaian yang dikenakannya yang sangat berbeda dari orang yang berlalu lalang dikota tersebut, jelas sosok lelaki muda tampan ini adalah seorang pendekar dari negeri jauh. Matanya tajam menatap keadaan di depannya, diantara kedua alisnya terlihat sebuah mutiara merah tersampir. Rambutnya terlihat dikuncir rapi membentuk ekor kuda, sebilah pedang juga tampak tersampir dipunggungnya. Melihat bentuk dan bilah pegangan pedang tersebut, kita tentu dapat mengenalinya, kerena bentuk pedang itu sangat khas sekali, tidak ada pedang didunia yang memiliki bentuk seperti itu. Pedang itu tak lain adalah Pedang Bintang Angkasa. Pemiliknya tentu tak lain dan tak bukan adalah Bintang. Ksatria Pengembara.Bintang saat ini memang tengah menuju ke Wijayanagara untuk mengunjungi dan menjemput salah satu istrinya, Putri Ahisma Raya. Dan sebentar la
Sosok berjubah putih itu menyingkap jubah dikepalanya hingga terlihatlah seraut wajah cantik jelita yang tentu kita mengenalinya, dia adalah Ratu Neraka Es. Bintang tiba-tiba terbangun dan bangkit duduk dari pembaringannya.“Ratu Es! Apa yang kau lakukan disini?!” ucap Bintang.“Tuan sudah lihat apa yang aku lakukan bukan ?” ucap Ratu Neraka Es dengan tersenyum nakal.“Jadi kau yang terus mengikutiku selama ini Ratu Es.” ucap Bintang yang memang sudah menyadari kalau ada yang mengikutinya, bahkan sejak berada dipintu gerbang kota sore tadi, tapi Bintang belum tau kalau sosok yang mengikutinya itu adalah Ratu Neraka Es. Ratu Neraka Es sendiri dengan tersenyum menggoda tampak bangkit dan mengambil duduk disebelah Bintang.“Aku sudah menghianati Iblis Langit, kalau tidak mengikuti tuan. Kemana lagi aku harus meminta perlindungan” ucap Ratu Neraka Es lagi.“Bukankah kau bisa pergi kem
Keesokan harinya, Bintang kembali melanjutkan perjalanannya, tapi kali ini Bintang tidak sendiri, Ratu Neraka Es berjalan menemaninya, Ratu Neraka Es berjanji saat tiba di wilayah kerajaan Wijayanagara, Ratu Neraka Es akan pergi meninggalkan Bintang sendiri. Maka Bintangpun tidak bisa menolaknya lagi mendengar hal itu. Kini bersama Ratu Neraka Es, keduanya segera melanjutkan perjalanan mereka. Keduanya tampak mengenakan caping bambu dikepala mereka.Tak sampai setengah hari perjalanan, Bintang dan Ratu Neraka Es sudah tiba diperbatasan wilayah Wijayanagara, keduanya tampak melewati sebuah jalan setapak yang ada dipinggiran sebuah hutan. Dari arah yang berlawanan terlihat pula dua sosok bercaping yang tengah berjalan kearah mereka.Sosok ke-4nya terlihat semakin berjalan mendekat dan semakin terlihat kini kalau kedua orang bercaping yang berjalan berlawanan arah dengan Bintang dan Ratu Neraka Es adalah dua sosok rahib, dan Bintang sedikit tertarik melihat pakaian kedua