“Heaattt!”. Putri Jossie justru melompat tinggi menghindari serangan Pangeran Nasir. Melihat hal itu, Pangeran Nasirpun tak ingin serangannya lewat begitu saja. Begitu sosok Putri Jossie menghindari serangannya dengan melompat tinggi keatas, Pangeran Nasir serangan merubah serangannya dengan ikut melesat keatas. Bukannya terkejut dengan serangan itu, Putri Jossie justru terlihat tersenyum. Hal ini cukup mengejutkan bagi Pangeran Nasir.
“Kenapa dia tersenyum. ah dia hanya menggertakku”. Batin Pangeran Nasir lagi tak mau ambil pusing dengan melanjutkan serangannya, Pangeran Nasir yakin ‘Telapak Dewa Api’ miliknya tak terkalahkan.
Di udara, Putri Jossie tiba-tiba saja melakukan gerakan putaran yang sangat cepat sekali untuk menghindari serangan Pangeran Nasir dan langsung melancarkan serangan totokan 5 benuanya.
Serangan yang tiba-tiba itu membuat Pangeran Nasir tak kuasa untuk menghindarinya, tapi Pangeran Nasi
Gubernur Giza kembali mengumpulkan semua orang di dalam kediaman megahnya. Termasuk Bintang dan keluarganya. Semua pandangan kini tampak menatap kearah Bintang dengan tatapan kagum, bahkan termasuk Gubernur Giza sendiri, Putri Jossie dan Putri Bonniepun ikut menatap kagum kearah Bintang, terutama Putri Jossie yang benar-benar berhutang nyawa kepada Bintang.“Saya benar-benar mengucapkan terima kasih yang tak terhingga untuk tuan Bintang. karena telah menyelamatkan Jossie” ucap Gubernur Giza lagi.“Saya hanya melakukan yang saya bisa tuan gubernur” ucap Bintang lagi dengan penuh kerendahan hati.“Kalau saya boleh tau, siapakah tuan ini sebenarnya?!” tanya Pangeran Nasir tiba-tiba.“Saya hanyalah seorang pengembara biasa pangeran”Pangeran Nasir sendiri tampak menatap kearah sosok Bintang dengan tatapan seksama, hingga akhirnya Pangeran Nasir tampak mengeluarkan sebuah gulungan kertas dari balik pakaian
“Terima kasih Sarah. kau memang istri yang baik” ucap Bintang lagi.“Tapi. maukah kakak berjanji sama Sarah” ucap Sarah pelan hingga menarik perhatian Bintang.“Apapun yang terjadi. kakak tidak akan pernah meninggalkan Sarah dan William” ucap Sarah tertunduk.Bintang dengan cepat mengangkat wajah Sarah yang tertunduk dengan tangannya.“Apa yang kau katakan Sarah.. Sarah adalah istri kakak. William adalah anak kita. Seumur hidup akan selalu kakak jaga dan kakak sayangi kalian berdua” ucap Bintang lagi hingga membuat wajah Sarah tersenyum sumringah.“Terima kasih kak. terima kasih” ucap Sarah lagi seraya kembali membenamkan dirinya dipelukan Bintang. Bintangpun membalasnya dengan erat dan hangat.Cukup lama keduanya kembali tenggelam dalam pelukan penuh kehangatan dan kemesraan itu hingga akhirnya Sarah kembali merenggangkan pelukannya.“Kakak mau Sarah pijit. Sarah liat
Beberapa hari kemudian, Bintang dan keluarganyapun berangkat dengan kapal layar yang dipersiapkan oleh Gubernur Giza. Putri Bonnie dan Putri Jossie juga ikut menyertai Bintang, bahkan Tuan muda Aziz yang sangat ingin juga berguru pada Bintang ikut menyertainya. Juga Pangeran Nasir yang sangat penasaran dengan sosok Bintang ikut mengantarkan Bintang dalam pelayaran. Pangeran Nasir ingin mengenal sosok Bintang lebih jauh. Mengenal seseorang yang menjadi buronan nomor 1 di Istana Timur tentu sangat penting bagi Pangeran Nasir. Dengan alasan keikutsertaannya akan membuat pelayaran mereka akan mudah, karena disetiap perbatasan, kapal mereka akan bisa berlayar tanpa pemeriksaan karena adanya Pangeran Nasir dikapal tersebut.Selama pelayaran itu pula mereka bisa mengenal Bintang lebih jauh, tentu saja informasi ini mereka dapatkan dari Bruce yang memang sangat suka menceritakan tentang kehebatan Bintang. Untunglah Bruce tidak mengetahui tentang apa yang terjadi pada Putri S
Keesokan harinya.Kapal layar yang Bintang tumpangi tampak mendekati sebuah pulau yang tidak cukup besar, tapi juga tidak cukup kecil. Semua menyangka kalau mereka akan mendarat dipulau itu, tapi Bintang justru meminta kapal layar yang mereka tumpangi berhenti sebelum mencapai pulau tersebut. Semua heran tapi Bintang hanya tersenyum seraya menatap kearah pulau.Semua yang berada diatas kapal mengikuti pandangan Bintang yang menatap kearah pulau tersebut dan tiba-tiba saja wajah-wajah mereka berubah. Dari arah sebelah kiri pulau tampak muncul sebuah kapal layar besar, bahkan ukurannya sangat besar sekali. Lebih besar dari kapal mewah yang Bintang tumpangi saat ini.Semua yang diatas kapal semakin terkejut saat melihat bendera dikapal besar itu.“Perompak” ucap Pangeran Nasir dan Tuan muda Aziz hampir bersamaan saat mengenali bendera tengkorak dikapal tersebut. Hampir saja Pangeran Nasir dan Tuan muda Aziz memerintahkan para prajurit yang ada di
Satu demi satu Bintang memperkenalkan wanita-wanita cantik yang ada didekatnya saat itu, termasuk Sheeva.“Mereka semua adalah istriku Sarah” ucap Bintang lagi sehingga membuat wajah Sarah langsung berubah. Termasuk Bruce yang ikut terkejut saat mendengar kalau Sheeva juga sudah menjadi istri ayahnya Bintang.“Ja..jadi kakak sudah.?!!” tanya Bruce kepada Sheeva. Sheeva tersenyum dan hanya mengangguk.“Bruce boleh memanggil kakak juga boleh memanggil ibu” ucap Sheeva tersenyum kepada Bruce.“Ibu” ucap Bruce lagi dengan suara bergetar.“Kakak saja deh. Sudah kebiasaan” ucap Bruce tersenyum, Sheeva ikut tersenyum dan mengangguk.“Venus, Vanesh, Diana, Sheeva. ini Sarah, istriku” ucap Bintang memperkenalkan Sarah sebagai istrinya. Venus, Vanesh, Diana dan Sheeva tampak menatap kearah Sarah dengan pandangan penuh arti. Dan Sheeva tampak berubah wajahnya mendengar nama Sarah d
Dataran tengah tiongkok geger, sebuah wabah aneh melanda negeri itu, wabah yang sudah memakan korban hampir 90.000 orang lebih dan yang meninggal akibat wabah tersebut sudah mencapai 3.000 orang. Wabah penyakit yang gejalanya mirip flu biasa! Bedanya orang yang terkena wabah ini akan mengalami demam tinggi, batuk dan sesak napas, hingga akhirnya meninggal. Negeri tiongkok terisolasi dari dunia luar, bahkan kotaraja yang menjadi pusat kerajaan dinasti ming harus dikarantina, tidak ada yang boleh keluar masuk kotaraja tanpa izin Kaisar Zhu Yuan-Zhang, kaisar dinasti ming.Bukan saja kotaraja yang terlihat sepi oleh para penduduk yang lebih banyak tinggal dirumah, kalaupun terpaksa harus keluar, para penduduk terlihat menggunakan apa saja untuk menutupi tubuh dan wajah mereka agar tidak tertular penyakit tersebut, tapi diluar kotarajapun jalan-jalan terlihat sepi, hanya para tabib yang tampak berkeliaran karena memang diperintahkan oleh Kaisar Zhu Yuan-Zhang untuk merawat orang-
Di salah satu tempat di tempat yang masih menjadi bagian Istana Ming.Trang! Trang! Trang! Trang! Trang! Trang!Terdengar suara benturan senjata yang memercikan pijaran bunga api yang berasal dari dua buah pedang yang saling berbenturan. Satu pedang bergagang emas tampak dipegang oleh seorang pemuda gagah bermata sipit, berpakaian layaknya seorang pangeran, dia adalah Pangeran Zhu Biao putra pertama Kaisar Zhu Yuan-Zhang, sedangkan satu lagi adalah seorang wanita berparas cantik jelita, kecantikan yang sungguh bagaikan seorang dewi yang turun dari kayangan, dialah Putri Yuan Ming Zhu.Trang! Trang! Trang! Trang! Trang! Trang!Keduanya terus saja beradu jurus dengan pedang ditangan, pangeran Zhu Biao yang menggunakan jurus Jurus Pedang Putra Langit, sedangkan Yuan Ming Zhu menggunakan jurus pedang lentur ditambah ilmu pedang bayangan yang diajarkan Bintang padanya. Keduanya mampu bertarung dengan sengitnya.Kaisar Zhu Yuan
Malam datang, keadaan diibukota raja dinasti ming terlihat sepi, karena memang jam malam telah berlakukan semenjak wabah penyakit menyebar. Sementara itu disalah satu kamar yang ada ditempat kediaman Jenderal Yuan Chonghuan.“Bagaimana keadaan kanda?”. ucap Yuan seraya mendekati sosok Bintang yang sudah sejak tadi menunggunya diatas peraduan. Yuan baru saja selesai merias dirinya didepan meja riasnya.“Kanda baik-baik saja dinda”. ucap Bintang tersenyum melihat istri tercintanya Yuan sudah berada didekatnya. Dengan lembut Yuan terlihat memeluk Bintang, Bintang membalasnya dengan hangat. Yuan terlihat merebahkan dirinya dipangkuan Bintang.“Kanda sangat rindu sekali dengan dinda, kanda takut sekali saat mendengar dari anak buah Lilith yang mengatakan tentang keadaan disini”. ucap Bintang lagi seraya membelai lembut wajah jelita Yuan.“Dinda juga kanda”. ucap Yuan lagi tersenyum, dipeluknya dengan hangat leher