Malam datang, keadaan diibukota raja dinasti ming terlihat sepi, karena memang jam malam telah berlakukan semenjak wabah penyakit menyebar. Sementara itu disalah satu kamar yang ada ditempat kediaman Jenderal Yuan Chonghuan.
“Bagaimana keadaan kanda?”. ucap Yuan seraya mendekati sosok Bintang yang sudah sejak tadi menunggunya diatas peraduan. Yuan baru saja selesai merias dirinya didepan meja riasnya.
“Kanda baik-baik saja dinda”. ucap Bintang tersenyum melihat istri tercintanya Yuan sudah berada didekatnya. Dengan lembut Yuan terlihat memeluk Bintang, Bintang membalasnya dengan hangat. Yuan terlihat merebahkan dirinya dipangkuan Bintang.
“Kanda sangat rindu sekali dengan dinda, kanda takut sekali saat mendengar dari anak buah Lilith yang mengatakan tentang keadaan disini”. ucap Bintang lagi seraya membelai lembut wajah jelita Yuan.
“Dinda juga kanda”. ucap Yuan lagi tersenyum, dipeluknya dengan hangat leher
Seorang lelaki muda tampan tampak berada diudara dengan menunggangi seekor kuda terbang, sosok yang tak lain adalah Bintang adanya. Karena memang hanya Bintang yang memiliki kuda terbang didunia ini. Setelah memohon pamit pada Kaisar Zhu Yuan-Zhang, Jenderal Yuan Chonghuan dan Yuan, Bintangpun segera berangkat untuk menjemput adik seperguruannya, Satria di lembah obat.Sepanjang perjalanan, dari pantauan Bintang diudara, Bintang dapat melihat bagaimana dataran tengah yang biasanya padat penduduknya terlihat sepi, diberbagai tempat dataran tengah seperti desa-desa mati ataupun kota-kota mati. Dibeberapa tempat yang Bintang lewati, tampak orang-orang yang mati dibiarkan tergeletak begitu saja dijalan. Kondisi dataran tengah benar-benar miris, ternak-ternak juga banyak yang mati, ladang, persawahan dan perkebunan juga banyak dibiarkan mati karena tak terurus. Sungguh pemandangan yang sangat menggenaskan bagi Bintang yang melihatnya dari udara.Lesatan Sembrani ti
Di saat kritis seperti pula, tiba-tiba saja Bintang merasakan hawa Nur Prasetya Bumi didalam tubuhnya bereaksi, hal ini membuat keadaan Bintang mulai tenang dan dengan tatapan penuh arti Bintang menatap kearah sosok cantik yang ada dihadapannya.“Ternyata dia memiliki sebuah ilmu pemikat yang bisa menaklukkan hati seorang laki-laki” batin Bintang seakan baru menyadari hal itu.Sementara itu dihadapan Bintang, sosok wanita itu terlihat berubah paras jelitanya melihat lawan bicara yang ada dihadapannya sudah dapat mengontrol dirinya kembali.“Hebat juga dia bisa lepas dari sihir pemikat pilar pusakaku. siapa dia sebenarnya?” batin wanita itu lagi yang rupanya memang menggunakan sebuah sihir pada dirinya untuk memikat lawan bicaranya.“Maafkan saya nona. saya tidak sengaja datang ketempat ini karena melihat keindahannya” ucap Bintang setelah berhasil menguasai dirinya sepenuhnya.“Nama saya Jen Ting,
“Maksud saya, nona Jen Ting disini tinggal sama siapa?” tanya Bintang lagi“Saya disini tinggal bersama ketiga guru saya, tapi saat ini ketiga guru saya sedang pergi mengembara, jadinya saya yang menunggu tempat ini seorang diri” ucap Jen Ting lagi menjelaskan! Bintang terdiam sejenak seperti tengah memikirkan sesuatu.“Apakah nona tau diluar sana telah terjadi wabah penyakit yang mematikan?” tanya Bintang lagi, wajah Jen Ting terlihat berubah.“Wabah apa tuan?”Bintang lalu menceritakan tentang wabah yang terjadi, tapi kali ini tidak terlihat perubahan diwajah Jen Ting seperti sebelumnya.“Saya tidak tau tuan, karena saya tidak pernah meninggalkan tempat ini” ucap Jen Ting lagi.“Apakah nona bisa melakukan sihir?” tanya Bintang tiba-tiba. Jen Ting tak menjawab tapi menganggukkan kepalanya.“Apakah nona bisa membantu saya membuatkan obat untuk wabah pe
Jen Ting terlihat tengah memeriksa keadaan sesosok mayat yang tergeletak dijalan, satu tangannya memeriksa, sementara satu tangannya lagi tampak memegang sebuah kain yang digunakan untuk menutupi setengah dari wajahnya. Sementara disebelahnya juga tampak Bintang yang ikut melakukan hal yang sama, menutupi sebagian wajahnya dengan kain. Jen Ting tampak melakukan sedikit pembedahan dan setelah beberapa lama, akhirnya Jen Ting terlihat kembali menarik tangannya, wajahnya terlihat berubah.“Bagaimana nona Jen Ting?”“Penyakit ini menginfeksi sistem pernapasan, menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, penyakit ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat sehingga bisa membuat penderitanya menjadi sesak nafas hingga akhirnya meninggal” ucap Jen Ting lagi menjelaskan! Bintang mengangguk kagum mendengar penjelasan itu.Weeerrrr!Tiba-tiba saja Jen Ting mengibaskan tangannya dan dari sosok mayat tersebut tiba-tiba sa
Pandangan Bintang malah mengamati Jen Ting dengan penuh napsu. Nafas Bintang terdengar terasa lebih memburu dan terasa panas.“Lepaskan aku… lepaskan aku…” Jen Ting berusaha meronta, tapi Bintang malah mengangkat tubuhnya dan membawanya ke arah ranjang yang ada didalam gubuk tersebut. Dengan mudahnya Bintang melempar sosok Jen Ting ke atas ranjang.Bintang benar-benar telah berubah seperti seekor binatang buas, dengan kasar dirobeknya pakaian Jen Ting dan menarik paksa BH dan CD yang Jen Ting kenakan sehingga gunung kembar Jen Ting terlihat dengan jelas. Jen Ting tiba-tiba saja merasa sangat menyesal karena telah menggunakan racun hawa birahinya tadi.“Ampun…..jangan lakukan ini kepadaku tuan.“ Jen Ting memohon belas kasih Bintang, tetapi Bintang tidak menunjukkan sedikitpun rasa simpati, malah wajah Bintang menunjukan kebuasan nafsu birahi! Bintang dengan cekatan telah melepaskan pakaiannya sendiri.&nbs
Keduanya tidur berpelukan seperti pasangan kekasih dan akhirnya tertidur. Jen Ting terbangun saat pagi datang, tak dilihatnya Bintang ada didekatnya, rasanya tubuhnya agak lelah. Jen Ting lalu menuju kamar mandi membersihkan sisa-sisa permainan tadi malam, tubuhnya benar-benar terasa segar setelah mandi. Jen Ting masih memakai handuk yang melilit tubuhnya. Sambil bercermin, memperhatikan tubuhnya.“Hmm, masih seksi dan padat” batin Jen Ting mengagumi sosoknya sendiri.“Aoowwhh.!” Jen Ting berteriak kaget saat satu sosok tiba-tiba saja sudah memeluk erat tubuhnya dari belakang. Saat mengetahui kalau itu adalah Bintang, Jen Ting hanya tersenyum. Keduanya berciuman dengan sangat mesranya.“Tuan darimana?” tanya Jen Ting saat ciuman mereka saling melepas.“Berjalan-jalan diluar” ucap Bintang singkat“Oh ya nona Jen Ting, bagaimana dengan penawar obat untuk wabah penyakit itu, apa nona bisa membuatny
Bintang yang melihat hal itu segera ingin berkelebat kearah Jen Ting, tapi ;Wuuuttt!Selarik sinar hijau melesat kearahnya sehingga membuat Bintang mengurungkan niatnya untuk berkelebat kearah Jen Ting.Dhuar!Ledakan keras terjadi saat sinar hijau itu menghantam tempat kosong.Tiga Penyihir Putih dengan cepat langsung bergerak mengepung Bintang dari tiga arah! Bintang terpaksa harus menahan dirinya untuk menolong Jen Ting, Bintang dapat melihat bagaimana dari mulut Jen Ting mengalir darah dan Jen Ting hanya terlihat menatap kearahnya dengan wajah pucat.“Sepertinya memang tidak ada jalan untuk menolong nona Jen Ting kecuali mengalahkan ketiga Penyihir Putih ini” batin Bintang lagi. Mengambil kesimpulan begitu, Bintangpun kini bersiap menghadapi ketiganya.Tiga Penyihir Putih tampak mengangkat tangan mereka dan dari tangan ketiganya tampak muncul kilauan-kilauan bintang-bintang berwarna hijau.
Tiga Penyihir Putih cukup terkejut melihat lawannya juga memiliki kemampuan pedang aura, tapi mereka yakin kekuatan mereka bertiga mampu untuk mengalahkan lawannya. Maka ;Wuuutttt! Wuuutttt! Wuuutttt! Wuuutttt!Tiga Penyihir Putih langsung mengarahkan pedang-pedang aura mereka kearah Bintang.Ratusan bayangan pedang kini langsung melesat cepat kearah Bintang! Bintangpun tak mau kalah.“Pedang ksatria, menebas 1000 prajurit, heaaa!”Ratusan bayangan pedang ksatria milik Bintang ikut berkelebat kedepan.Trangggg! Trangggg! Trangggg!Trangggg! Trangggg! Trangggg!Kini pertarungan ratusan pedang dengan pengendalian tangan diperlihatkan oleh kedua belah pihak, baik Bintang maupun Tiga Penyihir Putih sama-sama mengendalikan bayangan ratusan pedang mereka dengan sangat cepat dan sengit.Trangggg! Trangggg! Trangggg!Trangggg! Trangggg! T