MUGEN TSUKUYOMI atau disebut juga sebagai Mata bulan adalah jurus kuat dan berbahaya yang dihasilkan dari mata Rinne Sharingan yang sempurna. Saat menggunakan jurus ini, bulan digunakan sebagai perantara antara sang pemilik jurus, dengan targetnya. Pengguna menciptakan dimensi kosong di bawah kendali mereka, yang kemudian dapat diisi sesuai keinginan mereka. Untuk menjebak setiap makhluk hidup di dunia dalam genjutsu ini, Rinne Sharingan harus terpantul di permukaan bulan. Teknik ini dipantulkan oleh bulan, pada saat aktivasi teknik ini, cahaya dari mata bulan menerangi seluruh permukaan bumi, mengubahnya menjadi terang seperti siang dan mustahil untuk melarikan diri. Semua makhluk hidup bermandikan cahaya dan segera terjebak di dalam genjutsu. Hal ini menyebabkan refleksi dari Rinne Sharingan muncul di mata. Setelah teknik ini dilakukan, orang tersebut terkunci dalam genjutsu abadi, di mana mereka mengalami dunia mimpi b
Sebuah rumah megah dan mewah terpampang dihadapan Ryuki yang berdiri didepan pintu gerbang rumah megah dan mewah tersebut, terlihat belasan orang prajurit penjaga pintu gerbang berdiri mematung.“Jadi ini adalah perbuatanmu Ryuki!” sebuah suara tiba-tiba saja membahana ditempat itu, wajah Ryuki terlihat langsung berubah mendengar suara tersebut.Cllabbbb!Belum lagi hilang rasa terkejut Ryuki seberkas cahaya muncul tak jauh darinya dan sesosok tubuhpun muncul. Sesosok tubuh yang tampak terpancar cahaya putih keperakan yang lembut, terang tapi tidak menyilaukan. Dan wajah Ryuki semakin berubah saat melihat sosok bercahaya tersebut.“Ksatria Pengembara!” ucap Ryuki dengan wajah berubah.“Hentikan perbuatanmu Ryuki!” ucap sosok Bintang yang memang baru saja tiba ditempat itu. “Lepaskan mereka semua dari genjutsumu!” sambung Bintang lagi.Ryuki menatap tajam kearah Bintang, terkejut dan juga bingun
Plasshhh!Bintangpun tampak menyalurkan aura pedangnya ke Pedang Bintang Angkasanya, sehingga cahaya hitam dengan kilauan yang gemelap putih keperakan memancarkan keluar dari Pedang Bintang Angkasa di tangan Bintang.Hyyaatttt! Hyyaatttt!Kedua bayangan Ryuki menyerang kearah Bintang.Hyyyaatt!Bintangpun ikut berkelebat kedepan.Tranggg! Tranggg! Tranggg! Tranggg!Pertarungan ketiganyapun berlangsung dengan sengit, Bintang mengerahkan jurus pedang tanpa bentuknya untuk menghadapi kedua bayangan Ryuki.Ryuki sendiri kini tampak memperhatikan sosok asli Bintang yang masih duduk dengan posisi meditasi dan mata terpejam, lalu kembali melihat kearah pertarungan Bintang dan kedua bayangannya, lalu kembali lagi kearah sosok Bintang yang tengah duduk, begitu seterusnya. Hal ini membuat Ryuki berfikir akan sesuatu.“Sepertinya dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya untuk mengendalikan bayangannya&r
Bleppp!Kembali sosok Bintang menghilang dari pandangan. Kini pertarungan yang terjadi sungguh mengagumkan, sosok Bintang dan Ryuki sama-sama bisa menghilang dan muncul kembali langsung melancarkan serangan, begitu seterusnya yang terjadi. Pertarungan yang terjadi terus berlangsung sengit.Tranggg! Tranggg! Tranggg!Pijaran bunga api terus terlihat diberbagai tempat akibat dari pertemuan Pedang Kusanagi dan Pedang Bintang Angkasa. Ryuki melompat menjauh dan langsung dengan cepat melakukan jutsu segel tangannya.“Amaterasu!” Ryuki tiba-tiba saja memejamkan mata kirinya dimana terdapat Rinne Sharingannya, dan mata kanan Ryuki yang berbentuk Mangekyō Sharingan tampak berkilat untuk sesaat, menatap tajam kearah Bintang.Werrrrrr!Tiba-tiba saja sekujur tubuh Bintang sudah diliputi api dahsyat berwarna hitam yang berasal dari kekuatan Amaterasu milik Ryuki dari Mangekyō S
Bintang yang berdiri dihadapan Ryuki tampak berubah wajahnya melihat sosok raksasa yang keluar dari sosok Ryuki. Bintang sudah pernah melihat wujud Susano’o milik komandan kiri dan komandan kanan, tapi Susano’o milik Ryuki ini sangat berbeda.Perlahan sosok raksasa yang ada diatas tubuh Ryuki perlahan mulai membungkus sekujur tubuh Ryuki dan secara perlahan sosok Ryuki mulai mengalami perubahan. Sosok Ryuki kini berubah menjadi sosok mahluk dengan wujud biru kehitam-hitaman dengan rambut memanjang dan sekujur tubuh Ryuki tampak diliputi oleh kilatan-kilatan petir berwarna biru terang.Werrrrrr!Sosok Ryuki terlihat memancarkan gelombang yang sangat dahsyat menyapu tempat itu, bahkan pakaian Bintang sampai berkobar-kobar dibuatnya. Kalau saja Bintang tak mengerahkan tenaga dalam pada keduanya kakinya, pastilah sosok Bintang akan terpental karena kuatnya gelombang tenaga yang menyapu tempat itu.Inilah sosok Susano’o sempurna milik Ryuki y
Kali ini Susano’o Ryuki melepaskan pukulan yang mengeluarkan cahaya hitam yang kini melesat keudara, dan ;Buuummm...!!! Buuummm...!!!Blleeegggaarrrr!Ledakan beruntun dan disusul satu ledakan keras terjadi saat jurus dahsyat Bintang dan Susano’o Ryuki bertemu. Membentuk satu gumpalan asap yang tebal. Dari ledakan dahsyat itu terlihat sosok Susano’o Ryuki terpental dengan keras kebawah. Keluar dari gumpalan asap tebal yang ada diudara.“Telapak Panglima, yeaahhh!” sebuah teriakan keras terdengar dari dalam kabut.Wussshhh!Sebuah telapak raksasa muncul melesat kearah Susano’o Ryuki. Susano’o Ryuki yang masih terlempar kebawah terkejut melihat hal itu, tanpa bisa berbuat apa-apa, Susano’o Ryuki hanya mencoba menahannya dengan menyilangkan kedua tangannya didepan dada.Deessshhh!Telak, telapak raksasa itu menghantam sosok Susano’o Ryuki sehingga sosok Susano’o
Plassshh! Plassshh! Plassshh! Plassshh!Satu demi satu sosok Susano’o Ryuki menghilang. Sementara itu sosok asli Susano’o Ryuki masih mampu bertahan dari serangan dahsyat Bintang.Sreggggg! Sreggggg!Terlihat kedua kaki Susano’o Ryuki terseret kebelakang seraya terus bertahan dari serangan dahsyat Bintang. Bintang yang melihat sosok Susano’o Ryuki yang asli masih mampu bertahan, mengambil sikap kuda-kuda, dan mengangkat kedua tangannya;“Naga Halilintar .... Yeahhh!”.Wuuussshhh!Cakra Petir yang ada ditangan Bintang langsung melesat dan langsung membentuk bayangan naga.Hal ini tentu saja sangat mengejutkan Susano’o Ryuki. Dan lagi-lagi Susano’o Ryuki berusaha bertahan, tapi ;Bllleeeggaaarrrr!Ledakan terjadi saat Naga Halilintar menghantam sosok Susano’o Ryuki. Ledakan maha dahsyat itu membuat tempat itu semakin porak poranda dilanda kehancuran. K
“Jangan kau lakukan itu Ryuki” ucap Bintang“Tidak ada yang harus mati diantara kita!” sambung Bintang lagi.Sementara itu Ryuki sendiri terlihat memutar-mutar kepalanya, bahkan terkadang kedua bola matanya menghilang sehingga yang terlihat hanya putihnya saja. Ryuki seperti orang yang tengah kerasukan. Apa yang dilakukan oleh kepala Ryuki terlihat diikuti oleh Gedo Mazo Gedo Mazo.“Ryuki ! sadarlah!” bentak Bintang dengan keras, hingga membuat sosok Ryuki tiba-tiba memandang kearah Bintang dengan tatapan yang sangat tajam dan mengerikan. Bahkan Patung Gedo Mazo ikut memandang kearah Bintang, walaupun ke-sembilan mata-matanya tertutup.“Kau harus mati! kau harus mati!” ucap Ryuki lagi dengan suara bergetar.“Khhhaaaaa!”Tiba-tiba saja Ryuki berteriak dengan keras.Sesuatu yang belum pernah terjadi pada Bintang, tiba-tiba saja bulu kuduk Bintang mere
Seberkas sinar warna warni muncul dikedua telapak tangan Bintang yang mengatup, secara perlahan Bintang membukanya membentuk segitiga, cahaya keemasan membentuk bulatan dan diselang selingi cahaya warna warni tercipta ditengah-tengah segitiga tangan Bintang yang terbentuk.Di udara, Bintang tampak mengangkat tangannya yang membentuk segitiga, sosok bayangan naga tepat berada didalam lingkaran segitiga tangan Bintang dan ;“Keagungan Emas!!”. tepat saat Bintang mengucapkan itu, tiba-tiba saja cahaya warni warni yang berputar disegitiga tangan Bintang menghilang.Werrrrr.........!!! Cahaya warna warni yang tadi ada disegitiga tangan Bintang, tiba-tiba saja sudah berada didalam bayangan naga.Bintang kembali melompat turun memperhatikan bayangan naga yang tampak seperti tengah bertarung dengan cahaya warna warni miliknya.Plassshhhh!Dan lagi Bintang dibuat sangat terkejut melihat Keagungan Emasnyapun sirna didalam
Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta
Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan
“Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be
Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan
Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike
“Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y
Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j
Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej
Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig