Kali ini Susano’o Ryuki melepaskan pukulan yang mengeluarkan cahaya hitam yang kini melesat keudara, dan ;
Buuummm...!!! Buuummm...!!!
Blleeegggaarrrr!
Ledakan beruntun dan disusul satu ledakan keras terjadi saat jurus dahsyat Bintang dan Susano’o Ryuki bertemu. Membentuk satu gumpalan asap yang tebal. Dari ledakan dahsyat itu terlihat sosok Susano’o Ryuki terpental dengan keras kebawah. Keluar dari gumpalan asap tebal yang ada diudara.
“Telapak Panglima, yeaahhh!” sebuah teriakan keras terdengar dari dalam kabut.
Wussshhh!
Sebuah telapak raksasa muncul melesat kearah Susano’o Ryuki. Susano’o Ryuki yang masih terlempar kebawah terkejut melihat hal itu, tanpa bisa berbuat apa-apa, Susano’o Ryuki hanya mencoba menahannya dengan menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
Deessshhh!
Telak, telapak raksasa itu menghantam sosok Susano’o Ryuki sehingga sosok Susano’o
Plassshh! Plassshh! Plassshh! Plassshh!Satu demi satu sosok Susano’o Ryuki menghilang. Sementara itu sosok asli Susano’o Ryuki masih mampu bertahan dari serangan dahsyat Bintang.Sreggggg! Sreggggg!Terlihat kedua kaki Susano’o Ryuki terseret kebelakang seraya terus bertahan dari serangan dahsyat Bintang. Bintang yang melihat sosok Susano’o Ryuki yang asli masih mampu bertahan, mengambil sikap kuda-kuda, dan mengangkat kedua tangannya;“Naga Halilintar .... Yeahhh!”.Wuuussshhh!Cakra Petir yang ada ditangan Bintang langsung melesat dan langsung membentuk bayangan naga.Hal ini tentu saja sangat mengejutkan Susano’o Ryuki. Dan lagi-lagi Susano’o Ryuki berusaha bertahan, tapi ;Bllleeeggaaarrrr!Ledakan terjadi saat Naga Halilintar menghantam sosok Susano’o Ryuki. Ledakan maha dahsyat itu membuat tempat itu semakin porak poranda dilanda kehancuran. K
“Jangan kau lakukan itu Ryuki” ucap Bintang“Tidak ada yang harus mati diantara kita!” sambung Bintang lagi.Sementara itu Ryuki sendiri terlihat memutar-mutar kepalanya, bahkan terkadang kedua bola matanya menghilang sehingga yang terlihat hanya putihnya saja. Ryuki seperti orang yang tengah kerasukan. Apa yang dilakukan oleh kepala Ryuki terlihat diikuti oleh Gedo Mazo Gedo Mazo.“Ryuki ! sadarlah!” bentak Bintang dengan keras, hingga membuat sosok Ryuki tiba-tiba memandang kearah Bintang dengan tatapan yang sangat tajam dan mengerikan. Bahkan Patung Gedo Mazo ikut memandang kearah Bintang, walaupun ke-sembilan mata-matanya tertutup.“Kau harus mati! kau harus mati!” ucap Ryuki lagi dengan suara bergetar.“Khhhaaaaa!”Tiba-tiba saja Ryuki berteriak dengan keras.Sesuatu yang belum pernah terjadi pada Bintang, tiba-tiba saja bulu kuduk Bintang mere
Seberkas sinar warna warni muncul dikedua telapak tangan Bintang yang mengatup, secara perlahan Bintang membukanya membentuk segitiga, cahaya keemasan membentuk bulatan dan diselang selingi cahaya warna warni tercipta ditengah-tengah segitiga tangan Bintang yang terbentuk.Di udara, Bintang tampak mengangkat tangannya yang membentuk segitiga, sosok bayangan naga tepat berada didalam lingkaran segitiga tangan Bintang dan ;“Keagungan Emas!!”. tepat saat Bintang mengucapkan itu, tiba-tiba saja cahaya warni warni yang berputar disegitiga tangan Bintang menghilang.Werrrrr.........!!! Cahaya warna warni yang tadi ada disegitiga tangan Bintang, tiba-tiba saja sudah berada didalam bayangan naga.Bintang kembali melompat turun memperhatikan bayangan naga yang tampak seperti tengah bertarung dengan cahaya warna warni miliknya.Plassshhhh!Dan lagi Bintang dibuat sangat terkejut melihat Keagungan Emasnyapun sirna didalam
Bintang terhenyak saat merasakan rantai-rantai chakra yang melilit tubuhnya terasa menghisap jiwanya. Bintang berusaha keras mengerahkan kekuatannya untuk memutuskan rantai-rantai yang membelenggu dirinya tersebut. Tapi segala upaya yang Bintang lakukan tak membuahkan hasil. Bintang menyadari kalau rantai-rantai ini tidak membelenggu raganya melainkan membelenggu jiwanya.Disaat kritis, tiba-tiba tangan kanan Bintang bergetar dengan hebat, dan wajah Bintang langsung berubah saat seakan baru menyadari sesuatu.“Cincin Zeus!” batin Bintang lagi menatap cincin berbentuk mahkota berwarna hitam di jari tengah tangan kanannya yang bergetar dengan hebat.Plassshhhhh!Tiba-tiba saja cincin mahkota hitam yang ada di jari tengah tangan kanan Bintang mengeluarkan cahaya putih yang sangat terang menyilaukan.Duer!!Guntur tiba-tiba saja menggelegar dengan kerasDuer!! Duer!! Duer!! Duer!! Duer!! Duer!!Berikutnya guntur m
Malam tampak redup, karena sang bulan tertutup oleh gumpalan awan hitam, begitu pula bintang-bintang yang biasanya menemani sang bulan, juga tak satupun yang tampak bersinar dilangit malam. Anginpun terasa berhembus dengan kencang, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan. Tapi walaupun begitu terlihat aktivitas masih begitu ramai disebuah ibukota kerajaan. Istana timur.Di antara keramaian tersebut, terlihat sesosok bercaping tengah berdiri ditengah-tengah keramaian menatap kearah istana timur yang begitu megah berdiri dihadapannya. Cukup lama sosok ini tampak menatap kearah istana timur, hingga akhirnya sosok bercaping tersebut mengalihkan pandangannya kearah sebelah kirinya dimana terdapat sebuah bangunan megah berdiri disana. Terlihat banyak orang yang memasuki bangunan megah tersebut. Di pintu gerbang bangunan tersebut tertulis : “Istana Surga”.Setelah cukup lama terdiam, akhirnya sosok bercaping itu melangkahkan kakinya kearah bangunan megah tersebu
Kedua bibir bertemu dalam satu ciuman hangat dan lembut, Miss Lynn terlihat mengangkat dirinya dan melingkarkan kedua tangannya dileher Bintang dan menekannya, bibirnya melumat lebih keras. Bintang membalasnya tak kalah hangat, kedua tangan Bintangpun sudah melingkar dipinggang Miss Lynn yang ramping,Cukup lama keduanya saling berpagutan hingga akhirnya saling melepas dan bertatapan mesra.“Tuan kemari pasti karena suatu alasan. Benar bukan?” tanya Miss Lynn lagi hingga membuat Bintang tersenyum mengagumi kecerdasan Miss Lynn.“Aku ingin mencari informasi Miss Lynn ?”“Informasi apa ?”“Mengenai Pangeran Khalil Sultan” ucap Bintang lagi hingga membuat wajah Miss Lynn berubah.“Ada apa dengan Pangeran Khalil Sultan ?”“Dia telah membawa seorang gadis yang bernama Putri Sheeva. Aku ingin tau, dimana gadis itu sekarang berada?” ucap Bintang lagi.“Putri
Keesokan harinya, Bintang benar-benar dimanja oleh Miss Lynn. Fantasi sexualnya juga luar biasa. Mungkin itu pengaruh dari pekerjaannya sebagai wanita pemuas nafsu. Coba bayangkan, Pagi itu Miss Lynn memijat Bintang dalam keadaan bugil, kemudian sambil terus memijat ia bisa memasukkan kejantanan Bintang ke dalam liang senggamanya, dan Bintang disetubuhi sambil terus menikmati pijatan-pijatannya yang nikmat.Miss Lynn juga meminta Bintang untuk menyetubuhinya di saat ia mandi di kamar mandi dan mereka melakukannya dengan tubuh licin penuh sabun. Dan yang paling sensasional adalah.., Sore itu Bintang sedang bersantai dikamar Miss Lynn. Karena malam ini Miss Lynn akan pergi ke rumah salah satu pejabat istana yang telah membookingnya.Selesai mandi Bintang duduk di meja makan sambil menikmati pisang goreng buatan Miss Lynn. Perempuan binal itu memang luar biasa. Ia melayani Bintang seperti suaminya saja. Segala keperluan dan kesenangan Bintang benar-benar diperhatikan oleh
Malam itu, bersama Miss Lynn, Bintang dibawa ke istana timur, itupun dibawahnya saat tengah malam agar keberadaan mereka tidak begitu diketahui oleh para prajurit. Miss Lynn menutupi sekujur tubuh Bintang dengan kain putih, juga wajah Bintangpun ditutupi oleh kain putih. Beginilah cara Miss Lynn setiap membawa laki-laki menuju ke Paviliun Putri Ceci. Prajurit penjaga Paviliun Putri Ceci bukannya tidak tau akan sifat liar Putri Ceci dan mereka juga tau kalau setiap Miss Lynn datang ke Paviliun Putri Ceci, pasti membawakan laki-laki untuk menemani dan melayani Putri Ceci. Seperti halnya saat ini, Miss Lynn masuk kedalam Paviliun Putri Ceci tanpa dipersulit. Para prajurit sudah terbiasa dengan hal itu.Begitu sudah melewati gerbang penjagaan, Bintang kemudian dibawa oleh Miss Lynn terus memasuki Paviliun semakin dalam. Terlihat beberapa dayang istana yang beberapa kali berselisih jalan dengan Miss Lynn tampak menatap sosok yang dibawa
Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta
Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan
“Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be
Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan
Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike
“Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y
Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j
Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej
Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig