Malam itu adalah malam bulan purnama, sinarnya yang terang menyinari sebagian permukaan bumi, karena dibelahan bumi lain hari masih siang. Malam yang semakin larut, membuat mata dengan cepat mengantuk, apalagi dihutan belantara yang menjadi tempat Bintang dan yang lain menginap, hanya suara-suara binatang malam yang terdengar hingga menambah suasana tidur semakin lelap.
Di dalam gubuk yang sederhana tersebut, tak ada perabotan ataupun ranjang, hanya ruangan berukuran 3x3 saja, dan semuanya terlihat cukup menikmati dengan berbaring dilantai beralaskan tikar. Bruce terlihat tidur dengan dipeluk oleh Sheeva. Sementara sosok Bintang sendiri tampak masih duduk bersila, Bintang sepertinya tengah melakukan tapa bratanya.
Ruangan gubuk yang hanya diterangi oleh lampu teplok, sebuah lampu yang nyalanya dari sumbu yg dibakar. Di antara keremangan malam, terlihat sepasang mata yang masih terbuka, mata indah itu adalah milik Putri Sheeva. Pandangan Sheeva tampak selalu tertuju kea
Siang itu, Bintang dan rombongan tiba disebuah dataran gurun tandus, disejauh mata memandang hanya dataran gersang dan gurun tandus yang terlihat. Wahid terus memacu kereta kudanya untuk melewati dataran gurun tandus dan gersang tersebut. Sejenak Bintang menatap kearah atas, tapi bukan matahari yang bersinar teriak siang itu yang dilihat Bintang saat ini, melainkan seekor elang yang terbang berputar-putar diatas kepala mereka.“Ada apa tuan?” tanya Wahid ikut-ikutan menatap kearah atas.“Kau lihat elang itu Wahid!” ucap Bintang lagi.“Ya.. saya melihatnya tuan, memangnya ada apa tuan?”“Ada yang aneh dengan elang itu Wahid, sejak tadi.. dia terus berputar-putar mengikuti kita” ucap Bintang lagi.“Terus waspada Wahid” ucap Bintang lagi memperingatkan. Mendengar ucapan Bintang, Wahidpun segera bersikap waspada.Baru saja Bintang memperingatkan hal itu, tiba-tiba saja Bintang menolehka
Sore itu, Bintang dan rombongan tiba disebuah jalan yang diapit oleh 2 bukit terjal. Bintang tampak mengedarkan pandangannya kesekeliling.Wahid tiba-tiba saja menghentikan kereta kuda yang mereka tumpangi. Hal ini membuat Bruce, Sheeva dan Tatyana yang ada didalam kereta memunculkan kepala mereka. Karena ketiganya heran kenapa kereta mereka berhenti.Di depan, beberapa tombak dari hadapan kereta kuda, tampak sebuah batu berukuran sangat besar telah menghalangi jalan. Dan seiring dengan itu, tiba-tiba saja dari atas-atas tebing bermunculan sosok-sosok tubuh yang jumlahnya puluhan orang, semuanya tampak mengenakan pakaian jubah serba hitam dengan penutup kepala seperti sorban juga berwarna hitam. Ditangan mereka tampak pedang-pedang melengkung khas timur tengah.Salah seorang yang sepertinya merupakan pemimpin mereka tampak berdiri berkacak pinggang, wajahnya tampak dipenuhi oleh jambang tebal.“Kalau tak ingin nyawa melayang, segera tinggalkan baran
Sore itu, Bintang dan rombongan tiba disebuah desa nelayan yang cukup ramai padat penduduknya. Dari masyarakat awam sampai saudagar hingga pendekar singgah di desa tersebut, karena untuk mencapai Mesir, desa nelayan ini adalah yang terdekat untuk menyeberang ke Mesir, jadi bila orang yang ingin menyeberang tiba di desa tersebut pada sore hari, biasanya mereka akan menginap dulu didesa tersebut, baru besok menyeberang, hal ini pula yang membuat desa nelayan itu banyak dibuat penginapan untuk orang yang ingin menyeberang tapi untuk sementara menginap didesa nelayan tersebut.Demikian pula halnya saat ini, Bintang dan rombongan terpaksa harus menginap satu malam untuk melanjutkan perjalanan keesokan harinya. Untungnya Bintang masih menemukan rumah penduduk yang masih ada kosong 3 kamar untuk disewakan. Semua kamar diambil. Sheeva, Tatyana dan Bruce satu kamar, Bintang satu kamar dan Wahid satu kamar.Malam itu, badai sedang terjadi, angin yang datang dari arah laut terlih
Lima bayangan hitam berkelebat cepat diantara kegelapan malam, diantara badai angin yang sangat keras berhembus, disalah satu bayangan hitam tersebut, tampak sesosok tubuh terpanggul dipundaknya, dan jika kita melihat lebih teliti, sosok yang terpanggul itu adalah Putri Sheeva. Kelima bayangan hitam yang terlihat hanya matanya itu tampak terus berkelebat cepat diantara badai angin.Sosok yang berada didepan terlihat berhenti, hingga ke-4 bayangan hitam dibelakangnya juga ikut berhenti. Terlihatlah lima sosok ninja yang salah satunya tengah memanggul sosok Putri Sheeva. Ninja yang berada didepan terlihat mengambil sesuatu dari balik pakaian hitamnya, ternyata adalah sebuah kompas penunjuk arah.“Kita harus terus bergerak cepat ke selatan!” ucap sosok yang berada didepan.“Baik!” terdengar ke-4 ninja dibelakangnya menjawab serentak.Serrrrr !!! Serrrrr !!! Serrrrr !!!Kelima ninja inipun kembali berkelebat kearah selatan
Sesosok tubuh tampak berdiri ditengah-tengah badai gurun tandus disepanjang mata memandang, hanya hamparan gurun tandus yang terlihat, debu-debu tampak berterbangan tertiup angin kesana kemari. Ada bau yang sangat menyengat yang begitu terasa didataran gurun tandus tersebut. Bau tersebut berasal dari puluhan mayat yang bergelimpangan dihadapan sosok yang tengah berdiri tersebut. Sosok yang tak lain adalah Bintang tampak mendekati mayat-mayat yang bergelimpangan tersebut.Ada yang mengherankan bagi Bintang melihat mayat-mayat yang bergelimpangan dihadapannya tersebut. Beberapa mayat tampak seperti saling membunuh satu sama lain, hal ini dapat terlihat dari beberapa mayat yang terlihat menusuk temannya sendiri dan dibalas oleh temannya tersebut hingga keduanya tewas dalam keadaan yang saling menusuk teman sendiri. Bahkan ada mayat yang sepertinya membunuh dirinya sendiri.Beberapa mayat yang juga diperiksa oleh Bintang tampak tewas oleh sabetan sebuah senjata yang bukan
Rona keemasan baru saja terlihat di ufuk timur saat sesosok bayangan tampak berkelebat cepat di antara tebing-tebing bebatuan. Dipuncak bebatuan tertinggi, sosok kelebatan ini berhenti. Dan terlihatlah sosok Bintang yang tengah memanggul sesosok tubuh yang terbungkus selimut tebal.Bintang tampak memperhatikan keadaan dibawahnya dari ketinggian tempatnya berada saat ini, tak lama Bintang kembali berkelebat. Sebuah goa kecil yang menjadi tujuan Bintang saat ini. Tanpa ragu, Bintangpun segera melesat masuk kedalam goa tersebut, untunglah tidak terlalu sempit dan cukup dalam.Setelah berada didalam, dengan lembut Bintang meletakkan sosok Putri Sheeva yang dipanggulnya ketanah dan Bintang mulai membuka selimut tebal yang membungkus tubuh Putri Sheeva.Crassshhhh !!!Tiba-tiba saja sebuah belati sudah menancap didada atas sebelah kanan Bintang, rupanya Putri Sheeva yang telah melakukannya, dan terlambat bagi Bintang untuk menghindar karena memang Bintang tak p
“Apa yang Sheeva lakukan?” tanya Bintang bingung.“Sheeva pernah belajar cara mengobati luka kak, pertama-tama luka kakak harus dibersihkan agar tidak terinfeksi” ucap Sheeva lagi menjelaskan hingga membuat Bintang mengerti.Untunglah Bintang membawa sebotol kendi air minum dan air itu kemudian direbus oleh Sheeva, dan setelah semuanya siap, Sheevapun kembali mendekati Bintang dengan membawa air tersebut.Breeettt !!!Tanpa ragu Sheeva merobek pakaiannya dibagian bawah, hingga kakinya yang mulus kini terlihat oleh Bintang. Sheeva tampak membagi beberapa potongan kain dan Sheeva juga melepaskan gelang emas yang dikenakannya.“Gigit ini kak!” ucap Sheeva menyuruh Bintang untuk menggigit gelang yang telah diberikannya. Bintang hanya mengikuti apa yang diperintahkan oleh Sheeva.“Sekarang Sheeva akan mencabut belati ini, kakak tahan ya!” ucap Sheeva lagi. Karena mulutnya tersumpal gelang, Bin
Sebelas orang ninja tampak berkelebat cepat diantara tebing-tebing bebatuan yang curam, gerakan mereka terlihat sangat ringan sekali, seakan-akan melompat dari satu tebing ke tebing yang lain sangatlah mudah mereka lakukan. Sesekali terlihat gerakan mereka terhenti, dan terlihatlah bagaimana beberapa orang ninja tampak mampu menempel didinding-dinding tebing yang curam, sungguh mengagumkan, selain memiliki ilmu peringan tubuh yang sangat tinggi, para ninja juga orang-orang terlatih dalam bidangnya. Salah seorang diantara mereka terlihat terus memberikan arahan dengan tangannya.“Komandan kiri, disana!” ucap salah seorang ninja tiba-tiba saja menunjuk kesuatu arah hingga semua pandangan para ninja langsung menuju kearah yang ditunjuk. Sebuah bayangan berkelebat cepat menjauh dari mereka.“Kejar!” ucap salah satu ninja lagi dengan cepat berkelebat mengejar.Kesebelas ninjapun dengan cepat berkelebat mengejar sosok bayangan tersebut.