Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Munculnya Ratu Kegelapan - 13

Share

Munculnya Ratu Kegelapan - 13

Author: KSATRIA PENGEMBARA
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Sebuah ruangan goa terlihat cukup luas, terihat sebuah undakan tangga yang menjulang tinggi, begitu tingginya sampai-sampai ujung undakan tangga itu tidak terlihat oleh pandangan mata. Dibawah undakan tangga terlihat sesosok tubuh berdiri dengan menatap tajam kearah undakan tangga yang ada dihadapannya. Sosok tubuh itu adalah sosok seorang kakek yang tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa.

“Tunjukkan dirimu Ratu Kegelapan.”. tiba-tiba saja terdengar suara kakek tua berperawakan gagah itu dengan lantang. Suaranya menggema diseluruh tempat itu.

“Hupp.”. tiba-tiba saja sikakek pertapa melompat menjauh saat segelombang angin menerjangnya dengan keras, begitu tidak mengenai sasaran, putaran angin beliung itu terlihat menjauh beberapa tombak dihadapan sang kakek dan kejap berikutnya ; “zeggghtsss..”. angin itu sirna dan sebagai gantinya kini dihadapan sang kakek pertapa menjelma sosok seorang wanita berwajah cantik, tap

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 1   Munculnya Ratu Kegelapan - 14

    “Pukulan Kegelapan Abadi yeaahhh...wuusshhh”. sosok Ratu Kegelapan ikut melesat kedepan dan ; “Blepppp....”. kedua telapak tangan yang saling mengeluarkan cahaya yang berbeda warna itu saling bertemu dan kini terlihatlah keduanya saling mengadu tenaga dalam satu sama lain.Dan astaga, apa yang terjadi benar-benar luar biasa, semua bebatuan yang ada disekitar pertarungan itu tiba-tiba saja terangkat dengan sendirinya, bahkan ; “Duarr....duarr... duarrr..”. batu-batu itu langsung hancur berkeping-keping akibat kuatnya gelombang tenaga yang keluar dari kedua pendekar hebat itu, bahkan ditempat itu langsung menjelma menjadi satu putaran angin puting beliung yang benar-benar menghancurkan tempat itu, hingga akhirnya ;“Blarrrrrrr....”. sebuah ledakan dasyat akhir terjadi saat keduanya mencapai puncak, “Akhhh.”. hampir bersamaan kedua sosok itu saling terlempar hebat kebelakang. Baik sosok Mbah Suro maupun

  • Ksatria Pengembara Season 1   Dewa Kera - 1

    Dunia Alam Kegelapan, tempat kediaman Ratu Kegelapan, merupakan sebuah tempat semu yang bagi kebanyakan orang, tempat ini hanya isapan jempol belaka, bahkan mungkin banyak orang yang menganggap tempat seperti itu tidaklah ada. Tapi sayang ada banyak hal yang ada diatas muka bumi ini yang mungkin berada diluar jangkauan akal manusia, salah satunya adalah keberadaan Dunia Alam Kegelapan. Sebagaimana diceritakan pada cerita sebelumnya (Munculnya Ratu Kegelapan), Bintang bersama Mbah Suro memasuki Dunia Alam Kegelapan untuk menyelamatkan roh Nyai Purbasari yang dibawa oleh Ratu Kegelapan ke Dunia Alam Kegelapan. Tapi malangnya justru dengan segala taktik dan tipu dayanya, Ratu Kegelapan berhasil memperdaya Bintang dan Mbah Suro.Dan sebagai akibatnya, Bintang dan Mbah Suro kini harus menerima keadaan dirinya yang terkurung disebuah kerangkeng besi yang terbungkus oleh satu cahaya hijau, hebatnya lagi kerangkeng besi itu tampak mengawang diudara, sementara dibawah

  • Ksatria Pengembara Season 1   18. Bagian 2

    “Tapi guru tidak usah khawatir, aku akan berusaha mengeluarkan guru dari tempat terkutuk ini”. ucap nyamuk kecil itu lagi. “Tunggu Dewa Kera, aku hanya ingin tahu kenapa kau memanggilku guru, padahal kita baru bertemu disini”. ucap Bintang lagi cepat untuk menghilangkan rasa penasarannya. “Itu karena guru telah menyelamatkanku. Dulu aku pernah bersumpah, siapapun orang yang menyelamatkanku dari tempat terkutuk ini aku akan menganggapnya sebagai guruku. Sudah begitu lama sekali aku terperangkap ditempat terkutuk ini, mungkin sudah sekitar 800 tahunan”. ucap nyamuk kecil itu. “800 tahun”. ucap Bintang dan Mbah Suro dengan wajah berubah. “Yah, kalau saja waktu itu Ratu Kegelapan tidak memperdayaku, hal itu tidak akan terjadi.”. ucap nyamuk kecil itu lagi. “Dan selama itu pula aku selalu menantikan orang yang bisa menyelamatkanku dari tempat terkutuk ini hingga akhirnya guru datang dan membebaskanku dari batu kutukan itu”. ucap nyamuk kecil itu la

  • Ksatria Pengembara Season 1   18. Bagian 3

    “Aku takkan pernah bisa melupakan saat-saat kemesraan diantara kita kangmas”. ucap Ratu Kegelapan lagi dengan lembut, dan Bintang tak menyadari saat tiba-tiba saja dari kedua mata Ratu Kegelapan terlihat kilatan cahaya hitam yang keluar. Dan secara diam-diam Ratu Kegelapan sudah menggunakan pengaruh ghaibnya kepada Bintang. “Aku benar-benar mencintaimu kangmas. Apakah kangmas lupa dengan janji kita untuk menikah”. ucap Ratu Kegelapan seraya melangkah kedepan, mendekati sosok Bintang yang terlihat tiba-tiba saja terpaku ditempatnya. Ditempatnya Mbah Suro kembali terkejut saat melihat Bintang yang mulai terpengaruh dengan pengaruh ghaib yang diberikan oleh Ratu Kegelapan, tapi tidak ada yang bisa diperbuat oleh Mbah Suro, karena untuk menggerakkan tubuh saja Mbah Suro sudah tidak kuasa, bahkan untuk mengeluarkan suara untuk menyadarkan Bintang saja Mbah Suro tak kuasa. Sosok Ratu Kegelapan terlihat semakin dekat dengan sosok Bintang, dan Bintang seperti benar-b

  • Ksatria Pengembara Season 1   18. Bagian 4

    “Pukulan Kegelapan Abadi yeaahhh...wuusshhh....”. sosok Ratu Kegelapan melesat kedepan dengan cahaya hitam dikedua tangannya. “Nur Prasetya Bumi heaaa... Wussshhh”. sosok Bintangpun ikut melompat kedepan dengan cahaya putih ditangannya. dan ; “Blepppp...”. kedua telapak tangan yang saling mengeluarkan cahaya yang berbeda warna itu saling bertemu dan kini terlihatlah keduanya saling mengadu tenaga dalam satu sama lain. Terkadang cahaya hitam milik Ratu Kegelapan terlihat unggul, mengalahkan cahaya putih yang keluar dari kedua tangan Bintang. “Serrrrr”. tiba-tiba saja sesosok bayangan berkelebat kebelakang Bintang dan rupanya Mbah Suro yang melakukan hal itu, Mbah Suro terlihat langsung menempelkan kedua tangannya kepunggung Bintang dan terlihat dari tangan Mbah Suro mengalir cahaya putih yang juga tak kalah terang dari cahaya yang keluar dari tangan Bintang, wajah Ratu Kegelapan langsung berubah melihat hal itu, tapi terlambat baginya u

  • Ksatria Pengembara Season 1   18. Bagian 5

    Malam itu Nyai Purbasari benar-benar tak dapat memejamkan matanya, benaknya selalu teringat akan Bintang, kegelisahannya jelas terpancar dari sosok dirinya yang malam itu benar-benar tak kuasa untuk memejamkan kedua matanya, lebatnya guyuran hujan malam itu seakan ikut menambah kegundahan hati Nyai Purbasari. “Ah... Apakah kangmas Bintang benar-benar tidak menyadari kalau sikapku selama ini padanya sudah menandakan kalau aku mencintainya... Ah, tidak mungkin kangmas Bintang tidak tahu hal ini”. ucap Nyai Purbasari lagi, berkata pada dirinya sendiri. “Tapi, ah, bagaimana kalau memang seandainya kangmas Bintang memang benar-benar tidak tahu dengan perasaanku ini. Ah, aku harus mengatakan tentang hal ini padanya, diterima atau tidak yang penting aku sudah mengungkapkan perasaanku padanya, paling tidak seumur hidupku aku tidak akan dihantui oleh rasa penasaranku.”. batin Nyai Purbasari lagi memutuskan tentang apa yang harus dilakukannya. Memutuskan demikian, Nyai Purbasa

  • Ksatria Pengembara Season 1   18. Bagian 6

    “Ya, tapi nyai tau sendiri kalau aku begitu mencintai Nyai Kembangsari.”. ucap Bintang lagi hingga kali ini wajah Nyai Purbasari justru berubah murung. Harapannya untuk mendapatkan sambutan cinta dari Bintang rasanya hanya tinggal harapan baginya. “Tapi aku sadar nyai, aku harus terus melanjutkan hidupku.”. ucap Bintang lagi hingga lagi-lagi paras cantik Nyai Purbasari berubah, ditatapnya kedua mata Bintang untuk mencari jawaban atas pernyataan Bintang barusan. “Sebenarnya aku juga memiliki perasaan yang sama dengan nyai”. ucap Bintang lagi hingga semakin membuat paras Nyai Purbasari berubah. Bahkan Nyai Purbasari semakin terkejut saat tiba-tiba saja jari jemari tangan Bintang sudah mulai membelai wajah cantiknya, Nyai Purbasari tidak menyadari kalau saat itu Bintang sudah tak sanggup lagi untuk menahan gejolak hasrat birahi didalam dirinya melihat sosok jelita Nyai Purbasari yang berdiri begitu menggairahkan dihadapannya. “Sekarang katakan padaku nyai, apakah nyai mencintaiku?”. uc

  • Ksatria Pengembara Season 1   18. Bagian 7

    Mentari baru saja menampakkan dirinya diufuk timur, sinarnya terasa hangat menerpa kulit, seakan menjadi tanda kalau hari itu akan cerah. Seorang pemuda tampak melangkah dengan penuh semangat menapaki setiap langkah kakinya. Menilik dari sosok penampilan dan wajah tampannya, tentu pemuda ini sudah tidak asing lagi bagi kita karena dia memang Bintang alias Ksatria Pengembara. Disepanjang langkah kakinya, Bintang terlihat terus tersenyum-senyum sendiri, ada kebahagiaan yang terpancar jelas diwajahnya, pancaran kepuasan yang amat sangat. Saat ini Bintang memang baru saja meninggalkan Desa Tawungsari, tapi pengalamannya malam tadi bersama Nyai Purbasari dalam merajut birahi benar-benar menjadi pengalaman yang takkan pernah terlupakan bagi Bintang. Walau selama ini Bintang sudah sering menikmati tubuh indah seorang wanita, tapi pengalamannya malam tadi bersama Nyai Purbasari benar-benar menjadi pengalaman yang amat berbeda dari pengalaman yang selama ini dialaminya, belum

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status