“Kalau begitu ayo kita serang Dewi Kecapi Salju”. Ucap Kun yu lagi seraya melesat kedepan, Kun huan tak ingin ketinggalan. Sosoknya ikut berkelebat kedepan.
“Serrrrr... ingin menolong, tak semudah itu!”. sebuah bayangan hijau melesat cepat dihadapan Kun huan dan Kun yu hingga kedua pelindung kanan dan kiri ini menghentikan niatnya untuk menyerang Dewi Kecapi Salju.
“Kau!”. Kun huan menggeram penuh kemarahan melihat orang yang telah menghalangi mereka adalah Virgo adanya.
Memang sejak semula, Virgo selalu memperhatikan kearah kedua pelindung kanan dan kiri Sekte Budha Hidup ini untuk menjaga segala kemungkinan yang akan terjadi hingga saat kedua pelindung kanan dan kiri ini bergerak untuk bertindak, Virgopun tak tinggal diam.
“Kita masih punya urusan yang harus diselesaikan“. Ucap Virgo dengan tatapan dingin.
Ucapan tegas dan tatapan dingin Virgo membuat kedua pelindung kanan dan kiri ini bergeta
Pertarungan sengitpun terjadi antara Virgo dan pelindung kanan dan kiri Sekte Budha Hidup, Kun yu dan Kun huan. Dengan kecepatan gerak yang sangat sulit untuk diikuti dengan pandangan mata biasa. Memasuki jurus ke 43, kedua belah pihak saling melompat mundur untuk mengatur nafas karena pertarungan tadi sangat menguras tenaga.Tanpa menunggu waktu lagi, Kun yu dan Kun huan langsung membuka jurus mereka.“Rapalan Bodhi Kuning, Selaksa Tangan Dewa”. Ucap Kun yu dan Kun huan bersamaan. Seketika saja tangan keduanya langsung menjelma menjadi puluhan banyaknya. Ditempatnya Virgo terlihat tak ingin ketinggalan. Kedua matanya terpejam dan saat terbuka, tiba-tiba saja bola mata hitamnya memutih. Ditempatnya Kun yu dan Kun huan tentu saja terkejut melihat hal ini dan wajah keduanya lebih terkejut lagi saat melihat lawan jelita yang ada dihadapan mereka juga merapal jurus bodhi kuning, Selaksa Tangan Dewa milik mereka.“Bb...bagaimana di
Darah terlihat merembes dikedua bibir mereka yang menandakan kalau keduanya tengah terluka dalam. Hampir bersamaan Kun yu dan Kun huan saling pandang dan kembali menatap lawan mereka. Putri Virgo sendiri masih terlihat tenang ditempatnya seakan tak terjadi apa-apa. Pancaran sinar keemasan yang keluar dari tubuhnya masih terlihat dengan jelas oleh kedua pelindung kanan dan kiri Sekte Budha Hidup ini.“Tak perlu ada yang terluka diantara kita kalau kalian pergi dari sini”. Ucap Virgo dengan penuh ketenangan. Ketenangan dan keagungan sosok Putri Virgo benar-benar membuat hati Kun huan dan Kun yu bergetar.“Siapa sebenarnya nona?”. ucap Kun huan lagi.“Tak penting siapa namaku, yang jelas tidak perlu ada permusuhan diantara kita”.Ucapan Putri Virgo yang lembut ternyata justru membuat cambukan yang keras bagi Kun huan dan Kun yu.“Sombong!”. ucap Kun huan mendengus kesal.“Tak perlu berbasa b
Kita tinggalkan sejenak pertarungan antara Virgo dan pelindung kanan dan kiri Sekte Budha Hidup. Kita kembali melihat Puncak Emas Budha, dimana kini Bintang sudah berhasil mencapai puncak dengan dikelilingi oleh puluhan orang anggota Sekte Budha Hidup. Sementara itu disepanjang tangga naik ke Puncak Emas Budha, terlihat puluhan orang rahib yang terpaku karena terkena totokan Bintang.Di kepung oleh puluhan pengikut setia Sekte Budha Hidup, Bintang masih terlihat berdiri dengan tenang ditengah-tengah kepungan. Tapi kedua mata tajam Bintang terus berputar mengitari pandangan sekelilingnya dengan penuh waspada.“Mundur...!”. sebuah suara terdengar memberi isyarat. Dari salah satu kepungan, terlihat langsung mundur teratur saat seorang rahib yang mengenakan pakaian putih bersih tampak masuk ke arena pertarungan.Wajahnya begitu dingin dan penuh wibawa. Keduanya matanya tajam bak mata pedang, kedua alisnya membentang bak dua ekor elang jantan, diantara ke
Ketua Jin Rulai Shan segera memberikan tanda kepada para pengikutnya untuk bangkit. Sejenak Ketua Jin Rulai Shan terlihat menatap keseluruh penjuru, ditatapannya hanya para pengikut setianya yang terlihat masih berdiri mematung disana sini karena totokan Bintang.“Wusshh”. hanya dengan satu kibasan tangannya, Ketua Jin Rulai Shan mampu membebaskan semua pengikutnya dari pengaruh totokan. Sejenak Bintang terlihat melirikkan pandangannya kearah bawah, dimana ditangga-tangga menuju ke Puncak Emas Budha terlihat puluhan orang pengikut Sekte Budha Hidup yang kini sudah terbebas dari totokannya. Apa yang dilakukan oleh Ketua Jin Rulai Shan tentu saja membuat Bintang kagum. Tapi sebagai orang yang sudah berpengalaman didunia persilatan, tentu Bintang dapat bersikap dengan tenang tanpa memperlihatkan rasa kagumnya dengan kepandaian Ketua Jin Rulai Shan yang baru saja diperlihatkannya dalam membebaskan orang-orang yang terkena totokannya.“Selamat datang Ksatr
PELINDUNG LANGIT. Chie Tian Sie berkelebat cepat menuju kearah Penjara Penebus Dosa, wajahnya masih tetap tenang dan dingin, tanpa ekspresi yang berlebih. Gerak langkahnya yang cepat membuatnya tak perlu menunggu waktu lama untuk tiba di penjara penebus desa, dan benar, dalam beberapa helaan nafas saja, bukit Penjara Penebus Dosa sudah membentang dihadapannya.“Bbllllarrrrr...!”. sebuah ledakan keras terjadi bukan saja mengejutkan Chie Tian Sie, tapi juga cukup sesaat membuat tempat itu bergetar dengan hebat. “Apa yang terjadi?”. batin Chie Tian Sie lagi, tanpa menunggu lama, Chie Tian Sie segera berkelebat kearah asal suara ledakan keras tersebut.Tak seberapa lama : “Kun yu... Kun huan...!”. Chie Tian Sie menyebutkan kedua nama itu dengan bergetar, dihadapannya kini terlihat sepasang pelindung kanan dan kiri, Kun yu dan kuan tengah berlutut dihadapan sosok seorang gadis berpakaian yang terbilang cukup terbuka berwarna hijau pupus.
Kita tinggalkan sejenak pertarungan yang terjadi antara Putri Virgo dan Chie Tian Sie, kita beralih ke Puncak Emas Budha, dimana saat ini sosok Bintang tengah berhadapan langsung dengan Jin Rulai Shan, sementara itu ratusan orang pengikut Sekte Budha Hidup tampak sudah berada dibawah bukit.Angin berhembus kencang, mengibarkan pakaian keduanya, baik Bintang maupun Jin Rulai Shan terlihat masih saling pandang satu sama lain, seakan saling mengukur kemampuan masing-masing, tapi tidaklah demikian. Dari tubuh keduanya terpancar kekuatan tenaga dalam masing-masing. Bintang menyadari kalau yang dihadapinya kali ini bukanlah main-main, maka Bintangpun tak ragu-ragu untuk mengeluarkan kemampuannya, sedangkan Jin Rulai Shanpun demikian.“Hyattt...!! hiiiyattttttt.!”. hampir bersamaan, kedua-duanya saling menyerang kedepan, tak tanggung-tanggung, besarnya tenaga dalam yang mengiringi serangan keduanya membuat angin ditempat itu berhembus laksana badai bertiup kencang
Entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja udara ditempat itu berubah panas, perubahan cuaca membuat Chie Tian Sie merasaan sesuatu yang tidak biasa. Wajah Chie Tian Sie semakin berubah saat melihat lawannya secara perlahan mulai bangkit dari jatuhnya. Darah terlihat merembes keluar dari bibir indah Putri Virgo. Tatapan matanya tajam kearah Chie Tian Sie.Tiba-tiba saja Putri Virgo mengangkat tangan kanannya kearah. “Weessshh...wesshhhh”. luar biasa, gumpalan angin panas tiba-tiba saja berkumpul membentuk bulatan api besar di atas telapak tangan kanan Putri Virgo, semakin lama semakin besar. Ditempatnya Chie Tian Sie terlihat melangkah mundur melihat hal itu.Tak ingin kecolongan, Chie Tian Sie terlihat langsung duduk dengan kedua tangan membentuk mudra. “Cleetarrrr.”. entah kebetulan atau tidak, tiba-tiba saja cuaca berubah mendung, awan hitam bergelombang terlihat menggumpal diangkasa. Halilintar terlihat saling sambung menyambung dilangit. Tak se
Sekte Budha Hidup benar-benar menjadi tempat ajang pertarungan yang mematikan. Di Penjara Penebus Dosa yan she ma si Pelindung Bumi berhadapan dengan putri Kim Si Hyang, tak jauh dari Penjara Penebus Dosa, Chie Tian Sie Pelindung Langit tengah menghadapi Putri Virgo, Ksatria Jubah Emas Virgo. Sedangkan di Puncak Emas Budha sendiri sebuah pertarungan yang luar biasa memukau pandangan tengah terjadi antara Jin Rulai Shan (Budha Hidup) menghadapi Bintang si Ksatria Pengembara.Entah sudah seberapa lama pertarungan antara Jin Rulai Shan dan Bintang terjadi, puluhan jurus telah terlewati, tapi tidak ada yang terlihat akan mengalah diantara keduanya.“Menyongsong Budha di Langit Barat...Heaa...!!”“Wussshhh..”. sosok Jin Rulai Shan (Budha Hidup) melesat kearah Bintang dengan pukulan dahsyat ditangannya. Bayangan sang budha terlihat ikut mengiringi serangannya.Di tempatnya, Bintang sudah bersiap menyam