PELINDUNG LANGIT. Chie Tian Sie berkelebat cepat menuju kearah Penjara Penebus Dosa, wajahnya masih tetap tenang dan dingin, tanpa ekspresi yang berlebih. Gerak langkahnya yang cepat membuatnya tak perlu menunggu waktu lama untuk tiba di penjara penebus desa, dan benar, dalam beberapa helaan nafas saja, bukit Penjara Penebus Dosa sudah membentang dihadapannya.
“Bbllllarrrrr...!”. sebuah ledakan keras terjadi bukan saja mengejutkan Chie Tian Sie, tapi juga cukup sesaat membuat tempat itu bergetar dengan hebat. “Apa yang terjadi?”. batin Chie Tian Sie lagi, tanpa menunggu lama, Chie Tian Sie segera berkelebat kearah asal suara ledakan keras tersebut.
Tak seberapa lama : “Kun yu... Kun huan...!”. Chie Tian Sie menyebutkan kedua nama itu dengan bergetar, dihadapannya kini terlihat sepasang pelindung kanan dan kiri, Kun yu dan kuan tengah berlutut dihadapan sosok seorang gadis berpakaian yang terbilang cukup terbuka berwarna hijau pupus.
Kita tinggalkan sejenak pertarungan yang terjadi antara Putri Virgo dan Chie Tian Sie, kita beralih ke Puncak Emas Budha, dimana saat ini sosok Bintang tengah berhadapan langsung dengan Jin Rulai Shan, sementara itu ratusan orang pengikut Sekte Budha Hidup tampak sudah berada dibawah bukit.Angin berhembus kencang, mengibarkan pakaian keduanya, baik Bintang maupun Jin Rulai Shan terlihat masih saling pandang satu sama lain, seakan saling mengukur kemampuan masing-masing, tapi tidaklah demikian. Dari tubuh keduanya terpancar kekuatan tenaga dalam masing-masing. Bintang menyadari kalau yang dihadapinya kali ini bukanlah main-main, maka Bintangpun tak ragu-ragu untuk mengeluarkan kemampuannya, sedangkan Jin Rulai Shanpun demikian.“Hyattt...!! hiiiyattttttt.!”. hampir bersamaan, kedua-duanya saling menyerang kedepan, tak tanggung-tanggung, besarnya tenaga dalam yang mengiringi serangan keduanya membuat angin ditempat itu berhembus laksana badai bertiup kencang
Entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja udara ditempat itu berubah panas, perubahan cuaca membuat Chie Tian Sie merasaan sesuatu yang tidak biasa. Wajah Chie Tian Sie semakin berubah saat melihat lawannya secara perlahan mulai bangkit dari jatuhnya. Darah terlihat merembes keluar dari bibir indah Putri Virgo. Tatapan matanya tajam kearah Chie Tian Sie.Tiba-tiba saja Putri Virgo mengangkat tangan kanannya kearah. “Weessshh...wesshhhh”. luar biasa, gumpalan angin panas tiba-tiba saja berkumpul membentuk bulatan api besar di atas telapak tangan kanan Putri Virgo, semakin lama semakin besar. Ditempatnya Chie Tian Sie terlihat melangkah mundur melihat hal itu.Tak ingin kecolongan, Chie Tian Sie terlihat langsung duduk dengan kedua tangan membentuk mudra. “Cleetarrrr.”. entah kebetulan atau tidak, tiba-tiba saja cuaca berubah mendung, awan hitam bergelombang terlihat menggumpal diangkasa. Halilintar terlihat saling sambung menyambung dilangit. Tak se
Sekte Budha Hidup benar-benar menjadi tempat ajang pertarungan yang mematikan. Di Penjara Penebus Dosa yan she ma si Pelindung Bumi berhadapan dengan putri Kim Si Hyang, tak jauh dari Penjara Penebus Dosa, Chie Tian Sie Pelindung Langit tengah menghadapi Putri Virgo, Ksatria Jubah Emas Virgo. Sedangkan di Puncak Emas Budha sendiri sebuah pertarungan yang luar biasa memukau pandangan tengah terjadi antara Jin Rulai Shan (Budha Hidup) menghadapi Bintang si Ksatria Pengembara.Entah sudah seberapa lama pertarungan antara Jin Rulai Shan dan Bintang terjadi, puluhan jurus telah terlewati, tapi tidak ada yang terlihat akan mengalah diantara keduanya.“Menyongsong Budha di Langit Barat...Heaa...!!”“Wussshhh..”. sosok Jin Rulai Shan (Budha Hidup) melesat kearah Bintang dengan pukulan dahsyat ditangannya. Bayangan sang budha terlihat ikut mengiringi serangannya.Di tempatnya, Bintang sudah bersiap menyam
Sementara itu kita melompat ketempat pertarungan dahsyat yang terjadi antara Putri Virgo dan Chie Tian Sie.“Lightning Bolt, hyattt”. sosok Putri Virgo melesat dengan kecepatan yang sangat luar biasa kearah Chie Tian Sie, kali ini kecepatan gerakan Putri Virgo cukup membuat Chie Tian Sie terkejut bukan kepalang, begitu cepatnya, sampai-sampai Chie Tian Sie tak sempat lagi untuk menghindar.“Dess...des...dess...dess...deesssss...”. serangan beruntun yang dilancarkan oleh Putri Virgo dengan telak menghantam tubuh Chie Tian Sie. Lightning Bolt adalah pukulan beruntun berkecepatan cahaya, wajar saja kalau Chie Tian Sie tak sempat lagi menghindar.Serangan terakhir Putri Virgo yang terakhir membuat sosok Chie Tian Sie terpental hebat, beberapa kali tersungkur hingga akhirnya baru berhenti saat menghantam sebatang pohon hingga pohon itu tumbang.“Huaakkk... “.Chie Tian Sie memuntahkan darah kental kehitam
“Rupanya dia ingin mengobarkan dirinya bersamaku”. Batin Putri Virgo menyadari apa yang terjadi.“Kau ingin mati, baik ku kabulkan”. Ucap Putri Virgo lagi mempersiapkan serangannya.Saat Chie Tian Sie dengan kekuatan budha maha surya miliknya merengsek kedepan, Putri Virgopun menyambutnya ;“Energi Gunung Selatan, Gunung Hancur Bumi Terbelah...” ucap Putri Virgo lagi merapal jurus ketiga dari jurus dewa lima gunungnya.“Hyattt”. sosok Putri Virgo ikut merengsek kedepan menyambut serangan Chie Tian Sie.“Heaaa.”. Chie Tian Siepun tak gentar, dan ;“Bumm...bumm...bumm...blllarr”. ledakan maha dahsyat terjadi hingga menggoncangkan tempat itu dengan hebat.Getaran itu bahkan begitu kentara terasa di Penjara Penebus Dosa dimana saat ini sosok putri Kim Si Hyang juga tengah bertarung sengit dengan Yan She Ma. Selain itu di Puncak Emas Budha pun juga da
“Cringgg.”. Bintang mencabut lepas pedang pusaka Yudha Manggala dari warangkanya hingga langsung memancarkan seberkas sinar biru yang terang benderang.Bintang merapal ajian Yudha Manggalanya, warisan Raja Naga Samudra dan Raja Alam Lelembut padanya.“Weesshhh...zzggrrbbrrr”. seketika saja sinar biru yang keluar dari pedang pusaka Yudha Manggala semakin bersinar terang, perlahan dari lubang-lubang seruling yang ada di gagang pedang terlihat keluar sinar-sinar kuning keemasan yang langsung meringkupi sinar biru hingga kini kedua sinar itu terlihat saling bertemu satu sama lain.Kedahsyatan jurus keduanya seakan ikut mempengaruhi keadaan alam. Dimana mendung tiba-tiba saja tercipta. “Cleetarrr... cleetarrrr...cllleeetarrr...”. petir dan guntur saling sambung menyambung disana sini. Anginpun mulai berhembus dengan kencang. Perubahan alam ini begitu kentara, kegelapan alam menerpa tempat itu. Membu
Pertarungan sengit yang terjadi antara Putri Kim Si Hyang dengan Yan she ma (Pelindung Bumi) pun tengah berlangsung sengit, kedua belah pihak seakan tak ingin mengalah satu sama lain. Yan she ma (Pelindung Bumi) dengan jurus andalannya Perisai Lonceng Emas, Tinju Budha dan Golok Budha terus menyerang dahsyat kepara Putri Kim Si Hyang yang juga tak mau kalau. Sejauh ini jurus Salju Himalayanya masih mampu mengimbangi jurus-jurus Yan she ma. Keadaan Yan She ma memang sedikit jauh lebih baik dari Putri Kim Si Hyang, ini tentu saja dikarenakan oleh keistimewaan Perisai Lonceng Emas yang dimilikinya hingga mampu membuat tubuh yan she ma tidak terlalu mengalami luka dalam yang begitu parah, berbeda dengan Putri Kim Si Hyang yang saat ini tengah menderita luka dalam yang cukup hebat.Memasuki jurus ke 86, Yan she ma terlihat menghimpun seluruh tenaganya untuk
Wajah Yan she ma kian berubah saat melihat sosok Putri Kim Si Hyang mulai bangkit dari tempatnya, Putri Kim Si Hyang sendiri dengan sisa-sisa tenaga yang dimiliki berusaha untuk bangkit, walaupun tak mampu untuk berdiri, tapi Putri Kim Si Hyang masih mampu untuk bangkit duduk ditempatnya. Sejenak terlihat Putri Kim Si Hyang melirik kearah bungkusan putih yang tak jauh darinya, tapi saat ini Putri Kim Si Hyang tak memiliki kekuatan untuk meraih pusaka kecapi dewa miliknya, tapi sesaat terlihat wajah Putri Kim Si Hyang berubah seakan baru menyadari akan sesuatu.“Aku masih punya satu jurus lagi yang akan kupersembahkan padamu rahib tengik.”. ucap Putri Kim Si Hyang seraya meraih sesuatu dari balik pakaiannya. Sebuah seruling berwarna perak kini tergenggam di tangan Putri Kim Si Hyang, inilah senjata pusaka seruling es milik Putri Kim Si Hyang.Di tempatnya, entah kenapa wajah Yan she ma terlihat berubah melihat senjata yang ada ditangan Putri Kim Si Hyang. Wa