Home / Fantasi / Kristal Jiwa Raja Naga / 21. Suara Serunai

Share

21. Suara Serunai

last update Last Updated: 2025-02-25 21:00:35

Sementara itu, di dalam Lembah Pakisan, tempat yang dilindungi oleh pagar gaib dan dijaga cukup ketat oleh banyak penjaga di setiap pos-pos berupa bangunan gardu dari kayu dan bambu.

Beberapa waktu lalu, An Se memang telah terjaga semenjak sebelum ayam jantan mulai berkokok secara bersahutan.

Pria muda itu hampir semalaman tidak bisa tenang dan terus gelisah. Walaupun dia tetap berusaha menenangkan diri dengan bermeditasi dan berdoa untuk keselamatan keponakan satu-satunya yang masih menjadi teka-teki baginya.

Desir dingin angin pagi sungguh menyejukan raga-raga yang mulai terjaga dari mimpi. Hangat mentari menjadi semangat baru bagi para mahluk penghuni bumi di sebagian belahan dunia.

Begitu pula dengan seorang An Se yang tidak bisa terlelap walau barang sekejap mata saja akibat dari kekacauan pikirannya.

An Se bangkit dari pembaringan dan segera menuju ke tempat biasa dirinya membe
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Zhe Xian
kangen nih buku setelah lama gak baca
goodnovel comment avatar
MISTERIOUS
menarik...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kristal Jiwa Raja Naga   22. Bertemu Tuan Lembah

    Di atas tebing. "Ah Yin, pagar gaibnya sudah terbuka!" Zi Wu berseru saat merasakan kekuatan pelindung lembah telah berangsur menghilang. "Benarkah?" Yin Long segera saja mengangkat dan menggendong tubuh Langit serta membawanya menuju tepi tebing. "Sepertinya, tirai gaib memang sudah terbuka. Kalau begitu, kita akan langsung mengantarkannya atau menunggu pemilik lembah datang ke mari?" "Sebaiknya kita segera turun ke bawah, Ah Yin! Aku merasakan napas seseorang yang juga sedang menuju ke suatu tempat!" Ki Wulung dengan tiba-tiba melompat tanpa keraguan sama sekali karena telah terbiasa terbang sebagai manusia jelmaan naga. "Tunggu apa lagi, Ah Yin? Cepat bawa dia kepada tuan lembah!" "Oh, baiklah!" Yin Long pun segera meluncur turun dengan membawa tubuh Langit dan mengikuti Zi Wu yang sekarang berwujud sebagai seorang kakek tua. Keduanya terus berloncatan dan melesat ke suatu arah yang men

    Last Updated : 2025-02-26
  • Kristal Jiwa Raja Naga   23. Sambutan Tuan Lembah

    An Se menoleh ke arah pria tampan yang diperkirakan seusia dengannya saat ini, meski sebenarnya Yin Long jelas-jelas sudah berusia lebih dari lima ratus tahun waktu di bumi. "An Zi!" An Se terkejut melihat keponakannya yang dalam keadaan pingsan dalam gendongan Yin Long. "Apa yang terjadi dengannya?" Ki Wulung menjawab, "Jangan khawatir, Nak An Se. Dia hanya pingsan akibat sakit akibat kelelahan. Mungkin juga kelaparan dan kelelahan." "Ooh, baguslah jika tidak terjadi hal-hal yang fatal." An Se merasakan kelegaan kali ini. Ki Wulung lalu memberi isyarat kepada Yin Long agar membawa An kepada sang paman. Yin Long yang berjalan beberapa langkah di belakang Zi Wu hanya menggelengkan kepala seraya menyerahkan tubuh Langit kepada An Se. "Tuan." Yin Long berucap ramah lagi sopan, dan An Se merasa terkesan pada pandangan pertama. An Se memerhatikan sejen

    Last Updated : 2025-02-26
  • Kristal Jiwa Raja Naga   24. Kebimbangan Yin Long

    "Mari!" Ki Wulung menyahut. Yin Long mengangguk. "Silakan, Tuan." Dalam perjalanan, Ki Wulung mendekati An Se yang berjalan di depan sambil menggendong An Zi. Ia Secara diam-diam berbisik di sisi telinga pemuda itu. "Nak An Se, sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu tentang masalah Ah Yin." An Se sedikit terkejut. "Masalah apa, Ki?" "Eh, begini." Ki Wulung melirik sekilas ke arah Yin Long yang melangkah di belakang mereka dengan sikap tenang. "Tentang saudara jauhku itu. Sebenarnya dia adalah murid dari seorang guru besar dari negeri seberang yang terkenal mumpuni dalam hal pengobatan. Ah Yin benar-benar seorang jenius berbakat yang memiliki kemampuan dalam hal pengobatan dan juga mahir beberapa teknik langka yang jarang dimiliki oleh para dukun di wilayah ini. " 'Hmm, sepertinya ada sesuatu di balik perkataan Ki Wulung,' pikir An Se. "Benarkah itu, Ki?" An Se mencoba berpikir positif. "Ya. Dan aku rasa, dia dapat membantu masalah Tuan Muda An Zi ini." Ki

    Last Updated : 2025-02-27
  • Kristal Jiwa Raja Naga   25. An Zi Tersadar

    Sementara itu, An Se segera membawa tubuh Langit masuk ke dalam kamarnya, sedangkan Zi Wu dan Ah Yin dipersilakan menunggu di tempat yang telah disiapkan untuk para tamu. Kepulangan An Zi telah membuat dua pengasuhnya menangis sedih dengan keadaan sang tuan muda asuhan mereka. "Tuan Muda! Mengapa Tuan Muda Kecilku menjadi seperti ini?" Salah seorang pengasuh wanita menangis hingga sesenggukan. "Nanti kita dengarkan ceritanya dari orang yang menemukan tuan mudamu." An Se berkata sembari membaringkan sang keponakan di atas amben atau tempat tidur. An Se memandangi sang keponakan dengan saksama. "Kasihan sekali dia. Tadi malam pasti dia merasa kedinginan dan kelaparan. Ah Meng, tetaplah di sisinya dan tunggui dia sampai An Zi sadar. Ingatlah untuk jangan meninggalkannya!" "Baik, Tuan Besar. Ah Meng pasti akan menunggui dan menjaganya dengan baik." An Meng segera menyiapkan segala sesuatu untuk mer

    Last Updated : 2025-02-27
  • Kristal Jiwa Raja Naga   26. Di Mana Kakak Itu?

    "Dia haus. Cepat ambil air untuknya!" An Se berseru kepada An Meng. An Meng gembira. "Tuan Muda Kecilku haus! Sebentar, akan segera paman ambilkan!" An Meng begitu gembira dengan keadaan anak asuhnya yang sangat ia sayangi. Pria setengah wanita itu memang diberikan kepercayaan untuk merawat, menjaga dan mengajari banyak hal terhadap An Zi. "Haus? Sebentar Paman ambilkan air minum." An Meng segera melepaskan pelukannya dan beranjak cepat untuk mengambil semangkuk air putih dan langsung memberikannya kepada sang tuan muda dengan sangat hati-hati. "Ini minumlah, Tuan Muda!" An Se memapah sang keponakan untuk mendapatkan air dari mangkuk yang disodorkan oleh An Meng. Hampir semalaman dalam keadaan perut lapar tanpa makan dan minum, sungguh membuat An Zi merasakan kehausan yang luar biasa. Ia pun minum dengan sedikit terburu-buru yang membuatnya terbatuk-batuk hingga beberapa kali. "Hati-hati, An Zi! Tidak ada yang akan merebut minumanmu!" An Se memperingatkan. An Zi pun men

    Last Updated : 2025-02-28
  • Kristal Jiwa Raja Naga   27. Janji

    "Di mana kakak itu?" Pemuda itu ingin beranjak dari tempat tidurnya, akan tetapi segera ditahan oleh An Se dan An Meng. "Paman, di mana kakak yang menolongku?" "Kakak?" An Se sungguh mengira, jikalau yang dimaksudkan oleh An Zi adalah Yin Long yang saat ini tengah berada di beranda pada halaman Paviliun Bunga Kertas bersama dengan Zi Wu atau Ki Wulung. ''Mungkinkah kakak yang dia maksud adalah orang yang menolongnya?'' An Meng menerka-nerka. "Mmhh. Benar sekali, Paman Pengasuh." An Zi menyahut dengan suara lemah. "Oooh, kakak yang itu," ujar An Se sambil membaringkan kembali ke atas pembaringan. "Kakak yang menolongmu itu sekarang ada di tempat ini dan menjadi tamu istimewa kita." "Benarkah itu, Paman?" tanya An Zi dengan perasaan lega. Dia sungguh merasa sangat senang mendengar penuturan sang paman. "Mmhh. Orang itu juga yang sudah membawa An Zi ke mar

    Last Updated : 2025-02-28
  • Kristal Jiwa Raja Naga   28. Tempe

    "Ini seperti susunan batu-batu dibalut adonan perekat yang biasanya untuk membuat pagar. Tapi ... ini sepertinya adalah biji-bijian. Bagaimana cara menyatukan mereka hingga saling melekat satu sama lain dan dapat dimakan?" Yin Long semakin heran saat melihat tekstur makanan di tangannya. "Kamu cobalah makanan itu, Ah Yin!" Zi Wu ingin melihat reaksi Yin Long atas makanan tersebut. "Baiklah, Senior Zi." Yin Long lalu memasukan sepotong makanan aneh itu ke dalam mulutnya, mengunyah secara perlahan sambil meneliti rasanya. "Gurih, lunak dan begitu lembut saat dikunyah. Ada bau tajam semacam umbi, hmm ... bukan lada, tetapi juga tidak pedas." Zi Wu terkekeh geli melihat kebingungan di wajah sahabatnya. "Kamu ini seorang jenderal perang saat berada di Alam Langit. Tetapi tampaknya kamu paham dengan pembuatan makanan." "Sebutan jenderal perang itu hanya di saat saya sedang berada di medan peperangan. Tetapi ketika saya berada

    Last Updated : 2025-03-01
  • Kristal Jiwa Raja Naga   29. Pengangkatan Saudara?

    Zi Wu atau Ki Wulung merasa harus menengahi agar tidak terjadi salah paham. Pria itu segera menghubungi batin Yin Long dengan Ilmu Telepati agar pembicaraannya tidak diketahui oleh An Se. "Terima saja, Ah Yin. Lagi pula dia tidak mengetahui identitas kita yang sebenarnya. Hanya dengan menarik hati An Se, maka kamu bisa dekat dengan An Zi," ujar Zi Wu, berusaha meluluhkan hati Yin Long. Yin Long bingung. "Tapi ...." An Se duduk di hadapan kedua tamunya dan berkata, "Aku baru saja mempertimbangkan ucapan Ki Wulung tentang dirimu yang mengatakan jika Ah Yin ini memiliki keahlian di bidang pengobatan. Dan karena kamu sedang membutuhkan seseorang yang bisa menyembuhkan An Zi, jadi aku berpikir untuk memintamu bergabung bersama kami di sini." "Itu pun kalau Ah Yin bersedia dan tidak merasa keberatan untuk tinggal di tempat ini selama masa pengobatan berlangsung," lanjut An Se dengan suara tenang, meskipun hatinya sangat berharap. Yin Long tertunduk sejenak, wajahnya terlihat tersip

    Last Updated : 2025-03-01

Latest chapter

  • Kristal Jiwa Raja Naga   122. Lukisan dan Kecemburuan Raja

    Ekspresi wajah Yin Long tampak serius, menunggu cerita An Se mengenai kedua orang tua An Zi.Sebelum berbicara lebih lanjut, An Se menarik napas sesaat. "Orang tua An Zi adalah ....""Mereka adalah orang penting yang tinggal sangat jauh dari lembah ini. Mereka dengan sengaja menyembunyikan putranya agar orang lain yang tidak menyukai kehadiran An Zi mengira kalau anak itu benar-benar sudah mati," lanjut An Se sambil menatap kelamnya langit malam tanpa bintang ataupun rembulan.'Dan surat yang aku kirimkan kepada mereka seharusnya sudah sampai dengan aman di sana,' pikir An Se sambil menatap awan-awan kelabu di angkasa.Yin Long kian penasaran. "Lalu?" *****Istana Kerajaan Pangkuran, tepatnya di istana Tunjung Arum, sebuah gedung besar dan megah yang diperuntukkan bagi seorang permaisuri.Saat ini, seorang wanita berparas jelita dengan bentuk wajah seperti biji kuaci, berkulit putih bak giok salju, terlihat te

  • Kristal Jiwa Raja Naga   120. Niat Menculik An Zi

    Wajah An Se melunak. "Anak itu ... untuk sementara tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dan dia juga mengejutkanku dengan perkembangan kemampuan berpikirnya. An Zi, sepertinya memiliki harapan baik ke depannya." "Lalu bagaimana dengan sakitnya, apakah dia masih memiliki keluhan?" tanya Yin Long yang ingin mengetahui lebih jauh. An Se menggeleng, lalu berkata, "Untuk beberapa hari ini setelah hari itu, dia tidak mengeluh sakit perut lagi. Hanya saja saat tidur, dia masih sering mengigau tentang sesuatu yang tidak jelas. Dia masih sering memanggil-manggil nama seseorang yang aku sendiri tidak mengenalnya.""Nama seseorang?" Alis Yin Long berkerut, tangannya yang hendak memindahkan bidak catur pun terhenti hingga menggantung di udara sampai beberapa saat. "Nama siapakah itu, Gege?""Jatayu. Dia memanggilnya dengan sebutan Kakak Jatayu." 'Jatayu?' Yin Long seketika teringat akan pemuda sederhana yang ia temui beberapa hari lalu dan mereka s

  • Kristal Jiwa Raja Naga   119. Mengunjungi An Se

    Beberapa hari kemudian, di Lembah Pakisan.Kabut tipis menggulung pelan di atas aliran Sungai Seruling, menelusup ke celah-celah dedaunan pakis yang tumbuh liar di sepanjang lereng lembah.Malam telah turun, menyelubungi langit dengan jubah kebiruan gelap. Nyala lentera-lentera dari kertas berwarna merah keemasan di Paviliun Bunga Kertas tampak bergoyang lembut diterpa angin lembah.Di dalam paviliun, An Se duduk bersila di atas tikar anyaman bambu, mengenakan jubah dalam warna hijau pinus dengan sulaman awan di ujung lengan. Di hadapannya mengepul secangkir teh hangat, aroma melatinya lembut, bercampur dengan harum kayu cendana dari dupa yang terbakar di sudut ruangan, sedangkan tangannya sibuk menata bidak-bidak catur bulat pipih warna hitam di atas papan berbentuk bujur sangkar.Suar seseorang terdengar dari belakang An Se. "Tuan Besar, Tuan Muda Yin ada di sini. Katanya ada sesuatu yang ingin dibicarakan dengan Tuan Besar." "Suruh dia masuk," kata An Se dengan suara tenang."Bai

  • Kristal Jiwa Raja Naga   118. Kabar Buruk di Klan Naga Hitam

    Hei Fu Long langsung mengerti. Wanita itu mengambil guci tempat arak dan menuangkannya hingga hampir penuh ke dalam cawan di tangan suaminya. "Silakan, Yang Mulia." Pangeran Hei Xin Long hanya mengangguk dengan anggun. Para prajurit naga hitam segera bangkit dari bersujudnya dan berdiri berbaris dengan wajah yang sedikit lebih baik."Baiklah. Untuk masalah kegagalan para prajurit bisa kita bahas di lain waktu. Aku masih bisa memberikan toleransi kepada mereka. Sekarang, kami hanya ingin mengetahui tentang keberadaan Hei Xian, putra kami." Hei Mo mengepalkan kedua tangannya. "Menjawab pertanyaan dari Yang Mulia, sebenarnya kami memberanikan diri untuk kembali, itu karena kami membawa sebuah berita penting." "Berita penting?" Pangeran Hei Xin Long mengernyitkan dahinya. "Sepenting apa berita itu, dan apa adakah kaitannya dengan Xian'er kami?"Semua orang juga merasa penasaran hingga mereka menahan napas."Berita penting apakah itu, lalu di manakah Pangeran kalian?" Pangeran Hei Xin

  • Kristal Jiwa Raja Naga   117. Mengubah Peraturan Klan

    "Pangeran merencanakan sesuatu yang berbahaya," ucap Hei Mo disertai keringat dingin yang membuat tubuhnya gemetar."Ah Xian! Apa yang direncanakan olehnya?" Hei Fu Long sangat khawatir. "Kamu tenanglah dulu, Fu'er!" Pangeran Hei Xin Long mengingatkan. Hei Fu Long menatap Pangeran Hei Xin Long, ekspresi wajahnya terlihat cemas. "Yang Mulia ...." Pangeran Hei Xin Long menggeleng dan berkata, "Lanjutkan!""Baik, Yang Mulia." Hei Mo melanjutkan, "Semula kami hanya mengawasi dari jauh apa pun yang dilakukan oleh Yang Mulia Pangeran, sampai akhirnya kami kehilangan jejaknya untuk sementara waktu.""Kehilangan jejak?" Alis Pangeran Hei Xin Long berkerut, lalu bertanya, "Sepertinya kalian baru saja bertarung dengan orang yang bisa membuat kalian kewalahan dan menjadi seperti ini.""Itu memang benar, Yang Mulia," ucap Hei Mo dengan rasa was-was hingga kepalanya ditunjukkan dengan cukup dalam. "Dan kami ... kalah." "Susah kuduga. Jika kalian baru saja bertarung dan kalah, lalu mengapa kali

  • Kristal Jiwa Raja Naga   116. Di Mana Pangeran Hei Xian?

    Pangeran Hei Xin Long mengangkat kepalanya dari sandaran kursi. Wajahnya terlihat buruk. "Jika ada cara untuk menembus segel sialan itu, maka sudah sejak lama aku pasti akan melakukannya!"Nada suara Pangeran Hei Xin Long terdengar emosi. Ekspresi wajahnya bahkan langsung berubah dari hanya kesal menjadi marah. "Jangankan untuk menghancurkan pagar pelindung itu, sedangkan menyentuhnya saja kita tidak bisa!"Melihat gelagat tidak baik, Tetua Hei Ji merasa hatinya bergetar. Dia buru-buru berkata yang bersifat menenangkan. "Yang mulia mohon tenanglah, saya yakin pasti akan ada cara untuk mengatasi masalah ini.""Kalau begitu, sebaiknya Anda segera memikirkan caranya. Aku tidak mau tahu bagaimana cara Tetua melakukannya, dan aku hanya ingin Anda berhasil mendapatkan cara untuk mendobrak pagar pelindung di atas lembah itu." Pangeran Hei Xin Long berkata sembari mengibaskan tangan hingga kain lengan jubahnya bergerak, menimbulkan desir angin.Tetua Hei

  • Kristal Jiwa Raja Naga   115. Aura Dingin Hei Fu Long

    Hei Fu Long segera bangkit dan berjalan ke arah Pangeran Hei Xin Long. Wanita itu kembali menggamit lengan Pangeran Hei Xin Long dengan mesra, lalu berucap dengan suara lembut. "Kami semua mengerti akan perasaan Anda, Yang Mulia. Tentu saja kita harus merebut kristal jiwa itu meski harus membunuh anak itu. Sekarang kita hanya perlu sedikit bersabar dan berusaha lagi." Hei Fu Long tentu saja mengetahui, jika orang semacam ini tidak mudah diluluhkan. Namun, dia tetap melakukannya meski mungkin Sang Penasihat Agung ini tidak terlalu menganggap ucapannya adalah hal yang penting. "Hamba tahu kalau masalah ini tidak dapat diabaikan. Raja Klan Naga Hitam harus secepatnya dibangunkan agar kita semua kembali memiliki pemimpin yang sesungguhnya. Atau ... bagaimana jika hamba juga turun tangan dan melihat formasi yang melindungi lembah itu?" Hei Xin Long tidak menjawab ataupun menepis pegangan tangan istrinya dan membi

  • Kristal Jiwa Raja Naga   114. Hei Wang Harus Segera Dibangunkan!

    Saat ini, Pangeran Hei Xin Long merasa perih dalam hati. "Bertahun-tahun. Ini sudah bertahun-tahun, bahkan kita di sini sudah lebih dari dua ratus tahun dalam pencarian kristal jiwa raja naga keparat itu, Fu'er!" Pangeran Hei Xin Long menatap wajah wanita cantik di sampingnya dengan pandangan yang sulit diartikan. "Dan waktu kita sudah tidak banyak lagi. Tubuh Hei Wang tidak bisa terus ditempatkan di dalam peti giok hitam itu untuk selamanya." Tetua lain berseru, "Benar sekali apa yang dikatakan oleh Anda, Yang Mulia. Meskipun peti giok itu dapat mempertahankan tubuhnya, tetapi juga dapat menyerap habis vitalitas dan daya kekuatan Yang Mulia Raja. Dan kalaupun Yang Mulia Raja bisa dibangunkan kelak, mungkin dia sudah tidak memiliki kekuatan seperti semula." Kepala Pangeran Hei Xin Long semakin terasa sakit. "Jadi, ternyata peti giok hitam itu tetap ada akibat buruknya juga?" tanya Jenderal Hei Kun Long. "Jika aku tidak memikirkan hal itu, maka aku tidak akan terlalu terburu

  • Kristal Jiwa Raja Naga   113. Jepit Rambut Sisik Naga

    "Pangeran Hei Xian dapat mendeteksi kristal naga pelangi dalam diri seseorang?" tanya Tetua Hei Sheng dengan ekspresi terkejut. "Bagaimana mungkin?" Mendengar pertanyaan ini, Hei Fu Long menjadi gelisah, takut jika identitas putra kesayangannya terbongkar. Ia melirik sekilas ke arah Pangeran Hei Xin Long yang tetap tak bergerak dari tempatnya. 'Bagaimana ini?' tanya Hei Fu Long dalam hati dan ia semakin merasa khawatir. 'Yang Mulia, tolong katakan sesuatu!' Tetua Hei Sheng memandang ke arah Pangeran Hei Xin Long, lalu bertanya dengan ekspresi penasaran. "Yang Mulia, benarkah apa yang dikatakan Jenderal Hei Xiang tentang Pangeran Hei Xian?" Sebelum menjawab, Pangeran Hei Xin Long meneguk sisa minumannya. "Benar." Semua orang yang baru saja mendengar hal ini pun dibuat terkejut. Pangeran Hei Xin Long melanjutkan ucapannya dengan sikap tenang. "Meskipun dia sedikit nakal tetapi putraku memiliki kemampuan langka yang tidak dimiliki oleh orang biasa. Itu memang keistimewaann

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status