Home / Fantasi / Kristal Jiwa Raja Naga / 05. Di Mana Kamu, An Zi?

Share

05. Di Mana Kamu, An Zi?

last update Last Updated: 2025-01-25 23:36:20

Jatayu mengerutkan alis. "Mengapa Adik Langit terkejut, apakah namaku terdengar aneh?"

"Tidak! Tidak ada yang aneh dengan nama Kakak." Langit sedikit tergagap. "Itu nama yang bagus dan terdengar sangat gagah."

"Ba--baiklah, Kak Jatayu." Langit menganggukkan kepala.

"Baguslah. Sekarang kita bisa saling berteman." Pria berjubah putih bangkit dan mengawasi keadaan sekitarnya. "Oh ya, Adik Langit. Sebaiknya kita segera mencari tempat yang nyaman untuk berlindung. Hari sudah sangat gelap. Aku juga khawatir jika mereka akan mengejarmu lagi."

Jatayu kemudian melihat sebatang pohon besar berdaun rindang yang dirasa bisa dijadikan tempat berteduh untuk sementara waktu. Pria itu pun segera mengajak Langit untuk berteduh. "Kamu tunggulah sebentar di bawah pohon ini!"

"Kakak Jatayu hendak pergi ke mana?" bertanya Langit sambil duduk bersandar pada pokok batang pohon besar.

Tubuhnya terasa kian melemah akibat dari kelelahan dan ketakutan yang baru saja menyerangnya. Terlebih lagi, sakit pada perutnya benar-benar tidak tertahankan lagi.

Jatayu menjawab, "Kakak akan mencari tempat yang lebih layak daripada kita terus berada di bawah hujan seperti ini. Kakak khawatir, sakitmu akan menjadi lebih parah nantinya."

"Tapi aku takut, Kak Jatayu! Hutan ini gelap sekali dan sangat menyeramkan!" Langit berusaha mencegah agar Jatayu tidak meninggalkannya. "Kak Jatayu, jangan tinggalkan aku!"

Jatayu tersenyum penuh misteri. "Baiklah. Kalau begitu kakak ini tidak akan ke mana pun. Kakak akan menemanimu tidur, agar Langit bisa melupakan rasa sakitmu."

'Langit, maafkan aku!' bisik Jatayu dalam hati.

'Apa boleh buat? Daripada dia membuatku kesulitan dalam menjalankan tugasku," pikir pria muda yang mengaku bernama Jatayu sambil tersenyum lembut.

Namun, Jatayu secara diam-diam membaca sebuah mantra penenang dan meniupkannya pada wajah Langit yang kian sayu.

Langit pun segera tertidur pulas akibat pengaruh mantra penidur dari Jatayu. Pria muda itu merasa lega dan berniat untuk membawa Langit pergi dari tempat itu.

'Akhirnya aku berhasil mendapatkan buruan ini.' Jatayu menyeringai, merasa beruntung. 'Mudah sekali mendapatkan cacing kecil ini. Perburuan kali ini ternyata tidak terlalu merepotkan.'

'Berburu di tengah hujan senja ternyata cukup menyenangkan," pikir Jatayu sambil menampung air gerimis dengan mangkuk tangannya. 'Ayah, ibu, aku pulang dengan membawa hadiah untuk kalian berdua!'

*****

Di tempat lain, tepatnya di perbatasan hutan yang menghubungkan antara pedesaan satu dengan pedesaan lainnya.

Dari kejauhan terlihat banyak nyala obor diringi sayup-sayup suara orang berteriak-teriak memanggil nama seseorang yang tengah mereka cari.

"Tuan Mudaaaaa!" Seorang pria berpakaian hanfu pelayan berteriak memanggil.

"Tuan Muda, ada di manaaaa?" Yang lain menyahut.

"Tuan Muda An Ziiiiii!"

Seorang pria setengah wanita berteriak, "Tuan Muda An Zi, Anda di mana?"

"Tuan Muda An Zi, kembalilaaaah! Bibi Ruo mencari Anda semenjak siang tadi. Kami semua sudah lelaaaah!" Salah seorang wanita juga berseru sembari menangis.

Dia adalah Yi Ruo, salah seorang pengasuh wanita yang baru saja mendapat marah dari sang tuan, akibat keteledorannya dalam menjaga An Zi. "Ke mana perginya anak itu sebenarnya?"

"Tuan Muda An Zi, menyahutlah jika Anda mendengar suara kami!"

Seruan demi seruan terus bersahutan, akan tetapi orang yang dicarinya tetap tidak diketemukan. Namun, mereka semua terus berusaha mencari hingga ke tempat yang jauh yang mungkin saja didatangi oleh anak-anak seusia An Zi.

Lalu, siapakah orang yang sedang mereka cari itu sebenarnya?

Di antara para pencari, terlihat seorang pria tampan mengenakan hanfu putih yang sudah basah sebagian dan tampak kotor oleh percikan air lumpur akibat hujan.

Penampilan pria berpakaian hanfu putih itu begitu anggun dan memiliki wajah yang sangat tampan, tapi juga terlihat lembut, cantik dan gagah yang menjadi satu.

"An Zi, sudah paman bilang untuk jangan pernah keluar dari pagar pembatas lembah, tapi kamu melanggarnya. Bagaimana cara paman menjawab pertanyaan kedua orang tuamu nanti?" Gumaman lirih terucap di bibir tipisnya yang tampak bergetar akibat menahan rasa dingin.

Kepala An Se terasa berdenyut hingga ia memegangi dahinya sambil menggerakkan kepala. "An Zi, di manakah keberadaan anak itu sekarang ini?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Krisan Emas
apakah yg dicari anak.itu tadi???
goodnovel comment avatar
backey all
an zi siapa lagi ini???
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kristal Jiwa Raja Naga   06. Berhenti Mencari An Zi

    Namun pria itu tidak memedulikan keadaannya saat ini, karena pikirannya sedang dibuat sangat tidak menentu atas hilangnya seseorang yang sangat penting baginya. Walau keluh kecil sekalipun tidak terlontar, tetapi nyala api obor berhasil menampilkan sirat wajah penuh kekhawatiran dan kesedihan.Dia adalah An Se, seorang pria keturunan keluarga bangsawan dari daratan Tiongkok yang tak sengaja terdampar di Pulau Jawa bersama dengan beberapa kerabat dan para pengikutnya dua belas tahun yang lalu. Hal itu dikarenakan adanya suatu tragedi yang terjadi pada keluarganya, dan mengharuskan mereka semua melarikan diri sejauh mungkin dari negerinya.Seluruh Keluarga An dibantai secara keji oleh sekelompok orang suruhan yang menjalankan tugas dari orang yang menginginkan Keluarga An binasa hanya demi suatu persaingan bisnis perdagangan.Beruntungnya, An Se dan kakaknya, An Mei, berhasil diselamatkan. Mereka pergi hanya dengan sekelompok kecil pengikut setia hingga sampai di Tanah Jawa ini, tepatny

    Last Updated : 2025-01-25
  • Kristal Jiwa Raja Naga   07. Diam Mematikan!

    "Jika melihat keadaan kita sekarang ini, memang sudah tidak mungkin untuk mencarinya lebih jauh lagi. Akan sangat berbahaya sekali jika keberadaan kita tercium oleh para penduduk desa itu, Tuan." Paman Lan berucap sambil mengikuti arah pandangan tuannya. "Maafkan paman, Tuan Besar! Bukannya paman tidak mencemaskan keadaan tuan muda, tetapi kita semua juga mengetahuinya." Paman Lan takut jika ucapannya tadi akan menyinggung sang majikan. An Se hanya bisa menarik napas sesaat, untuk kemudian mengembuskannya secara perlahan guna melepaskan keresahan hatinya. "Paman memang benar. Kalau begitu, mintalah mereka semua untuk pulang kembali ke lembah. Biar kita lanjutkan pencarian esok hari." "Siap, laksanakan perintah!" Paman An Lan yang merupakan salah seorang tetua dari Keluarga An segera memanggil salah seorang dari para pengikut An Se agar memberitahukan kepada semua orang, bahwa pencarian dihentikan untuk sementara waktu. An Se mendesahkan napas berat sambil berbalik badan dan ber

    Last Updated : 2025-01-25
  • Kristal Jiwa Raja Naga   08. Penyelamat Langit

    Angin berderu dengan dahsyatnya, datang dari dua sosok pria yang saling berlawanan tanpa adanya suatu gerakan tubuh sama sekali. Pepohonan dan semak belukar ikut bergolak hebat, hingga daun-daun serta ranting-ranting banyak yang patah akibat serangan badai angin kekuatan gaib tersebut. Semua benda ringan beterbangan, berbenturan dan terus berputar-putar tanpa henti.Tentu saja, perang kekuatan gaib tingkat tinggi itu juga membuat para hewan di Hutan Sawo Alas juga menjadi sangat terkejut dan panik. Mereka pun lari tunggang langgang bagaikan sedang dikejar oleh sepasukan hantu jahat yang siap menerkam dan melumat hingga hancur menjadi debu dan abu."Anak muda ini memiliki darah yang sangat istimewa, akan tetapi juga seperti sudah tercemar oleh darah dari mahluk kegelapan." Pria berjubah ungu tuan terus mengerahkan kekuatannya untuk menekan kekuatan anak muda di hadapannya yang ternyata masih belum bisa sepenuhnya menggunakan kekuatan tenaga dalam bawaan lahirnya. "Sepertinya, anak mud

    Last Updated : 2025-02-17
  • Kristal Jiwa Raja Naga   09. Pertarungan Naga

    "Dan ini juga yang terakhir kalinya kukatakan, kalau Jatayu ini tetap tidak akan menyerahkan Langit kepada siapa pun!" Jatayu tetap pada pendiriannya."Kamu begitu bersikeras, Jatayu. Maka aku pun tidak punya pilihan lain lagi." Pria berjubah ungu tua meluruskan tangan kanannya ke bawah hingga sejajar dengan paha. Telapak tangan lelaki tersebut tiba-tiba saja mengeluarkan segumpal cahaya ungu terang yang berpijaran. "Majulah, Jatayu! Kuharap kamu tidak mengataiku sebagai orang dewasa yang telah berbuat curang, karena telah melawan dan menindas anak kecil sepertimu!""Apa? Orang itu mengatakan aku anak kecil?" Jatayu bertanya dalam hati dan merasa sangat tidak suka atas perkataan pria tersebut. "Sepertinya, dia terlalu meremehkan aku!"Jatayu pun segera menyiapkan kekuatannya dengan melakukan hal yang serupa dengan pria berjubah ungu. Tetapi yang keluar dari telapak tangan dan tubuh Jatayu bukanlah cahaya, melainkan asap hitam beracun yang teramat pekat dan segera menyebar ke segala ar

    Last Updated : 2025-02-17
  • Kristal Jiwa Raja Naga   10. Di Mana Orang Tuaku, Paman

    Pada saat yang sama, Langit yang masih berada dalam lingkup array pelindung ternyata mulai tersadar dari tidurnya akibat Mantra Penidur. Anak muda buronan orang-orang misterius tak dikenal itu merasa bingung dengan keadaan sekitarnya. Pepohonan di area ini tidak terlalu lebat walau terasa asing dan terlihat lebih terang jika dibandingkan dengan tempat semula. Gelap, sepi dan dingin, terasa begitu menakutkan bagi Langit yang selama ini selalu terlindungi di tempat yang nyaman dan aman. "Di mana aku?" Langit tidak melihat siapa pun di sekitar tempat itu. Dirinya hanya sendiri dan tubuhnya masih lemah. "Gelap sekali dan aku ... aku sendirian?' 'Mengapa aku jadi sendirian?' Langit menoleh ke arah kanan dan kiri dengan tubuh sedikit menggigil. 'Tak ada siapa pun. ' Ketakutan tiba-tiba saja langsung menghinggapi pikirannya. Langit berkeluh, seraya memangil seseorang. "Paman, tolong aku!' Meski usianya saat ini beranjak remaja, tetapi dia masih memiliki sifat manja selayaknya seor

    Last Updated : 2025-02-17
  • Kristal Jiwa Raja Naga   11. Bukan dari Ras Naga Hitam?

    Bagaimana mungkin anak seusia dia mengerti akan adanya masalah serius di dalam lingkup keluarganya. Anak itu bahkan dengan sengaja dijauhkan dari lingkungan keluarga yang konon masih dalam keadaan sulit untuk memecahkan masalah mereka.An Se hanya bisa mengulum seulas senyum kecil nan lembutnya. Pria muda tampan berwajah oriental dengan sepasang mata sipit itu pun berkata, "An Zi, percayalah pada paman! Kamu masih ada orang yang seharusnya kamu panggil ayah dan ibu.""Dan untuk nama Langit, itu juga memang nama lahirmu." An Se merasa sedikit bingung untuk menjelaskan perihal sesuatu yang belum saatnya diketahui oleh anak sekecil An Zi. "Kelak kamu akan mengetahuinya setelah engkau dewasa. Sekarang, kamu hanya bisa patuh kepada pamanmu ini saja."Langit hanya bisa bersedih jika teringat pembicaraan apa pun dengan sang paman mengenai orang tuanya. "Mengapa paman dan orang-orang dewasa suka sekali bermain rahasia denganku? Mereka semua bahkan tidak mau berbagi dengan seorang An Zi!"Keti

    Last Updated : 2025-02-17
  • Kristal Jiwa Raja Naga   12. Naga Ungu, Zi Wu

    Naga ungu menghentikan penyerangan, lalu terbang berbalik arah dan menghadap kembali di depan Jatayu sang naga hitam. Mereka sama-sama berdiri mengambang di udara, berhadapan seperti sepasang bintang di antara celah-celah awan tanpa saling menyerang. "Aku adalah Zi Wu, salah satu ras naga ungu yang berhasil selamat dari kejadian itu." Naga ungu yang mengaku bernama Zi Wu sepertinya ingin mengatakan hal yang sebenarnya tentang masa lalu Klan Naga Ungu yang sudah dimusnahkan. "Dan tentang anak itu, sebenarnya kau juga sudah mengetahuinya, bukan?" "Zi Wu?" Jatayu bergumam dalam hati seraya mengingat-ingat akan nama tersebut. "Sepertinya, ayah tidak pernah mengatakan apa pun tentang orang ini. Apakah ayah dan ibu mengenalnya?" "Mengapa harus kupikirkan? Yang terpenting sekarang adalah mengalahkannya dan segera kembali." Jatayu tidak ingin membuang waktu dengan sia-sia. "Oh, jadi Anda adalah Paman Zi Wu dan maksud Paman sekarang adalah ingin mengenang kembali masa lalu klan kalian

    Last Updated : 2025-02-21
  • Kristal Jiwa Raja Naga   13. Jatayu Tertangkap

    Secara tanpa sadar, Langit menengadahkan wajahnya dan menemukan kilatan-kilatan cahaya indah yang bisa ia lihat dari celah-celah dedaunan pohon-pohon hutan nan menjulang tinggi. "Apa itu?" "Benar-benar malam yang menakutkan sekali, tapi yang di sana itu juga sangat indah," pikir Langit sambil menatap kelebatan-kelebatan cahaya ungu terang di langit. Cukup lama anak itu mengawasi pergerakan yang sangat memukau di atas Hutan Sawo Alas, hingga akhirnya terjadilah sesuatu. Segumpal besar pijaran cahaya ungu disertai kepulan asap hitam meluncur turun dari langit, menukik tajam dan jatuh dengan dibarengi oleh suara dentuman dahsyat benda keras menimpa bumi. Tak ayal lagi, bumi pada sekitar hutan terasa pun bergetar dengan hebat. Langit sediri merasakan tubuhnya bagaikan dihempas oleh gelombang angin berkekuatan tinggi hingga terdorong mundur dari tempatnya, tetapi masih dalam lingkup array pelindung. BUM! Meledak! "Aaaaaaaaaa!" Langit merasa ngeri hingga tanpa sadar berteriak k

    Last Updated : 2025-02-21

Latest chapter

  • Kristal Jiwa Raja Naga   81. Cahaya Emas dari Langit

    "Baiklah, Tuan Bai Yi. Semoga kita bisa menjadi sahabat di masa depan." Jatayu berkata seraya menggigit sepotong bakwan yang disusul dengan beberapa buah cabai hijau. "Tentu. Mengapa tidak?" Yin Long menyahut sambil mulai menyantap makanan yang dipesannya dan sudah mulai sedikit dingin. "Silakan dinikmati hidangannya. Anggap saja sebagai tanda perkenalan dari musafir tak beratap ini." Jatayu hanya tersenyum. "Baiklah. Terima kasih, Tuan Bai!" Sebenarnya, Jatayu dengan sengaja mendatangi Yin Long karena ia juga merasakan bau napas naga yang cukup asing baginya. Dia hanya ingin memastikan dari jarak dekat, apakah kecurigaannya ini benar-benar nyata. "Aromanya tidak seperti aura milik Paman Zi Wu yang masih sedikit berbau naga kegelapan. Bau napas naga orang ini justru sangat murni dan tidak mudah ditebak. Siapa dia sebenarnya?" Jatayu berkata-kata dalam hati sembari memerhatikan Yin Long dengan mata menyipit.

  • Kristal Jiwa Raja Naga   80. Bertemu Jatayu

    "Tuan tidak perlu melakukan hal yang sia-sia. Dia itu seorang anak muda pemalas yang hanya mengandalkan hidupnya dari mengemis. Jika hari ini Anda menolongnya, mungkin besok dia juga tetap akan mengulangi mengemis dan mengemis lagi!" seru Ki Sarta dengan wajah tidak mengenakkan. Yin Long ingin menyahut, tetapi orang lain merebut ucapannya."Benar sekali. Dia itu tidak pernah ada kapoknya. Kemarin dia baru saja diusir, tetapi hari ini juga datang lagi. Pelanggan kami banyak yang lari karena merasa jijik melihatnya!" Seorang wanita menimpali. "Gara-gara kedatangannya, kedai kami terancam tidak laku."Yin Long menggelengkan kepala, merasa miris dengan sikap semua orang."Bukankah kedai ini masih tetap cukup ramai?" Jatayu yang bicara kali ini. "Memang masih ramai, tetapi tidak seperti sebelum pengemis itu datang. Para orang-orang kaya yang tadinya menjadi pelanggan di sini, semuanya pergi hanya karena melihat dia duduk di sana." Salah seor

  • Kristal Jiwa Raja Naga   79. Tersedak Bakwan

    Pengemis berambut gimbal telah selesai mengumpulkan koin-koinnya dengan perasaan sedih. Ia menggenggam erat-erat, seperti sangat takut kehilangan uangnya. Pengemis itu lalu duduk bersimpuh di atas tanah dengan pakaian yang semakin kotor oleh debu.Pengemis berambut gimbal mendongak ke atas, memperlihatkan wajahnya yang dipenuhi luka bernanah. Tangannya terulur seraya menawarkan tiga keping uang koin yang kotor oleh debu.Melihat rupa buruk pengemis berambut gimbal, Ki Sarta dan orang-orang di kedai merasa sangat jijik dan beberapa dari mereka bahkan sampai muntah, selera makan pun hilang seketika. Yin Long menghela napas seraya memejamkan mata. Ia merasa sangat prihatin dengan kondisi si pengemis, tetapi juga kesal terhadap lelaki gendut yang sedang mencak-mencak di sana.Sebagai seorang tabib, hatinya meronta dan ingin sekali menolong pengemis berambut gimbal dari luka-luka di wajah dan tubuhnya. 'Sepertinya orang itu sangat

  • Kristal Jiwa Raja Naga   78. Pengemis Berambut Gimbal

    Tak ingin terus larut dalam ingatan masa lalunya, Yin Long mengedarkan pandangan matanya. Ia melihat seorang lelaki berpakaian compang-camping tengah duduk di luar kedai sambil menggenggam mangkuk tanah liat yang sudah retak. Lelaki itu terlihat seperti seorang gembel dengan rambut gimbal berantakan, wajah dan berkulit dekil. Pakaiannya terbuat dari kain berbahan kasar yang akan terasa panas serta gatal, penuh dengan tambalan di sana-sini."Sejak kapan dia ada di sini?" Yin Long menyipitkan mata dan bertanya dalam hati. Dia teringat, saat pertama memasuki pintu utama pagar pembatas kedai terbuka ini, tidak ada seorang pengemis pun di sana.'Mungkin dia baru saja datang setelah aku masuk ke mari,' pikir Yin Long sambil memainkan beberapa ketukan jari di atas meja guna menghindari rasa jenuh. Tentu saja, kehadiran Yin Long yang memiliki paras wajah tampan nan cantik, kulit putih cerah dan warna mata abu-abu, berhasil membuat banyak orang

  • Kristal Jiwa Raja Naga   77. Mencari Kedai

    Di tempat lain, Yin Long melihat ke atas dan matahari kian naik tinggi. Barang-barang yang dibutuhkan sudah didapatkan. Tentu saja ini adalah saatnya dia harus segera kembali ke lembah sebelum hari semakin siang.Pemuda itu bergegas pergi meninggalkan pasar dengan hati riang sembari melihat-lihat keadaan hidup sehari-hari para penduduk Desa Sindangan yang tidak lebih baik dari pada kehidupan di dalam lembah.'Jika dibandingkan dengan para penghuni lembah, keadaan warga di desa ini jauh lebih menyedihkan,' gumam Yin Long ketika melihat pemandangan yang membuat hatinya merasa kasihan. Pada saat Yin Long tengah asyik melihat-lihat keadaan di sepanjang perjalanan, tiba-tiba saja perutnya mengeluarkan bunyi aneh.'Aku ini mahluk jenis naga dan berasal dari langit, tapi mengapa aku masih saja merasa lapar seperti manusia bumi pada umumnya?' Yin Long terkadang mengeluhkan hal ini. Ia menggeleng kecil sambil mengusap perutnya. 'Sudahlah. Meskipun aku berasal dari alam langit, tapi aku juga

  • Kristal Jiwa Raja Naga   76. Seorang Dermawan

    Saat teringat akan semua kehangatan di Perguruan Bukit Salju Berawan, Yin Long kembali bersedih, tetapi ia tak menyesali keputusannya datang ke bumi. Ia bertekad akan kembali secepatnya setelah Caihong Xue berhasil bangkit dan memiliki lagi kekuatan mutlaknya. 'Baiklah.' Akhirnya, Yin Long menerima tawaran itu dan mencicipinya. Begitu kue itu menyentuh lidahnya, rasa manis alami dari pisang berpadu dengan lembutnya adonan tepung dan aroma santan yang kaya."Hmm ... kue nagasari ini benar-benar enak dan sedikit mirip dengan kue mawar buatanku," pikir Yin Long sambil mengunyah pelan dan menikmati sensasi manis, asam, asin, rasa yang dingin, lembut serta kenyal yang berputar di lidahnya.Dalam hati, Yin Long langsung memberi nilai sepuluh untuk kue ini. Yin Long menatap gadis itu dan tersenyum. "Kuenya sangat lezat. Aku akan membeli semuanya untuk oleh-oleh.""Semuanya?" Gadis itu berseru tanpa sadar hingga matanya membesar. Ia t

  • Kristal Jiwa Raja Naga   75. Kue Naga?

    Yin Long dengan teliti memilih berbagai bahan obat dan rempah-rempah yang ia butuhkan. Meskipun ia sudah sangat mengenal jenis-jenis tanaman obat, ia tetap tidak segan bertanya jika menemukan sesuatu yang asing baginya.Setiap kali penjual menawarkan sesuatu yang mungkin berguna, ia memperhatikan dengan saksama, memastikan bahwa bahan-bahan yang ia pilih benar-benar berkualitas.Setelah menyelesaikan semua pembayaran, Yin Long melangkah keluar dari kios dan berjalan menyusuri pasar yang masih ramai meski siang sudah mulai merambat ke sore. Sambil berjalan, ia mengintip isi keranjangnya, memastikan semua yang dibutuhkan telah terbeli."Sebagian besar sudah kudapatkan, meskipun masih ada yang kurang. Tak masalah, aku bisa mencarinya di hutan di lereng gunung," pikirnya sambil melirik rempah-rempah yang tersusun rapi dalam keranjang anyaman bambu di tangannya. Sejenak ia tersenyum kecil. 'Orang-orang di bumi ternyata cukup ramah. Mereka banyak membantuku menemukan bahan-bahan yang aku

  • Kristal Jiwa Raja Naga   74. Pergi ke Pasar

    Matahari baru saja naik sepenggalah ketika sosok seorang pemuda berambut panjang, mengenakan hanfu putih bersih, melangkah dengan tenang di jalan berbatu yang membelah Desa Sindangan.Suasana pagi menjelang siang begitu indah, hangat sinar surya membias di permukaan pakaiannya, memberi kesan seolah dia adalah sosok dewa yang baru saja keluar dari dalam lukisan. Mata abu-abu mudanya memindai sekitar dengan pandangan tenang namun cermat.Desa Sindangan adalah permukiman kecil yang terletak paling dekat dengan Lembah Pakisan, sebuah tempat yang dikenal hanya sebagai lekukan tanah berbatu bagi penduduk Kademangan Blewah. Tak seorang pun menyadari bahwa di balik kabut tipis yang menyelimutinya, lembah itu menyimpan pemukiman tersembunyi yang tak terjangkau oleh mata awam.Hari ini, Yin Lon, sang jenderal naga perak yang sengaja turun ke dunia manusia, meminta izin kepada An Se untuk meninggalkan lembah. Ia memiliki misi sederhana, yaitu mencari bahan dasar ramu

  • Kristal Jiwa Raja Naga   73. Mencintai Musuh

    "Orang itu ...." Hei Fu Long menyeka air matanya. "Orang yang mungkin saja telah mengatakan sesuatu kepada Ah Xian. Terutama mereka!" "Mereka?" Hei Xin Long mengerutkan alis."Ya. Mereka ... anak-anak yang menggunakan tentang warna rambut dan iris mata anak kita. Panggil mereka semua dan beri hukuman atas kelancangan mulut mereka!" Hei Fu Long menatap Hei Xin Long, seakan menuntut pria itu agar segera bertindak."Fu'er, tenanglah!" Hei Xin Long menepuk-nepuk punggung Hei Fu Long. "Apakah kamu lupa?" "Aku tidak lupa." Hei Fu Long menggeleng. "Aku tahu, Xin Ge. Semenjak kita mulai berencana mengambil anak itu, seharusnya aku memang sudah bersiap untuk menghadapi hal ini. Cepat atau lambat, dia akan mengetahui siapa dirinya.""Itu kamu sudah menyadarinya. Jadi kurasa, kamu sudah tidak perlu lagi bertanda berlebihan, bahkan sampai membuat kekacauan sebesar ini," ujar Hei Xin Long. "Cepat atau lambat kita memang harus kehilangannya. Jika tid

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status