Home / Fantasi / Kristal Jiwa Raja Naga / 103. Mata Ratu Bai Hua?

Share

103. Mata Ratu Bai Hua?

last update Last Updated: 2025-04-08 21:00:04

"Anak muda itu. Bagaimana aku bisa sampai melupakan dia?" Yin Long bergegas menghampiri Pangeran Hei Xian yang ternyata mulai tersadar.

Jari-jari Pangeran Hei Xian mulai bergerak satu per satu dengan gerakan lemah. Mata pemuda itu terbuka sedikit dan semua yang tertangkap di penglihatannya hanya kekacauan di mana-mana. Tempat itu seperti baru saja terkena badai angin topan yang dahsyat.

Yin Long berjongkok di samping tubuh Pangeran Hei Xian dan langsung meraih kepala pemuda itu untuk kemudian disandarkan di lengannya.

"Sepertinya dia sudah mulai tersadar," gumam Yin Long.

Namun, Yin Long tercekat saat melihat dari dekat wajah pemuda berpakaian serba putih seperti dirinya.

Pakaian anak muda itu pun memiliki model yang nyaris sama, yaitu hanfu. Jelas sekali terlihat, jika pemuda tersebut bukan berasal dari Tanah Jawa.

Itu bisa dilihat dari tekstur kulitnya yang halus dan putih. Dia juga berhidun
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kristal Jiwa Raja Naga   104. Sama-sama Bukan Manusia

    Yin Long mengira jika orang ini sedang mencurigai kemungkinan pil darinya mengandung racun. Dia tersenyum tipis dan lembut dengan pandangan mata hangat yang membuat pemuda belia di hadapannya merasa nyaman. "Adik, apa yang kamu pikirkan? Makanlah semuanya. Percayalah, itu benar-benar pil pemulih. Tidak ada racun di dalamnya." Yin Long berusaha meyakinkan. Pangeran Hei Xian merasa sedikit malu. "Maaf, Tuan. Saya bukan meragukan khasiat pil ini, apa lagi mencurigai adanya racun. Hanya saja, Anda begitu murah hati kepada orang yang baru Tuan temui. Saya jadi tidak enak. Terima kasih, Tuan ...." "Panggil saja aku dengan sebutan kakak atau Paman Yin. Tolong jangan sebutkan hal seperti itu lagi, baik sekarang ataupun nanti. Kita ini sama-sama manusia yang sudah seharusnya saling tolong-menolong." Yin Long segera menyela. 'Padahal aku ini bukan manusia." Yin Long berkata dalam hati. 'Meski aku sebenarnya bukanlah

    Last Updated : 2025-04-09
  • Kristal Jiwa Raja Naga   105. Bagaimana Cara Menangis?

    Telapak tangan Yin Long menutup secara perlahan dan penyaluran hawa murni pada tubuh Pangeran Hei Xian pun segera terhenti."Aku tidak tahu, Paman. Mungkin ini penyakit lamaku kambuh lagi." Pangeran Hei Xian menjawab dengan napas tersengal. Deras keringat yang bercucuran dari keningnya sudah dapat menjadi pertanda akan usaha kerasnya dalam mengendalikan pergolakan pada dirinya.Yin Long berpikir keras tentang kondisi Bai Xian. Ketika tenaga dalamnya masuk, dia merasa ada energi yang nyaris sama menyambut dan menyatu dengan kekuatannya. Namun tak lama kemudian, suatu terjangan kekuatan lain langsung menghantam bola energi murni yang siap menyebar ke seluruh tubuh Bai Xian."Jangan-jangan dia telah terkontaminasi oleh kekuatan para prajurit naga hitam!" Yin Long terkejut dengan dugaannya sendiri.Yin Long lantas bergeser untuk memeriksa keadaan kaki pemuda berambut putih ini. Dia meraba sepanjang kaki yang ternyata sebagian sudah membengkak. Tulang

    Last Updated : 2025-04-10
  • Kristal Jiwa Raja Naga   106. Akhirnya Bisa Menangis

    "Baiklah, Paman. Aku akan berusaha untuk menahannya." Pangeran Hei Xian berucap lirih sambil mengangguk. Di mata biru Pangeran Hei Xian, ada kilat kesedihan yang mendalam atas tewasnya dua orang prajuritnya. Namun, ia menyembunyikan perasaan sedihnya dengan sangat dalam. 'Nasi sudah menjadi bubur, menyesal pun sudah tak ada gunanya. Dan jika nantinya ayah menyalahkanku Ats hal ini, maka aku siap menerima hukuman darinya,' pikir Pangeran Hei Xian sambil tertunduk. Yin Long merasa khawatir jika pembalutan di kaki Pangeran Hei Xian akan menimbulkan rasa sakit. Jadi, dia berinsiatif untuk mengajaknya berbicara guna mengalihkan perhatian dan mengurangi ketegangan suasana hati pasien barunya ini. "Ah Xian," panggil Yin Long dengan suara pelan namun cukup mengagetkan orang di depannya. "Ya--ya!" Pangeran Hei Xian sedikit tergagap karena dia tengah melamun. "Sebelum bertemu mereka, sebenarnya kamu in

    Last Updated : 2025-04-11
  • Kristal Jiwa Raja Naga   107. Menjadi Mata-mata

    "Ah Xian." Yin Long sampai mengulangi panggilannya. "Ah Xian!""Oh!" Bai Xian tersentak dari lamunannya. Kegugupan di wajahnya terlihat lucu dan polos. Melihat ini, Yin Long merasa gemas juga. Mimik muka pemuda ini terlihat seperti seseorang yang ia kenal di masa lalu. Namun, rasanya sangat tak mungkin kalau keduanya adalah satu orang."Sepertinya kamu melamun dan ada yang sedang kamu pikirkan. Lihatlah, aku sudah selesai membalut cederamu dan kamu masih tidak menjawab pertanyaanku." Yin Long berucap seraya merapikan kain balutan pada kaki Bai Xian."Maaf, Paman. Aku sedang memikirkan nasibku hari ini yang rasanya sangat sial." Pangeran Hei Xian mulai mengarang cerita lagi. "Oh ya, tadi Paman bertanya tentang apa?"Yin Long. "...."Yin Long sangat ingin memukul dirinya sendiri hingga pingsan.Bagaimana mungkin sejak tadi dia dia setengah berteriak dan Pangeran Hei Xian tidak mendengarnya?"Maaf, Paman. Aku bena

    Last Updated : 2025-04-12
  • Kristal Jiwa Raja Naga   108. Pertentangan Energi

    Pangeran Hei Xian mengangguk. "Ya, Paman. Aku merasa tubuhku jauh lebih baik. Terima kasih, Paman. Hanya saja ... sekarang aku merasa bingung, ke mana aku harus pergi dan bertempat tinggal.""Maksudnya?" Yin Long mengernyitkan kedua alis matanya. "Apa yang terjadi denganmu?"Pangeran Hei Xian. "Aku ...."Pangeran Hei Xian kembali memasang wajah sendu dan dia akan mulai lagi mengarang cerita palsu. "Aku sudah tidak memiliki tempat tinggal dan orang tua lagi. Sebelum orang-orang kejam itu menculikku, mereka sudah terlebih dahulu membunuh ayah dan ibuku dan juga membakar kediamanku."Yin Long tertegun, tak menyangka jika nasib anak ini sungguh malang. Dia mulai mempertimbangkan untuk membawanya ke Lembah Pakisan. Namun, bagaimana dengan sikap penduduk di sana jika dia membawa orang asing?"Kalau paman boleh tahu, apa tujuan mereka dengan mengejarmu, Ah Xian?" Suara Yin Long mengejutkan lamunan Pangeran Hei Xian.Pangeran Hei Xian me

    Last Updated : 2025-04-13
  • Kristal Jiwa Raja Naga   109. Takdir Menyedihkan

    Yin Long langsung mengangkat tubuh Pangeran Hei Xian dan membawanya pergi dari tempat tersebut. Sebelum pergi, Yin Long melambaikan tangannya dengan elegan dan segumpal cahaya bola api perak pun langsung menyambar mayat kedua orang pria berbadan kekar yang dibunuhnya.Mayat-mayat itu pun terbakar seketika dilahap oleh inti api perak milik Yin Long. Tentu saja, jasad-jasad itu langsung terurai dan menghilang dengan tanpa meninggalkan bau dan jejak. Dengan teknik penyamaran, pria itu juga tak lupa mengubah warna rambut Pangeran Hei Xian menjadi hitam agar tidak menimbulkan kecurigaan orang lain.Yin Long kemudian melesat terbang dengan membawa tubuh Pangeran Hei Xian untuk dirawatnya di Lembah Pakisan. Saat dirinya mulai dekat dengan area lembah, dia memutuskan untuk mendarat dan berjalan kaki saja agar tidak menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dari para penduduk yang berpapasan dengannya.Bagaimanapun juga, identitasnya sebagai m

    Last Updated : 2025-04-14
  • Kristal Jiwa Raja Naga   110. Kembali ke Lembah

    An Se tanpa sadar melamunkan masa lalunya yang teramat kelam. Bayangan demi bayangan para pembantai yang sedang menghabisi keluarganya seakan berlarian di matanya.Hampir tak ada tanah atau lantai yang tidak dibanjiri oleh genangan darah. Cairan merah kehidupan tersebut tersimbah dari mayat-mayat penghuni kediaman Klan An. Sebanyak tiga ratus tiga puluh delapan orang tewas dibantai dengan keji hanya dalam waktu dua jam, dan pelakunya adalah sekelompok pembunuh bayaran paling kejam di Wilayah Hunjing.Sampai saat ini, An Se masih memiliki perasaan dendam terhadap mereka semua. Namun, dia juga sudah tidak mungkin melakukan pembalasan atas peristiwa tersebut. Baginya, sekarang, dia hanya ingin semua orang yang tinggal bersamanya hidup dengan baik dan bahagia."Tak peduli sejauh apa pun burung terbang mengelilingi dunia, dia tetap ingin kembali sarangnya. Namun, itu adalah hal yang sangat mustahil bagi orang kecil tanpa kekuatan ini." An Se berucap s

    Last Updated : 2025-04-15
  • Kristal Jiwa Raja Naga   111. Jenius, Si Raja Bodoh

    Pria muda itu kemudian bergegas ke ruangan lain dan berniat segera menyiapkan beberapa hidangan makan malam ala kadarnya untuk disantap mereka berdua. Sesampainya di dapur, Yin Long langsung mengeluarkan barang-barang yang disimpan di dalam sabuk ruang, seperti bahan obat dan mainan yang rencananya akan diberikan kepada An Zi. Sabuk ruang milik Yin Long adalah suatu tempat penyimpanan gaib yang memiliki daya tampung cukup besar. Benda ini semacam alam kecil yang tercipta pada sabuk keramat miliknya. Ukurannya sendiri bisa dikatakan sangat luas hingga bisa menampung banyak sekali benda. Ini adalah benda dari Alam Naga Langit, sebuah dimensi lain tempatnya dirinya berasal dan barang semacam ini tentu saja sangat jarang ada di bumi pada zaman ini. Yin Long tersenyum sendiri saat memainkan benda bulat dari kayu yang sekarang berputar di atas meja. Dia bergumam, "An Zi dan Rakandaru pasti senang dengan mainan ini. Rasanya sangat

    Last Updated : 2025-04-16

Latest chapter

  • Kristal Jiwa Raja Naga   123. Bagai Pinang Dibelah Dua

    Raja Hangga Wijaya menarik napas panjang dan menghelanya dengan gelisah. Memangnya pria yang tak menjadi sedih saat mengetahui ada orang lain di hati wanita pujaannya?"Tentu saja kanda menjadi sedih. Karena akibat perkataan Dinda tadi, kanda merasa ada yang sangat sakit di dalam sini," jawab Raja Hangga Wijaya disertai ekspresi buruk di wajahnya. "Bahkan sangat sakit!""Baginda Raja ini, mengapa Anda seperti anak muda yang baru pernah merasakan jatuh cinta?" Wanita itu lalu memperlihatkan lukisan yang sejak tadi ia sembunyikan. "Bagaimana dengan pria ini, apakah Kanda akan menghilangkannya juga?""Lukisan?" Raja Hangga Wijaya merasa heran dan sekaligus penasaran. "Lukisan apa itu, Dinda?"Permaisuri An Mei menyerahkan lukisan di tangannya dengan tanpa menoleh. "Kanda lihat saja sendiri! Setelah itu, apakah Kanda masih bisa berkata akan menghilangkannya dari muka bumi ini?" Secara cepat, Raja Hangga Wijaya mengambil lukisan dari tangan permaisurinya, lalu membuka gulungan itu dengan

  • Kristal Jiwa Raja Naga   122. Lukisan dan Kecemburuan Raja

    Ekspresi wajah Yin Long tampak serius, menunggu cerita An Se mengenai kedua orang tua An Zi. Sebelum berbicara lebih lanjut, An Se menarik napas sesaat. "Orang tua An Zi adalah ...." "Mereka adalah orang penting yang tinggal sangat jauh dari lembah ini. Mereka dengan sengaja menyembunyikan putranya agar orang lain yang tidak menyukai kehadiran An Zi mengira kalau anak itu benar-benar sudah mati," lanjut An Se sambil menatap kelamnya langit malam tanpa bintang ataupun rembulan. 'Dan surat yang aku kirimkan kepada mereka seharusnya sudah sampai dengan aman di sana,' pikir An Se sambil menatap awan-awan kelabu di angkasa. Yin Long kian penasaran. "Lalu?" ***** Istana Kerajaan Pangkuran, tepatnya di istana Tunjung Arum, sebuah gedung besar dan megah yang diperuntukkan bagi seorang permaisuri. Saat ini, seorang wanita berparas jelita dengan bentuk wajah seperti biji kuaci, berkulit putih bak giok salju, terlihat tengah duduk di depan sebuah cermin tembaga kuno yang memantulka

  • Kristal Jiwa Raja Naga   120. Niat Menculik An Zi

    Wajah An Se melunak. "Anak itu ... untuk sementara tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dan dia juga mengejutkanku dengan perkembangan kemampuan berpikirnya. An Zi, sepertinya memiliki harapan baik ke depannya." "Lalu bagaimana dengan sakitnya, apakah dia masih memiliki keluhan?" tanya Yin Long yang ingin mengetahui lebih jauh. An Se menggeleng, lalu berkata, "Untuk beberapa hari ini setelah hari itu, dia tidak mengeluh sakit perut lagi. Hanya saja saat tidur, dia masih sering mengigau tentang sesuatu yang tidak jelas. Dia masih sering memanggil-manggil nama seseorang yang aku sendiri tidak mengenalnya.""Nama seseorang?" Alis Yin Long berkerut, tangannya yang hendak memindahkan bidak catur pun terhenti hingga menggantung di udara sampai beberapa saat. "Nama siapakah itu, Gege?""Jatayu. Dia memanggilnya dengan sebutan Kakak Jatayu." 'Jatayu?' Yin Long seketika teringat akan pemuda sederhana yang ia temui beberapa hari lalu dan mereka s

  • Kristal Jiwa Raja Naga   119. Mengunjungi An Se

    Beberapa hari kemudian, di Lembah Pakisan.Kabut tipis menggulung pelan di atas aliran Sungai Seruling, menelusup ke celah-celah dedaunan pakis yang tumbuh liar di sepanjang lereng lembah.Malam telah turun, menyelubungi langit dengan jubah kebiruan gelap. Nyala lentera-lentera dari kertas berwarna merah keemasan di Paviliun Bunga Kertas tampak bergoyang lembut diterpa angin lembah.Di dalam paviliun, An Se duduk bersila di atas tikar anyaman bambu, mengenakan jubah dalam warna hijau pinus dengan sulaman awan di ujung lengan. Di hadapannya mengepul secangkir teh hangat, aroma melatinya lembut, bercampur dengan harum kayu cendana dari dupa yang terbakar di sudut ruangan, sedangkan tangannya sibuk menata bidak-bidak catur bulat pipih warna hitam di atas papan berbentuk bujur sangkar.Suar seseorang terdengar dari belakang An Se. "Tuan Besar, Tuan Muda Yin ada di sini. Katanya ada sesuatu yang ingin dibicarakan dengan Tuan Besar." "Suruh dia masuk," kata An Se dengan suara tenang."Bai

  • Kristal Jiwa Raja Naga   118. Kabar Buruk di Klan Naga Hitam

    Hei Fu Long langsung mengerti. Wanita itu mengambil guci tempat arak dan menuangkannya hingga hampir penuh ke dalam cawan di tangan suaminya. "Silakan, Yang Mulia." Pangeran Hei Xin Long hanya mengangguk dengan anggun. Para prajurit naga hitam segera bangkit dari bersujudnya dan berdiri berbaris dengan wajah yang sedikit lebih baik."Baiklah. Untuk masalah kegagalan para prajurit bisa kita bahas di lain waktu. Aku masih bisa memberikan toleransi kepada mereka. Sekarang, kami hanya ingin mengetahui tentang keberadaan Hei Xian, putra kami." Hei Mo mengepalkan kedua tangannya. "Menjawab pertanyaan dari Yang Mulia, sebenarnya kami memberanikan diri untuk kembali, itu karena kami membawa sebuah berita penting." "Berita penting?" Pangeran Hei Xin Long mengernyitkan dahinya. "Sepenting apa berita itu, dan apa adakah kaitannya dengan Xian'er kami?"Semua orang juga merasa penasaran hingga mereka menahan napas."Berita penting apakah itu, lalu di manakah Pangeran kalian?" Pangeran Hei Xin

  • Kristal Jiwa Raja Naga   117. Mengubah Peraturan Klan

    "Pangeran merencanakan sesuatu yang berbahaya," ucap Hei Mo disertai keringat dingin yang membuat tubuhnya gemetar."Ah Xian! Apa yang direncanakan olehnya?" Hei Fu Long sangat khawatir. "Kamu tenanglah dulu, Fu'er!" Pangeran Hei Xin Long mengingatkan. Hei Fu Long menatap Pangeran Hei Xin Long, ekspresi wajahnya terlihat cemas. "Yang Mulia ...." Pangeran Hei Xin Long menggeleng dan berkata, "Lanjutkan!""Baik, Yang Mulia." Hei Mo melanjutkan, "Semula kami hanya mengawasi dari jauh apa pun yang dilakukan oleh Yang Mulia Pangeran, sampai akhirnya kami kehilangan jejaknya untuk sementara waktu.""Kehilangan jejak?" Alis Pangeran Hei Xin Long berkerut, lalu bertanya, "Sepertinya kalian baru saja bertarung dengan orang yang bisa membuat kalian kewalahan dan menjadi seperti ini.""Itu memang benar, Yang Mulia," ucap Hei Mo dengan rasa was-was hingga kepalanya ditunjukkan dengan cukup dalam. "Dan kami ... kalah." "Susah kuduga. Jika kalian baru saja bertarung dan kalah, lalu mengapa kali

  • Kristal Jiwa Raja Naga   116. Di Mana Pangeran Hei Xian?

    Pangeran Hei Xin Long mengangkat kepalanya dari sandaran kursi. Wajahnya terlihat buruk. "Jika ada cara untuk menembus segel sialan itu, maka sudah sejak lama aku pasti akan melakukannya!"Nada suara Pangeran Hei Xin Long terdengar emosi. Ekspresi wajahnya bahkan langsung berubah dari hanya kesal menjadi marah. "Jangankan untuk menghancurkan pagar pelindung itu, sedangkan menyentuhnya saja kita tidak bisa!"Melihat gelagat tidak baik, Tetua Hei Ji merasa hatinya bergetar. Dia buru-buru berkata yang bersifat menenangkan. "Yang mulia mohon tenanglah, saya yakin pasti akan ada cara untuk mengatasi masalah ini.""Kalau begitu, sebaiknya Anda segera memikirkan caranya. Aku tidak mau tahu bagaimana cara Tetua melakukannya, dan aku hanya ingin Anda berhasil mendapatkan cara untuk mendobrak pagar pelindung di atas lembah itu." Pangeran Hei Xin Long berkata sembari mengibaskan tangan hingga kain lengan jubahnya bergerak, menimbulkan desir angin.Tetua Hei

  • Kristal Jiwa Raja Naga   115. Aura Dingin Hei Fu Long

    Hei Fu Long segera bangkit dan berjalan ke arah Pangeran Hei Xin Long. Wanita itu kembali menggamit lengan Pangeran Hei Xin Long dengan mesra, lalu berucap dengan suara lembut. "Kami semua mengerti akan perasaan Anda, Yang Mulia. Tentu saja kita harus merebut kristal jiwa itu meski harus membunuh anak itu. Sekarang kita hanya perlu sedikit bersabar dan berusaha lagi." Hei Fu Long tentu saja mengetahui, jika orang semacam ini tidak mudah diluluhkan. Namun, dia tetap melakukannya meski mungkin Sang Penasihat Agung ini tidak terlalu menganggap ucapannya adalah hal yang penting. "Hamba tahu kalau masalah ini tidak dapat diabaikan. Raja Klan Naga Hitam harus secepatnya dibangunkan agar kita semua kembali memiliki pemimpin yang sesungguhnya. Atau ... bagaimana jika hamba juga turun tangan dan melihat formasi yang melindungi lembah itu?" Hei Xin Long tidak menjawab ataupun menepis pegangan tangan istrinya dan membi

  • Kristal Jiwa Raja Naga   114. Hei Wang Harus Segera Dibangunkan!

    Saat ini, Pangeran Hei Xin Long merasa perih dalam hati. "Bertahun-tahun. Ini sudah bertahun-tahun, bahkan kita di sini sudah lebih dari dua ratus tahun dalam pencarian kristal jiwa raja naga keparat itu, Fu'er!" Pangeran Hei Xin Long menatap wajah wanita cantik di sampingnya dengan pandangan yang sulit diartikan. "Dan waktu kita sudah tidak banyak lagi. Tubuh Hei Wang tidak bisa terus ditempatkan di dalam peti giok hitam itu untuk selamanya." Tetua lain berseru, "Benar sekali apa yang dikatakan oleh Anda, Yang Mulia. Meskipun peti giok itu dapat mempertahankan tubuhnya, tetapi juga dapat menyerap habis vitalitas dan daya kekuatan Yang Mulia Raja. Dan kalaupun Yang Mulia Raja bisa dibangunkan kelak, mungkin dia sudah tidak memiliki kekuatan seperti semula." Kepala Pangeran Hei Xin Long semakin terasa sakit. "Jadi, ternyata peti giok hitam itu tetap ada akibat buruknya juga?" tanya Jenderal Hei Kun Long. "Jika aku tidak memikirkan hal itu, maka aku tidak akan terlalu terburu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status