Share

80. Berbaikan

Penulis: NunaKoo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-22 22:58:15

"Kau membuat lagu?"

Yohan terdiam. Pertanyaan ayahnya begitu mendadak. Kenapa tiba-tiba saja orang ini menanyakan itu? Padahal selama ini dia tak sekalipun memperdulikan apa yang Yohan lakukan. Apapun yang berada di dalam kamarnya selalu ayahnya hancurkan.

"Kenapa ayah ingin tahu? Tidak biasanya."

"Apakah aku tidak boleh mengetahuinya?"

"Hanya aneh saja. Ini begitu mendadak. Bukankah selama ini ayah tidak pernah perduli dengan apa yang aku kerjakan?"

"Hem, kau benar. Aku kira kau membangkang karena ingin menjadi orang yang tidak berguna. Kesana kemari sambil membawa gitar. Tapi aku baru tahu kau bisa membuat lagu."

"Itu tidak mengubah pendapatku. Tetap saja aku melakukan sesuatu yang tidak berguna di mata ayah. Apapun yang aku lakukan, bermain musik dan membuat lagu, tidak akan mengubah penilaian ayah padaku, kan?"

Tuan Abraham terdiam. Dia menghela napas panjang, lantas membuka foto album yang terlihat usang dan memperlihatkannya pada Yohan.

"Ini foto ibumu. Dia juga menyukai musi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   81. Cemburu

    Regan menghela napas dalam,"Aku tidak tahu. Yang pasti, kita harus lebih waspada kali ini." Semua terdiam. Mereka bergelud dengan pikiran masing-masing. Kalau di bilang takut, tentu saja Jane merasakan itu. Tidak mungkin dia hanya diam dan tidak merasakan kekhawatiran. Tapi sekali lagi, di sampingnya, banyak yang ingin melindungi dirinya. Dia tidak akan setakut dulu. "Jangan terlalu di pikirkan. Ini kan hari bahagia kita bisa berkumpul lagi." Jane memecah kesunyian yang terjadi selama beberapa menit."Sekarang katakan padaku, apa kesibukan kalian selama aku tidak tinggal di sana lagi? Jujur saja, separuh jiwaku hilang saat tidak ada kalian berdua di sisiku," lanjutnya melebih-lebihkan. Regan memutar bola matanya malas, Yohan tertawa singkat, sedangkan Juan reflek memegang kedua tangan Jane dengan tatapan anak anjing. "Benar, kan? Aku juga merasa begitu. Hatiku hampa sejak kepergianmu, Jane. Rumah itu bagaikan neraka tanpa dirimu. Bagaimana kalau kau kembali tanpa Regan? Biar s

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   82. Awal pertemuan

    Pagi itu cerah. Matahari bersinar lebih terik dari biasanya. Terasa hangat menyentuh permukaan kulit juga membuat mood menjadi lebih baik. Masih pukul 08.00 pagi, Jane enggan memulai hari dengan banyak aktivitas. Seperginya Regan bekerja, Dia memilih jalan-jalan di sekitaran rumah utama dan taman belakang rumah. Emely selalu menemaninya. Tak pernah meninggalkan dirinya layaknya seorang bodyguard. Selalu menjaga Jane kemanapun dia pergi. Begitu damai di tempat ini. Tidak ada suara hiruk pikuk kendaraan. Berisik orang berlalu-lalang, juga tidak ada yang mengenalnya. Hidupnya sungguh di mulai dari tempat ini. Apakah dia masih merasa khawatir dengan peringatan ayahnya kapan hari? Tentu saja masih. Walau akhirnya benar dia akan ketahuan suatu hari nanti, paling tidak dia sudah mengukir banyak kenangan indah di sini. Di tempat yang bisa dia sebut keluarga yang sesungguhnya. "Anda tidak sarapan, Nona?" Tanya Emely mengikuti setiap langkah Jane. "Apakah sudah siap?" "Mungkin seben

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   83. Juan & Emely

    Yohan dan Juan pulang lebih awal dari rencana yaitu pukul 10 pagi. Mereka berniat pulang malam, menunggu Tuan Abraham dan Regan pulang, tapi tiba-tiba saja Juan mendapatkan telfon dari temannya kalau dia harus datang ke kampus untuk membicarakan kegiatan yang menyangkut penerimaan mahasiswa baru. Jane berat hati melepas kepergian mereka, karena sangat jarang mereka datang ke rumah lantas tidur di sana. Dia kesepian untuk kesekian kali. Padahal beberapa waktu lalu rumah itu terasa seperti rumah yang sesungguhnya baginya. Tapi lagi-lagi dia harus sendirian saat Regan juga pergi untuk bekerja. Pukul 14.00, Tuan Abraham sampai rumah lebih dulu. Jane duduk di ruang tengah membaca majalah fashion di temani Emely yang kini duduk di sebelahnya.Melihat kedatangan Tuan Abraham, reflek Emely berdiri dan menyapa,"Selamat datang, Tuan." "Hem," jawab Tuan Abraham mengangguk. Pun dia duduk di seberang Jane dan Emely meninggalkan mereka berdua."Ayah pulang lebih awal? Dimana Regan?" Jane menutup

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   84. Juan & Emely 2

    Di perjalanan menuju kampus, keduanya hanya membisu. Tidak ada obrolan, juga tidak ada suara. Emely yang merasa sangat malu dan tidak enak karena sebelahnya adalah majikannya, Juan yang bungkam karena tidak tahu ingin bicara apa. Juan bukanlah pria yang cuek dan dingin layaknya Regan ataupun Yohan. Dia pria ramah yang banyak bicara. Terbukti saat bertemu dengan Jane pertama kali dia sangat ramah dan menceritakan banyak hal tentang dirinya. Merasa kalau Jane sengaja ingin mendekatkan dirinya dengan Emely, sifat ramah itu seakan tidak sama lagi. Juan tidak senang akan hal itu dan mengira kalau Emely lah yang mengajukan dirinya pada Jane agar bisa pergi bersamanya. "Apa kau baru di kota ini?" Tanya Juan tiba-tiba. "Maaf?" "Apa rumahmu di kota lain?" "Iya, Tuan. Rumah saya dekat dari kediaman Tuan Abraham." "Apakah di sana tidak ada kendaraan umum?" "Tentu saja ada, Tuan." "Lalu kenapa kau ingin berangkat bersama denganku?" Emely diam saja. Perasaannya seketika i

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-27
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   85. Terkuaknya sebuah rahasia besar

    Beberapa hari sebelumnya..."Argh! Brengsek! Sialan! Aku tidak akan pernah terima dengan perlakuan ini! Mereka semua akan hancur di tanganku!Argh...!" Alice menghancurkan seluruh barang di kamarnya. Memporak-porandakan apa yang di lihatnya. Sejak kepergian Alan saat itu, harga dirinya terinjak secara tidak manusiawi. Dia tersinggung akan perlakuan semua orang yang terlibat dalam masalah ini. Dia datang ke rumah ayahnya, mengamuk sampai menghancurkan barang. Ayahnya hanya bisa membeku di pintu. Berdiri dengan wajah datar dengan kedua tangan yang bersilang di dada. "Kau harus mengatakan semuanya padaku. Apa yang sebenarnya terjadi padamu? Kau datang tanpa pemberitahuan, lalu membuang dan melempar semua barang yang tidak bersalah ini?" Gumam ayahnya lantas masuk ke dalam kamar Alice dan duduk di sofa. "Aku akan membunuh semua orang itu, Ayah.""Siapa? Siapa yang kau maksud? Regan? Yohan? Atau siapa?""Semua! Khususnya Regan dan istri jalangnya itu.""Apa yang sebenarnya kau katakan?

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   86. Terkuaknya sebuah rahasia besar 2

    Juan sampai rumah lebih dulu. Saat masuk ke dalam rumah, di ruang tamu sudah ada Yohan yang tengah duduk dengan wajah panik. Saat Juan masuk, bahkan dia sempat berdiri menyangka kalau yang datang adalah Jane. "Dimana Jane? Apa yang terjadi padanya?" Juan juga nampak sangat khawatir. Napasnya sampai tersengal-sengal. Dia mengebut saat pulang tadi. Pikirannya langsung buntu jika ada sesuatu yang terjadi pada Jane. "Dia belum sampai. Aku juga sedang menunggunya." Dengan masih mengatur napasnya, Juan bicara lagi."Apa yang sebenarnya terjadi, Kak Yohan? Dia kenapa?" Yohan menghela napasnya dalam. Lantas manjawab,"Aku juga baru tahu saat Jane menelfonku. Ada sebuah artikel yang ingin menguak identitas Jane. Saat aku cari tahu, tidak ada nama reporternya." Juan terkejut mendengarnya. Lantas ikut mencari artikel yang di bahas Yohan barusan di ponselnya. Saat menemukannya, agaknya dia semakin terkejut."Siapa bajingan yang berani memposting ini?" "Siapapun orangnya, aku rasa dia m

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   87. Pembicaraan dua saudara

    Setelah tenang, Jane menceritakan segalanya. Tentu saja dengan suara bergetar hebat juga menahan tangis sampai dada terasa sesak. Regan hanya mendengarkan, namun terkadang dia mengusap punggung tangan Jane sekedar ingin menenangkan. Kalau sudah sampai di media, tidak butuh waktu lama ayahnya pasti akan tahu atau bisa saja dia belum tahu."Mungkin saja ayah sudah tahu," gumam Yohan saat dia dan Regan tengah bicara di ruang tamu. Jane sudah berada di kamarnya. Lelahnya dia sampai tertidur dengan bekas lelehan air mata di pipi. Tentu saja dia tidak sendiri, ada Juan yang menemaninya sekarang. Mereka takut kalau Jane berbuat nekad dan menyakiti dirinya sendiri."Tidak mungkin. Kalau ayah tahu, sudah sejak tadi dia menghubungiku. Lihatlah, sampai sekarang dia tidak menelfonku. Itu berarti dia belum tahu apapun," jawab Regan mengendorkan dasinya yang mencekik. Hari mulai petang. Matahari hampir tenggelam. Tuan Abraham tidak menelfon sekedar mencari keberadaan keduanya. Pembantu di sana p

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   88. Terkuaknya sebuah rahasia besar 3

    "Silahkan masuk, Nona."Bibir berlipstik merah itu tersenyum. Pun melangkah masuk ke dalam rumah besar yang selalu nampak sepi itu. Begitu masuk, dia di sambut dengan pelayan yang kebetulan ada di sana. "Nona Alice, apakah anda mencari Tuan Regan? Kebetulan Tuan Regan belum pulang, Nona," Tanyanya setelah menunduk hormat. Dan ternyata yang datang adalah Alice. Dia datang karena ingin membicarakan hal penting dan tentu saja ingin membahas sesuatu yang menjadi berita."Tidak. Aku tidak ingin bertemu dengan Regan. Apa Paman Abraham ada di atas?""Benar, Nona. Di jam seperti ini, Tuan Besar akan berada di ruang kerjanya. Saya baru saja mengantarkan teh kesana.""Baiklah. Kau tidak perlu memberitahunya kalau aku datang kesini. Aku akan naik sendiri." "Baik."Alice naik ke lantai dua, tepatnya ke ruangan kerja Tuan Abraham. Di sana, tepatnya di paling ujung, ada pintu yang beda sendiri bentuknya. Itulah ruang kerja Tuan Abraham.Alice yang dari kecil sudah keluar masuk rumah itu, sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02

Bab terbaru

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   109. Akhir dari perjalanan (Tamat)

    Tiga tahun kemudian~ Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Waktu berlalu begitu cepat. Kehidupan berjalan seperti biasanya, kebiasaan juga tetap terjadi di setiap harinya. Setelah mengetahui Jane hamil saat itu, keluarga Foster seakan si beri sebuah berkah tak terduga. Di samping saham MH meroket naik, nama Regan pun ikutan naik kembali. Berbanding terbalik dengan MH, E & A jatuh sesuai apa yang Regan katakan. Sahamnya anjlok, nama E & A pun juga ikut jelek. Banyak dari staf keluar dan tidak pernah kembali. Memilih masuk ke MH yang saat itu tengah membuka lowongan kerja. Tuan Easter di jatuhi hukuman tiga tahun penjara, tapi entah kenapa dia juga mengaku kalau dia adalah pelaku yang meneror Jane saat itu sehingga hukumannya menjadi lima tahun. Sengaja dia melakukannya karena sadar jika Regan mempunyai bukti lagi atas teror yang saat itu terjadi, bisa di pastikan kalau Alice akan di penjara juga. Mendapati ayahnya masuk penjara untuknya, Alice memilih p

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   108. Kembali pulang

    Setelah sekian lamanya, kaki Jane menapak kembali ke rumah besar bercat putih yang dia tinggalkan dengan sengaja. Bujukan Regan kemarin yang menceritakan soal kesehatan ayah mertuanya membuat hati Jane tergerak. Tujuan utama dia pergi, di karenakan dia ingin Tuan Abraham bisa memulihkan kesehatannya. Namun, setelah mendengar kalau dia tidak baik-baik saja, tidak mungkin Jane membiarkannya. Dia pulang, ingin memastikan keadaannya seperti apa yang Regan katakan. Saat kakinya sudah di ambang pintu, Dia berhenti melangkah. Regan yang berada di dekatnya sampai heran,"Ada apa?" Tanyanya. "Tidak. Hanya saja aku merasa takut jika ayah masih marah padaku." Regan tersenyum tipis, menggenggam jemari Jane yang menggantung lantas mengecupnya."Percayalah padaku. Dia sudah sangat mengharapkanmu kembali. Bukan hanya aku, Juan, Yohan, apalagi ayah, merindukan dirimu, Jane." Jane menoleh kebelakangnya. Di sana berdiri Juan dan juga Emely yang kini tersenyum lebar. Bahkan Emely terlihat ingin

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   107. Bertemu kembali

    "Dia sedang mengandung. Jane, hamil anakmu, Kak Regan." Regan membisu, tubuhnya membeku. Dia terduduk kembali dengan badan yang gemetar hebat."Dia hamil? Kau yakin mendengar itu?" "Aku sangat yakin." "Istriku sedang hamil," ucapnya menutup mukanya. Regan menangis, tapi tidak dengan tangisan kesedihan. Namun dia sangat bahagia karena mendengar kabar baik itu. Walau di sisi lain dia sangat menyesali perbuatannya karena tidak segera mencarinya, tapi setelah mengetahui tempatnya sekarang, Dia lega. Pun, saat itu juga Regan langsung memesan dua tiket ke Virginia, untuknya dan untuk Juan. Sengaja Yohan tidak dia ajak karena sejak masalah terakhir itu, kesehatan ayahnya sedikit terganggu. Tuan Abraham berada di rumah dan Yohan berada di sana untuk menjaganya. Butuh waktu tidak begitu lama untuk sampai ke Virginia, apalagi lewat jalur udara. Hanya butuh 1 jam dan hanya naik taksi sebentar yang akhirnya mereka sampai di alamat yang Emely berikan. Saat kedua pria itu turun tak

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   106. Kabar baik 2

    "Nona, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Emely tapi Jane hanya diam saja masih tidak percaya dengan keadaan yang terjadi setelah kepergiannya. "Apa maksudmu?" Lirik Jane mengubah suasana menjadi tidak enak. Emely terkesiap mendengar nada yang berbeda. Jane terdengar tidak suka. "Em...maksud saya, masalah anda sepertinya sudah selesai, Nona. Tuan Regan sangat hebat membalikkan situasi ini. Apakah anda tidak ingin kembali?"Jane menghela napas panjang, menatap ke arah luar jendela lagi."Aku yakin Regan pasti bisa menyelesaikan masalah yang menerpa kami. Kabar soal Tuan Easterlah yang ternyata dalang di balik artikel itu, tentunya membuat ku sedih. Aku sangat menyayangkan sikapnya itu yang berusaha menghancurkan pernikahan kami. Tapi, daripada bertanya bagaimana sekarang, Aku lebih memikirkan keadaan ayah. Dia pasti syok karena di khianati teman baiknya sendiri."Emely menunduk, dia diam saja takut dan segan. "...Aku masih tidak bisa kembali, Emely. Walau masalahku selesai,

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   105. Kabar baik

    "Alice, hubungi pengacara kita dan ceritakan apa yang terjadi padanya." Lanjutnya lantas pergi dari sana di dampingi oleh dua polisi. "Ayah! Tidak! Jangan pergi!" Teriaknya berusaha untuk memberontak dengan mencekal tangan ayahnya namun dengan cepat, Yohan menyahut lengannya dan menariknya kebelakang. Membuat cekalan tangan Alice pada ayahnya terlepas. "Jangan berbuat apapun atau kau akan menyesalinya," tekan Yohan menatap tajam Alice. Sedangkan Tuan Easter sudah turun lebih dulu. Regan hanya terdiam di tempatnya. Sama sekali enggan untuk bicara. Hanya menatap ke arah Alice dan Yohan yang saat ini sedang berseteru. Lagi-lagi Alice menghentakkan tangannya hingga terlepas."Kau yang akan menyesalinya karena berurusan denganku!" Balas Alice dengan mata merah dan sedikit bengkak. "Alice..." panggil Regan dan tatapan Alice teralihkan ke Regan."Aku memaafkanmu, dan berjanji akan menutup mulutku atas apa yang sudah kau lakukan pada Jane karena aku masih menganggapmu sebagai teman. Aku mo

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   104. Penangkapan Tuan Easter

    "Maafkan saya, Nona. Tapi ada polisi di depan. Mereka mencari Presdir."Tuan Easter dan Alice kaget. Mereka saling berpandangan."Polisi?" Gumam mereka hampir bersamaan."Kau bilang apa barusan? Polisi?" Ulang Tuan Easter. "Iya, Presdir. Mereka mencari anda."Tuan Easter bingung sekaligus khawatir. Kenapa polisi datang mencari dirinya? Padahal dia tidak melakukan apa-apa.Begitu sekretarisnya keluar, dua orang polisi masuk ke dalam ruangan. Mereka berbadan tinggi tegap dan berpakaian biasa. "Tuan Easter?" Panggil salah satunya. "Iya. Saya Easter. Ada perlu apa kalian mencariku?""Bisakah anda ikut kami ke kantor polisi?""Apa? Kenapa aku harus ikut kalian kesana? Apa yang sudah aku lakukan?""Anda di laporkan atas tindakan pencemaran nama baik tanpa bukti. Silahkan ikut kami ke kantor polisi untuk di mintai keterangan."Alice terkejut bukan main, sedangkan Tuan Easter melotot tak percaya."Apa?! Siapa yang dengan lancang melaporkanku ke polisi, hah?! Dasar kurang ajar!" Teriaknya ma

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   103. Memulai aksi

    Lusanya...Regan mengadakan jumpa pers setelah mempertimbangkan banyak hal. Dia sudah meminta izin pada ayahnya, dan Tuan Abraham pun tidak banyak berkomentar. Dia hanya diam namun tidak mencoba untuk melarang. Mungkin di dalam hatinya yang terdalam, Tuan Abraham tidak setuju dengan tindakan Regan yang akan mengungkap kejadian sebenarnya, tapi di sisi lain, Dia sudah terlanjur sakit hati dengan kelakuan teman dekatnya itu yang diam-diam ingin menikamnya dari belakang. Seakan baru saja mendapatkan berita besar, kala itu banyak wartawan yang hadir di sana. Bahkan tidak hanya Regan, ada Yohan dan Juan yang menemani. Regan tidak ragu sama sekali dan sangat yakin dengan tindakan yang akan dia lakukan. Pukul 12.30, semua sudah berkumpul. Sudah setengah jam yang lalu wartawan dari segala media sudah menunggu. Regan masuk di dampingi oleh seorang pengacara, juga Yohan di belakangnya. Melihat sosok Yohan, banyak wartawan saling bertatapan. Dia tak pernah melihat sosok asing yang kini menge

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   102. Tawaran terakhir

    Pagi itu Regan tidak pergi bekerja. Dia sengaja meliburkan diri hanya untuk menemui Tuan Easter di perusahaan miliknya, yaitu E & A Grup.Dari awal datang, tak sekalipun Regan mengatakan apapun pada Alice. Niat ini juga tanpa sepengetahuan ayahnya. Namun dengan ucapannya semalam menunjukkan kalau ayahnya tidak akan melarang apa pun yang akan di lakukan oleh Regan. Entah itu masalah Jane, atau masalahnya dengan Tuan Easter.Melihat bagaimana ekspresi ayahnya semalam, Regan sangat yakin kalau dia sudah sangat kecewa pada temannya itu. Pun ayahnya tidak akan melarang jika seandainya dia tahu apa yang akan dilakukannya setelah ini."Apa Paman Easter ada di ruangannya?" Tanya Regan langsung saat dia berada di depan sekretaris. "Presdir ada di dalam, tapi sedang tidak bisa di ganggu. Kalau boleh tahu, anda siapa? Dan apa keperluan anda? Saya akan menjadwalkan pertemuan dengannya."Regan tidak menjawab, dia langsung saja melangkah ke arah ruangan Tuan Easter. "Anda mau kemana?! Tunggu, Tua

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   101. Pengakuan Regan yang sebenarnya

    Di lain tempat, Tuan Easter menutup pintu mobilnya keras, lebih tepatnya membanting pintunya keras. Dia kesal setengah mati mendengar semua ucapan itu dari mulut Regan dan berpikir bagaimana caranya dia tahu kalau dialah orang yang memberi informasi pada reporter itu.Alice nampak sangat tenang. Padahal ayahnya sedang kalut luar biasa. Mereka masuk ke dalam rumah. Tuan Easter melepaskan kancing bagian atas kemejanya lantas duduk di sofa ruang tamu. "Ayah terlihat sangat khawatir," ucap Alice ikut duduk di seberang ayahnya. Kedua kakinya ia silangkan. Dia tersenyum saat melihat ayahnya seperti itu."Tentu saja aku khawatir. Berani-beraninya Regan mengatakan semua itu di depan Abraham. Dan lagi, Reporter sialan itu sudah mengkhianatiku. Sialan! Aku akan memberi pelajaran padanya.""Ayah, bukankah dia sudah tak lagi berada di apartemennya?""Apa? Bagaimana bisa kau tahu?""Aku hanya menebaknya. Kalau Regan sudah menemuinya, kemungkinan besar dia akan menghilang. Seperti halnya ayah Jane

DMCA.com Protection Status