Home / Romansa / Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO / 86. Terkuaknya sebuah rahasia besar 2

Share

86. Terkuaknya sebuah rahasia besar 2

Author: NunaKoo
last update Last Updated: 2024-06-29 23:06:38

Juan sampai rumah lebih dulu. Saat masuk ke dalam rumah, di ruang tamu sudah ada Yohan yang tengah duduk dengan wajah panik. Saat Juan masuk, bahkan dia sempat berdiri menyangka kalau yang datang adalah Jane.

"Dimana Jane? Apa yang terjadi padanya?" Juan juga nampak sangat khawatir. Napasnya sampai tersengal-sengal. Dia mengebut saat pulang tadi. Pikirannya langsung buntu jika ada sesuatu yang terjadi pada Jane.

"Dia belum sampai. Aku juga sedang menunggunya."

Dengan masih mengatur napasnya, Juan bicara lagi."Apa yang sebenarnya terjadi, Kak Yohan? Dia kenapa?"

Yohan menghela napasnya dalam. Lantas manjawab,"Aku juga baru tahu saat Jane menelfonku. Ada sebuah artikel yang ingin menguak identitas Jane. Saat aku cari tahu, tidak ada nama reporternya."

Juan terkejut mendengarnya. Lantas ikut mencari artikel yang di bahas Yohan barusan di ponselnya. Saat menemukannya, agaknya dia semakin terkejut."Siapa bajingan yang berani memposting ini?"

"Siapapun orangnya, aku rasa dia m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   87. Pembicaraan dua saudara

    Setelah tenang, Jane menceritakan segalanya. Tentu saja dengan suara bergetar hebat juga menahan tangis sampai dada terasa sesak. Regan hanya mendengarkan, namun terkadang dia mengusap punggung tangan Jane sekedar ingin menenangkan. Kalau sudah sampai di media, tidak butuh waktu lama ayahnya pasti akan tahu atau bisa saja dia belum tahu."Mungkin saja ayah sudah tahu," gumam Yohan saat dia dan Regan tengah bicara di ruang tamu. Jane sudah berada di kamarnya. Lelahnya dia sampai tertidur dengan bekas lelehan air mata di pipi. Tentu saja dia tidak sendiri, ada Juan yang menemaninya sekarang. Mereka takut kalau Jane berbuat nekad dan menyakiti dirinya sendiri."Tidak mungkin. Kalau ayah tahu, sudah sejak tadi dia menghubungiku. Lihatlah, sampai sekarang dia tidak menelfonku. Itu berarti dia belum tahu apapun," jawab Regan mengendorkan dasinya yang mencekik. Hari mulai petang. Matahari hampir tenggelam. Tuan Abraham tidak menelfon sekedar mencari keberadaan keduanya. Pembantu di sana p

    Last Updated : 2024-07-01
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   88. Terkuaknya sebuah rahasia besar 3

    "Silahkan masuk, Nona."Bibir berlipstik merah itu tersenyum. Pun melangkah masuk ke dalam rumah besar yang selalu nampak sepi itu. Begitu masuk, dia di sambut dengan pelayan yang kebetulan ada di sana. "Nona Alice, apakah anda mencari Tuan Regan? Kebetulan Tuan Regan belum pulang, Nona," Tanyanya setelah menunduk hormat. Dan ternyata yang datang adalah Alice. Dia datang karena ingin membicarakan hal penting dan tentu saja ingin membahas sesuatu yang menjadi berita."Tidak. Aku tidak ingin bertemu dengan Regan. Apa Paman Abraham ada di atas?""Benar, Nona. Di jam seperti ini, Tuan Besar akan berada di ruang kerjanya. Saya baru saja mengantarkan teh kesana.""Baiklah. Kau tidak perlu memberitahunya kalau aku datang kesini. Aku akan naik sendiri." "Baik."Alice naik ke lantai dua, tepatnya ke ruangan kerja Tuan Abraham. Di sana, tepatnya di paling ujung, ada pintu yang beda sendiri bentuknya. Itulah ruang kerja Tuan Abraham.Alice yang dari kecil sudah keluar masuk rumah itu, sudah

    Last Updated : 2024-07-02
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   89. Terkuaknya sebuah rahasia besar 4

    Hari sudah sangat larut. Saat ini sudah pukul 11 malam. Tapi Regan sama sekali tidak menerima telfon ayahnya sekedar ingin menanyakan dimana dia sekarang. Bahkan dia tak mampu memejamkan kedua matanya. Ponsel Jane juga masih dia matikan. Mungkin takut kalau ayahnya menelfon mencari keberadaannya. Regan berada di kamar mereka sebelumnya dan keadaan saat itu sudah sangat sepi. Yohan sudah berada di kamarnyq, tentu saja Juan pun sama. Setelah banyak mengobrol dengan Yohan, saling bertukar pikiran, akhirnya Regan memutuskan kalau besok dia akan pulang sendirian untuk mengatakan semuanya pada ayahnya sebelum dia mengetahuinya sendiri, alangkah lebih baik kalau dia sendiri yang mengaku. Bukan dari media yang menyebarkan gosip. Menunggu hasil penyelidikan dari teman pastinya butuh waktu. Tidak akan selesai di beberapa hari. Itu terlalu lama. Jane tiba-tiba menggeliat, dia terbangun setelah tidur seperti orang pingsan. Mata sembabnya terbuka, dia mendapati Regan berada di depannya. Meme

    Last Updated : 2024-07-03
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   90. Hancurnya sebuah hubungan

    "Jane? Bagaimana bisa kau ada di sini?" gumam Regan. Melihat kedatangan Jane yang tiba-tiba berada di ambang pintu, Regan terpaku. Apalagi dengan Tuan Abraham. Wajahnya merah sekali. sebenarnya, saat tahu Regan pergi menuju rumah utama, Jane mengikutinya dari belakang dengan menaiki taksi. Kali ini dia tidak akan membiarkan Regan menghadapi masalah yang ia timbulkan sendirian. Dia harus membantunya walau tahu resikonya seperti apa. Jane melangkah masuk ke dalam, menunduk sebentar untuk memberi sebuah penghormatan pada ayah mertuanya. "Pasti ayah sangat membenci kami sekarang. Terlebih lagi, denganku." Tuan Abraham tidak membalas. Tatapannya sangat tajam sampai bisa Jane rasakan kebencian yang terlihat dari sorot matanya saja. "Ayah, aku tahu ayah sangat marah sekarang. Aku tidak akan membela diri lagi karena apa yang ayah ketahui semuanya benar." "Jane..." Sahut Regan. "Tidak. Jangan ikut campur dulu. Biarkan aku bicara," ucap Jane menghentikan Regan."Ayah, aku mint

    Last Updated : 2024-07-04
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   91. Hancurnya sebuah hubungan 2

    "Ayah!?" Teriak Regan histeris. Regan reflek lari menghampiri ayahnya yang jatuh pingsan. Begitupun Jane yang langsung panik dan menelfon ambulance. "Ayah! Kau kenapa?! Ayah! Bangunlah!" Panggil Regan panik berusaha membangunkan ayahnya namun tidak dia tidak bereaksi apa-apa. Wajah Tuan Abraham bahkan sampai memucat pasi. Tubuhnya juga dingin. "Apa yang terjadi pada ayah?" Tanya Jane tapi Regan menggeleng dengan wajah yang sangat khawatir. Tidak lama kemudian penjaga rumah utama datang. Mereka segera menggotong tubuh Tuan Abraham keluar karena saat itu ambulance sudah berada di depan rumah. Di perjalanan, Regan sama sekali tidak melepas genggamannya dari jemari ayahnya. Jane ikut ke dalam mobil, ikut duduk juga di belakang bersama Regan. Tidak pernah sekalipun Jane melihat Regan berekspresi seperti ini. Dia terlihat sangat panik dan semua air mata itu turun bergantian sampai wajahnya hancur oleh genangan air matanya sendiri. "Regan, tenanglah. Ayah akan baik-baik saja. Per

    Last Updated : 2024-07-05
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   92. Hancurnya sebuah hubungan 3

    Saat sampai sana, Yohan sudah berdiri di depan ruang ICU. Menatap pintu kaca dengan wajah menyedihkan. Karena merasa heran, Jane dan Juan berjalan cepat ke arah saudara tertua dan mendapati kalau Regan sudah berada di dalam ruangan walau sosoknya tidak begitu jelas terlihat dari luar. "Apa yang terjadi?" Tanya Jane memegang bahu Yohan dan sedikit tersentak setelah terlihat sedikit melamun. "Tidak terjadi apa-apa. Ayah sudah sadar, jadi Regan masuk terlebih dulu untuk menemuinya," jelas Yohan mendapatkan respon lega dari Juan dan yang lain."Jane, kau baik?" Lanjut Yohan setelah menyadari kalau Jane pasti terpukul karena masalah ini. "Aku baik-baik saja. Apakah aku boleh masuk?" "Tidak apa. Hanya jangan menimbulkan suara terlalu berisik. Kau akan di usir dari sana jika melakukan itu." "Iya." Pun Jane mengangguk, lantas masuk dengan pelan sesuai arahan dari Yohan. Sebenarnya di ruang ICU, hanya boleh satu orang saja yang berkunjung. Berhubung Regan meminta izin ke dokter yang me

    Last Updated : 2024-07-09
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   93. Pergi dan Menghilang

    Di rumah sakit, Regan keluar dari kamar ICU dengan wajah kusut. Tenaganya seakan habis, ekspresinya menyedihkan. Tatapannya turun ke bawah, sampai tubuhnya menabrak Yohan yang tadinya tepat di depan pintu. "Hei, kau kenapa?" Tanya Yohan mencekal lengan Regan."Ayah bagaimana?"Tatapan Regan naik ke atas, bersitatap dengan Yohan yang kini ada di depannya."Dia baik-baik saja. Kalian boleh masuk bergantian atau sekalian berdua juga tidak apa. Dimana Jane? Kenapa dia tidak masuk ke dalam?"Dahi Yohan mengkerut heran,"Apa maksudmu dia tidak masuk ke dalam? Mendengar ayah sudah melewati masa kritis, Jane masuk untuk menyusulmu."Ekspresi Regan berubah,"Apa maksudmu? Dia tidak ke dalam sama sekali. Kalau pun benar dia masuk, aku akan langsung tahu.""Dia sungguh masuk. Tanya Juan kalau kau tidak percaya."Juan menyahut,"Iya. Dia masuk saat melihat kau ada di dalam. Jane bahkan sampai menangis dan berkata kalau dia terharu melihat ayah siuman."Perasaan Regan mendadak tidak enak. Faktanya, di

    Last Updated : 2024-07-10
  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   94. Tempat baru

    Bibi memberikan ponselnya setelah Regan meminta nomor Emely. Tapi setelah dia menelfonnya, ternyata sama saja. Kedua nomor itu tidak aktif. "Sebenarnya apa yang sudah terjadi, Tuan Regan? Nomor Emely tidak aktif padahal dia baru saja menelfon saya.""Apa yang dia katakan padamu?""Dia berkata kalau sementara ini akan tinggal bersama dengan Nona Caty. Dia bilang kalau tidak perlu mengkhawatirkannya.""Sial!" Gumamnya lalu menggigit bibir bawahnya gemas."Beritahu aku kalau Emely menghubungimu lagi. Untuk sekarang, aku tidak bisa memberitahumu apa yang terjadi sebenarnya. Seperti yang dia bilang, kau tidak perlu mengkhawatirkan keadaannya. Dia bersama dengan istriku. Dia pasti baik-baik saja.""Baik, Tuan."Regan berdiri dengan lemas, lantas berjalan naik ke lantai dua. Menuju ke kamarnya yang terbuka sedikit. Saat dia masuk, bisa dia lihat dengan jelas kalau semua baju milik Jane tidak ada. Hanya baju yang di berikan ayahnya yang masih utuh di tempatnya. "Dia bahkan tidak membawa baju

    Last Updated : 2024-07-11

Latest chapter

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   109. Akhir dari perjalanan (Tamat)

    Tiga tahun kemudian~ Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Waktu berlalu begitu cepat. Kehidupan berjalan seperti biasanya, kebiasaan juga tetap terjadi di setiap harinya. Setelah mengetahui Jane hamil saat itu, keluarga Foster seakan si beri sebuah berkah tak terduga. Di samping saham MH meroket naik, nama Regan pun ikutan naik kembali. Berbanding terbalik dengan MH, E & A jatuh sesuai apa yang Regan katakan. Sahamnya anjlok, nama E & A pun juga ikut jelek. Banyak dari staf keluar dan tidak pernah kembali. Memilih masuk ke MH yang saat itu tengah membuka lowongan kerja. Tuan Easter di jatuhi hukuman tiga tahun penjara, tapi entah kenapa dia juga mengaku kalau dia adalah pelaku yang meneror Jane saat itu sehingga hukumannya menjadi lima tahun. Sengaja dia melakukannya karena sadar jika Regan mempunyai bukti lagi atas teror yang saat itu terjadi, bisa di pastikan kalau Alice akan di penjara juga. Mendapati ayahnya masuk penjara untuknya, Alice memilih p

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   108. Kembali pulang

    Setelah sekian lamanya, kaki Jane menapak kembali ke rumah besar bercat putih yang dia tinggalkan dengan sengaja. Bujukan Regan kemarin yang menceritakan soal kesehatan ayah mertuanya membuat hati Jane tergerak. Tujuan utama dia pergi, di karenakan dia ingin Tuan Abraham bisa memulihkan kesehatannya. Namun, setelah mendengar kalau dia tidak baik-baik saja, tidak mungkin Jane membiarkannya. Dia pulang, ingin memastikan keadaannya seperti apa yang Regan katakan. Saat kakinya sudah di ambang pintu, Dia berhenti melangkah. Regan yang berada di dekatnya sampai heran,"Ada apa?" Tanyanya. "Tidak. Hanya saja aku merasa takut jika ayah masih marah padaku." Regan tersenyum tipis, menggenggam jemari Jane yang menggantung lantas mengecupnya."Percayalah padaku. Dia sudah sangat mengharapkanmu kembali. Bukan hanya aku, Juan, Yohan, apalagi ayah, merindukan dirimu, Jane." Jane menoleh kebelakangnya. Di sana berdiri Juan dan juga Emely yang kini tersenyum lebar. Bahkan Emely terlihat ingin

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   107. Bertemu kembali

    "Dia sedang mengandung. Jane, hamil anakmu, Kak Regan." Regan membisu, tubuhnya membeku. Dia terduduk kembali dengan badan yang gemetar hebat."Dia hamil? Kau yakin mendengar itu?" "Aku sangat yakin." "Istriku sedang hamil," ucapnya menutup mukanya. Regan menangis, tapi tidak dengan tangisan kesedihan. Namun dia sangat bahagia karena mendengar kabar baik itu. Walau di sisi lain dia sangat menyesali perbuatannya karena tidak segera mencarinya, tapi setelah mengetahui tempatnya sekarang, Dia lega. Pun, saat itu juga Regan langsung memesan dua tiket ke Virginia, untuknya dan untuk Juan. Sengaja Yohan tidak dia ajak karena sejak masalah terakhir itu, kesehatan ayahnya sedikit terganggu. Tuan Abraham berada di rumah dan Yohan berada di sana untuk menjaganya. Butuh waktu tidak begitu lama untuk sampai ke Virginia, apalagi lewat jalur udara. Hanya butuh 1 jam dan hanya naik taksi sebentar yang akhirnya mereka sampai di alamat yang Emely berikan. Saat kedua pria itu turun tak

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   106. Kabar baik 2

    "Nona, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Emely tapi Jane hanya diam saja masih tidak percaya dengan keadaan yang terjadi setelah kepergiannya. "Apa maksudmu?" Lirik Jane mengubah suasana menjadi tidak enak. Emely terkesiap mendengar nada yang berbeda. Jane terdengar tidak suka. "Em...maksud saya, masalah anda sepertinya sudah selesai, Nona. Tuan Regan sangat hebat membalikkan situasi ini. Apakah anda tidak ingin kembali?"Jane menghela napas panjang, menatap ke arah luar jendela lagi."Aku yakin Regan pasti bisa menyelesaikan masalah yang menerpa kami. Kabar soal Tuan Easterlah yang ternyata dalang di balik artikel itu, tentunya membuat ku sedih. Aku sangat menyayangkan sikapnya itu yang berusaha menghancurkan pernikahan kami. Tapi, daripada bertanya bagaimana sekarang, Aku lebih memikirkan keadaan ayah. Dia pasti syok karena di khianati teman baiknya sendiri."Emely menunduk, dia diam saja takut dan segan. "...Aku masih tidak bisa kembali, Emely. Walau masalahku selesai,

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   105. Kabar baik

    "Alice, hubungi pengacara kita dan ceritakan apa yang terjadi padanya." Lanjutnya lantas pergi dari sana di dampingi oleh dua polisi. "Ayah! Tidak! Jangan pergi!" Teriaknya berusaha untuk memberontak dengan mencekal tangan ayahnya namun dengan cepat, Yohan menyahut lengannya dan menariknya kebelakang. Membuat cekalan tangan Alice pada ayahnya terlepas. "Jangan berbuat apapun atau kau akan menyesalinya," tekan Yohan menatap tajam Alice. Sedangkan Tuan Easter sudah turun lebih dulu. Regan hanya terdiam di tempatnya. Sama sekali enggan untuk bicara. Hanya menatap ke arah Alice dan Yohan yang saat ini sedang berseteru. Lagi-lagi Alice menghentakkan tangannya hingga terlepas."Kau yang akan menyesalinya karena berurusan denganku!" Balas Alice dengan mata merah dan sedikit bengkak. "Alice..." panggil Regan dan tatapan Alice teralihkan ke Regan."Aku memaafkanmu, dan berjanji akan menutup mulutku atas apa yang sudah kau lakukan pada Jane karena aku masih menganggapmu sebagai teman. Aku mo

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   104. Penangkapan Tuan Easter

    "Maafkan saya, Nona. Tapi ada polisi di depan. Mereka mencari Presdir."Tuan Easter dan Alice kaget. Mereka saling berpandangan."Polisi?" Gumam mereka hampir bersamaan."Kau bilang apa barusan? Polisi?" Ulang Tuan Easter. "Iya, Presdir. Mereka mencari anda."Tuan Easter bingung sekaligus khawatir. Kenapa polisi datang mencari dirinya? Padahal dia tidak melakukan apa-apa.Begitu sekretarisnya keluar, dua orang polisi masuk ke dalam ruangan. Mereka berbadan tinggi tegap dan berpakaian biasa. "Tuan Easter?" Panggil salah satunya. "Iya. Saya Easter. Ada perlu apa kalian mencariku?""Bisakah anda ikut kami ke kantor polisi?""Apa? Kenapa aku harus ikut kalian kesana? Apa yang sudah aku lakukan?""Anda di laporkan atas tindakan pencemaran nama baik tanpa bukti. Silahkan ikut kami ke kantor polisi untuk di mintai keterangan."Alice terkejut bukan main, sedangkan Tuan Easter melotot tak percaya."Apa?! Siapa yang dengan lancang melaporkanku ke polisi, hah?! Dasar kurang ajar!" Teriaknya ma

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   103. Memulai aksi

    Lusanya...Regan mengadakan jumpa pers setelah mempertimbangkan banyak hal. Dia sudah meminta izin pada ayahnya, dan Tuan Abraham pun tidak banyak berkomentar. Dia hanya diam namun tidak mencoba untuk melarang. Mungkin di dalam hatinya yang terdalam, Tuan Abraham tidak setuju dengan tindakan Regan yang akan mengungkap kejadian sebenarnya, tapi di sisi lain, Dia sudah terlanjur sakit hati dengan kelakuan teman dekatnya itu yang diam-diam ingin menikamnya dari belakang. Seakan baru saja mendapatkan berita besar, kala itu banyak wartawan yang hadir di sana. Bahkan tidak hanya Regan, ada Yohan dan Juan yang menemani. Regan tidak ragu sama sekali dan sangat yakin dengan tindakan yang akan dia lakukan. Pukul 12.30, semua sudah berkumpul. Sudah setengah jam yang lalu wartawan dari segala media sudah menunggu. Regan masuk di dampingi oleh seorang pengacara, juga Yohan di belakangnya. Melihat sosok Yohan, banyak wartawan saling bertatapan. Dia tak pernah melihat sosok asing yang kini menge

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   102. Tawaran terakhir

    Pagi itu Regan tidak pergi bekerja. Dia sengaja meliburkan diri hanya untuk menemui Tuan Easter di perusahaan miliknya, yaitu E & A Grup.Dari awal datang, tak sekalipun Regan mengatakan apapun pada Alice. Niat ini juga tanpa sepengetahuan ayahnya. Namun dengan ucapannya semalam menunjukkan kalau ayahnya tidak akan melarang apa pun yang akan di lakukan oleh Regan. Entah itu masalah Jane, atau masalahnya dengan Tuan Easter.Melihat bagaimana ekspresi ayahnya semalam, Regan sangat yakin kalau dia sudah sangat kecewa pada temannya itu. Pun ayahnya tidak akan melarang jika seandainya dia tahu apa yang akan dilakukannya setelah ini."Apa Paman Easter ada di ruangannya?" Tanya Regan langsung saat dia berada di depan sekretaris. "Presdir ada di dalam, tapi sedang tidak bisa di ganggu. Kalau boleh tahu, anda siapa? Dan apa keperluan anda? Saya akan menjadwalkan pertemuan dengannya."Regan tidak menjawab, dia langsung saja melangkah ke arah ruangan Tuan Easter. "Anda mau kemana?! Tunggu, Tua

  • Kontrak Pengikat Pemuas Hasrat Tuan CEO   101. Pengakuan Regan yang sebenarnya

    Di lain tempat, Tuan Easter menutup pintu mobilnya keras, lebih tepatnya membanting pintunya keras. Dia kesal setengah mati mendengar semua ucapan itu dari mulut Regan dan berpikir bagaimana caranya dia tahu kalau dialah orang yang memberi informasi pada reporter itu.Alice nampak sangat tenang. Padahal ayahnya sedang kalut luar biasa. Mereka masuk ke dalam rumah. Tuan Easter melepaskan kancing bagian atas kemejanya lantas duduk di sofa ruang tamu. "Ayah terlihat sangat khawatir," ucap Alice ikut duduk di seberang ayahnya. Kedua kakinya ia silangkan. Dia tersenyum saat melihat ayahnya seperti itu."Tentu saja aku khawatir. Berani-beraninya Regan mengatakan semua itu di depan Abraham. Dan lagi, Reporter sialan itu sudah mengkhianatiku. Sialan! Aku akan memberi pelajaran padanya.""Ayah, bukankah dia sudah tak lagi berada di apartemennya?""Apa? Bagaimana bisa kau tahu?""Aku hanya menebaknya. Kalau Regan sudah menemuinya, kemungkinan besar dia akan menghilang. Seperti halnya ayah Jane

DMCA.com Protection Status