Share

4. Butuh Bukti

Penulis: VERARI
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Kenapa kau melihatku seperti itu, Sayang?” Johan kembali menggoyangkan kantong belanjaan.

Elena tersenyum lebar. Bukan karena dia bahagia bisa bertemu dengan Johan lagi, melainkan karena Elena bisa memperbaiki semuanya sebelum terlambat!

Dia bahkan belum menikah dengan Johan, William pun masih hidup! Selain balas dendam, Elena juga akan berusaha menyelamatkan hidup ayahnya sebelum kecelakaan itu terjadi.

“Aku senang sekali bertemu denganmu lagi, Johan Wright!”

‘Dengan begitu, aku bisa membalas pengkhianatanmu, Johan. Kesalahanmu sangat besar dan tidak bisa aku maafkan!’ lanjut Elena dalam hati.

“Oh, Sayang ...” Johan melihat Elena dengan tatapan mendamba. Membuat Elena ingin muntah karena tahu bahwa semua hanya sandiwara. “Aku akan datang ke sini lagi nanti setelah bekerja.”

Elena mengangguk, lalu menyambar kantong belanja, dan menutup pintu sebelum Johan berpamitan padanya. Tak peduli jika Johan akan tersinggung. Elena muak melihat wajah pria itu terlalu lama.

Ada satu hal yang harus Elena lakukan sekarang. Elena cepat-cepat kembali ke kamar, lalu menuliskan apa saja yang perlu dia lakukan di kehidupan keduanya.

Yang pertama, Elena harus menghindari pernikahan dengan Johan. Namun … bagaimana caranya?

Undangan telah tersebar dan akan segera dilaksanakan minggu depan. Elena tak mau membuat William kehilangan muka di depan semua relasinya.

“Haruskah aku menikah dengan Johan, lalu meracuninya seperti yang mereka lakukan padaku?”

Elena bergidik oleh ucapannya sendiri. “Tidak … aku bukan pembunuh seperti mereka! Aku harus membalas perbuatan mereka dengan cara halus, tetapi menyakitkan sehingga mereka berharap lebih baik mati saja.”

Elena tak dapat menemukan cara apa pun meski telah berpikir keras selama bermenit-menit. Bahkan, membongkar hubungan Johan dan Jenna juga tak dapat dilakukannya karena mereka selalu bermain cantik selama ini.

Sepasang kekasih jahat itu jarang berinteraksi di depan semua orang. William tak akan memercayai Elena dan malah akan menuduhnya telah memfitnah Jenna.

‘Haruskah aku mengikuti mereka untuk mencari bukti?’

Lalu … dimulailah misi membuntuti Jenna diam-diam untuk mencari bukti sebanyak-banyaknya dan akan ditunjukkan kepada William.

Elena melakukan pengintaian sendiri karena dia tak bisa percaya pada siapa pun saat ini. Dia harus mulai mengamati orang-orang di sekitarnya, lalu memilah siapa saja yang merupakan pengikut para pengkhianat itu.

Sayangnya, Elena harus menelan kekecewaan ketika Jenna hanya pergi menemui teman-temannya. Elena pulang dengan tangan hampa, sesaat setelah kepulangan Jenna.

Elena tak menyerah. Dia terus memata-matai Johan dan Jenna hari setelahnya. Tetapi, dia pun mendapatkan hasil yang sama ...

Nihil.

Mereka berdua bahkan tak pernah berkomunikasi melalui ponsel. Elena sudah melihat isi ponsel Johan secara diam-diam dan tak menemukan apa pun di sana.

‘Bagaimana cara mereka menjalin hubungan jika tidak ada satu pun panggilan atau pesan?’ batin Elena kesal.

Hari pernikahan Elena pun semakin dekat. Semua peristiwa yang telah dialaminya, terulang sekali lagi. Dan Elena belum berhasil melakukan apa pun untuk mencegah pernikahan dengan Johan.

Di saat harapan mulai menghilang, Elena tiba-tiba mendapatkan ide brilian. Dia terlalu fokus mencari kesalahan Johan dan Jenna sejak kemarin sehingga tak memikirkan rencana cadangan.

“Aku harus segera menemui Papa!”

***

Sejak kematian Brenda tujuh tahun lalu, Elena tak pernah menginjakkan kaki di gedung kantor Forbes Group. Ketika William menikah dengan Anna lima tahun setelah kematian Brenda, wanita itu selalu mewanti-wanti Elena dan Jenna agar tak mengganggu ayahnya yang sedang bekerja di kantor. Alhasil, tak ada seorang pun di perusahaan itu yang mengenali Elena.

“Anda harus membuat janji sebelum bertemu dengan Tuan William, Nona,” ujar Resepsionis setelah Elena bertanya keberadaan ayahnya.

“Kenapa aku harus membuat janji untuk bertemu dengan papaku sendiri?” Elena kesal melihat wanita resepsionis itu tampak tak percaya jika dia merupakan putri kandung William.

“Maaf, Nona, banyak orang yang mau jadi putri Tuan William seperti Anda. Jika Anda benar-benar memiliki kepentingan dengan Tuan William, silakan membuat janji terlebih dulu.”

Elena mendengus. “Sudah berapa lama kau bekerja di sini? Kau bahkan tidak mengenali putri atasanmu sendiri?”

Wanita resepsionis itu tersinggung, tetapi dia dapat menyembunyikan perasaannya dengan baik. Elena memuji dalam hati atas sikap profesional wanita itu.

“Saya mengenal Nona Jenna Forbes, putri satu-satunya Tuan William.”

Elena tercengang bukan main. Ada satu kebohongan lain yang baru saja dia ketahui. Rupanya, Anna mengatakan kepada semua orang bahwa Elena tak pernah ada!

Wanita yang dulu berstatus sebagai sekretaris William itu pun mengganti karyawan lama yang tahu nama putri kandung William ataupun mengenal dirinya. Kebencian Elena semakin membuncah pada sang ibu tiri.

‘Sepertinya Anna sudah merencanakan ini semua sejak awal menikah dengan Papa. Aku tidak akan pernah memaafkannya!’

Elena tak bisa berbuat apa-apa, selain menyerah bertemu dengan William di kantor. Dia tak ingin Anna tahu bahwa dirinya datang menemui William.

Bukan takut, Elena akan mengamati terlebih dulu dan mencari cara untuk membongkar niat jahat Anna kepada William. Meskipun William sangat menyayangi Elena, rasa cinta sang ayah kepada Anna pun tak kalah besar.

Elena tak bisa mengatakan fakta tanpa bukti yang jelas kepada ayahnya. Dia juga tak boleh bersikap gegabah, yang akan merugikan dirinya sendiri.

‘Kalian sudah memberiku kejutan sebelum kematianku. Aku juga akan memberi kalian kejutan hebat nanti,’ tekad Elena.

“Elena Forbes,” panggil seorang pria dari belakang, sebelum Elena keluar dari sana.

Elena memutar badan untuk melihat orang yang memanggilnya. Kedua alis Elena terangkat tatkala pria itu berjalan mendekat ke arahnya.

‘Kenapa dia ada di sini?’

Bab terkait

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   5. Anomali

    ‘Jason Wright … kenapa dia memanggilku? Tunggu sebentar … ini belum pernah terjadi sebelumnya. Jason tidak mungkin bicara denganku lebih dulu. Bukankah dia membenciku?’ Banyak pertanyaan di benak Elena hanya karena satu panggilan Jason padanya. Jason sebelumnya tidak pernah sekali pun bicara dengan Elena. Bahkan, ketika Elena mengajak bicara, Jason langsung pergi menghindar. Karena sikap Jason, Elena mengira jika kakak tiri Johan itu tidak menyukainya. Sikap Jason pun semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Pria itu bahkan tak mau menatap Elena lagi. Elena berasumsi jika Jason mungkin membenci dirinya. Dia menyerah mendekati Jason dan mulai membuka hati kepada Johan yang terus melakukan pendekatan. “Jason … maksudku- Kakak- Jason a-ada apa memanggilku?” Elena bingung harus memanggil Jason bagaimana. “Ikut denganku.” Jason melewati Elena dan lagi-lagi, dia mengalihkan pandangan dari wanita itu. Elena mencebik, tetapi tetap menurut dan mengikuti langkah Jason. Sampai di parkira

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   6. Pernikahan

    “Menikah denganmu?” Elena tercenung oleh tawaran Jason. Bukan hanya terkejut, Elena juga takut. Sebab, tindakan Jason tak seperti kehidupan sebelumnya. Mendadak, Elena ragu jika dirinya sedang mengulang masa lalu. Apakah Jason juga sadar jika kehidupan yang sekarang pernah terjadi? Jika benar seperti itu, Elena harus mempertanyakan tentang kesempatan yang diberikan langit untuk membalas dendam atau memperbaiki kehidupannya. Semua bukan tentang dirinya dan mungkin ada sebuah kejanggalan dari dunia ini. “Lalu, kau lebih memilih untuk menikahi pria yang hanya ingin menipumu?” Jason mengambil sesuatu dari balik jasnya. Kemudian melemparkan beberapa lembar foto ke atas meja di depan Elena. Elena memungut foto-foto itu. Tak terkejut melihat Johan dan Jenna sedang bermesraan di sudut bar, juga ketika mereka masuk ke kamar hotel. Dia bahkan pernah melihat yang lebih buruk dari semua itu!Namun, hatinya tetap saja masih terasa pedih. Biar bagaimanapun, Elena pernah tulus mencintai Jo

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   7. Hanya Kasihan

    *Satu Minggu sebelum pernikahan ... “Baiklah. Aku akan memberimu waktu satu jam untuk berpikir. Ingat ... aku hanya akan menawarimu satu kali.” Elena langsung melihat lurus ke arah Jason dengan tampang kaget. “Satu jam? Apa kau sedang memaksaku sekarang?” Satu jam terlalu cepat untuk menimbang-bimbang keputusan besar yang akan mengubah masa depan Elena.“Tidak, aku tidak memaksamu, tapi waktu kita tidak banyak. Jika kau setuju, kita harus membuat persiapan pernikahan secepatnya. Dan aku tidak mau menggunakan segala sesuatu yang sudah kau dan Johan persiapkan.” Bayangan percintaan panas Johan dan Jenna kembali berputar-putar dalam kepalanya. ‘Tidak! Walaupun Johan berubah, aku tidak sudi menerimanya lagi!’ “Baik. Aku akan menerima tawaranmu,” jawab Elena dengan mantap. Tak ada lagi keraguan di hatinya. Elena harus fokus membalas perbuatan para mengkhianat itu dan mengusir mereka dari kehidupannya. “Bagus, kita akan menikah di hari yang sama dengan jadwal pernikahanmu.” Setelah m

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   8. Pergerakan Halus

    “Bisakah kami ganti pakaian sekarang? Para tamu undangan sudah menunggu.” Elena mencegah Johan membalas ucapannya, lalu pergi ke kamar ganti di sebelahnya.Di dalam ruangan itu, sayup-sayup terdengar pertengkaran antara Johan dan Jason. Elena tak mau ikut campur dan mengajak para perias berbincang agar tak mendengar mereka.Kini, Elena mengenakan gaun bak putri raja, mewah tetapi tak berlebihan. Ketika Anna dan Jenna menyusul masuk ke ruang ganti dan melihatnya, mereka tercengang hingga kehilangan kata-kata.‘Mereka pasti mengira aku akan berganti gaun pilihan mereka.’“Maaf, Jenna, aku tidak memakai gaun yang kau pilih karena kurang cocok dengan tema yang Jason inginkan,” ungkap Elena dengan raut wajah penuh penyesalan.Gaun yang dipilih Jenna hanya gaun putih sutera panjang dan polos. Elena masih ingat, dulu dia kecewa karena gaun yang dicoba sebelum menikah, tak sama dengan yang dipakai saat menikah.Elena dapat menebak jika Jenna atau Anna menukar gaun tersebut dengan kualitas yang

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   9. Kejutan

    Johan menatap Elena dan Jason penuh kemarahan. Harga dirinya terasa tercabik-cabik ditinggalkan saat hari pernikahannya.Dia ingin mengamuk dan menggagalkan pernikahan itu, tetapi tak mau menanggung malu dan amukan Edmund. Meskipun Edmund selalu di pihaknya, dia tak akan terima jika Johan mempermalukan nama baik keluarga mereka.Bagaimana mungkin Elena sanggup meninggalkan dirinya? Johan tak habis pikir dengan tindakan gegabah Elena.Sejak kapan Elena dan Jason berhubungan? Selama satu tahun, apakah Elena benar-benar tak pernah mencintai dirinya? Apakah Elena berselingkuh darinya?Tidak, Jason pasti berbuat sesuatu kepada Elena. Bisa jadi, sang kakak tiri mengancam wanita itu, atau mengatakan sesuatu yang membuat Elena berbalik membenci dirinya.Segala prasangka buruk memenuhi benak Johan. Dia tak dapat berpikir jernih untuk sekarang.Johan sangat yakin jika Elena tergila-gila padanya. Elena selalu percaya dan menurut dengan apa pun yang dikatakannya. Bahkan, jika hubungan gelapnya de

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   10. Malam Pertama

    “Terima kasih karena telah bersedia menjadi istriku, Sayang.” Elena tersenyum bahagia melihat pria di depannya. Pria yang siang tadi resmi menjadi suaminya itu semakin memajukan wajah, lalu melumat bibirnya. “Apa aku sudah boleh menyentuhmu?” bisik sang suami. Elena mengangguk malu. Tangan pria itu melepaskan pakaian Elena dengan gerakan lembut. Dia membelai kulit Elena dengan punggung tangan, mendaratkan ciuman di setiap jengkal tubuh mulusnya. Sang suami kembali menyerang bibir Elena seraya membaringkannya perlahan di ranjang pengantin yang dipenuhi kelopak bunga. Jantung Elena berdebar-debar kencang begitu ciuman pria itu menjalar ke lehernya, kemudian menyerang dadanya, dan berakhir semakin turun ke bawah. Sensasi nikmat yang baru pertama kali Elena rasakan, membuatnya melenguh kecil. Wajahnya merona karena malu dan bergairah. Pria itu kembali ke atasnya, tepat di depan wajahnya. Mereka saling bertatapan secara intens. Tangan pria itu tak berhenti mengusap rambutnya penuh k

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   11. Rencana Pernikahan Lain

    Jason tersenyum tipis melihat Elena salah tingkah. Dia hanya menaikkan selimut untuk menutupi mereka. Namun, Elena sepertinya berpikir ke arah lain. “Apa yang kau pikirkan? Kenapa wajahmu merah sekali?” Elena menyelimuti kepalanya sambil memutar badan ke samping, memunggungi Jason. Dia malu sekali karena mengira Jason benar-benar akan menyerangnya. ‘Apa dia sedang mengerjaiku?! Sejak kapan dia bisa bersikap menyebalkan seperti itu?’ Dulu, Jason bukan orang yang banyak bicara. Bahkan, ditanya pun jarang menjawab dan hanya memberikan lirikan tajam. Bisa-bisanya Jason menggodanya! Dan apa yang barusan Elena lihat? Jason tersenyum? Apakah dunia yang sekarang dapat mengubah kepribadian seseorang? Ataukah Elena yang tak menyadari sifat-sifat orang yang dikenalnya dengan baik? ‘Jawaban kedua agaknya lebih tepat untukku. Mungkin juga, aku tidak kembali ke masa lalu, melainkan terperangkap dunia yang lain. Dunia yang berbanding terbalik dengan duniaku ....’ Memikirkan tentang sesuatu ya

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   12. Pura-Pura Mesra

    Siapa bilang, Elena tak bisa menirukan cara Jenna dan Anna membujuk seseorang supaya percaya padanya? Elena tak benar-benar bersedih karena perselingkuhan Johan. Sejak kembali ke masa lalu, dia telah bertekad melupakannya. Hanya ada dendam yang tersisa. “Untungnya, ada Jason yang selalu ada saat aku terluka.” Elena meremas genggaman tangan Jason dan menatapnya penuh damba. Dia ingin menunjukkan pada semua orang yang ada di sana jika mereka benar-benar menikah murni karena saling jatuh cinta. Jason berdeham sambil menoleh ke arah lainnya. ‘Kau seharusnya membalas kata-kataku!’ batin Elena kesal. “Terima kasih, Sayang, kau selalu ada di saat aku terpuruk karena ulah adikmu,” imbuh Elena. Jason melepaskan tangan Elena, lalu merangkul pundaknya. Elena terkesiap oleh perlakuan Jason yang mendadak. Justru aku yang berterima kasih padamu karena mau jadi istriku.” Elena hampir saja mendorong Jason saat dia tiba-tiba mendaratkan kecupan singkat di keningnya. Dia melingkarkan tangan di

Bab terbaru

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   155. Final

    “Gemma! Kau ada di mana?” Elena sudah berkeliling di kediaman Wright untuk mencari keberadaan Gemma. Anak perempuan yang kini berusia enam tahun itu biasa bersembunyi saat Elena pulang dari kerja. Di belakang Elena, Jason membuntuti sang istri seperti biasa. Jason kini membuka kantor pribadi di kediamannya karena masih enggan menampakkan diri di JG Group jika bukan untuk menghadiri pertemuan penting. “Gemma pasti sedang bermain petak umpet bersama Brian, Elena. Biarkan saja ....” Elena menatap tajam sang suami. “Kenapa kau tidak mengawasi Gemma? Katanya, kau kerja di rumah karena selalu ingin bersama putrimu! Dan kenapa Brian ada di sini?” Jason menghentikan langkah Elena, lalu mengecup bibirnya yang tak berhenti mengomel. “Lucy sedang menghukum Brian sepertinya. Kau juga tahu, Lucy tidak suka saat Brian pulang terlambat walau satu menit.” Benar. Lima tahun lalu, Brian menikahi Lucy dan tinggal di Desa Redwood. Terkadang, Brian bosan dan jalan-jalan ke kota hingga lupa waktu. Keb

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   154. Penjara Abadi (2)

    Setelah menghabiskan tiga hari bersama James, Vera pun tahu jika selama ini James hidup di rumah yang terletak di tengah-tengah hutan. Andaikan dirinya tak ke sana malam itu, mereka tak akan pernah bertemu. Vera tak berkutik melawan James Wright. Dia sudah seperti budak yang harus melayani James setiap saat. Meski Vera menginginkan wajah itu. Tetapi, sikap James jauh berbeda dari Jason. Nyaris tak ada kesamaan, selain wajah mereka.‘Dia gila … bagaimana caraku pergi darinya?’ “Ough, ya ampun … wanita di masa depan ternyata sangat pintar melayani pria. Bagus, Sayang, goyangkan tubuhmu lebih kencang.” Vera meliuk-meliuk di atas James sambil menggigit bibir. Dia tak bisa menikmati percintaan panas yang berulang setiap saat. ‘Orang ini benar-benar seperti binatang! Dia bahkan seratus kali lebih buruk dari Andrew,’ maki Vera dalam hati. Selesai menerima puncak kenikmatan, James mendorong Vera dengan kasar hingga tersungkur di lantai. “Ah, aku bosan. Saatnya aku keluar dari tempat meny

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   153. Penjara Abadi

    Mentari bersinar sangat terang seperti hari sebelum-sebelumnya. Di kota yang sangat sepi itu, Vera masih berusaha mencari keberadaan makhluk bernyawa selain dirinya. Sayang, bahkan serangga pun tak terlihat di tempat itu. Hanya ada dirinya yang mengulang waktu yang sama … setiap hari. Waktunya diam di tempat. Setiap pukul delapan malam, Vera akan mendengar dentuman keras di arah selatan tempat tinggalnya, dekat dengan tanah milik Keluarga Wright. Benar. Dirinya tinggal di kediaman Wright selama ini. Vera hidup di dunia dengan waktu yang sama dan berulang-ulang terus-menerus. Dia ingin melihat asal dentuman itu terjadi. Akan tetapi, ketika hari mulai gelap, Vera tak berani keluar dari rumah. Kota itu adalah kota yang sama, tetapi terasa asing karena memiliki pemandangan yang berbeda. Tak ada gedung-gedung pencakar langit di sekitarnya. Tak ada pula lampu terang-benderang di setiap pinggiran jalan. Tempat tinggal keluarga Vera pun masih berupa tanah kosong dengan puluhan pohon-poho

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   152. Permata

    Dokumen penting yang semula tertumpuk rapi itu jatuh berserakan di lantai saat Jason berlari keluar dari ruangan. Dengan wajah yang terlihat sangat panik, Jason gegas mengikuti Ruby ke kamar. “Elena!” seru Jason dengan napas terengah-engah. Tak seperti bayangan, Elena justru duduk tenang sambil mengelus perutnya meski keningnya berkeringat deras. “Jason, ada sedikit lendir bercampur darah keluar ... Bisakah kau membantuku berjalan sampai mobil? Kita ke rumah sakit sekarang.” Jason panik. Dia malah mondar-mandir sambil sesekali mengusap wajah. Bingung bagaimana caranya menggendong Elena. Bagaimana kalau bayi itu keluar di saat dia menggendong Elena dan lari ke mobil? “Bayiku bisa jatuh,” gumamnya. Tapi, jika dia tak segera membawa Elena ke rumah sakit, bagaimana cara Elena melahirkan? Jason sampai tak kepikiran memanggil dokter kandungan Elena ke rumah. “Tuan!” seru Ruby membangunkan lamunan Jason. “Bisakah Anda lebih cepat membopong Nyonya Elena!?” “Tapi, bagaimana-” “Elena!” W

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   151. Berlebihan

    “Apa benar dugaanku kalau Paman Andrew terkena pengaruh ramuan Vera?” tanya Elena begitu Logan pulang.“Betul, Nyonya. Tetapi, kadar ramuan yang ada di tubuh Tuan Andrew tidak begitu banyak,” terang Logan.Logan lantas mengatakan semua yang Tetua Michael pesankan saat dia meninggalkan Andrew. Tak sampai satu minggu, Logan akan menjemput dan memulangkan Andrew. Lalu, pembicaraan tentang Anna muncul saat Jason bertanya, “Bagaimana dengan dua wanita itu? Aku dengar, mereka akan pindah ke tempat lain lagi?”“Ini surat dari Nyonya Anna. Lebih baik Anda membacanya terlebih dulu.”Logan mengeluarkan sebuah amplop putih, lalu menyerahkan kepada Elena. Surat itu ditunjukkan untuk Elena dan William. William pun mendekat dan ikut membaca isinya.Surat itu berisi tentang penyesalan Anna, juga permohonan maaf atas semua yang sudah Anna dan Jenna rencanakan kepada William dan Elena. Karena pesan Brenda yang ingin supaya Anna menjaga suami dan putrinya jika terjadi sesuatu kepada dirinya, Anna jadi

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   150. Penyelesaian Mudah

    Elena mengamati sikap Andrew, mulai dari gerakan tubuh, bibir, dan sorot matanya. Rose jelas mengatakan padanya jika Vera tak pernah memberikan ramuan atau mencuci otak Andrew. Tapi, kenapa Elena jadi meragukannya? Andrew terlihat seperti Rose sebelum mendapat pengobatan. Mata pria itu sedikit menggantung, seperti tak fokus bicara atau menatapnya.“Kenapa Paman ingin melihat perempuan itu lagi? Gara-gara Vera, Paman kehilangan perusahaan dan keluarga Paman,” pancing Elena. Kini, Andrew dengan jelas menunjukkan ekspresi yang menahan kemarahan. Sepertinya, Andrew tak suka mendengar Elena menyalahkan Vera. “Paman perlu melihat Vera sekarang.” Andrew masih bersikeras dengan keinginannya. Seolah semua yang telah terjadi tak berpengaruh apa pun padanya.“Tidak bisa, Paman. Maaf … sebaiknya Paman melupakan perempuan itu dan menata hidup Paman yang berantakan karena dirinya.” Saat mengatakan itu, Elena tiba-tiba memikirkan sesuatu. Andrew tak mungkin menyerah dan pasti akan terus mencari

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   149. Damai

    “Jadi, sejak tadi Luna diam karena kau, Logan!?” Elena turut memukul punggung Logan dengan bantal. Logan masih meringkuk di kaki Luna selagi menutupi belakang kepala dengan kedua lengan. Dia takut menunjukkan wajahnya. Dua wanita itu menyerang Logan secara membabi-buta. ‘Aku lebih baik dikeroyok selusin berandalan daripada harus berada di situasi seperti ini!’ jerit Logan dalam hati. Ketika Logan melihat ke arah Jason, pria itu justru pura-pura tak melihatnya! Setelah kemarahan Elena dan Luna sedikit mereda, mereka pun duduk dengan tenang dan berhadap-hadapan. Luna melipat tangan di depan dada dan masih menatap Logan penuh amarah. “Sekarang, ceritakan padaku, Luna. Apa yang sudah Logan perbuat padamu? Kenapa kau minta kesucianmu lagi? Apa jangan-jangan, Logan sudah ….” Elena menggantung ucapannya selagi menatap tajam Logan. Dia akan menghukum Logan hingga merasakan penderitaan jika tebakannya benar. Elena pikir, Logan telah merudapaksa Luna sehingga membuat temannya itu sampai

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   148. Berakhir

    Jason bersandar lemas di kursi dengan mulut sedikit terbuka. Dia tak menyangka jika Elena lebih cepat mengatasi masalah Vera dibanding dirinya.“Aku hanya beruntung karena Rose mau membantuku.” Elena tampaknya tahu apa yang dipikirkan sang suami.Jason merasa dirinya tak bisa melindungi Elena. Dia seharusnya bergerak cepat, tetapi malah berbaring di sembarang tempat selama beberapa hari ini.“Maaf, Elena, aku seharusnya sadar lebih cepat kalau Logan bergerak sendiri. Bagaimana kalau kau gagal dan perempuan itu membalas perbuatanmu?”Elena menyandarkan kepala di pundak Jason, lalu memeluk perutnya. “Yang penting, semua sudah berakhir sekarang. Dia tidak akan bisa mengganggu hidup kita lagi. Semua musibah yang terjadi juga disebabkan oleh Vera, bukan? Kita tidak perlu mengkhawatirkan apa pun lagi sekarang, kecuali menanti kelahiran bayi kita.”Tak hanya Jason, William juga merasa tak bisa berbuat apa pun. “Lalu, bagaimana dengan perusahaan Andrew yang sekarang diambil alih oleh adik ipa

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   147. Jalannya Takdir

    “Elena? Apa yang sudah Elena lakukan? Apa dia tahu aku ada di sini?” Jason tak pernah menduga kemungkinan itu lantaran dirinya pun baru mengetahui dari Logan beberapa jam sebelumnya. Akhir-akhir ini pun, Jason tak bisa berpikir apa-apa. Dia hanya fokus menikmati mual dan pusing yang selalu melanda di pagi hari dan ketika mencium aroma tertentu.“Benar. Elena yang membantuku untuk mendapatkan aset Andrew dengan mudah. Dia juga yang memintaku ke sini untuk membukakan jalan untukmu, Jason. Ayo, pulang sekarang! Bibi akan mengantar kalian sampai di kediaman Forbes.” Jason mengikuti Whitney masih dengan tampang kebingungan. Sementara itu, Logan menggendong Luna sampai masuk ke mobil Whitney. Dia meninggalkan mobil yang digunakan sebelumnya, yang merupakan milik pengawal Andrew. “Tunggu sebentar, Tuan. Ada yang perlu saya lakukan terlebih dulu,” ujar Logan tiba-tiba. “Kenapa lagi?” “Ada orang yang memukul saya dari belakang waktu itu.” Logan menyeringai ke arah Danny. Tanpa aba-aba, Lo

DMCA.com Protection Status