Share

61. Terungkap

Author: Intan SR
last update Last Updated: 2023-02-02 19:56:10

“Jadi, gara-gara wanita yang bernama Maddy itu, tiba-tiba kamu ingin menyelidiki hal itu?” tanya Khaleed.

Lucio mengangguk. “Aku harus bisa memastikan bahwa itu adalah anakku atau bukan.”

“Tapi, bagaimana jika iya? Apa yang akan kamu lakukan? Bukankah itu sama saja akan membuatmu merasa bersalah selama ini?”

Lucio menyeringai. “tidak, aku tidak akan seperti itu.”

Tak ada pilihan lain, jadi Khaleed akan menyelidiki di mana rumah sakit di mana Rebecca sering memeriksakan kandungannya.

**

Khaleed pernah melihat Rebecca memeriksakan kandungannya beberapa bulan yang lalu sebelum dia memberitahu pada Lucio jika dirinya hamil. Dan jika tidak berubah, mungkin Rebecca masih pergi ke sana untuk memeriksakan kandungannya.

Baru saja Khaleed hendak masuk ke rumah sakit. Matanya mendapati bayangan Rebecca bersama dengan perempuan hamil lainnya. Perempuan hamil itu terlihat marah saat Rebecca berbicara sesuatu padanya. Khaleed tidak dapat mendengarnya, tapi yang jelas hubungan antara dan wanita itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   62. Rahasia

    “Jadi… Rebecca berbohong, kan?” tanya Khaleed kesal. Dia sudah seperti orang yang dikhianati oleh Rebecca.Lucio mengenggam tangannya sendiri dengan gusar. Dia memikirkan sesuatu hal yang mungkin saja menjadi rentetan kebohongan Rebecca. Dan bisa jadi, Rebecca tidak hamil atau mungkin dia hamil tapi dengan lelaki lain.“Lalu harus bagaimana?” tanya Khaleed. “Kamu sebaiknya jangan terlalu curiga dengan Rebecca, karena dia pasti akan memikirkan jalan lain setelah tahu kalau kamu curiga padanya.”“Pelan-pelan saja. Jika dia sedang berpura-pura hamil. Pasti kebohongannya tak akan sampai dia melahirkan. Semuanya akan terungkap cepat atau lambat.”Khaleed diam saja mendengar Lucio bicara.“Bagaimana kalau kamu selidiki saja perempuan yang bersama dengan Rebecca saat berada di rumah sakit tadi? Barangkali dia memegang rahasia Rebecca.”“Di mana aku harus mencarinya? Tadi sebuah kebetulan aku bisa bertemu dengannya di rumah sakit dan bersama dengan Rebecca.”Lucio kembali tersenyum sinis. “Kam

    Last Updated : 2023-02-02
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   63. Di Balik Wajah Polos Karina

    Seorang wanita yang benar-benar telanjang berada di atas tubuh seorang lelaki yang sama telanjangnya. Mereka naik turun dengan napas yang terengah-engah.“Kamu yakin bisa mendekatinya lagi?” tanya lelaki yang ada di bawahnya. Kedua tangannya memegang pinggul si wanita dengan erat.“Ten.. tu sajah!”“Tapi, bagaimana kalau dia tiba-tiba datang ke sini dan melihat kita begini?”Wanita itu tersenyum. “Dia adalah lelaki yang sibuk, tak akan datang ke sini jika tidak benar-benar penting,” katanya lagi kemudian mengejang hebat dan terjatuh di atas lelaki itu.“Karina, kamu tidak mendengar sesuatu di luar sana?” tanya Arthur, mempertajam pendengarannya. Sudara mobil memang baru saja berhenti di dekat rumahnya.“Bukan dia, dia tak mungkin datang selarut ini.”Kemudian terdengar suara langkah kaki mendekat dan suara bel yang ditekan beberapa kali.“Khaleed!” Karina langsung duduk tegap, dia melihat ke arah pintu. Dengan buru-buru dia langsung menyambar pakaiannya dan meminta Arthur pergi lewat j

    Last Updated : 2023-02-02
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   64. Lihai

    Khaleed terbangun saat jam menunjukkan pukul dua pagi. Dia baru tidur beberapa jam tapi mendengar suara jendela yang dibuka dari arah kamar Karina.Mengira jika ada maling yang mencoba masuk ke dalam kamar Karina. Akhirnya Khaleed keluar rumah dan melihat apa yang sedang terjadi dari sana.Namun, ketika dia berada di sana. Dia melihat lelaki tengah memanjat pagar kemudian melarikan diri. Karena khawatir, Khaleed berlari ke arah jendela kamar Karina. Tak disangka, Karina sedang berdiri dan terkejut melihat Khaleed ada di hadapannya.“Kamu tak apa-apa?” tanya Khaleed cemas.Karina mengangguk. Keringat dingin mengalir dari punggung dan wajahnya. Dia memandang Khaleed dengan cemas.“Tadi itu… pencuri, kan?” tanya Khaleed memastikan.“Aku.. aku tidak tahu. Dia pergi ketika aku berdiri di sini.” Padahal yang sebenarnya terjadi adalah Karina sedang memberikan dompet Arthur yang tertinggal di kamarnya.Dia mengutuk dalam hati, mengapa Arthur harus seceroboh itu dan mengapa Khaleed harus bangun

    Last Updated : 2023-02-10
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   65. Tipuan yang terbongkar

    Siang itu Lucio tiba-tiba saja ditelepon oleh neneknya. Dolores bilang jika Rebecca baru saja terjatuh dari tangga dan kini sekarang dia dilarikan ke rumah sakit.Dolores meminta Lucio untuk pergi menemani Rebecca karena saat ini dirinya sedang tidak ada di rumah dan pergi dengan teman-temannya liburan ke luar kota.Mau tak mau Lucio pergi ke rumah sakit. Meski dia merasa ada yang aneh dengan Rebecca. Karena belum ada satu hari dia bilang ingin mengantarnya ke rumah sakit. Tapi, wanita itu tiba-tiba saja sudah berada di rumah sakit karena terjatuh.Dolores juga mengatakan bahwa Rebecca keguguran. Membuat Lucio makin curiga pada Rebecca.“Hibur Rebecca, karena dia baru saja kehilangan anak,” kata Dolores ketika di telepon lagi.“Baiklah.” Lucio hanya berkata begitu agar Dolores tidak menceramahinya.Lucio bergegas ke rumah sakit, ingin menemui Rebecca yang katanya dibawa ke sana satu jam yang lalu.Namun, ketika Lucio berada di sana. Perawat yang di sana tidak mendengar jika ada pasien

    Last Updated : 2023-02-10
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   66. Cerai

    Dolores menutup teleponnya, dia melirik ke sebelahnya dan memandang Rebecca yang sedang terbaring di atas ranjang.Dolores memang sengaja mengatakan pada Lucio jika dia akan pulang besok, padahal nyatanya dia sudah ada di kamar Rebecca untuk menemani istri cucunya itu di rumah sakit.“Pasti wanita itu sudah membuat Lucio seperti ini,” kata Rebecca dengan tampang yang menyedihkan.“Padahal aku juga tidak mau keguguran, tapi mengapa Lucio harus bersikap dingin padaku?”Dolores mengusap punggung tangan Rebecca, “dia pasti sedang banyak pikiran, Rebecca. Jika memang karena Delicia, sepertinya kamu tidak perlu khawatir, karena orangku sudah kuminta membuntuti Delicia. Dan wanita itu sudah pergi dari kota ini seminggu yang lalu.”Diam-diam Rebecca merasa lega dan juga senang, karena salah satu hambatannya sudah pergi dari sisi Lucio. Kini tinggal dia memikat simpati Lucio agar lelaki itu mau mencintainya seperti dulu lagi.**Andres mendatangi apartemen Delicia setelah mendapatkana liburan a

    Last Updated : 2023-02-10
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   67. Delicia Hamil

    Satu bulan kemudian …Delicia merasakan tak enak badan sejak kemarin. Dia merasa pusing dan perut yang mual. Dia sudah membeli obat di apotek tanpa resep dokter untuk mengatasi mual-mualnya tersebut. Namun, obat tersebut sama sekali tidak dapat mengurangi rasa mualnya.“Ya, Andres?” sapa Delicia ketika dia baru saja keluar dari kamar mandi. Dia sudah keluar masuk dari sana sejak tadi pagi karena ingin muntah.“Kamu masih ada di apartemen?” tanya Andres.“Iya, aku …” Delicia masuk ke dalam kamar mandi lagi, kemudian muntah.Andres di ujung telepon dapat mendengar jika Delicia baru saja memuntahkan sesuatu dari mulutnya. Dan membuatnya khawatir.“Kamu sakit?” tanya Andres.“Tidak, sepertinya hanya tidak enak badan.” jawabnya.“Sudah ke dokter?”“Belum, sepertinya tidak perlu.”“Kamu harus ke sana, kalau kamu sakit kamu harus segera pergi berobat karena kamu di sana sendirian.”“Nanti… nanti aku akan ke dokter,” kata Delicia yang jelas hanya untuk menenangkan hati Andres saja.Karena Andr

    Last Updated : 2023-02-10
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   68. Kembali Bertemu

    “Apa katamu?” Lucio dan Rebecca seketika menoleh. Di belakang mereka sudah ada Dolores yang entah kapan sudah berada di sana, berdiri dan terkejut mendengar pernyataan Lucio tadi.Lucio langsung menghampiri neneknya, memastikan jika tidak terjadi apa-apa pada neneknya.“Apakah itu benar, Lucio?” tanya Dolores.Rebecca sudah memucat wajahnya. Kalau sampai Dolores tidak mendukungnya lagi, maka tamatlah riwayatnya kali ini.“Ya, itu benar.”“Jadi, alasan itu lah yang membuatmu tak mau menikah dengan Rebecca?” tanya Dolores.Lucio mengangguk.Dolores terduduk, tidak kuat menahan bobot tubuhnya sendiri. Dia merasa dibodohi dan dipermainkan oleh Rebecca selama ini.Dengan sisa tenaganya, Dolores berdiri dibantu oleh Lucio. Menghampiri Rebecca kemudian menampar wajah wanita itu sampai berbunyi dengan keras.“Berani-beraninya kamu menipu aku dan Lucio,” geramnya.“Cerakkan dia Lucio, jika dia tidak mau. Maka aku akan mengambil langkah hukum.”Rebecca semakin tak berdaya. Kenyataan bahwa Dolor

    Last Updated : 2023-02-10
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   69. Hampir

    Kalau bukan karena si pemagang itu tidak dari universitas yang ternama dan terkenal, Delicia pasti sudah melawannya. Hanya saja, dia belum berani melakukan hal itu karena hanya akan menimbulkan masalah.Jadi, saat di pemagang itu menarik lengannya untuk berjalan ke arah berlawanan di mana Lucio sedang berjalan. Delicia menurut saja, tapi dia menutupi wajahnya dengan kain lap yang masih di tangannya.Delicia sedikit melirik ke arah lelaki yang sedang sibuk berbicara dengan Khaleed. Dia memandangnya sampai lelaki itu masuk ke ruang rapat.Delicia berhenti. Dia menatap pintu yang sudah ditutup itu. Rasanya sangat aneh saat bertemu dengan Lucio di situasi yang seperti ini.Kalau saja tadi Lucio melihatnya apakah semua jadi sedikit berbeda?Tidak, Delicia tidak akan mengharapkan hal hal aneh yang hanya akan menyakiti dirinya sendiri.Lucio sudah menikah dan dia tak mau merebut suami orang. Apalagi mengaku hamil meski anak yang ada di dalam kandungannya adalah anak Lucio.“Kamu aneh, kalau s

    Last Updated : 2023-02-17

Latest chapter

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   bab 121. lelaki yang aku kenal

    Lordes mendengar pertengkaran antara ayah dan ibunya. Dan secara tidak langsung dia tahu bagaimana sifatnya selama ini yang memang kurang baik.Setengah jam berlalu, ibu Lordes membawa makanan bersama dengan pelayan di belakangnya.Ada banyak makanan yang terhidang hingga membuat Lordes bingung.“Kamu sebelumnya tidak mau makan selama lima hari, makanya ibu khawatir,” kata ibu Lordes.“Kenapa? Kenapa aku tidak mau makan?”Ibunya diam saja.“Sudahlah, itu sudah berlalu, yang penting kamu mau makan sekarang,” kata ibu Lordes.Lordes pun menelan makanannya pelan pelan, setiap sendok makanan yang masuk ke dalam mulutnya membuat ibu Lordes merasa tenang dan lega.“Ibu tidak makan?”“Tidak, melihatmu makan sudah membuat ibu kenyang.”Lordes tersenyum.“Bu, kenapa aku asing berada di kamar ini?” tanya Lordes.“Itu karena kamu kehilangan ingatan kamu, Lordes. Tapi kata dokter ingatan itu akan kembali, karena bukan amnesia permanen.”“Begitu?”“Setidaknya, kamu bisa melupakan hal yang menyakit

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   bab 120. hidup yang baru

    “Bagaimana dengan urusanmu? Sudah selesai?” tanya Lucio ketika melihat Khaleed menyusulnya ke kantin di kantor.“Sebentar lagi akan selesai,” desahnya kemudian duduk.“Kenapa wajahmu murung?”Khaleed menggeleng.“Harusnya yang murung sekarang bukan kamu tapi aku,” keluh Lucio.“Kenapa? Masalah Delicia bukankah sudah selesai? Dia sudah pulang dan kesehatannya semakin membaik.”“Bukan seperti itu.”Lucio kemudian menceritakan semuanya kepada Khaleed, bahwa sejak kecelakaan Delicia menjadi sedikit berbeda. Delicia seperti jauh dari anaknya tapi perasaan untuk dirinya sama saja.“Bukannya kamu bilang kalau dia mengalami hilang ingatan sebagian? Mungkin karena itu, kan?”“Tapi, kenapa sifatnya bisa berubah? Aku sempat memergokinya berteriak pada Jose. Apakah Delicia seperti itu sebelum menikah denganku? Aku bertanya pada Jose, dan Delicia tidak pernah membentaknya meskipun sangat marah.”“Apakah karena efek kecelakaan?” tanya Khaleed.“Aku tidak tahu, aku bingung,” jawab Lucio yang dia sen

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 119. Aku menyukaimu Om

    Sudah bermenit menit yang lalu, Nina hanya diam saja. Dia duduk di kursi sofa dengan tubuh menghadap ke arah jendela.Khaleed sudah memesan pizza, tapi sampai pizza itu dingin, Nina tak mau menyentuhnya sama sekali.“Aku sudah menghubungi ibumu, dan mengatakan untuk sementara kamu ada di sini,” kata Khaleed.Nina hanya mengangguk.“Kamu kenapa?”Khaleed duduk di sebelah Nina, tapi yang dia lihat hanyalah punggung Nina yang menyedihkan.Belum ada satu hari, Nina sudah berubah menjadi murung begitu.“Besok pagi, aku akan temani kamu ke kantor polisi,” kata Khaleed.“Pekerjaanmu bagaimana?”“Aku akan datang sedikit terlambat, aku sudah izin pada bosku.”Nina kemudian diam.“Kalau kamu diam, aku tidak tahu harus berkata apa lagi padamu. Aku tidak pandai menghibur, katakan padaku. Aku harus bagaimana?”“Terima kasih,” kata Nina pelan.Mata Khaleed melebar.“Karena sudah mau menolongku dan berkorban untuk gadis hina sepertiku.” Nina menenggelamkan wajahnya di antara kedua kakinya. “Aku malu

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 118. Antara hidup dan mati

    Khaleed berlari menuju rumah Nina, tahu bahwa pasti akan ada hal yang buruk akan terjadi.Dengan napas yang tersengal, Khaleed terus berlari agar tidak terlambat untuk menyelamatkan Nina.**Nina mendengar suara bel pintu berbunyi berkali-kali. Ia pikir Khaleed kembali karena ketinggalan barangnya.Akan tetapi, ketika Nina membuka pintu. Dia melihat suaminya sudah berada di depan pintu dengan senyum menyeringai.Nina mencoba untuk menutup pintu, tapi tenaganya tidak lebih besar daripada suaminya.“Biarkan aku masuk!” ujarnya dengan geram. “Kamu sudah membuatku menjadi bulan bulanan oleh rentenir!”Suami Nina masuk kemudian mendorong gadis itu sampai terjatuh di atas sofa.“Harusnya kamu menurutiku! Tak ada yang salah karena kamu membantu suamimu!”Suami Nina menamparnya membuat gadis itu takut gemetaran. Bayangan bayangan buruk itu telah terhempas sejak dia bersama dengan Khaleed. Sejak dia mengenal lelaki itu, dia merasa bahwa dirinya berharga.Namun, kini… saat dia bersama dengan su

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 117. Dalam bahaya

    Lima hari berlalu, Delicia yang tak lain adalah Lordes akhirnya bisa pulang ke rumah Lucio yang selama ini begitu dia inginkan.Pagi pagi sekali Lucio sudah menjemput istrinya dari rumah sakit.“Akhirnya aku bisa pulang,” kata Lordes dengan senang.“Pasti sangat membosankan di sini, kan?”Lordes mengangguk.“Oh ya, Lordes… dia sudah siuman. Tapi dia belum bisa banyak bergerak.”Bibir Lordes tiba tiba berkedut. Ia pikir Delicia akan koma untuk waktu yang lama agar dia bisa menikmati waktunya bersama dengan Lucio. Jika Delicia sadar, bagaimana jika wanita itu mengaku sebagai Delicia?Lucio yang melihat istrinya berhenti menoleh ke belakang.“Ada apa?”Lordes dengan tangan gemetar mencoba meraih tangan Lucio.“Aku tahu, kamu pasti takut dengan Lordes. Dia sangat nekat,” kata Lucio menambahkan.“Ya… ya.. aku sangat takut setelah tahu penyebab kecelakaanku adalah dia.”“Tak apa apa, ada aku di sini,” kata Lucio menenangkan.Ketika mereka melewati koridor. Tanpa sengaja melihat ibunya dari

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 116. Seperti keponakan

    Saat ini Lucio sedang berada di atas ranjang rumah sakit bersama dengan Delicia di mana jiwanya adalah milik Lordes. Lordes meminta Lucio agar menemaninya sampai dia pulang dari rumah sakit.“Bagaimana dengan anak anak tadi? Apakah mereka kecewa padaku?” tanya Lordes.“Tidak, mereka mengerti keadaanmu. Mereka mungkin masih kecil, tapi sifat mereka sudah dewasa,” jelas Lucio. “Jangan khawatir.” Lucio mengusap kepala Lordes dengan lembut.“Setelah keluar dari rumah sakit. Aku ingin kita berbulan madu,” ajak Lordes.Lucio diam.“Apa ada yang salah?”Lucio menggeleng. “Kamu kemarin menolak ajakanku berbulan madu karena ingin bersama dengan anak anak.”“Benarkah?”“Tapi kalau kamu ingin kita berbulan madu tak masalah.”“Aku ingin menghabiskan waktu berdua denganmu.”Lucio tersenyum.“Aku akan mengaturnya nanti.”Lordes tidur memeluk Lucio. Dia merasa sangat bahagia karena setidaknya dia bersama dengan lelaki yang sangat dia inginkan selama ini.Meski berada di dalam tubuh Delicia, tapi dia

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 115. Jangan panggil aku om

    Khaleed membuka matanya perlahan. Kepalanya terasa sakit ketika dia mencoba untuk memegangnya.Kamar yang dia tempati tidak mirip seperti kamarnya. Apalagi ada sosok bayangan yang membuatnya terkejut.“Lucio? Kenapa kamu ada di sini?” tanya Khaleed bingung.“Harusnya aku yang bertanya padamu. Kenapa kamu ada di sini. Bukankah seharusnya kamu pulang ke rumah?”Khaleed diam.“Aku langsung datang ke sini waktu perawat menemukan nomor kontakku sebagai nomor darurat.”Khaleed tersenyum.“Jadi, siapa yang sudah membuatmu begini?” tanya Lucio.“Orang gila,” jawab Khaleed. “Dia memukulku dengan tongkat, di mana dia sekarang?”Lucio menaikkan bahunya. “Aku tidak tahu siapa yang kamu maksud. Tapi tadi di sini ada gadis yang menemanimu, saat aku datang dia langsung pergi. Dia siapa?”“Oh dia, dia istri dari laki laki yang memukulku.”Lucio membulatkan matanya. “Jangan berurusan dengan istri orang lagi, Khaleed. Aku sudah memperingatkanmu.”“Ini beda.”“Bagaimana jika kamu ditipu lagi?”“Sepertin

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 114. Wanita Pilihan

    Suara ribut berasal dari bangsal yang dilewati oleh Khaleed. Awalnya dia ingin mengabaikannya dan terus berjalan saja. Akan tetapi dia tidak bisa diam saja ketika melihat seorang perempuan menjadi sandera seorang pasien menggunakan pisau buah.“Jangan mendekat atau kubunuh wanita ini!” ujarnya.Khaleed yang melihatnya menjadi jengkel. Apalagi lelaki itu hanya berani terhadap perempuan saja.“Jangan mendekat!” Bahkan petugas keamanan seakan tak mampu menangani preman tengik tersebut.Khaleed menggulung kemejanya sampai ke siku. Dia memutar jalan kemudian menjegal kaki lelaki tersebut hingga terjatuh. Pisau yang ia bawa terpental jauh darinya. Khaleed langsung meringkus lelaki yang ternyata tak ada apa apanya itu.Kepala dengan perban dan juga wajah penuh memar. Khaleed yakin jika lelaki itu bisa jadi baru saja dipukuli oleh orang orang yang membencinya.“Siapa kamu!” bentaknya sambil berusaha melarikan diri.“Aku? Aku manusia yang membenci laki laki sepertimu.”“Sialan! Lepaskan!”“Co

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 113. Sikap aneh Delicia

    Delicia benar benar tidak senang melihat kedatangan Martin dan Jose. Karena dia sendiri bukanlah Delicia yang asli. Diam diam Lordes memikirkan cara bagaimana caranya agar tidak mengurus anak anak itu. Karena baginya yang terpenting adalah bersama dengan Lucio.“Sapa mama kalian,” kata Lucio.Martin dan Jose langsung menghampiri Delicia kemudian memeluknya.“Mama gak apa apa kan Pa?” tanya Martin.“Mama kapan bisa pulang?” kali ini Jose yang bertanya.Lucio pun menjelaskan pada mereka berdua bahwa mama mereka akan berada di sana selama lima hari.Lordes hanya diam saja, merasa asing dengan pemandangan itu. Dia benar benar tidak memikirkan jauh ke belakang bahwa Lucio dan Delicia sudah memiliki anak.“Mama masih sakit?” tanya Martin.Lordes memandang Lucio seakan meminta bantuan pada lelaki itu.“Apa kamu tidak ingat siapa mereka, Delicia?Lordes menggeleng pelan. Lucio terkejut.“Dia adalah Martin, dan sebelah Martin Jose. Kamu lupa?”Lordes tanpa ragu mengingat.“Tapi kamu ingat aku?

DMCA.com Protection Status