Share

Bab 36 Tak Bisa Jauh

"Biar sama sama saya aja, Bu!" Kusentuh bahu Bu Nita yang tampak begitu terkejut sekaligus bingung, tapi di satu sisi akhirnya dia menyingkir.

Aku memilih duduk di samping tubuh Nana yang masih tantrum di lantai puskesmas, karena memang tak memungkinkan untuk berjongkok dengan kondisi yang seperti ini.

"Nana sayang...." Kuraih sebelah tangannya yang terkepal.

Anak itu menoleh, tangisnya seketika terhenti masih menyisakan isakan yang menyesakkan dada.

"Mama.... Mata bocah itu terbuka, dia seka air mata yang menghalangi jarak pandangnya.

"Mamaaa...." Nana terpekik lalu kembali menangis sembari memelukku.

Tak ada yang bisa kulakukan selain mengusap kepala dan rambut yang basah oleh keringat dan air mata. Panas terasa saat kulit kami bersentuhan. Seperti anak ini demam tinggi.

Wajahnya juga pucat sekali dengan bibir yang sangat kering.

"Periksa dulu, yuk! Nanti kita ngobrol lagi."

Dia mengangguk, lalu menurut saat kupinta bangkit. Tangannya masih melingkar di pinggang walaupun sedik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status