Kristal adalah bagian dari tubuh seseorang agar mendapatkan kekuatan untuk melindungi diri di dunia mereka.bukan hanya kristal hitam, ada beberapa juga jenis kristal dengan Mana yang berbeda-beda,, kristal putih untuk pengendali angin, kristal biru untuk pengendali air, kristal merah untuk pengendali api, kristal kuning hanya terdapat pada anggota kerajaan yang bukan hanya dapat memiliki kekuatan besar namun juga memiliki kekuatan suci yang dapat menyembuhkan tubuhnya dari berbagai macam luka apapun maka dari itu anggota kaisar sangat jarang sakit dan juga memiliki satu hewan penjaga untuk melindunginya. dan terakhir kristal hitam, kristal yang dapat mengendalikan kristal yang lain. bukan hanya itu saja, pemilik kristal hitam juga dapat menyembuhkan semua berbagai penyakit dan pemilik kristal hitam juga memiliki tiga hewan penjaga yang terkuat dan sangat melegenda.
Maka dari itu kaisar terdahulu iri sekaligus takut bahwa kekuatannya tak sebanding dengan pemilik kristal hitam, lalu ia mencoba memfitnah pemilik kristal hitam dengan alasan suatu saat nanti akan berkhianat dan memberontak melawan kaisar. Dengan mencegah pemilik kristal hitam berkhianat dan memberontak melawan kaisar maka ia memecahkan kristal hitam menjadi beberapa bagian hingga kekuatan kristal menjadi tidak seimbang dan ketiga hewan penjaga dapat disegel oleh sang kaisar terdahulu.
Kristal hitam dapat memiliki kekuatan yang besar bila kristal itu tetap utuh. Namun, jika kristal hitam terpecah menjadi beberapa bagian maka kekuatan yang ada pada kristal hitam juga tidak akan seimbang sampai kristal hitam menjadi utuh kembali.
‘’Nona, ada surat dari Lady Lengston," ucap pelayan di belakangnya yang membungkuk sambil menyodorkan surat balasan.
Liana mengambil surat dari pelayannya itu. Ia membuka dan membaca isi surat tersebut. Ia meletakkan surat tersebut di atas meja setelah ia membaca isi suratnya.
‘’Kau boleh pergi, ’’ ucap Liana pada pelayan.
‘’Apakah yang mulia putri tidak akan membalas surat dari lady Lengston ?” tanya pelayan.
‘’Tidak perlu karena Nasya sedang sakit jadi aku tak ingin membuatnya kecapekan hanya untuk membalas surat dariku,’’jawab Liana.
‘’Yang mulia putri sangat baik kepada Lady Lengston tapi lady Lengston malah,’’ucap Pelayan berhenti dan segera tersadar akan apa yang ia ucapkan.
‘’ Maafkan saya atas ketidak sopanan saya nona, saya permisi nona,’’ucap pelayan.
Pelayan pribadi Liana dan kapten ksatria qwars memasuki kamar putri Liana.
‘’Salam untuk calon yang mulia ratu kerajaan orphelle, ‘’ ucap mereka bersamaan.
‘’Bagaimana Mariana apakah nona-nona para bangsawan telah tiba ?’’ tanya Liana.
‘’Sudah yang mulia, namun sepertinya Lady Lengston tidak datang yang mulia,’’ jawab Mariana.
‘’Yah, Nasya mengirimkan surat padaku bahwa ia tidak bisa datang karena sakit,’’. Jelas Liana.
‘’Berani sekali Lady Lengston tak menghadiri undangan yang mulia,’’. ucap kapten qwars dengan geram.
‘’Sudah Ferando, ayo kita temui para bangsawan, ‘’ ucap Liana.
Liana berjalan menuju tempat pesta teh yang di selenggarakan olehnya dengan Mariana dan Ferando mengikutinya dari belakang.
Di sisi Lain Nasya yang sedang bersantai nyaman di rumahnya terkejut mendengar kedatangan Leo di kediamannya. Tanpa ia sadari ia berlari menuju ke arah Leo berada dengan memakai baju rumahan. Ia melihat Leo yang tengah berbincang dengan Duke Marvelin namun beberapa menit kemudian Leo dan Duke Lengston melihat ke arahnya yang masih memakai balutan pakaian rumahan.
‘’ Nasya apa yang sedang kau pakai itu ?’’ tanya Duke Marvelin.
Nasya tersadar akan keterkejutannya dan mengeluarkan rona pipi di wajah cantiknya itu membuat Leo terpana.
‘’Cantik,’’ ucap Leo tanpa sadar.
Duke Marvelin yang mendengar ucapan Leo seketika tersenyum bangga.
‘’Oh apa anda terpesona melihat anak saya Nasya kapten Leo ?’’ tanya Duke Marvelin dengan mencoba menahan senyumnya.
Leo yang tersadar seketika menundukkan kepalanya menghilangkan panas pada pipi dan telinganya.
‘’Hahaha anak saya memang sangat cantik Kapten,’’ ucap Duke Marvelin bangga.
Leo membenarkan ucapan Duke Lengston , Mendengar itu pipi Nasya semakin memerah.
‘’ Nasya kenapa masih disana ? ganti pakaianmu menjadi lebih elegan, ‘’ ucap Duke Marvelin tegas.
‘’Tidak apa-apa Duke Lengston saya hanya ingin bertemu dengan Lady Lengston sebentar, ‘’ ucap Leo.
‘’ Kau yakin hanya sebentar saja kapten ?’’ tanya Duke Marvelin dengan nada menggoda.
Leo terbatuk pelan, ia mencoba mengalihkan pertanyaan Duke Lengston.
Nasya tersenyum.
‘’Baiklah ayah aku akan mengganti pakaianku dan berdandan dengan cantik agar Kapten Leo semakin terpesona denganku,’’ ucap Nasya menggoda.
Mendengar itu telinga Leo memerah di tambah dengan mendengar suara tawa dari duke Lengston. Entah kenapa ia sangat malu.
‘’Rossya Rossya, ‘’ ucap Nasya.
‘’Iya ada apa Nona ?’’ ucap Rossya.
‘’Bantu aku pilihkan baju yang santai namun tetap elegan dan anggun lalu dandani aku secantik mungkin namun tetap nampak natural,’’ ucap Nasya bersemangat.
‘’Baik Nona, ‘’ ucap Rossya.
Di tempat lain pesta teh, Liana beserta para wanita bangsawan tengah berbincang-bincang ria namun tetap elegan.
‘’putri Liana apakah lady Lengston tidak anda undang ke pesta teh anda ? karena saya tidak melihatnya dari tadi,’’ ujar salah satu bangsawan. Liana tersenyum.
‘’Aku sudah mengundangnya namun Lady Lengston tidak dapat hadir ke pesta Teh,’’ucap Liana.
‘’Bagaimana bisa Lady Lengston bertindak sangat kurang ajar seperti itu ?’’ ujar salah satu bangsawan yang hadir di pesta teh.
‘’Benar berani sekali Lady Lengston mengabaikan undangan putri Liana yang adalah calon ratu masa depan, walaupun ia menyukai yang mulia kaisar namun tindakannya sangatlah di luar batas,’’. Ucap salah satu bangsawan lainnya.
Para bangsawan menyetujui fakta tersebut dan mengingat lagi apa yang pernah di perbuat oleh Lady Lengston kepada Liana. Liana menyesap tehnya lalu berekspresi muram.
‘’Jangan membicarakan Lady Lengston seperti itu bagaimanapun Lady Lengston adalah teman baikku, ‘’ ucap Liana.
Mendengar ucapan Liana tersebut semua para wanita bangsawan terdiam, mereka merasa iba kepada Liana yang begitu baik kepada Lady Lengston walaupun sudah melihat apa yang pernah di lakukan Lady Lengston kepadanya.
‘’Anda terlalu baik pada Lady Lengston Putri walaupun Lady Lengston teman baik anda namun sesekali Lady Lengston di beri pelajaran,’’ ucap salah satu bangsawan dengan geram.
‘’Sudahlah jangan membahas soal ini lagi, hatiku sakit mendengar kalian berbicara buruk pada Lady Lengston,’’ ucap Liana dengan nada sedih.
Para wanita bangsawa terdiam lalu mencoba membicarakan hal lainnya hingga pesta teh pun berakhir.
Di sisi lain Duke Marvelin dan Leo tengah duduk di sebuah ruangan menunggu Nasya yang sedang berganti pakaian. Duke Marvelin menatap Leo yang membuat Leo salah tingkah. Dia berpikir apakah ini rasanya di tatap oleh orang bangsawan tinggi ?
‘’Kapten Leo, aku ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting denganmu,’’ ucap Duke Marvelin serius.
Merasa Duke Lengston akan membicarakan hal yang serius Leo seketika fokus mendengarkan apa yang di ucapkan duke Lengston selanjutnya.
‘’Kapten Leo apakah kau menyukai putriku ?’’ tanya Duke Marvelin.
‘’Walaupun saya tidak tau apa yang saya rasakan ini suka atau tidak namun saya berjanji bila Lady Lengston menikah dengan saya, saya akan melindunginya walau harus mempertaruhkan nyawa saya, ‘’ ucap Leo.
‘’Walaupun kau akan melanggar sumpah ksatriamu pada kaisar ?’’ Tanya Duke Marvelin
Leo terkejut akan pertanyaan Duke Marvelin yang terlihat sulit, ia tidak boleh gegabah dalam menjawab pertanyaan Duke Marvelin. Bagaimana caranya ia harus menjawab pertanyaan Duke Lengston ?
‘’Hahaha aku hanya bercanda Kapten Sword jangan terlalu serius seperti itu,’’. Ucap Duke Marvelin.
Leo tersenyum canggung, entah kenapa Leo merasa bahwa ucapan Duke Lengston tadi adalah serius dan tidak bercanda.
Di saat Leo ingin membalas ucapan Duke Lengston, ia melihat Nasya yang sudah berganti pakaian dan terlihat seperti berdandan ?
Apa Nasya berdandan untuknya ?
‘’Sangat cantik,’’ ungkap Leo dalam hati.
Duke Lengston melihat ke arah pandangan Leo dan ia tersenyum.
‘’Ayah Kapten Leo aku sudah berganti pakaian,’’ ucap Nasya.
‘’Baiklah karena putriku sudah berada disini maka aku tidak boleh mengganggu waktu kalian, Nasya antarkan Leo melihat taman kita,’’ ucap Duke Marvelin.
‘’Baiklah ayah, ayo Kapten,’’ ujak Nasya.
Leo berdiri dan sedikit membungkuk.
‘’Saya permisi duke Lengston,’’Ucap Leo.
Leo dan Nasya berjalan keluar ruangan menuju taman Lengston, di jendela yang mengarah ke taman kediaman Lengston duke Marvelin melihat Leo dan Nasya yang seperti sepasang kekasih. Lalu di belakang duke ada seseorang yang membungkuk memberi salam.
‘’Duke apakah tidak apa-apa mempercayakan Lady Lengston kepada Kapten sword yang di percaya oleh kaisar dan bahkan ia telah bersumpah ksatria pada kaisar ?’’ tanya seseorang yang berada di belakang Duke.
‘’Aku tidak bisa mempercayai siapapun namun aku tidak punya pilihan Lain untuk membuat Nasya menikah dengan Leo karena kaisar yang menginginkannya. kekuatanku belum cukup untuk melindungi Nasya, Leo dapat melindunginya dari semua orang yang sedang mengincar nyawanya setidaknya sampai kaisar tau bahwa Nasya adalah pemilik kristal hitam. jika Leo memilih untuk membantu kaisar maka saat itu aku akan membawanya pergi ke tempat yang di beritahukan istriku untuk dia bersembunyi,’’ jawab Duke Marvelin.
‘’Kau harus tetap melindungi Nasya dari jauh Rossya,’’ ucap Duke Marvelin.
Rossya membungkuk dengan hormat.
‘’Baik Duke,’’ jawab Rossya.
Di sisi lain wanita cantik menatap tajam ke arah serpihan kristal hitam.
‘’Anda memanggil saya Nona ?’’ ucap seorang wanita yang baru saja tiba.
‘’Benar, sedikit berikan rasa sakit kepada boneka kita ini karena dia sedikit membangkang Mariana,’’ ucap wanita itu dengan senyum yang menyeramkan.
Nasya dan Leo sedang berjalan-jalan ke sebuah taman di kediaman Lengston dengan bergandengan tangan. Nasya menutup matanya menghirup udara di sekitarnya merasakan sensasinya. Sedangkan Leo ? sudah pasti ia tidak ingin menutup matanya karena takut bahwa keindahan yang ia lihat akan sirna jika ia menutup matanya. Jika menurut kalian adalah taman maka jawabannya salah, tentu saja keindahan bagi Leo bukanlah taman namun seorang wanita yang berada di sebelahnya ini. Leo juga bingung kenapa sejak pertama kali bertatapan dengan Nasya ia merasakan sensasi aneh pada dirinya. Kenapa ia merasa seperti sudah kenal lama dengan Nasya dan kenapa ia merasa seperti tidak ingin kehilangan Nasya untuk kedua kalinya. Tanpa sadar Leo mengeratkan pegangannya pada tangan Nasya yang sedang saling bertautan. Nasya membuka matanya saat merasakan genggaman tangan Leo pada tangannya mengerat. ‘’Ada apa Leo kenapa kau terlihat khawatir ?’’ tanya Nasya. Leo tersa
‘’Ibu aku merindukanmu,’’ ucap Alison.Deg..Nasya terkejut mendengar apa yang di ucapkan putranya.Putranya bilang bahwa ia merindukannya ? merindukan dirinya ?Bagaimana dia bisa merindukan ibunya yang sudah memperalat dirinya hanya karena ambisinya saja ?‘’Ibu rencana yang harus aku lakukan untuk melindungimu ? kenapa ibu harus jadi pemilik kristal hitam itu ? kenapa kau terlalu punya banyak musuh ibu ?’’ ucap Alison.Nasya bingung mendengar ucapan putranya itu, apa maksudnya ia pemilik kristal hitam ? ayahnya pernah memberitahunya bahwa ia tidak memiliki kekuatan apapun dan bagaimana ia bisa menjadi pemilik dari kristal yang mampu menghancurkan seluruh kekaisaran itu ?‘’Ibu maafkan aku yang mengabaikanmu ibu, jangan marah padaku dan ayah karena mengabaikanmu ibu, kami melakukan ini karena ingin melindungimu,’’ ucap Alison.Melindungi ? melindung
Setelah mereka bertiga selesai mendiskusikan tentang acara pernikahan, Duke marvelin langsung pamit untuk kembali menyelesaikan pekerjaannya. Kini hanya tinggallah Leo dan juga Nasya.‘’Nasya kamu sangat cantik,’’ ucap Leo.‘’Terima kasih Leo tapi kenapa kau tidak bicara tadi di saat kau melihatku ?’’ ucap Nasya.‘’Aku takut di ledek oleh Duke Lengston lagi karena terpana olehmu,” ucap Leo jujur. Nasya tertawa mendengar ucapan jujur Leo. Benarkan ? bagaimana bisa para wanita tidak akan jatuh cinta melihat sifat Leo yang seperti ini.‘’Nasya aku sudah membangun taman di sebelah kediamanku yang tanahnya belum pernah aku manfaatkan jadi jangan iri lagi pada ayahmu,’’ ucap Leo.Nasya melebarkan matanya.‘’Leo,’’ keluh Nasya. Leo tersenyum dan menatap wajah cantik Nasya yang selalu membuatnya terpana.‘&rsquo
‘’Ayo Veriando kita masuk. Aku sudah sangat lapar,’’ ucap Nasya.‘’ Baik lady,’’ ucap Veriando.Mereka berdua memasuki restoran dan duduk di salah satu meja yang kosong dengan segera Nasya memanggil pelayan restoran dan memesan menu yang ia inginkan. mereka menunggu beberapa menit dan pelayan dengan siap menyajikan pesanan yang di pesan Nasya ke meja mereka. Nasya dan Veriando segera menyantap makanan yang mereka pesan.‘’Lady makanan disini sangat enak. Mana pernah saya memasuki restoran ini,’’ ucap Veriando sambil menyantap makanannya.Nasya tersenyum mendengar ucapan Veriando.‘’Kalau begitu karena kamu sudah berada disini pesan saja apa yang kamu suka Ver,’’ ucap Nasya namun di balas gelengan oleh Veriando.‘’Tidak bisa Lady walaupun makanannya enak namun disini harganya mahal sekali. Aku baru bergabung menjadi ksatria word dan uan
Nasya menatap Lady wanstoon dengan tatapan yang tajam membuat Lady wanstoon seketika merinding."Apa maksudmu dengan menghina calon suami saya di hadapan saya langsung Lady Wanstoon ?" Tanya Nasya yang tetap menatap tajam ke arah Lady wanstoon."Lady apa anda marah pada saya ? Bukan kah anda juga membenci perjodohan anda dengan kapten Sword ?? Lalu kenapa sekarang pandangan anda berubah ?? Anda tidak lupa dengan rumor-rumor yang beredar tentang dia kan ??" Tanya Lady Wanstoon dengan berani walaupun sedikit gugup dengan pandangan Nasya."Benar kata saudari saya. Kenapa anda marah lady Lengston ? Bukankah Anda juga membenci kapten Leo ? Bukankah Anda sangat menyukai Yang mulia kaisar ?" Ucap Tuan wanstoon."Kalian sepertinya benar-benar mengerti saya lebih dari diri saya sendiri ya," ucap Nasya.Lady wanstoon tersenyum mendengar ucapan Nasya. Mungkin saja Lady Lengston dapat di pengaruhi lagikan ?"Benar Lady. Kami tidak bermaksud membuat Lady
"Lancang sekali anda ingin menampar Lady Lengston, tuan Wanstoon?!" Ucap Leo dengan aura yang keluar membuat mereka yang berada disana menjadi ketakutan.Nasya membalikkan badannya dan melihat Leo beserta Veriando dan satu orang yang berada di sampingnya berjalan mendekat ke arahnya dengan ekspresi yang menakutkan.Tunggu sebentar, bagaimana caranya Veriando bersama dengan Leo ?! Bukankah tadi Veriando hanya pamit ke toilet?!Leo sudah berada tepat di sampingnya dengan segera Leo menariknya ke belakang dan menjadikan dirinya sendiri menjadi tameng.Nasya melihat ke arah Veriando yang membuat Veriando merubah ekspresi yang tadinya menakutkan sekarang menjadi saat ia bertemu pertama kali. Ia menunduk dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Leo mengangkat tangannya lalu mengepalkan tangannya membuat bekuan yang berada di sekitar tangan Tuan Wanstoon menjadi mengerat."AKH MA-MAAFKAN AKU. TO-TOLONG SAYA LADY
"Benarkah anda Lady Lengston yang kejam, sombong, dan rumornya pernah menceburkan putri Liana ke danau itu ?" Tanya Jeremy blak-blakkan.Nasya tersenyum ramah sembari menutup matanya, memang benar semua ucapannya itu adalah fakta namun entah kenapa ia merasa jengkel dengan pertanyaan wakil kapten Sword itu"Yah benar itu adalah saya Sir Jeremy, saya Lady Lengston yang seperti rumor yang di katakan itu," ucap Nasya masih tersenyum ramah."Tapi kenapa saya melihat anda sangat berbeda dengan rumor yang beredar ?" Ucap Jeremy.Nasya melihat ke arah Leo yang masih memberikan hukuman kepada Veriando yang masih berlari untuk menuntaskan hukumannya."Bukankah ada kalanya semua orang bisa berubah Sir Jeremy ?" Tanya Nasya sembari menatap Leo.Leo juga menatap ke arahnya dengan tersenyum dan melambai ke arahnya.Jeremy melihat itu. Melihat interaksi kaptennya yang dingin dan kejam dan Lady Lengston yang akan jadi calon i
Nasya menatap Leo dengan tatapan sendu.Ini salahnya karena terprovokasi oleh ucapan Lady dan tuan wanstoon hingga membuat Masalah yang berakhir menyakiti Leo dengan rasa bersalahnya seperti ini. Nasya menyentuh pipi Leo dan mengelus pipi Leo yang lembut itu. Melihat mata Leo yang berwarna merah berkaca-kaca kemungkinan jika Leo mengedipkan matanya sekali saja air matanya sudah pasti akan jatuh turun ke pipinya."Leo maafkan aku. Karena aku kamu menjadi merasa bersalah seperti ini seharusnya aku tak terprovokasi dengan ucapan Lady dan tuan wanstoon dengan begitu tidak akan ada masalah yang akan terjadi," ucap Nasya.Namun dirinya tidak bisa menahan amarahnya karena mereka menghina Leo bukan dirinya. Jika seandainya Lady dan tuan wanstoon hanya menghina dirinya maka pasti dia tidak akan perduli dengan ucapannya namun dia menghina calon suaminya dan calon ayah untuk anaknya Alison terlebih lagi hatinya merasa panas saat mendengar hinaan yang keluar d
Nasya kembali mengingat kejadian di masa lalu, kehidupan pertamanya ia dan Liana pernah berbincang berdua seperti ini hingga Liana memberitahukan sesuatu yang tidak ada orang yang tahu seperti kejadian hari ini.Ia memberitahukan Rahasia yang seharusnya tidak di ketahui oleh orang lain karena jika rahasia tersebut terbongkar di seluruh kerajaan Orphelle maka mereka akan ribut dengan berita yang menggemparkan ini.Rahasia yang ingin diberitahukan Liana adalah bahwa kenyataan ia tidak bisa memiliki anak dan bisa di katakan lebih singkatnya adalah mandul. Karena selain Baginda Kaisar mencintai Liana ada sebuah alasan lain mereka harus bersama yaitu ramalan dari seorang penyihir istana yang mengatakan bahwa Kaisar harus menikahi Liana agar keturunan mereka memiliki kekuatan yang bahkan dapat menandingi Kaisar dahulu.‘Oh ku mohon aku harap ada seseorang yang menolongku terlebih dahulu sebelum Putri Liana mengatakan Rah
‘’Anda pasti tahukan ada aturan bahwa tidak ada yang boleh membahas bahkan menyebutkan tentang pengguna kristal hitam?’’ ucap Ruvelin.‘’Anda juga pasti telah mengetahui alasan mengapa ada peraturan seperti itu?’’ ucap Ruvelin.Nasya terdiam membisu.Tentu saja ia tahu bahwa tidak ada yang boleh membahas tentang pemilik kristal hitam dan tentu saja ia mengethui alasannya kenapa. Menurut yang ia dengar dari ayahnya bahwa dulu pemilik kristal hitam adalah seorang pengkhianat istana. Selebihnya ia tidak tahu menahu karena ayahnya hanya menceritakan intinya saja.‘’Tetapi anda barusan sudah menyebutkannya Kapten,’’ ucap Nasya.Ruvelin terdiam sebentar kemudian ia kembali tertawa.‘’Ternyata anda tidak seperti yang di rumorkan ya Lady,’’ ucap Ruvelin.‘’Rumor hanyalah rumor Kapten tidak ada yang tahu rumor itu benar atau hanya keboho
‘’Dia ? siapa ? siapa orang yang di harapkannya ?’’ ucap Nasya dalam hati.‘’Lady sebaiknya lady menunggu di dalam saya akan keluar dan melihat apa yang sedang terjadi,’’ ucap Jeremy.‘’Tidak sir. Saya juga ingin memastikan apa yang terjadi di luar,’’ ucap Nasya.‘’Tapi Lady,’’ ucap Jeremy.‘’Saya mohon sir,’’ ucap Nasya.Jeremy menghela napasnya dan menganggukan kepalanya. Jeremy membuka pintu kereta kuda dan segera turun dan mengangkat tangannya untuk Nasya agar tidak jatuh. Nasya menerima uluran tangan Jeremy dan segera turun dari kereta kuda ia menoleh dan melihat seorang anak yang masih kecil yang berkemungkinan berusia 12 tahun sedang di tarik oleh dua orang ksatria. Nasya segera menghampiri anak kecil itu dan mencoba melepaskan anak itu dari dua ksatria.
Disaat Nasya akan berdiri dan masuk ke kamarnya ia terkejut karena tiba-tiba melihat Jeremy berada di depan pintu kediamannya. Dengan segera ia menghampiri Jeremy. Yang masih berdiri di depan pintu kediamannya.‘’Ada keperluan apa anda datang kemari sir Jeremy ?’’ tanya Nasya.‘’Saya kemari karena saya di perintahkan oleh kapten Leo untuk menjadi ksatria sementara anda selama Kapten tidak ada Lady,’’ ucap Jeremy. ‘’saya harap anda tidak merasa terganggu dengan keberadaan saya di sisi anda,’’ lanjutnya.Nasya tersenyum mendengar ucapan wakil kapten sword yang terlihat kaku ini.‘’Baiklah sir saya juga memohon bantuannya,’’ ucap Nasya.Jeremy hanya sedikit menundukkan kepalanya sebagai jawaban dan Nasya memakluminya mungkin wakil kapten sword ini belum bisa sepenuhnya mempe
Leo menutup matanya merasakan sensasi aneh yang baru pertama ia rasakan. Tangannya yang dari tadi terlentang memeluk erat Nasya."Nasya jangan membuatku kehilangan akalku," ucap Leo.Nasya lagi dan lagi tersenyum dia mencoba mendorong Tubuh Leo namun pelukannya tidak juga terlepas namun semakin mengerat."Leo lepaskan kita harus segera menyelesaikan pengukuran ini agar waktu kita nanti tidak terganggu," ucap Nasya.Leo dengan tidak rela melepaskan pelukannya membiarkan Nasya bebas walau matanya menatap Nasya dengan bergairahnya.Setelah Nasya selesai mengukur baju Leo dengan adegan lumayan panas tadi. Sekarang mereka sedang duduk di sofa butik."Leo kemarin ayah marah padaku," ucap Nasya.Leo terkejut dan merasa resah kemungkinan juga merasa panik."Marah kenapa Nasya ? Apa karena kamu terl
"APA-APAAN KAU INI!," ucap Duke Lengston.Nasya berhenti berjalan dan melihat ke arah ayahnya yang sedang berjalan ke arahnya dengan raut wajah yang menakutkan."a-ada apa ayah ? kenapa anda bisa Semarah ini ?," Tanya Nasya gugup.Duke Lengston yang telah berada di hadapannya menatap Nasya dengan tatapan yang tajam dan itu membuat Nasya menjadi gugup."Aku mendengar kau sedang berselisih dengan saudara kembar dari keluarga Wanstoon dan saat kalian berselisih saudarinya tiba-tiba merasakan sakit seperti ada seseorang yang menyakitinya. tidak mungkin orang lain yang menyakitinya jika bukan kau Nasya ! Karena disitu posisimu sedang berselisih dengan mereka," ucap Duke Lengston."Ayah tapi aku benar-benar tidak menyakiti mereka," ungkap Nasya."Kau pasti tidak sengaja mengeluarkan mana dari tubuh mu dan itu menyakiti orang yang sudah membuatmu terbawa emosi," uca
Nasya menatap Leo dengan tatapan sendu.Ini salahnya karena terprovokasi oleh ucapan Lady dan tuan wanstoon hingga membuat Masalah yang berakhir menyakiti Leo dengan rasa bersalahnya seperti ini. Nasya menyentuh pipi Leo dan mengelus pipi Leo yang lembut itu. Melihat mata Leo yang berwarna merah berkaca-kaca kemungkinan jika Leo mengedipkan matanya sekali saja air matanya sudah pasti akan jatuh turun ke pipinya."Leo maafkan aku. Karena aku kamu menjadi merasa bersalah seperti ini seharusnya aku tak terprovokasi dengan ucapan Lady dan tuan wanstoon dengan begitu tidak akan ada masalah yang akan terjadi," ucap Nasya.Namun dirinya tidak bisa menahan amarahnya karena mereka menghina Leo bukan dirinya. Jika seandainya Lady dan tuan wanstoon hanya menghina dirinya maka pasti dia tidak akan perduli dengan ucapannya namun dia menghina calon suaminya dan calon ayah untuk anaknya Alison terlebih lagi hatinya merasa panas saat mendengar hinaan yang keluar d
"Benarkah anda Lady Lengston yang kejam, sombong, dan rumornya pernah menceburkan putri Liana ke danau itu ?" Tanya Jeremy blak-blakkan.Nasya tersenyum ramah sembari menutup matanya, memang benar semua ucapannya itu adalah fakta namun entah kenapa ia merasa jengkel dengan pertanyaan wakil kapten Sword itu"Yah benar itu adalah saya Sir Jeremy, saya Lady Lengston yang seperti rumor yang di katakan itu," ucap Nasya masih tersenyum ramah."Tapi kenapa saya melihat anda sangat berbeda dengan rumor yang beredar ?" Ucap Jeremy.Nasya melihat ke arah Leo yang masih memberikan hukuman kepada Veriando yang masih berlari untuk menuntaskan hukumannya."Bukankah ada kalanya semua orang bisa berubah Sir Jeremy ?" Tanya Nasya sembari menatap Leo.Leo juga menatap ke arahnya dengan tersenyum dan melambai ke arahnya.Jeremy melihat itu. Melihat interaksi kaptennya yang dingin dan kejam dan Lady Lengston yang akan jadi calon i
"Lancang sekali anda ingin menampar Lady Lengston, tuan Wanstoon?!" Ucap Leo dengan aura yang keluar membuat mereka yang berada disana menjadi ketakutan.Nasya membalikkan badannya dan melihat Leo beserta Veriando dan satu orang yang berada di sampingnya berjalan mendekat ke arahnya dengan ekspresi yang menakutkan.Tunggu sebentar, bagaimana caranya Veriando bersama dengan Leo ?! Bukankah tadi Veriando hanya pamit ke toilet?!Leo sudah berada tepat di sampingnya dengan segera Leo menariknya ke belakang dan menjadikan dirinya sendiri menjadi tameng.Nasya melihat ke arah Veriando yang membuat Veriando merubah ekspresi yang tadinya menakutkan sekarang menjadi saat ia bertemu pertama kali. Ia menunduk dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Leo mengangkat tangannya lalu mengepalkan tangannya membuat bekuan yang berada di sekitar tangan Tuan Wanstoon menjadi mengerat."AKH MA-MAAFKAN AKU. TO-TOLONG SAYA LADY