Setelah mereka bertiga selesai mendiskusikan tentang acara pernikahan, Duke marvelin langsung pamit untuk kembali menyelesaikan pekerjaannya. Kini hanya tinggallah Leo dan juga Nasya.
‘’Nasya kamu sangat cantik,’’ ucap Leo.
‘’Terima kasih Leo tapi kenapa kau tidak bicara tadi di saat kau melihatku ?’’ ucap Nasya.
‘’Aku takut di ledek oleh Duke Lengston lagi karena terpana olehmu,” ucap Leo jujur. Nasya tertawa mendengar ucapan jujur Leo. Benarkan ? bagaimana bisa para wanita tidak akan jatuh cinta melihat sifat Leo yang seperti ini.
‘’Nasya aku sudah membangun taman di sebelah kediamanku yang tanahnya belum pernah aku manfaatkan jadi jangan iri lagi pada ayahmu,’’ ucap Leo.
Nasya melebarkan matanya.
‘’Leo,’’ keluh Nasya. Leo tersenyum dan menatap wajah cantik Nasya yang selalu membuatnya terpana.
‘’Nasya aku benar-benar tidak sabar untuk membawamu pulang dan tinggal bersamaku,’’ ucap Leo.
Nasya tersenyum lalu kembali cemberut.
‘’Leo kamu mengatakan itu namun kamu nanti akan meninggalkanku juga karena harus menjalankan misi,’’ ucap Nasya sembari cemberut. ‘’ Leo apakah perlu kamu mengambil misi itu ?” ucap Nasya.
Leo baru saja membritahunya dan ayahnya bahwa ia harus menjalankan sebuah tugas dari kaisar. Ia sangat kesal dengan berita itu karena ia tidak bisa bertemu dengan putranya secepat mungkin namun ayahnya menyuruhnya untuk terbiasa akan hal itu karena Leo adalah seorang ksatria yang sangat di percayai kaisar.
‘’Nasya jangan khawatir aku akan secepatnya kembali bahkan sebelum kamu menyadarinya,’’ ucap Leo menenangkan.
‘’Tapi Leo misimu kali ini sangat berbahaya,’’ ucap Nasya.
‘’Nasya aku tidak lemah dan aku sangat kuat,’’ ucap Leo.
Nasya merasa sepertinya Leo tersinggung dengan perkataannya.
‘’Leo aku tau kamu sangat kuat jika kau tidak kuat bagaimana caranya kau menjadi kapten dan dapat kepercayaan dari kaisar. aku hanya mengkhawatirkan mu Leo,’’ ucap Nasya.
Leo yang mendengar ucapan kekhawatiran Nasya tersenyum dan perasaan tersinggungnya tadi entah meluap kemana.‘’Leo walaupun kamu kuat kamu tetap tidak bisa menghentikan kekhawatiranku padamu. Aku benar-benar tidak ingin kamu terluka. Sebentar lagi kita akan menikah jadi sekarang kamu harus tahu bahwa tubuhmu bukan hanya milikmu tapi juga milikku. Jika kamu terluka maka aku akan merasa sakit. Dan aku tidak bisa membayangkan jika kamu mati dan aku jadi janda. Apakah kamu rela aku menjadi milik pria lain ?” ucap Nasya.
‘’Tidak. aku tidak mau kamu menjadi milik pria lain Nasya. Aku benar-benar tidak bisa membayangkan hal itu terjadi,’’ ucap Leo tegas.
‘’Apakah boleh aku menjadi serakah dan hanya menyimpanmu untuk diriku sendiri Nasya ?’’ tanya Leo.
‘’Selama kamu tidak terlalu mengekangku maka aku akan senantiasa menjadi milikmu Leo,’’ ucap Nasya.
‘’Baiklah,’’ ucap Leo sambil tersenyum.
‘’Ayo katanya kamu akan mengajakku ke sebuah tempat aku sudah sangat penasaran Leo,’’ ucap Nasya. Leo tersenyum lalu ia berdiri dan menyodorkan satu tangannya kepada Nasya.
‘’Baiklah ayo Lady,’’ ucap Leo.
Nasya tersenyum dan segera menerima uluran tangan Leo. Mereka berdua berjalan meninggalkan kediaman Lengston dan segera menuju ke tempat dimana yang ingin Leo perlihatkan kepada Nasya.
‘’Leo ini sangat membuatku nyaman,’’ ucap Nasya. Mereka telah sampai ke tempat dimana Leo ingin memperlihatkannya pada Nasya. Di depan mereka saat ini adalah sebuah danau yang tenang dengan air yang sangat bersih dan terlihat bening bahkan apa saja yang berada di dalamnya nampak terlihat. Dan ada satu pohon yang besar sangat cocok untuk tempat peristirahatan.
Nasya berpikir apakah ini tempat untuk Leo mencari ketenangan ? dan ia ingin membaginya padanya ?
‘’Aku senang kau menyukainya Nasya. Ini adalah tempat kesukaanku untuk beristirahat dan mencari ketenangan. sekarang aku ingin membagi tempat kesukaanku denganmu,’’ ucap Leo.
‘’Terima kasih karena sudah bersedia membaginya denganku Leo aku sangat menyukainya,’’ ucap Nasya.
Nasya tersenyum ia menutup matanya merasa angin yang terus menampar wajahnya. Namun disaat ia sedang menikmati sensasinya, ia merasakan ada sesuatu yang sangat kenyal dan lembut menyentuh bibirnya.
Nasya terkejut dan membuka matanya. Ia melihat Leo yang sangat dekat dengan wajahnya sedang menutup matanya.
Leo mencium bibirnya ?!
Nasya terkejut namun ia tidak mendorong Leo menjauh karena ia juga menikmatinya. Beberapa saat Leo menjauhkan wajahnya menatap Nasya yang juga menatapnya.
‘’Maafkan aku Nasya yang tidak meminta izinmu terlebih dahulu untuk menciummu,’’ ucap Leo.
Leo meminta maaf padanya namun ia merasa Leo tidak menyesal telah melakukan itu.
‘’Nasya kenapa kau diam saja ? apakah kau marah padaku ?’’ tanya Leo. ‘’jika kau marah padaku kau bisa memukulku sekarang Nasya aku tidak keberatan namun aku tidak menyesal karena telah menciummu,’’ ucap Leo lagi.
‘’Tidak Leo kenapa aku harus marah padamu ? aku juga menyukainya,’’ ucap Nasya jujur.
Toh memang benar ia menyukai saat berciuman dengan Leo.
Nasya memegang kedua pipi Leo lalu menempelkan bibir mereka berdua lagi yang membuat Leo terkejut namun ia segera tersadar dan menarik pinggang Nasya agar lebih mendekat padanya hingga mereka saling berciuman.
Setelah apa yang terjadi di danau Leo mengajak Nasya berjalan-jalan di pasar. Mereka berdua bergandengan angan sambil berjalan melihat-lihat para pedagang pasar yang menjual berbagai kebutuhan pokok, makanan dan berbagai lainnya.
‘’Nasya apa kau lapar ?’’ tanya Leo.
‘’Iya Leo sepertinya aku lapar,’’ ucap Nasya.
‘’Baiklah ayo kita cari restoran terdekat untuk makan Nasya,’’ ucap Leo.
‘’Ayo,’’ balas Nasya.
Mereka berjalan-jalan dengan tangan yang masih saling bertautan untuk menemukan restoran terdekat hingga ia menemukan restoran terdekat pasa yang bisa dibilang sangat mewah dan kemungkinan sangat mahal.
‘’Leo sepertinya disini sangat mahal lebih baik kita cari tempat lain Leo,’’ ucap Nasya.
‘’Nasya apa aku terlihat seperti pria yang tak memiliki banyak uang ?’’ tanya Leo sembari menatap Nasya. ‘’aku itu kapten ksatria sword dan orang yang di percaya kaisar Nasya. Uang yang ku miliki cukup banyak dan sangat jarang aku gunakan karena aku tidak memiliki waktu untuk menghamburkannya. Jadi kau tenang saja aku bisa membayarnya seberapa banyak kau membeli makanan di sini,’’ Jelas Leo.
Di masa lalu ia selalu suka menghambur-hamburkan uang Leo untuk memenuhi keinginnya. Namun Leo tidak memarahinya karena menggunakan uangnya dengan boros bahkan Leo terlihat seperti tidak perduli seberapa banyak uang yang akan di keluarkan olehnya. Berbeda dengan kali ini bahkan Leo seperti menyuruhnya untuk menghamburkan uang hasil kerja kerasnya itu.
Mungkin jika dirinya adalah wanita seperti di masa lalu tanpa Leo berbicara seperti itupun ia pasti akan menghabiskan uang Leo untuk kesenangan pribadinya. Namun sekarang ia berbeda dengan yang dulu ia tidak akan menghamburkan uang Leo hanya untuk kesenangan pribadinya karena ia tahu uang itu akan ia gunakan untuk hal-hal yang akan terjadi ke depannya.
‘’Baiklah Leo karena kamu sudah berbicara seperti itu kalau begitu ayo masuk. Aku sudah sangat lapar,’’ ucap Nasya sembari tersenyum. Leo mengganggukan kepalanya sembari tersenyum.
Sebelum mereka hampir memasuki pintu restoran mereka di berhentikan dengan suara seorang yang berteriak.
‘’KAPTEN,’’ ucap seseorang yang berlari sembari melambaikan tangan.
Nasya dan Leo membalikkan badannya untuk melihat siapa yang memangilnya. Leo menatap seseorang yang memanggilnya itu dengan tajam.
Seseorang itu membungkuk dan berusaha mengatur napasnya sembari berkeringatan.
‘’Ada apa Veriando ?’’ ucap Leo geram.
‘’Berani sekali kau mengganggu waktuku dengan Nasya ?! hukuman apalagi yang harus aku berikan untukmu ?!’’ ucap Leo dalam hati.
Veriando yang membungkuk seketika menegakkan kembali badannya dan melihat kaptennya tengah menatapnya dengan pandangan yang ingin menerkamnya. Seketika ia merinding dan menelan air liurnya.
‘’Mati kau kali ini Veriando. Kau pasti akan mendapat masalah nanti,’’ ucap Veriando dalam hati.
‘’A-ah i-itu kapten. kaisar me-memanggilmu un-untuk se-segera ke istana,’’ ucap Veriando sembari merasa gugup dan merinding di tatap Kaptennya dengan sangat tajam.
Leo menutup matanya lalu menghela napas pasrah setelah itu ia menatap Nasya yang berada di sebelahnya dengan perasaan bersalah.
Nasya melihat tatapan matanya yang seperti bersalah karena akan meninggalkannya.
‘’ Leo aku tidak apa-apa. Aku mengerti bahwa kamu punya banyak pekerjaan mendadak yang tiba-tiba seperti ini. Dan aku tidak akan menyalahkanmu Leo,’’ ucap Nasya menenagkan.
‘’Aku berjanji padamu bahwa kejadian kali ini tidak akan terjadi untuk selanjutnya Nasya,’’ ucap Leo.
‘’Oh apakah ada yang selanjutnya ?’’ tanya Nasya dengan nada menggoda.
Wajah dan telinga Leo seketika menjadi merah. Leo mengalihkan pandangannya. Veriando yang melihat kaptennya seperti itu sedikit terkejut karena yang selalu ia lihat adalah Kaptennya yang seperti binatang buas saat sedang berperang maupun di tempat pelatihan.
‘’Memang hanya Nona ini yang bisa menjinakkan kapten Leo,’’ bisiknya dalam hati.
‘’Veriando kemari,’’ ucap Leo.
Veriando yang panggilan dari Leo segera melangkah lebih mendekat lagi.
‘’Veriando dia adalah Nasya seorang putri dari bangsawan Lengston dan juga calon istriku,’’ jelas Leo.
Veriando terkejut ternyata wanita yang berhasil menjinakkan kapten Leo adalah orang yang di jodohkan oleh kaisar. Tapi kenapa ia sangat berbeda dengan rumor yang beredar ? apa rumor itu salah ?
‘’Salam kenal Lady,’’ ucap Veriando.
‘’Nasya dia adalah salah satu ksatria sword yang aku pimpin namun ia baru bergabung beberapa hari yang lalu dia juga ksatria yang paling muda dari pada ksatria-ksatria yang lain,’’ jelas Leo.
‘’Salam kenal juga sir Damian,’’ ucap Nasya.
Damian terharu mendengar ucapan ‘sir’ dari calon istri kaptennya. Baru kali ini ia mendengar ucapan ‘sir’ dari seseorang apalagi yang pertama kali mengucapkannya adalah bangsawan tinggi kekaisaran. Panggilan tersebut adalah panggilan terhormat untuk sebuah ksatria namun para bangsawan selalu memandang rendah para ksatria word.
‘’Saya berjanji akan melindungi Lady Lengston walaupun harus mengorbankan nyawa saya sendiri,’’ ucap Damian dalam hati.
‘’Baiklah Nasya kalau begitu aku pergi dulu aku akan segera kembali,’’ ucap Leo. Nasya mengangguk dan Leo pergi meninggalkan Nasya menuju istana.
‘’Ayo Veriando kita masuk. Aku sudah sangat lapar,’’ ucap Nasya.‘’ Baik lady,’’ ucap Veriando.Mereka berdua memasuki restoran dan duduk di salah satu meja yang kosong dengan segera Nasya memanggil pelayan restoran dan memesan menu yang ia inginkan. mereka menunggu beberapa menit dan pelayan dengan siap menyajikan pesanan yang di pesan Nasya ke meja mereka. Nasya dan Veriando segera menyantap makanan yang mereka pesan.‘’Lady makanan disini sangat enak. Mana pernah saya memasuki restoran ini,’’ ucap Veriando sambil menyantap makanannya.Nasya tersenyum mendengar ucapan Veriando.‘’Kalau begitu karena kamu sudah berada disini pesan saja apa yang kamu suka Ver,’’ ucap Nasya namun di balas gelengan oleh Veriando.‘’Tidak bisa Lady walaupun makanannya enak namun disini harganya mahal sekali. Aku baru bergabung menjadi ksatria word dan uan
Nasya menatap Lady wanstoon dengan tatapan yang tajam membuat Lady wanstoon seketika merinding."Apa maksudmu dengan menghina calon suami saya di hadapan saya langsung Lady Wanstoon ?" Tanya Nasya yang tetap menatap tajam ke arah Lady wanstoon."Lady apa anda marah pada saya ? Bukan kah anda juga membenci perjodohan anda dengan kapten Sword ?? Lalu kenapa sekarang pandangan anda berubah ?? Anda tidak lupa dengan rumor-rumor yang beredar tentang dia kan ??" Tanya Lady Wanstoon dengan berani walaupun sedikit gugup dengan pandangan Nasya."Benar kata saudari saya. Kenapa anda marah lady Lengston ? Bukankah Anda juga membenci kapten Leo ? Bukankah Anda sangat menyukai Yang mulia kaisar ?" Ucap Tuan wanstoon."Kalian sepertinya benar-benar mengerti saya lebih dari diri saya sendiri ya," ucap Nasya.Lady wanstoon tersenyum mendengar ucapan Nasya. Mungkin saja Lady Lengston dapat di pengaruhi lagikan ?"Benar Lady. Kami tidak bermaksud membuat Lady
"Lancang sekali anda ingin menampar Lady Lengston, tuan Wanstoon?!" Ucap Leo dengan aura yang keluar membuat mereka yang berada disana menjadi ketakutan.Nasya membalikkan badannya dan melihat Leo beserta Veriando dan satu orang yang berada di sampingnya berjalan mendekat ke arahnya dengan ekspresi yang menakutkan.Tunggu sebentar, bagaimana caranya Veriando bersama dengan Leo ?! Bukankah tadi Veriando hanya pamit ke toilet?!Leo sudah berada tepat di sampingnya dengan segera Leo menariknya ke belakang dan menjadikan dirinya sendiri menjadi tameng.Nasya melihat ke arah Veriando yang membuat Veriando merubah ekspresi yang tadinya menakutkan sekarang menjadi saat ia bertemu pertama kali. Ia menunduk dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Leo mengangkat tangannya lalu mengepalkan tangannya membuat bekuan yang berada di sekitar tangan Tuan Wanstoon menjadi mengerat."AKH MA-MAAFKAN AKU. TO-TOLONG SAYA LADY
"Benarkah anda Lady Lengston yang kejam, sombong, dan rumornya pernah menceburkan putri Liana ke danau itu ?" Tanya Jeremy blak-blakkan.Nasya tersenyum ramah sembari menutup matanya, memang benar semua ucapannya itu adalah fakta namun entah kenapa ia merasa jengkel dengan pertanyaan wakil kapten Sword itu"Yah benar itu adalah saya Sir Jeremy, saya Lady Lengston yang seperti rumor yang di katakan itu," ucap Nasya masih tersenyum ramah."Tapi kenapa saya melihat anda sangat berbeda dengan rumor yang beredar ?" Ucap Jeremy.Nasya melihat ke arah Leo yang masih memberikan hukuman kepada Veriando yang masih berlari untuk menuntaskan hukumannya."Bukankah ada kalanya semua orang bisa berubah Sir Jeremy ?" Tanya Nasya sembari menatap Leo.Leo juga menatap ke arahnya dengan tersenyum dan melambai ke arahnya.Jeremy melihat itu. Melihat interaksi kaptennya yang dingin dan kejam dan Lady Lengston yang akan jadi calon i
Nasya menatap Leo dengan tatapan sendu.Ini salahnya karena terprovokasi oleh ucapan Lady dan tuan wanstoon hingga membuat Masalah yang berakhir menyakiti Leo dengan rasa bersalahnya seperti ini. Nasya menyentuh pipi Leo dan mengelus pipi Leo yang lembut itu. Melihat mata Leo yang berwarna merah berkaca-kaca kemungkinan jika Leo mengedipkan matanya sekali saja air matanya sudah pasti akan jatuh turun ke pipinya."Leo maafkan aku. Karena aku kamu menjadi merasa bersalah seperti ini seharusnya aku tak terprovokasi dengan ucapan Lady dan tuan wanstoon dengan begitu tidak akan ada masalah yang akan terjadi," ucap Nasya.Namun dirinya tidak bisa menahan amarahnya karena mereka menghina Leo bukan dirinya. Jika seandainya Lady dan tuan wanstoon hanya menghina dirinya maka pasti dia tidak akan perduli dengan ucapannya namun dia menghina calon suaminya dan calon ayah untuk anaknya Alison terlebih lagi hatinya merasa panas saat mendengar hinaan yang keluar d
"APA-APAAN KAU INI!," ucap Duke Lengston.Nasya berhenti berjalan dan melihat ke arah ayahnya yang sedang berjalan ke arahnya dengan raut wajah yang menakutkan."a-ada apa ayah ? kenapa anda bisa Semarah ini ?," Tanya Nasya gugup.Duke Lengston yang telah berada di hadapannya menatap Nasya dengan tatapan yang tajam dan itu membuat Nasya menjadi gugup."Aku mendengar kau sedang berselisih dengan saudara kembar dari keluarga Wanstoon dan saat kalian berselisih saudarinya tiba-tiba merasakan sakit seperti ada seseorang yang menyakitinya. tidak mungkin orang lain yang menyakitinya jika bukan kau Nasya ! Karena disitu posisimu sedang berselisih dengan mereka," ucap Duke Lengston."Ayah tapi aku benar-benar tidak menyakiti mereka," ungkap Nasya."Kau pasti tidak sengaja mengeluarkan mana dari tubuh mu dan itu menyakiti orang yang sudah membuatmu terbawa emosi," uca
Leo menutup matanya merasakan sensasi aneh yang baru pertama ia rasakan. Tangannya yang dari tadi terlentang memeluk erat Nasya."Nasya jangan membuatku kehilangan akalku," ucap Leo.Nasya lagi dan lagi tersenyum dia mencoba mendorong Tubuh Leo namun pelukannya tidak juga terlepas namun semakin mengerat."Leo lepaskan kita harus segera menyelesaikan pengukuran ini agar waktu kita nanti tidak terganggu," ucap Nasya.Leo dengan tidak rela melepaskan pelukannya membiarkan Nasya bebas walau matanya menatap Nasya dengan bergairahnya.Setelah Nasya selesai mengukur baju Leo dengan adegan lumayan panas tadi. Sekarang mereka sedang duduk di sofa butik."Leo kemarin ayah marah padaku," ucap Nasya.Leo terkejut dan merasa resah kemungkinan juga merasa panik."Marah kenapa Nasya ? Apa karena kamu terl
Disaat Nasya akan berdiri dan masuk ke kamarnya ia terkejut karena tiba-tiba melihat Jeremy berada di depan pintu kediamannya. Dengan segera ia menghampiri Jeremy. Yang masih berdiri di depan pintu kediamannya.‘’Ada keperluan apa anda datang kemari sir Jeremy ?’’ tanya Nasya.‘’Saya kemari karena saya di perintahkan oleh kapten Leo untuk menjadi ksatria sementara anda selama Kapten tidak ada Lady,’’ ucap Jeremy. ‘’saya harap anda tidak merasa terganggu dengan keberadaan saya di sisi anda,’’ lanjutnya.Nasya tersenyum mendengar ucapan wakil kapten sword yang terlihat kaku ini.‘’Baiklah sir saya juga memohon bantuannya,’’ ucap Nasya.Jeremy hanya sedikit menundukkan kepalanya sebagai jawaban dan Nasya memakluminya mungkin wakil kapten sword ini belum bisa sepenuhnya mempe
Nasya kembali mengingat kejadian di masa lalu, kehidupan pertamanya ia dan Liana pernah berbincang berdua seperti ini hingga Liana memberitahukan sesuatu yang tidak ada orang yang tahu seperti kejadian hari ini.Ia memberitahukan Rahasia yang seharusnya tidak di ketahui oleh orang lain karena jika rahasia tersebut terbongkar di seluruh kerajaan Orphelle maka mereka akan ribut dengan berita yang menggemparkan ini.Rahasia yang ingin diberitahukan Liana adalah bahwa kenyataan ia tidak bisa memiliki anak dan bisa di katakan lebih singkatnya adalah mandul. Karena selain Baginda Kaisar mencintai Liana ada sebuah alasan lain mereka harus bersama yaitu ramalan dari seorang penyihir istana yang mengatakan bahwa Kaisar harus menikahi Liana agar keturunan mereka memiliki kekuatan yang bahkan dapat menandingi Kaisar dahulu.‘Oh ku mohon aku harap ada seseorang yang menolongku terlebih dahulu sebelum Putri Liana mengatakan Rah
‘’Anda pasti tahukan ada aturan bahwa tidak ada yang boleh membahas bahkan menyebutkan tentang pengguna kristal hitam?’’ ucap Ruvelin.‘’Anda juga pasti telah mengetahui alasan mengapa ada peraturan seperti itu?’’ ucap Ruvelin.Nasya terdiam membisu.Tentu saja ia tahu bahwa tidak ada yang boleh membahas tentang pemilik kristal hitam dan tentu saja ia mengethui alasannya kenapa. Menurut yang ia dengar dari ayahnya bahwa dulu pemilik kristal hitam adalah seorang pengkhianat istana. Selebihnya ia tidak tahu menahu karena ayahnya hanya menceritakan intinya saja.‘’Tetapi anda barusan sudah menyebutkannya Kapten,’’ ucap Nasya.Ruvelin terdiam sebentar kemudian ia kembali tertawa.‘’Ternyata anda tidak seperti yang di rumorkan ya Lady,’’ ucap Ruvelin.‘’Rumor hanyalah rumor Kapten tidak ada yang tahu rumor itu benar atau hanya keboho
‘’Dia ? siapa ? siapa orang yang di harapkannya ?’’ ucap Nasya dalam hati.‘’Lady sebaiknya lady menunggu di dalam saya akan keluar dan melihat apa yang sedang terjadi,’’ ucap Jeremy.‘’Tidak sir. Saya juga ingin memastikan apa yang terjadi di luar,’’ ucap Nasya.‘’Tapi Lady,’’ ucap Jeremy.‘’Saya mohon sir,’’ ucap Nasya.Jeremy menghela napasnya dan menganggukan kepalanya. Jeremy membuka pintu kereta kuda dan segera turun dan mengangkat tangannya untuk Nasya agar tidak jatuh. Nasya menerima uluran tangan Jeremy dan segera turun dari kereta kuda ia menoleh dan melihat seorang anak yang masih kecil yang berkemungkinan berusia 12 tahun sedang di tarik oleh dua orang ksatria. Nasya segera menghampiri anak kecil itu dan mencoba melepaskan anak itu dari dua ksatria.
Disaat Nasya akan berdiri dan masuk ke kamarnya ia terkejut karena tiba-tiba melihat Jeremy berada di depan pintu kediamannya. Dengan segera ia menghampiri Jeremy. Yang masih berdiri di depan pintu kediamannya.‘’Ada keperluan apa anda datang kemari sir Jeremy ?’’ tanya Nasya.‘’Saya kemari karena saya di perintahkan oleh kapten Leo untuk menjadi ksatria sementara anda selama Kapten tidak ada Lady,’’ ucap Jeremy. ‘’saya harap anda tidak merasa terganggu dengan keberadaan saya di sisi anda,’’ lanjutnya.Nasya tersenyum mendengar ucapan wakil kapten sword yang terlihat kaku ini.‘’Baiklah sir saya juga memohon bantuannya,’’ ucap Nasya.Jeremy hanya sedikit menundukkan kepalanya sebagai jawaban dan Nasya memakluminya mungkin wakil kapten sword ini belum bisa sepenuhnya mempe
Leo menutup matanya merasakan sensasi aneh yang baru pertama ia rasakan. Tangannya yang dari tadi terlentang memeluk erat Nasya."Nasya jangan membuatku kehilangan akalku," ucap Leo.Nasya lagi dan lagi tersenyum dia mencoba mendorong Tubuh Leo namun pelukannya tidak juga terlepas namun semakin mengerat."Leo lepaskan kita harus segera menyelesaikan pengukuran ini agar waktu kita nanti tidak terganggu," ucap Nasya.Leo dengan tidak rela melepaskan pelukannya membiarkan Nasya bebas walau matanya menatap Nasya dengan bergairahnya.Setelah Nasya selesai mengukur baju Leo dengan adegan lumayan panas tadi. Sekarang mereka sedang duduk di sofa butik."Leo kemarin ayah marah padaku," ucap Nasya.Leo terkejut dan merasa resah kemungkinan juga merasa panik."Marah kenapa Nasya ? Apa karena kamu terl
"APA-APAAN KAU INI!," ucap Duke Lengston.Nasya berhenti berjalan dan melihat ke arah ayahnya yang sedang berjalan ke arahnya dengan raut wajah yang menakutkan."a-ada apa ayah ? kenapa anda bisa Semarah ini ?," Tanya Nasya gugup.Duke Lengston yang telah berada di hadapannya menatap Nasya dengan tatapan yang tajam dan itu membuat Nasya menjadi gugup."Aku mendengar kau sedang berselisih dengan saudara kembar dari keluarga Wanstoon dan saat kalian berselisih saudarinya tiba-tiba merasakan sakit seperti ada seseorang yang menyakitinya. tidak mungkin orang lain yang menyakitinya jika bukan kau Nasya ! Karena disitu posisimu sedang berselisih dengan mereka," ucap Duke Lengston."Ayah tapi aku benar-benar tidak menyakiti mereka," ungkap Nasya."Kau pasti tidak sengaja mengeluarkan mana dari tubuh mu dan itu menyakiti orang yang sudah membuatmu terbawa emosi," uca
Nasya menatap Leo dengan tatapan sendu.Ini salahnya karena terprovokasi oleh ucapan Lady dan tuan wanstoon hingga membuat Masalah yang berakhir menyakiti Leo dengan rasa bersalahnya seperti ini. Nasya menyentuh pipi Leo dan mengelus pipi Leo yang lembut itu. Melihat mata Leo yang berwarna merah berkaca-kaca kemungkinan jika Leo mengedipkan matanya sekali saja air matanya sudah pasti akan jatuh turun ke pipinya."Leo maafkan aku. Karena aku kamu menjadi merasa bersalah seperti ini seharusnya aku tak terprovokasi dengan ucapan Lady dan tuan wanstoon dengan begitu tidak akan ada masalah yang akan terjadi," ucap Nasya.Namun dirinya tidak bisa menahan amarahnya karena mereka menghina Leo bukan dirinya. Jika seandainya Lady dan tuan wanstoon hanya menghina dirinya maka pasti dia tidak akan perduli dengan ucapannya namun dia menghina calon suaminya dan calon ayah untuk anaknya Alison terlebih lagi hatinya merasa panas saat mendengar hinaan yang keluar d
"Benarkah anda Lady Lengston yang kejam, sombong, dan rumornya pernah menceburkan putri Liana ke danau itu ?" Tanya Jeremy blak-blakkan.Nasya tersenyum ramah sembari menutup matanya, memang benar semua ucapannya itu adalah fakta namun entah kenapa ia merasa jengkel dengan pertanyaan wakil kapten Sword itu"Yah benar itu adalah saya Sir Jeremy, saya Lady Lengston yang seperti rumor yang di katakan itu," ucap Nasya masih tersenyum ramah."Tapi kenapa saya melihat anda sangat berbeda dengan rumor yang beredar ?" Ucap Jeremy.Nasya melihat ke arah Leo yang masih memberikan hukuman kepada Veriando yang masih berlari untuk menuntaskan hukumannya."Bukankah ada kalanya semua orang bisa berubah Sir Jeremy ?" Tanya Nasya sembari menatap Leo.Leo juga menatap ke arahnya dengan tersenyum dan melambai ke arahnya.Jeremy melihat itu. Melihat interaksi kaptennya yang dingin dan kejam dan Lady Lengston yang akan jadi calon i
"Lancang sekali anda ingin menampar Lady Lengston, tuan Wanstoon?!" Ucap Leo dengan aura yang keluar membuat mereka yang berada disana menjadi ketakutan.Nasya membalikkan badannya dan melihat Leo beserta Veriando dan satu orang yang berada di sampingnya berjalan mendekat ke arahnya dengan ekspresi yang menakutkan.Tunggu sebentar, bagaimana caranya Veriando bersama dengan Leo ?! Bukankah tadi Veriando hanya pamit ke toilet?!Leo sudah berada tepat di sampingnya dengan segera Leo menariknya ke belakang dan menjadikan dirinya sendiri menjadi tameng.Nasya melihat ke arah Veriando yang membuat Veriando merubah ekspresi yang tadinya menakutkan sekarang menjadi saat ia bertemu pertama kali. Ia menunduk dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Leo mengangkat tangannya lalu mengepalkan tangannya membuat bekuan yang berada di sekitar tangan Tuan Wanstoon menjadi mengerat."AKH MA-MAAFKAN AKU. TO-TOLONG SAYA LADY