Share

90 ☆ Trik

Penulis: Rosemarry
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Perlahan Kara memasukan rudal Bara ke dalam liang nya, dan mendesah saat milik Bara pelan-pelan memasuki dirinya.

Kara menghela nafas saat semua nya sudah masuk di dalam sana. Sedsngkan Bara meletakkan tangannya di pinggul Kara dan mengangkat pinggul itu perlahan ke atas.

"Ya, seperti itu sayang!" ucap Bara dengan nafas berat, merasakan kenikmatan yang dirasakannya sungguh berbeda. Ada yang menjepit nya kuat di dalam sana.

Dan suara demi suara mulai sering keluar dari mulut Bara saat Kara sudah mulai dapat menjadi siswa yang baik dalam kelas private nya ini.

"Ya. Terus sayang!!" racau Bara, akibat permainan Kara.

"Stop please ...." Bara menahan pinggul Kara dan menarik tubuh istri nya itu ke pelukannya. "Hentikan," ujar nya dengan nafas yang memburu.

"Why?" tanya Kara yang lebih tenang karena dia lah yang pegang kendali kali ini.

"Stop! Aku tidak tahan kjika kamu terus bergoyang seperti itu!" seru Bara sambil mencium bibir Kara.

"Benarkah?" tanya Raya yang justru kembali menggerakka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   91 ☆ Cemburu

    Kara bergumam dalam hati, "Astaga ... Jadi selama ini dia mengira aku menggunakan jalan belakang? Jadi itu alasan kenapa dia sangat membenciku? Padahal aku hanya meminta kesempatan, hanya kesempatan." Kara tidak terlalu ambil hati perkataan Johan. Dia menyempatkan diri untuk kembali ke kamar mengambil desain yang sudah di selesaikan usai bercinta dengan Bara tadi."Semoga kau dapat memikat mata konsultan kita," ucap nya sambil memberikan stempel kiss nya pada map yang berisi rancangan nya.Kara pergi ke aula utama untuk membantu staff- staff merapikan tata letak rancangan desain yang sebagian besar di dominasi oleh rancangan nya Johan dan ada tiga rancangan dari Angela serta satu rancangan dari Moon."Heem...semua meja sudah penuh! Dimana harus aku letakkan rancangan ku?" Pikir Kara sambil melihat sekeliling mencari tempat yang bisa dia jadi tempat untuk memanjang karya nya."Meja kecil itu!" gumam Kara yang matanya tertuju pada meja kecil di pojokan.Kara menarik meja kecil itu dan

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   92 ☆ Marah

    Amarah Kara seketika padam seolah tersiram air dingin saat melihat apa yang baru saja terjadi. Kara tidak pernah melihat sisi ini pada diri Bara.Kara menelan saliva lalu menarik nafas pelan dan melepaskan nya perlahan. Kara mencoba menenangkan diri nya."Bara, kau kenapa?" tanya Kara pelan tapi Bara tidak menjawab. Hanya nafasnya yang naik turun yang dapat Kara rasakan. "Sayang ...." tanya Kara lagi, dengan hati-hati. "Heem ... Aku minta maaf," ujar Kara lembut sambil mengambil tangan Bara yang masih menempel di dinding.Kara yakin pasti saat ini tangan Bara sangat sakit setelah memukul dinding dengan begitu keras seperti itu.Kara mengambil tangan Bara dan mengecup pelan pas di luka itu."Bukan tanganku yang sakit! Tapi di sini!" seru nya sambil memukul dadanya.Kara menahan tangan Bara.Bara menatap Kara dalam dan berkata, "Kara, aku selalu mencoba bersabar saat melihat ada pria yang berbicara dengan mu. Atau ada yang menyentuh tangan mu. Tapi aku tidak bisa dan tidak akan pernah b

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   93 ☆ Bohong

    Wajah Juan semakin menebal rasanya saat dikatakan Juan kalau karya nya tidak up to date.Juan melihat-lihat kembali semua pajangan rancangan itu tapi tidak ada satu pun yang mencuri perhatiannya."Apa semua rancangan disini adalah milik mu Jo? Apa Angela tidak berpartisipasi dalam rancangan kali ini " Tanya Juan sambil melihat-lihat kembali rancangan yang sudah dia lihat tadi. Juan berharap dari sekian banyak rancangan disini ada satu rancangan yang bisa di nobatkan sebagai fashion up to date untuk peragaan musim ini."Tiga di pojokan sana adalah karya Angela." Tunjuk Johan pada tiga buah rancangan di dalam pigura kaca beralaskan kain mirip kulit macan di atas meja kecil."Yang itu. Aku sudah melewati nya tadi." Ujar Juan dengan raut wajah kecewa.Juan bahkan sudah dua kali mengelilingi area itu, tapi meski sudah melihat berkali-kali tetap saja tidak ada yang masuk dalam standar nya.Juan akhirnya duduk di salah satu kursi yang menghadap ke luar aula. Tanpa sengaja matanya melihat sebu

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   94 ☆ Perkelahian

    Pikir Johan, lebih baik dia membuat sesuatu yang baru dengan corak dan warna yang sama tapi model yang lebih spektakuler."Baiklah kalau memang begitu. Tapi boleh kah aku menyimpan rancangan itu? Kau pasti tidak keberatan jika rancangan ini bersama ku malam ini kan Jo? sebagai desainer rancangan ini kau pasti ingat segala detail dari rancangan mu sendiri kan?" Juan sengaja melakukan ini karena Juan yakin Johan bukan lah desainer sebenarnya dari rancangan itu. "Heem.. " Johan terlihat ragu sesaat. Tapi saat melihat Juan semakin menatap nya dalam, dengan berani dia terpaksa mengatakan,"Tentu saja... kau boleh menyimpannya dengan mu malam ini tuan Juan. Aku sangat ingat detail nya. Tapi tidak menutup kemungkinan aku akan membuat sesuatu yang lebih waah dari itu." Itulah jawaban yang Johan berikan pada Juan, berjaga-jaga kalau dia tidak ingat detail corak dan warna yang Kara buat. Sedangkan Juan dia sengaja menyimpan rancangan ini karena dia takut rancangan ini bisa di sabotase oleh Jo

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   95 ☆ Ranjang Terapung

    "Kau sungguh gila!" seru Kara pelan tidak menyangka Bara sungguh tidak tahu tempat saat ingin melakukan hal itu dengan nya. "Kau baru sadar memiliki suami gila seperti ku?" tanya nya dengan nada bangga."Kau sungguh menggemaskan bila seperti ini, sayang." Kara mengecup bibir Bara."Benarkah? Bagaimana kalau seperti ini?" tanya nya sambil melumat bibir Kara lalu turun ke leher sambil menanggalkan kancing kemeja Kara."Aah ..." desah Kara saat Bara mulai menciumi gunung kembarnya yang masih tertutup rapi oleh bra yang Kara gunakan.Bara menurunkan kan posisi kursi Kara hingga sedatar yang ia bisa. Dengan cekatan Bara naik ke tubuh Kara yang sedikit lagi setengah telan jang itu.Bara memandangi wajah Kara yang dalam gelapnya suasana dalam mobil itu. "Kau tahu sayang, berdekatan dengan mu membuat tubuh ku selalu merasakan sengatan-sengatan listrik yang kalau tidak aku salurkan maka akan menyiksa diri ku. Apa kau yakin kau menyukai bidang fashion design, bukan bidang elektronik?" gombalny

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   96 ☆ Kejutan

    Bara terus memeluk erat tubuh Kara dari belakang sambil sesekali mere mas dua benda kenyal kesukaan nya.Sensasi dingin nya air kolam malam itu dan sentuhan hangat Bara sungguh membuat Kara merasakan perasaan yang berbeda."Kau sungguh tahu bagaimana cara bercinta tuan Elbara," ujar Kara dengan suara yang terdengar seperti desahan itu."Apa kau suka, sayang?" tanya Bara sambil terus menciumi leher Kara dan bergerilya di puncak mount Everest.Bara membalikan tubuh Kara hingga menghadap padanya lalu Bara menye sap gunung mountain Everest itu bergantian.Bara berjalan maju hingga membuat Kara terus berjalan mundur dalam kungkugan Bara yang akhirnya membawa mereka sampai di tepi ranjang sepesial yang sudah disiapkan nya.Bara tersenyum dan berkata, "Naiklah, karena kelas bercinta di bawah sinaran rembulan akan segera di mulai." ucapnya sambil menaikan tubuh Kara di ranjang apung itu. "Hei, ini tidak—" Ucap Kara begitu terkejut kalau ternyata ranjang itu bukanlah ranjang yang mengapung di

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   97 ☆ Rencana

    "Kau melamarku? Lagi?" tanya Kara dengan nada tak percaya.Kara melihat ke dalam mata Bara, "Bersediakah kau Karamel, sehidup semati dengan ku Elbara?" ulang Bara sekali lagi."Yes, I do." ucap Kara sambil menitikkan air mata. Hati nya sungguh sudah terpaut dengan pria tampan di depannya ini. Kara mengecup bibir Bara lembut."Aku bahkan tidak memberikan sebuah cincin sewaktu aku melamarmu. Dan cincin pernikahan itu bukan aku yang beli, jadi apakah malam ini sudah terlambat bagi ku untuk memasang kan cincin baru ini di jari mu, sayang?" Tanya Bara lembut.Kara menggeleng dan menyodorkan jari manis nya pada Bara untuk dipasangkan cincin itu."Waow ... kenapa bisa pas begini?" seru Kara kagum."Bagaimana kau tahu ukuran jari manis ku tuan Elbara?" tanya Kara sambil mengambil cincin untuk ia pasangkan ke jari Bara."Jangankan ukuran jari mu, ukuran pakaian mu luar dan dalam saja aku tahu." Goda Bara, membuat Kara menggigit tangan Bara yang tadi nya ingin ia pasangkan cincin di jarinya.

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   98 ☆ Tidak Tau Diri

    Singkat cerita semua sudah ada di aula itu. Mulai dari para eksekutif perusahaan, para designer, dan para model. Juan pun sebagai konsultan perusahaan Bara juga telah tiba.Bara, Elka, Juan serta Johan duduk di depan menghadap pada para eksekutif, designer dan model yang ada."Baiklah, ada pun tujuan ku meminta kita semua untuk berkumpul pagi ini di aula ini karena aku ingin mengapresiasi dua mahakarya yang telah di buat oleh desainer utama kita, Johan Demean, yang akan menjadi pusat Fashion kita musim ini." Ucap Juan yang diikuti oleh tepuk tangan semua orang yang hadir di aula itu.Juan pun meminta staff hotel untuk memajang dua rancangan Johan ke depan semua orang. Juan juga meminta staff hotel untuk memajang dua rancangan Johan ke depan semua orang."Tapi seperti yang kalian semua ketahui bahwa setiap musim kita hanya akan memilih satu rancangan saja yang menjadi pusat design kita." Juan mulai berbicara lagi."Dan karena itulah aku membutuhkan kalian semua hadir disini, membantu k

Bab terbaru

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   118 ☆ End

    "Apa kau sungguh-sungguh meminta ku untuk mencarikan suami yang baik untuk kak Kara? Tadi sebelum aku masuk ke ruangan ini, aku melihat Will tengah mengusap pundak kakak ipar ku penuh kasih sayang, apa menurutmu dia pantas untuk menggantikan mu, kak Bara?" Tiba-tiba jari-jari tangan Bara bergerak, fungsi organ tubuh nya pun terdeteksi meningkatkan di alat-alat medis yang terpasang di tubuh nya. "Astaga! Aku baru tahu kalau Rasa cemburu bisa membawa orang kembali dari pintu kematian!" gumam G dalam hati dan menyerahkan Bara pada para dokter yang seharusnya, sebab G sudah harus kembali sebelum Dimitri terbangun dari tidurnya.keesokan hari nya ...."kau sudah bangun, sayang?" Terdengar suara Kara saat Bara membuka matanya."Sayang ..." ucap Bara sambil tersenyum."Ya tuhaaan!! terima kasih!! " ucap Kara penuh haru.Semua orang di dalam ruangan itu pun memanjatkan rasa syukur yang tak terkira karena Bara akhirnya sudah sadar."Ibu ...." Panggil Bara pada Evelyn."Ya sayang, apa kau but

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   117 ☆ Ms.G

    "Elbara Alexandrio dan William Torez, selamat datang!" Ujar Zico saat dirinya sudah terpojok di parkiran atas gedung itu usai lomba lari dengan Bara dan Will dari lantai bawah."Zico, menyerah lah. Tidak ada guna nya kau kabur lagi. Sudah tidak ada tempat untuk kabur." Ucap Will."Kabur? Untuk apa aku kabur?" Jawab Zico sambil tersenyum."Pra gila sepertinya tidak mempan dengan tausiyah seperti itu. Dia akan lebih mempan jika langsung berhadapan dengan ini." Ujar Bara sambil mengarahkan senjatanya pada Zico."Wow, senjata! Kau kira aku takut dengan senjata itu?!" tanya Zico tertawa sambil membuka jasnya.Saat Zico membuka jas nya terlihat lah ada sebuah bom yang terpasang di tubuh Zico. "Kau ingin menembak ku? itu artinya kau sengaja ingin membuat istri mu menjadi janda." Ucap nya sambil tertawa keras.Bara dan Will pun saling pandang."Sekarang kalian tidak punya pilihan lain selain membiarkan ku pergi." Ucap nya dengan senyum terkembang sempurna.Zico merasa dirinya sudah di atas a

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   116 ☆ Zico

    "Kau tidak bisa keluar begitu saja. Mereka bisa mengenali mu." ujar Kara lalu memandang ke sekeliling tempat itu hingga akhirnya dia melihat baju ok yang masih terlipat."Kau kenakan ini dulu. Baru setelah itu kita keluar." Ujar Kara.Gabby pun menuruti perkataan Kara untuk mengenakan pakaian yang ditunjukkan Kara."Bagaimana? Udah oke?" tanya Gabby sambil memasang maskernya."Sudah. Begini lebih baik." ujar Kara, Mereka berdua pun keluar dari ruangan itu.Gabby dan Kara berjalan biasa. Untungnya warna baju mereka sama jadi tidak ada yang curiga."Kita lewat sana saja." Tunjuk Gabby."Kenapa tidak lewat sebelah sana saja?" Tunjuk Kara pada arah yang sebaliknya."Aku tadi dari arah sana kak. Tidak ada ada apa-apa disana. Hanya jalan buntu." ucap nya pelan."Benarkah?" Tanya Kara."Ya ampun kak ... benar." Jawab Gabby meyakinkan kakak iparnya.Gabby dan Kara pun kembali berjalan. Setelah mereka berjalan cukup lama akhirnya mereka sampai ke pintu keluar yang ada di belakang gedung itu."

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   115 ☆ Kabur

    Kara mencoba berpikiran positif. Hingga tiba-tiba seseorang muncul dari belakang mobil dan membekap mulut Kara dari belakang tanpa Kara sadari."Tuan Zico, wanita ini cantik juga." Ujar anak buah Zico."Ck! Kau jangan macam-macam. Atau tuan Leon akan menghabisi mu!" jawab Zico, yang tak lain adalah paman dari Kara. Dia yang dulunya hidup nyaman, kini harus menjadi buron. Terlihat dari penampilannya yang sudah tidak seperti dulu lagi.Mobil itu pun melaju kencang keluar dari kota itu, menuju sebuah gedung yang kelihatan nya seperti gedung farmasi dari luar.******Saat ini, Bara dan Elka sudah berada di dalam mobil.Di saat Elka sedang menelpon anak buahnya untuk menanyakan apakah ada informasi, telpon Bara berbunyi."siapa?" tanya Elka."Ayah." Jawab Bara dengan wajah tegang."Bara kau dimana saja?!!" teriak Alfred pada putra nya begitu Bara mengangkat telpon itu."Aku sedang mencari Kara bersama dengan Elka, Ayah.""Aku sudah tahu! Kara memang di culik oleh Zico atas perintah organis

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   114 ☆ Diculik

    Kara menganggap ini hanya wujud dari sikap protektif seorang Elbara.Bara sadar kalau dia tidak akan bisa berdebat dengan ibu hamil ini. Jadi Bara putus kan untuk membiarkan Kara pergi tapi diam-diam mengikuti Kara.Untuk urusan keselamatan Kara dan calon anaknya, Bara tidak mau hanya mengandalkan para bodyguard nya. Jadi selain para bodyguard itu, dia pun akan mengawasi Kara dari jauh."Dasar keras kepala!!" Bara menyubit hidup Kara."Jam berapa kau dan Moon akan pergi?""Setelah menghabiskan sate ini bersama mu." Jawab Kara dengan senyum terkembang di wajahnya sebab akhirnya dia bisa bekerja seperti pekerja lainnya."Baik lah. Tapi berjanji lah kau harus berhati-hati. Sebab di dalam perut mu saat ini ada calon anak kita." Ujar Bara sambil mengelus perut Kara."Siap pak bos!" canda Kara lalu mengambil sate tadi dan mulai makan siang zuper romantis dengan sepiring sate bersama Bara.Usai menghabis sate itu, Kara pun kembali ke ruangan nya untuk bertemu Moon. Mereka sudah berjanji untu

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   113 ☆ Pelajaran

    Bara sangat mengenal istrinya itu. Kadang Kara bisa begitu lembut, tapi kadang dia pun bisa jadi sangat bar bar. "Tolong sate dan minuman ini di antar ke ruang pak Bara ya." pinta Kara pada staff kantin usai meletakkan kertas bertuliskan sesuatu di atasnya penutup sate."Dan minuman ini untuk dua wanita yang ada di dalam ruangan itu." tunjuk Kara pada dua gelas jus jeruk."Baik buk." jawab Staff kantin yang sudah mengenali Kara sebagai istri pemilik perusahaan.Sejak kejadian di hotel yang disaksikan oleh semua tamu dan staff hotel serta video-video kejadian yang tersebar luas di media, tidak ada yang tidak mengenali Kara sebagai istri dari Elbara."Sekarang aku tinggal menunggu telpon dari nya." Ujar Kara sambil berjalan ke arah ruangan Bara.Kara yakin, begitu sate ayam itu tiba maka Bara pasti akan menelpon nya.Keadaan di ruangan Bara saat ini sudah sangat di luar kendali Bara. Britany yang tadinya masih bersikap elegan kini malah mulai hilang kendali nya. Britany mulai membalas

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   112 ☆ Usil

    Kejadian itu cukup viral dan masuk ke beberapa media, jadi wajah kalau Johan perlu waktu lama untuk self healing nya. Saat Kara dan Moon tekun dengan kerjaannya, Angela terus mengobrol bersama Britany. Sesekali mereka melihat ke arah Kara dari ujung mata mereka.Kara bukannya tidak menyadari hal itu, hanya saja Kara malas untuk ambil pusing. Prinsip Kara masih sama, Anjing menggonggong, Kara tetap berlalu.Jadi apapun yang mereka sedang bicarakan dan yang akan mereka bicarakan, Kara sih tetap akan tidak peduli sama sekali.Volume suara Angela dan Britany pun mulai bertambah."Benarkah seperti itu El?"Angela memanggil nama kecil Britany yang biasa nya hanya Bara yang memanggil Britany dengan panggilan itu. "Angela, please.. Jangan panggil aku dengan nama itu lagi. Aku sudah tidak ingin di panggil dengan nama itu. Kau membuat ku jadi teringat EMPAT TAHUN KU BERSAMA Bara. MEMBUAT KU TERINGAT BAGAIMANA KAMI MERAJUT CINTA SEWAKTU KAMI KULIAH DULU." Ucap Britany yang terdengar sangat nyar

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   111 ☆ Solusi

    Bara menarik pinggang Kara dan memeluk Kara sesaat untuk merasakan ketenangan dalam pelukan itu."Yakin tetap mau ngantor?" tanya Kara sekali lagi sambil mengelus kepala suaminya."Heem...kalau gitu sarapan itu di makan dulu ya?" tunjuk Kara pada roti bakar dan segelas susu yang dibawakan oleh pelayan ke kamar."Apakah roti dan susu itu sudah di tambahkan garam?" Tanya Bara. Sejak sadar lidah nya eror, Bara selalu mengecek makanannya sebelum dia makan.Karena keanehan lidahnya Bara minta di taburi garam dulu untuk makanan yang biasanya di taburi gula or yang biasanya terasa manis. Sedang kan untuk makanan yang biasanya gurih Bara minta di taburi gula."Bara.. itu roti bakar dan susu normal. No garam. Ibu sudah mengatakan kalau kau tidak boleh terlalu banyak mengonsumsi garam Bara. Tidak baik untuk kesehatan mu."Tegah Kara."Sayang kau tahu sendiri kan keadaan ku saat ini. Jujur saja sebenarnya aku sangat lapar." Rengek Bara."Heemm ... Kalau begitu bagaimana kalau aku saja yang suap

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   110 ☆ Garam

    Di pagi hari yang cerah ini, Kara tampak tengah mengupas apel, sedangkan Bara yang baru saja sampai di meja makan itu langsung mengambil sepotong apel yNg sudah dipotong Kara tadi lalu memakannya.Namun anehnya Bara justru memuntahkan kembali apel dengan wajah jijiknya, seolah itu adalah makanan paling menjijikkan yang pernah ia makan."Sayang, kau itu kenapa?" tanya Kara panik sambil memberikan tisu pada suaminya."Sayang apakah apel ini kau taburi garam? Kenapa rasa nya asin sekali?" Ucap Bara sambil mengelap bibir kemudian mengelap lidahnya."Garam? Memang nya ada orang makan apel pakai garam? Kau ini ada-ada saja." Kara pun mengambil sepotong apel yang sama yang di makan Bara tadi. "Heeem... ini manis kok! Tidak terasa asin sama sekali." Tukas Kara sambil mengambil satu potong lagi dan memberikan nya pada Bara."No! "Bara langsung menolak apel tersebut.Kara pun akhirnya memakan apel yang di tolak Bara tadi."Ya sudah kalau gitu aku minta di buat kan jus mangga aja gimana?" tawar

DMCA.com Protection Status