Share

Bab 191

Si kakek hanya diam. Karena kadang-kadang diam berarti mengiyakan.

“Sesungguhnya tidak ada satu hal pun yang sanggup membuktikan ketidakbersalahan boanpwe. Tetapi jika Cianpwe memang ingin membunuh boanpwe, baiklah. Harap perhatikan serangan.”

Dengan ranting kayu, ia menyerang pundak kakek tua itu tiga kali. Tapi serangan itu sungguh aneh. Tidak ada sesuatu pun di dalam serangan itu. Hanya 3 kali sentuhan ke pundak kakek itu. Sentuhan yang sopan dan halus.

“Nah. Jika hari ini boanpwe mati, boanpwe hanya memohon agar Cianpwe mengusut siapa yang benar-benar bertanggung jawab di balik semua kejadian ini, lantas menghukumnya. Di dunia ini, mungkin hanya Cianpwe yang pantas melakukannya.”

Selesai berkata begitu, ia berpaling kepada Ang Lin Hua dan tersenyum.

“Aku pergi duluan.”

Ang Lin Hua hanya bisa berdiri menatapnya dan meneteskan air mata.

Cio San lalu lalu kembali menghadap si kakek dan berkata,

“Silahkan, Cianpwe.”

Ia duduk berlutut dan kepalanya menengadah sambil tersenyum. Saat ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status