Share

Bab 189

Si nona hanya diam dan menatap Cio San.

“Aku hanya tak ingin membunuh orang,” kata Cio San.

“Tapi mereka semua ingin membunuh Tuan,” sahut Ang Lin Hua.

Cio San hanya tersenyum dan memainkan ujung rambutnya.

“Orang rendahan macam Lim Gak Bun itu pun, bahkan bisa kubunuh dengan satu pukulan,” kata si nona.

Senyum Cio San tambah lebar. Ia baru ingat, ternyata luka di tubuhnya parah juga. Tapi kenapa sekarang sakitnya sudah berkurang seluruhnya?

“Kenapa Tuan membiarkan ia mempermalukan Tuan?”

Perempuan yang cantik, jika marah, biasanya kecantikannya tidak hilang. Tapi kau justru lebih takut kepadanya, daripada kepada setan gunung.

Oleh sebab itu, Cio San diam saja.

“Apakah karena istrinya itu?” kata Ang Lin Hua.

Memang di dunia ini, satu-satunya makhluk yang bisa mengerti perasaan perempuan, hanyalah perempuan sendiri.

Cio San hanya bisa menatap Ang Lin Hua.

Laki-laki paling pintar di seluruh dunia pun, kadang menjadi manusia paling bodoh di hadapan seorang perempuan. Hal senyata ini, ken
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status