Home / Romansa / Kisah Kita / #6-Hari itu

Share

#6-Hari itu

Author: Nisa_d
last update Last Updated: 2021-05-24 11:05:41

Langit terlihat sedikit berawan, matahari sepertinya enggan menampakkan wajah nya hari ini, angin sepoi-sepoi menambah sejuk suasana pagi hari. 

Aku berangkat sekolah seperti biasanya, memakai seragam yang disetujui oleh pihak sekolah, aku datang tepat ketika bel pertanda masuk berbunyi, syukur lah aku datang tepat waktu, ucapkan dalam hati. 

Aku langsung saja bergegas ke dalam kelas agar tidak di katakan terlambat. Sesekali aku berlari-lari kecil, agar bisa sampai dengan cepat (kelas ku berada paling ujung, jadi lumayan jauh dan aku harus mempercepat langkah ku agar bisa masuk lebih dulu daripada guru yang mengajar di kelas ku nanti). 

Aku menjalani hari itu cukup baik, seperti biasanya, belajar di dalam kelas, pergi makan ke kantin, laporan ke toilet (alasan agar tidak mengikuti jadwal pelajaran full) menggosip ala emak-emak dan menggoda teman-teman ku. 

Itu adalah jadwal keseharianku di sekolah, kadang-kadang ada yang bertambah sedikit, namun hari itu sedikit berbeda, ketika bel berbunyi pertanda istirahat, teman-teman ku mengajakku untuk pergi ke kantin, namun aku menolak dengan alasan diet (padahal aslinya aku kurus, cuma lagi tidak ingin pergi saja) yang pastinya mereka tidak percaya kalau aku diet, mereka akhirnya pergi dan aku menitip makanan agar nanti di belikkan (hehehe gagal diet nih ceritanya). Aku pergi keluar kelas, melihat-lihat sekitar sambil berjalan-jalan. Arkan datang dan mengikuti langkah ku, "sa, kamu ga pergi ke kantin, kan biasanya kamu itu wajib banget kesana?" tanya nya begitu, "aku lagi ga mood" balas ku. "kenapa? Kamu sakit? Atau ga enak badan?"  Sambil mengangkat tangan nya dan hendak mendarat di keningku, untung aku sadar lalu mundur beberapa langkah dari Arkan, "apaan sih" aku melotot padanya agar dia tidak mengulangi hal seperti itu lagi. 

Waktu istirahat hampir berakhir, aku hendak pergi meninggalkan Arkan dan masuk ke kelas, namun Arkan menghentikkan langkah ku, katanya dia ingin membicarakan sesuatu yang serius, di waktu yang sedikit itu, "sa, aku mau ngomong sesuatu, ini penting banget,"  ucap Arkan padaku. "Mau ngomong in apa? Ngomong aja."

" Tunggu bentar ya, bentaar aja," dia pun pergi meninggalkan ku dan kembali lagi dengan membawa buku tulis "ooh, kamu mau minta jawaban ya, emangnya kamu belum selesai in PR bahasa inggris?"  (jam selanjutnya kami ada pelajaran bahasa inggris dan guru bahasa inggris memberikan soal yang lumayan rumit untuk dikerjakan). Bukan, aku udah siap kalau PR yang itu, aku mau ngomong sesuatu nih sama kamu" (sambil menggulung-gulung buku tulis yang ada di tangan nya). 

"Iya apaan, mau ngomong apa?" tanyaku padanya. "gini, ini aku kasih kamu buku (buku yang sejak tadi di pegang arkan), aku mau ngomong, kalau seandainya Kamu ga setuju, pukul aja aku pakai buku ini, tapi kalau kamu setuju, jangan pukul, okay?" aku mengangguk mengiyakan perkataan nya. 

"aku suka sama kamu" ucap Arkan padaku, aku menatapnya dengan ekspresi terkejut, dia masih berdiri di depan ku dengan wajah yang serius dia mengulangi perkataan nya "aku suka sama kamu sa." aku menatapnya dalam, sangat dalam, badan ku kaku, lidahku juga ikut kaku, wajahku memerah hangat, aku tidak bisa menjawab nya, "kalau kamu ga mukul berarti jawaban nya mau?" ucap arkan padaku dengan nada bahagia dan dia tersenyum manis tepat di hadapan ku, aku memukulnya dengan buku itu spontan ketika dia mengucapkan itu, dia langsung melihat ku seolah tak percaya "kamu ga mau? Kenapa? Tanya nya padaku dengan nada yang rendah," gapapa" jawab ku singkat, sembari mengatur nafasku yang sedari tadi tidak beraturan. "yaudah, sini bukunya" dia meminta bukunya kembali karena dia mengira aku tidak menerima nya. Aku lalu menyodorkan buku itu padanya dengan wajah sedikit menyesal.  Arkan hendak pergi meninggalkan ku, namun aku menghentikannya lalu berjalan ke arah nya, aku langsung mengambil buku yang ada di tangan nya. "mungkin sekarang aku belum ada rasa, tapi kita bisa mencoba nya bukan, kita ga tau apa yang akan terjadi dimasa mendatang, kita harus mencoba, karena menurutku cinta datang karena nyaman dan terbiasa." aku menatap Arkan dengan tatapan serius, dan dia juga balas menatap ku dengan senyuman indah nya.  

Related chapters

  • Kisah Kita    #7-pacaran

    Hari tak terasa berlalu dengan cepat, ternyata malam sudah berganti dengan pagi yang indah. Dan aku akan menghadapi kenyataan bahwa aku sekarang sudah memiliki kekasih, kekasih yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.Aku membasuh wajahku, berharap itu hanya sekedar mimpi, jika benar itu mimpi, maka sampai sekarang aku tidak kunjung bisa bangun dari mimpi yang bisa di katakan buruk, bisa juga di katakan mimpi yang bahagia, ah entah lah, aku tidak tahu, aku hanya perlu menjalani nya saja. Bukan kah begitu?Aku berangkat sekolah pukul 07.00 (masih tersisa waktu 5 menit lagi agar bel sekolah berbunyi) dan tepat pukul 07.15 aku sampai di depan gerbang sekolah "teng, yeeeaahhhh tepat waktu" ucap ku sambil berlari kecil menuju gerbang yang hampir di tutup pak satpam "pagi pak" ucapku pada pak satpam (sambil mengangkat tanganku seperti memberi tanda hormat pada pak satpam yang telah menjaga sekolah kami ini dengan sepenuh hati).Pak satpam hanya mengang

    Last Updated : 2021-05-29
  • Kisah Kita    #8-pacaran part II

    Arkan terus saja berusaha membuatku nyaman, senyaman mungkin, dia membuat hari-hariku berwarna, setiap malam dia menelfon ku, hanya sekedar menanya kabarku (padahal baru siang tadi bertemu). Dan tidak lupa pula ia menanyakan kabar hatiku, apakah sudah mulai terbuka atau masih segitu saja. Aku hanya tertawa mendengar ucapan nya dari seberang sana. "aku berusaha, berusaha menjadi seseorang yang mampu membuatmu tersenyum dalam semua keadaan, membantu meringankan masalah mu jika kamu punya masalah, dan berusaha mencintai kamu, kamu yang apa adanya." ucapku pada Arkan.Hening sebentar, suara jangkrik terdengar jelas. Arkan pun berkata "aku akan menunggu, sampai hatimu benar-benar untukku, aku akan berusaha menjadi apa yang kamu mau, kalau kamu mau aku belajar, aku akan belajar, kalau kamu mau aku ngafalin rumus fisika, kimia, matematika, aku hafalin semuanya. Serius deh?" ucap nya padaku, aku tertawa mendengar ucapan nya itu, ada-ada saja candaan nya."aku udah ne

    Last Updated : 2021-05-29
  • Kisah Kita    #9-pacaran part III

    Semua rasanya tak berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan, aku tak tahu harus bagaimana, aku tak bisa berfikir jernih. Rasanya seakan dunia tak lagi berpihak padaku saat ini.Aku berangkat ke sekolah, masih dengan rasa campur aduk kemarin, Arkan bahkan tak menelponku kemarin, aku sudah berkali-kali menelpon nya untuk memastikan apakah dia masih ada di bumi atau tidak. Aku berharap dia hari ini datang, datang dengan kabar bahwa dia baik-baik saja.Masih belum ada tanda-tanda kedatangan arkan, waktu menunjukkan pukul 07.15, waktu nya masuk kelas, namun Arkan masih saja belum terlihat. Aku seperti tak bersemangat, mungkin dia hari ini tidak datang juga, gumamku dalam hati.Namun aku salah, dia telah menungguku di ujung lorong dekat dengan kelas ku, aku hanya tidak menyadari nya saja, dia sudah sejak tadi memperhatikan ku berjalan, dia berjalan menghampiriku, aku yang masih melamun saja tak sadar sudah menabraknya, aku langsung minta maaf dan men

    Last Updated : 2021-06-01
  • Kisah Kita    #10-pacaran part IV

    Tiiiiiingggggggg, suara bel sekolah berbunyi, aku dan temanku pergi ke kantin sekolah, seperti biasa kami pergi bersama hanya untuk menggosip saja (heheheh).Aku suka mie, jadi aku memesan mie rebus saja, teman-teman ku juga mengikuti ku, akhirnya kami semua memesan mie. Sembari menunggu pesanan kami datang, teman-teman ku sudah memiliki topik pembicaraan lain, mereka memilih topik tentang jodoh (baru juga SMA, udah bahas jodoh aja) mereka saling mengutarakan bagaimana tipe lelaki idaman mereka, dan kebanyakan mereka menyebutkan ingin memiliki suami seperti aktor korea dan idol kpop (ini nih, akibat keseringan nonton korea, akhirnya ngehalu bersama-sama deh) mereka juga bertanya bagaimana tipe ideal ku, aku tidak menjawab seperti mereka, karena aku tidak bisa menjamin jika aku mengatakan tipe ku itu ganteng, Kadang-kadang orang yang memiliki wajah ganteng itu belum tentu baik. Jadi aku memutuskan tipe ideal ku adalah orang yang mampu mengambil hatiku dan menjaga nya seba

    Last Updated : 2021-06-01
  • Kisah Kita    #1-masih

    Langit terlihat sangat cerah, angin menyapa wajahku sesekali disepanjang jalan menuju kampus, jarak dari tempat ku ke kampus tidak jauh, hanya harus melewati dua belokan saja. pukul 09.15 adalah jadwal pertama ku hari ini yang harus aku selesai kan. Sama seperti menyelesaikan misi penting dalam sebuah game.Meskipun aku datang ke kampus hanya duduk, diam dan mendengarkan, setidaknya aku masih datang. Dan juga Menyapa teman-teman ku meskipun sebagian ada yang tidak menyukai ku. Aku tidak terlalu memikirkan mereka yang tidak menyukai ku, karena menurutku bagaimana pun aku, aku akan tetap jadi aku dan berusaha menjadi apa yang diriku inginkan.Sudah beberapa tahun lalu aku menamatkan sekolah ku.Tapi kenangan itu selalu saja mengganggu setiap lamunanku, kadang aku berfikir "kamu kok ga capek sih ganggu kehidupan orang? Aku capek tau, ngerti ga sih!Kadang-kadang aku juga mel

    Last Updated : 2021-05-22
  • Kisah Kita    #2-antara kita berempat

    Namanya sebut saja lia, orang yang menjadi jembatan dari hubungan ku dengan nya.Lia sangat cantik (bahkan aku mengakui bahwa dia memang sangat cantik) banyak sekali orang yang menyukai nya, baik senior maupun junior di sekolah (yah maklum lah, orang cantik mah banyak yang naksir).Arkan, dia teman sekelasku yang sangat menyukai lia, namun dia terlambat mengungkapkan rasanya, sebelumnya dia bercerita dengan teman akrab nya, sebut saja leo, dia bercerita tentang bagaimana dia sangat menyukai lia dan ingin menyatakan perasaannya terhadap lia. Leo bertanya kepada Arkan "itukan masih ada nisa, kenapa harus lia? Nisa itu cantik + pintar loh" ucap leo.Iya nisa itu cantik, tapi dia itu pintar leo, ucap Arkan (dia merasa tidak pantas kalau seandainya dia sampai jatuh cinta pada nisa, seorang gadis populer, cantik, pintar dan hampir sempurna itu). Namun takdir berkata lain, Tuhan mendekatkan Arkan dan aku dalam waktu singkat, bahkan aku

    Last Updated : 2021-05-22
  • Kisah Kita    #3-kita

    Ini tentang kita, kamu masih ingat ketika kamu sedang memperhatikan ku dari jauh, aku tahu dan aku sadar itu, aku hanya merasa biasa saja (mungkin karena aku belum pernah pacaran atau bagaimana aku tidak tahu).Kamu masih ingat, ketika kamu menawarkan tumpangan padaku, dengan nada bicara mu yang sopan dan sangat hati-hati, namun aku menolak nya karena kita baru kenal.Kamu masih ingat, ketika aku ikut memakai lipstik dan bedak karena memang pada saat itu aku sedang mengisi acara tarian Daerah (17 agustus biasanya pakai acara tarian Daerah untuk penutupan acara). Terus kamu bilang "kamu lebih cantik kalau ga pakai makeup" Dan sejak saat itu, aku mendengarkan kata-katamu sampai sekarang. Banyak hal yang kita lalui meskipun ya begitulah, hanya hal-hal yang biasa saja namun berkesan sampai sekarang.Bel berbunyi untuk masuk kelas, sekarang jam pelajaran ketiga (kami memiliki empat mata pelajaran dalam sehari).

    Last Updated : 2021-05-22
  • Kisah Kita    #4-Dia

    Arkan, orang nya ganteng (kata orang, kalau menurutku sih bisa juga), dia tinggi (kurang tau berapa tingginya, soalnya ga pernah nanya langsung ke dia), suara nya lumayan bagus (apalagi kalau denger dia ngaji, masya Allah ademnya kebangetan), orang nya ga pernah taat sama peraturan sekolah (apa yang tertulis itu yang dilanggar), orangnya baik, baik banget malahan, perhatian, sweet, pokoknya top markotop deh dia, tapi meskipun dia ga taat sama peraturan, dia itu orangnya cinta damai (heheheh).Aku belum pernah ngeliat dia berkelahi, dia sepertinya lebih suka kedamaian, tempat-tempat yang tenang dan semacam hal itu lah. (buktinya senyum nya aja bisa mendamaikan hati, apalagi orangnya, eaaaakk).Oh iya, Arkan juga suka Permen sama seperti ku (hehehe), dia kalau beli permen ga nanggung - nanggung, langsung beli seplastik (anak orang kaya mah auranya emang beda) bisa dibagiin ke semua anak kelas, cuma dia nya ga mau berbagi (pelit nya

    Last Updated : 2021-05-23

Latest chapter

  • Kisah Kita    #10-pacaran part IV

    Tiiiiiingggggggg, suara bel sekolah berbunyi, aku dan temanku pergi ke kantin sekolah, seperti biasa kami pergi bersama hanya untuk menggosip saja (heheheh).Aku suka mie, jadi aku memesan mie rebus saja, teman-teman ku juga mengikuti ku, akhirnya kami semua memesan mie. Sembari menunggu pesanan kami datang, teman-teman ku sudah memiliki topik pembicaraan lain, mereka memilih topik tentang jodoh (baru juga SMA, udah bahas jodoh aja) mereka saling mengutarakan bagaimana tipe lelaki idaman mereka, dan kebanyakan mereka menyebutkan ingin memiliki suami seperti aktor korea dan idol kpop (ini nih, akibat keseringan nonton korea, akhirnya ngehalu bersama-sama deh) mereka juga bertanya bagaimana tipe ideal ku, aku tidak menjawab seperti mereka, karena aku tidak bisa menjamin jika aku mengatakan tipe ku itu ganteng, Kadang-kadang orang yang memiliki wajah ganteng itu belum tentu baik. Jadi aku memutuskan tipe ideal ku adalah orang yang mampu mengambil hatiku dan menjaga nya seba

  • Kisah Kita    #9-pacaran part III

    Semua rasanya tak berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan, aku tak tahu harus bagaimana, aku tak bisa berfikir jernih. Rasanya seakan dunia tak lagi berpihak padaku saat ini.Aku berangkat ke sekolah, masih dengan rasa campur aduk kemarin, Arkan bahkan tak menelponku kemarin, aku sudah berkali-kali menelpon nya untuk memastikan apakah dia masih ada di bumi atau tidak. Aku berharap dia hari ini datang, datang dengan kabar bahwa dia baik-baik saja.Masih belum ada tanda-tanda kedatangan arkan, waktu menunjukkan pukul 07.15, waktu nya masuk kelas, namun Arkan masih saja belum terlihat. Aku seperti tak bersemangat, mungkin dia hari ini tidak datang juga, gumamku dalam hati.Namun aku salah, dia telah menungguku di ujung lorong dekat dengan kelas ku, aku hanya tidak menyadari nya saja, dia sudah sejak tadi memperhatikan ku berjalan, dia berjalan menghampiriku, aku yang masih melamun saja tak sadar sudah menabraknya, aku langsung minta maaf dan men

  • Kisah Kita    #8-pacaran part II

    Arkan terus saja berusaha membuatku nyaman, senyaman mungkin, dia membuat hari-hariku berwarna, setiap malam dia menelfon ku, hanya sekedar menanya kabarku (padahal baru siang tadi bertemu). Dan tidak lupa pula ia menanyakan kabar hatiku, apakah sudah mulai terbuka atau masih segitu saja. Aku hanya tertawa mendengar ucapan nya dari seberang sana. "aku berusaha, berusaha menjadi seseorang yang mampu membuatmu tersenyum dalam semua keadaan, membantu meringankan masalah mu jika kamu punya masalah, dan berusaha mencintai kamu, kamu yang apa adanya." ucapku pada Arkan.Hening sebentar, suara jangkrik terdengar jelas. Arkan pun berkata "aku akan menunggu, sampai hatimu benar-benar untukku, aku akan berusaha menjadi apa yang kamu mau, kalau kamu mau aku belajar, aku akan belajar, kalau kamu mau aku ngafalin rumus fisika, kimia, matematika, aku hafalin semuanya. Serius deh?" ucap nya padaku, aku tertawa mendengar ucapan nya itu, ada-ada saja candaan nya."aku udah ne

  • Kisah Kita    #7-pacaran

    Hari tak terasa berlalu dengan cepat, ternyata malam sudah berganti dengan pagi yang indah. Dan aku akan menghadapi kenyataan bahwa aku sekarang sudah memiliki kekasih, kekasih yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.Aku membasuh wajahku, berharap itu hanya sekedar mimpi, jika benar itu mimpi, maka sampai sekarang aku tidak kunjung bisa bangun dari mimpi yang bisa di katakan buruk, bisa juga di katakan mimpi yang bahagia, ah entah lah, aku tidak tahu, aku hanya perlu menjalani nya saja. Bukan kah begitu?Aku berangkat sekolah pukul 07.00 (masih tersisa waktu 5 menit lagi agar bel sekolah berbunyi) dan tepat pukul 07.15 aku sampai di depan gerbang sekolah "teng, yeeeaahhhh tepat waktu" ucap ku sambil berlari kecil menuju gerbang yang hampir di tutup pak satpam "pagi pak" ucapku pada pak satpam (sambil mengangkat tanganku seperti memberi tanda hormat pada pak satpam yang telah menjaga sekolah kami ini dengan sepenuh hati).Pak satpam hanya mengang

  • Kisah Kita    #6-Hari itu

    Langit terlihat sedikit berawan, matahari sepertinya enggan menampakkan wajah nya hari ini, angin sepoi-sepoi menambah sejuk suasana pagi hari.Aku berangkat sekolah seperti biasanya, memakai seragam yang disetujui oleh pihak sekolah, aku datang tepat ketika bel pertanda masuk berbunyi, syukur lah aku datang tepat waktu, ucapkan dalam hati.Aku langsung saja bergegas ke dalam kelas agar tidak di katakan terlambat. Sesekali aku berlari-lari kecil, agar bisa sampai dengan cepat (kelas ku berada paling ujung, jadi lumayan jauh dan aku harus mempercepat langkah ku agar bisa masuk lebih dulu daripada guru yang mengajar di kelas ku nanti).Aku menjalani hari itu cukup baik, seperti biasanya, belajar di dalam kelas, pergi makan ke kantin, laporan ke toilet (alasan agar tidak mengikuti jadwal pelajaran full) menggosip ala emak-emak dan menggoda teman-teman ku.Itu adalah jadwal keseharianku di sekolah, kadang-kadang ada yang bertambah sedikit,

  • Kisah Kita    #5-sudut sekolah

    Hanya sebentar, namun menyisakan banyak luka, banyak air mata, kenangan disetiap sudut nya saling berbicara. Bagaimana mungkin mereka berpisah? Apakah tidak ada jalan lain selain menyerah? Tidak ada yang tahu apa yang terjadi dibalik kaca itu, terlihat cantik dari luar namun retak dari dalam. Bukan inginku untuk berpisah, apalagi untuk berlama-lama jauh dari mu, aku tidak tahu bagaimana rasamu padaku saat itu, apakah masih ada rasa cinta atau tidak. Aku hanya ingin memastikan bahwa kau tahu, aku masih sangat mencintaimu, bahkan untuk waktu yang lama, aku mencintai seseorang yang aku tidak tahu apakah dia masih mencintaiku atau tidak, apakah dia masih memikirkan ku, apakah dia masih mengingat tentang waktu singkat yang telah kami habiskan bersama di masa lalu.Setiap sudut sekolah yang ku lewati, aku mengingat tentang bagaimana kita berbicara sambil sesekali tertawa, bagaimana cara kamu telah memenangkan hatiku. Rasanya baru kemarin kamu mengungkapkan rasa

  • Kisah Kita    #4-Dia

    Arkan, orang nya ganteng (kata orang, kalau menurutku sih bisa juga), dia tinggi (kurang tau berapa tingginya, soalnya ga pernah nanya langsung ke dia), suara nya lumayan bagus (apalagi kalau denger dia ngaji, masya Allah ademnya kebangetan), orang nya ga pernah taat sama peraturan sekolah (apa yang tertulis itu yang dilanggar), orangnya baik, baik banget malahan, perhatian, sweet, pokoknya top markotop deh dia, tapi meskipun dia ga taat sama peraturan, dia itu orangnya cinta damai (heheheh).Aku belum pernah ngeliat dia berkelahi, dia sepertinya lebih suka kedamaian, tempat-tempat yang tenang dan semacam hal itu lah. (buktinya senyum nya aja bisa mendamaikan hati, apalagi orangnya, eaaaakk).Oh iya, Arkan juga suka Permen sama seperti ku (hehehe), dia kalau beli permen ga nanggung - nanggung, langsung beli seplastik (anak orang kaya mah auranya emang beda) bisa dibagiin ke semua anak kelas, cuma dia nya ga mau berbagi (pelit nya

  • Kisah Kita    #3-kita

    Ini tentang kita, kamu masih ingat ketika kamu sedang memperhatikan ku dari jauh, aku tahu dan aku sadar itu, aku hanya merasa biasa saja (mungkin karena aku belum pernah pacaran atau bagaimana aku tidak tahu).Kamu masih ingat, ketika kamu menawarkan tumpangan padaku, dengan nada bicara mu yang sopan dan sangat hati-hati, namun aku menolak nya karena kita baru kenal.Kamu masih ingat, ketika aku ikut memakai lipstik dan bedak karena memang pada saat itu aku sedang mengisi acara tarian Daerah (17 agustus biasanya pakai acara tarian Daerah untuk penutupan acara). Terus kamu bilang "kamu lebih cantik kalau ga pakai makeup" Dan sejak saat itu, aku mendengarkan kata-katamu sampai sekarang. Banyak hal yang kita lalui meskipun ya begitulah, hanya hal-hal yang biasa saja namun berkesan sampai sekarang.Bel berbunyi untuk masuk kelas, sekarang jam pelajaran ketiga (kami memiliki empat mata pelajaran dalam sehari).

  • Kisah Kita    #2-antara kita berempat

    Namanya sebut saja lia, orang yang menjadi jembatan dari hubungan ku dengan nya.Lia sangat cantik (bahkan aku mengakui bahwa dia memang sangat cantik) banyak sekali orang yang menyukai nya, baik senior maupun junior di sekolah (yah maklum lah, orang cantik mah banyak yang naksir).Arkan, dia teman sekelasku yang sangat menyukai lia, namun dia terlambat mengungkapkan rasanya, sebelumnya dia bercerita dengan teman akrab nya, sebut saja leo, dia bercerita tentang bagaimana dia sangat menyukai lia dan ingin menyatakan perasaannya terhadap lia. Leo bertanya kepada Arkan "itukan masih ada nisa, kenapa harus lia? Nisa itu cantik + pintar loh" ucap leo.Iya nisa itu cantik, tapi dia itu pintar leo, ucap Arkan (dia merasa tidak pantas kalau seandainya dia sampai jatuh cinta pada nisa, seorang gadis populer, cantik, pintar dan hampir sempurna itu). Namun takdir berkata lain, Tuhan mendekatkan Arkan dan aku dalam waktu singkat, bahkan aku

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status