Setelah cukup beristirahat, Bima pun memasuki portal hitam itu dengan persiapan yang sudah matang. Dalam sekejap mata, Bima muncul di sebuah rawa rawa yang sudah di tunggu oleh ratusan monster kelas Dewa Neraka.
Bima tersenyum tipis lalu melesat menyerang para monster dengan semangat. Tidak ada kesulitan dalam membunuh para monster di sana, namun saat sedang fokus bertarung, Bima sekilas melihat sosok wanita yang terkapar penuh luka parah di bawah sebuah pohon.Bima dengan cepat menyelesaikan pertarungan lalu menghampiri tubuh wanita yang sudah compang-camping dan memperlihatkan bagian-bagian tubuhnya yang sangat mulus."Sial!" gumam Bima menggelengkan kepala lalu melakukan pengobatan pada tubuh wanita tersebut.30 menit Bima mengobati wanita itu, setelah selesai Bima pun beristirahat di samping tubuh wanita yang sudah Bima tutupi dengan selimut tebal.Bima menghidupkan api unggun, membakar ayam yang sudah dia stok dari lama, lalu memasakSetelah seharian terbang, akhirnya Bima sampai di lokasi markas para preman. Bima yang tak memiliki banyak waktu untuk mengurus hal hal remeh seperti ini langsung menghancurkan markas dengan bola energi sebesar mobil.Woshhhh...Booommmm...Markas besar itu pun hancur melemparkan ratusan potongan bagian tubuh orang-orang yang ada di dalam markas. Bima tersenyum puas lalu pergi menuju lokasi ke dua, yaitu sekte aliran hitam.3 jam terbang, Bima sampai di lokasi Sekte aliran hitam yang terlihat sedang melakukan pesta besar."Mereka pesta merayakan apa?" gumam Bima bertanya-tanya.[Mereka berhasil membawa naga Kegelapan bos, seekor naga yang menguasai elemen kegelapan paling murni! lebih murni dari milikmu]"Full ya Kong?" tanya Bima.'Full bos! eh! tunggu! aku cek dulu!' jawab Kong.5 menit kemudian, Kong memberikan satu laporan pada Bima.'Ada satu tempat lagi deng bos! sorry! tempatnya sedikit
"Ayo pergi! aku harus menyelesaikan masalahku secepatnya!" ajak Bima berjalan pergi dari aula utama."Sayang, kamu jaga nenek dan kakekmu ya, ibu pergi dulu." ucap Tasya memeluk sang anak."Ibu jalin hubungan yang baik ya dengan ayah baru!" ucap anak itu tersenyum senang."Kamu ini ya! sudah! ibu pergi dulu, ayah, ibu, aku pamit ya! titip Daniel." ucap Tasya pada kedua orang tuanya."Kamu jaga diri ya." ucap Ibu Tasya.Tasya hanya menganggukkan kepala lalu berlari menyusul Bima karena tak mau mendapatkan hukuman dari Aron. Bima menunggu Tasya di gerbang Kerajaan sembari merokok supaya lebih tenang.Setelah Tasya datang, mereka pun berjalan menuju Kerajaan yang mengirimkan permintaan bantuan pada Bima. Di sepanjang perjalanan, mereka tidak melakukan pembicaraan apapun, Tasya pun memperlihatkan wajah jutek dan dingin.'Dia cantik bos sebenarnya, cuma ya begitu.' ucap Kong.'Tt nya kecil! gak asik!' ucap Bima.
Setelah mereka masuk ke dalam Alam Surgawi, Bima pun membuka portal menuju Neraka untuk menemui Hades dan yang lainnya.Woshhhh...Bima muncul di aula Kerajaan Neraka tempat Anubis dan Hades berkuasa."Tuan!" ucap keduanya langsung berdiri dan memberi hormat."Lama tidak bertemu ya!" ucap Bima lega melihat mereka berdua yang baik baik saja."Kapan anda bebas tuan?" tanya Anubis."Sudah lama sih, cuma aku harus menyelesaikan masalah masalah di berbagai Universe." jawab Bima."Anda ingin mengambil alih title Kaisar Neraka tuan? akan saya berikan secara cuma cuma." ucap Anubis."Tidak, aku mau ambil title Dewa Neraka saja, itu untukmu saja." jawab Bima."Tapi selama berabad-abad belum ada yang bisa menguasainya tuan." ucap Hades."Kalian tunggu di sini saja, biar aku yang urus." ucap Bima berjalan ke sebuah ruangan khusus di Kerajaan itu.Bima masuk ke dalam ruangan dan langsung berpindah
Di meja makan, mereka makan siang dengan penuh kebahagiaan. Riski tak henti hentinya bercerita pada Bima tentang title, latihan, dan Kerajaan Petir yang berhasil dia ambil alih.Cerewet sekali, tapi Bima tidak kesal, dia malah senang melihat sahabatnya yang lebih aktif dari biasanya. Bima mendengarkan seluruh cerita Riski sembari makan.Bima juga mendengarkan cerita Julian walaupun tidak seheboh Riski. Julian menceritakan tentang orang tuanya, wilayah kekuasaannya, dan latihan yang selalu dia jalani setiap hari."Oh ya, kemarin kamu menemui Hades kan?" tanya Amon yang membuat Rio kaget."Tidak mungkin! Kerajaan Neraka tidak bisa di masuki sembarangan orang!" ucap Rio sangat tidak percaya."Siapa yang tidak memperbolehkan? Hades itu bawahanku, kalau dia berani menentang ku aku bisa membunuhnya kapanpun dengan mudah." ucap Bima dengan santainya."Kamu ada masalah dengan Hades? atau Anubis?" tanya Amon."Tidak, aku hanya menyelesaikan beberapa masalah saja di sana." jawab Bima."Urusan d
Bima berlatih dengan serius menghiraukan tatapan para bawahannya yang terlihat kebingungan dengan sifatnya kali ini.puluhan juta tahun Bima berlatih sambil meluapkan amarahnya. Kekuatan yang sebelumnya sudah sangat mengerikan kini bertambah kuat 3x lipat.Karena sudah merasa lebih lega dan lebih plong, Bima pun memutuskan untuk menyudahi latihannya dan keluar dari Alam Jiwa."Berapa lama aku di Alam Surgawi bob?" tanya Bima sambil mandi.[2 harian bos]"Baiklah." ucap Bima lalu lanjut mandi.Selesai mandi, Bima pun keluar dari kamarnya untuk menyapa teman-teman dan keluarganya. Bima berjalan ke aula utama yang berisi seluruh anggota Kerajaan dan keluarganya."Paman, aku mau bicara sebentar." bisik Bima sambil menyeret Aron pergi.Aron hanya menurut saja dan mengikuti Bima, Bima berhenti di ruang makan dan duduk."Ada apa?" tanya Aron."Paman, kau mengenal perempuan ini?" tanya Bima menujukan foto Jennifer di ponselnya."Kenal, kenapa? kau suka padanya?" tanya Aron balik."Bisa di bil
Saking enaknya, Bima pun tertidur pulas menjadikan Pom sebagai guling dan Piu sebagai bantal yang empuk dan lembut. Bima tertidur pulas sampai mendengkur, Piu dan Pom pun yang sebelumnya tidak rela menjadi alat tidur Bima malah ikut tertidur pulas."Sialan malah tidur!" gumam Aron kesal."Kalian pergi saja, biar aku yang jaga." ucap wanita itu dingin."Aku titip ya." ucap Aron.Wanita itu tidak menjawab dan hanya duduk di samping Bima sembari bertapa. Aron dan Amon pun pergi meninggalkan mereka berdua, keduanya kembali ke Kerajaan Valhalla untuk melaporkan kabar gembira pada Adrian.Bima yang sedang tertidur pulas merasa aneh karena yang dia peluk saat ini tidak berbulu dan memakai pakaian. Bima meraba raba guling hidupnya namun dia tidak menemukan empat kaki Pom, melainkan dua gundukan lembut yang besarnya 2x dari telapak tangannya.Bima langsung membuka matanya dan berteriak ketika melihat wanita tadi tidur di pelukannya.
Keesokan harinya, Bima bangun pagi pagi buta untuk berolahraga, setelah itu dia mandi dan berganti pakaian rapi. Selesai bersiap, Bima langsung keluar kamar menuju ke aula utama yang sudah di tunggu oleh Smith dan yang lainnya."Anak ibu ganteng banget!" ucap Riana tersenyum bangga.Bima memainkan alisnya sambil bergaya."Jangan lupain seserahan nya ya." ucap Smith pada Aron dan Amon."Siap!" jawab mereka tegas dengan membawa berbagai seserahan.Setelah semuanya siap, mereka langsung berangkat menuju rumah Jennifer. Sesampainya di rumah Jennifer, mereka semua langsung di sambut hangat oleh kedua orang tua Jennifer yang seakan-akan sudah tau kejadian ini akan terjadi.Mereka duduk di ruang tamu yang sudah di gelar karpet mewah dan di suguhi berbagai macam makanan. Para orang tua sedang berembuk soal pernikahan Bima dan Jennifer, sedangkan Bima malah asik bermain dengan Adel yang terlihat sangat bahagia."Adel mau makan sa
Di saat para tamu undangan menikmati berbagai macam makanan dan menikmati lantunan musik klasik, Bima malah sedang di marahi habis habisan oleh Jennifer atas kecerobohannya tadi."Pokoknya aku gak mau tau ya, kamu harus kurang kurangin kayak begituan. Inget dong, kamu itu sekarang sudah punya istri dan anak walaupun bukan anak kandung." ucap Jennifer."I-iya..." jawab Bima hanya bisa menundukkan kepala tidak berani melihat wajah Jennifer yang sangat mengerikan saat sedang marah."Iya iya! janji dulu!" ucap Jennifer kesal."J-janji..." jawab Bima menganggukkan kepalanya."Main boleh, tapi jangan sampai lupa waktu!" ucap Jennifer yang di sambut anggukkan Bima."Awas aja kalau di ulangin sekali lagi! habis kamu!" ucap Jennifer mengancam Bima."Ayah, maaf, Adel tidak bisa membantu...." bisik Adel yang juga takut melihat ibunya marah."Ibumu sangat mengerikan..." bisik Bima saat Jennifer menengok ke arah lain."Iya! aku setuju dengan ayah!" jawab Adel menganggukkan kepalanya tanda setuju.