Share

28. Perasaan yang Berbahaya

“Aku cuma ingin anak dari Marina. Bukan dari wanita itu. Dia tidak berhak hamil dan seenaknya punya anak sementara Marina tidak bisa.”

Izora terbahak. Jadi begitu alasan Darius. Alasan yang terdengar kekanakan, tapi mampu menghancurkan hidupnya. Wanita itu tertawa pahit sambil memegang pembatas rooftop rumah sakit.

Rasanya seperti ada gempa yang melanda hatinya. “Air mataku bahkan sudah habis menangisi kemalanganku.” Ia menyeringai dengan mata bergetar lalu tertawa lagi.

Sebuah jas tiba-tiba disampirkan pada kedua bahunya. Izora menoleh dan mendapati Bandit yang menatapnya kaku. Lelaki itu tak mengatakan apa-apa. Ia mundur beberapa langkah dan berdiri tidak jauh di belakang Izora, memberikan jarak untuk wanita itu.

Izora tersenyum tipis meski ia tak menyukai perhatian kecil itu. “Apa begini rasanya punya pengawal? Dilindungi dan dijaga.”

Bandit tak meyukai senyum itu. Senyum pahit yang seharusnya tidak ada di bib

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status