Share

Bab 63

Mendengar kata maafku yang terucap, justru membuat Pak Imran Ayah mertuaku semakin marah, aku hanya pasrah duduk tertunduk di hadapanya, hingga beliau mengatakan sebuah surat perjanjian yang pernah aku tanda tangani sebelum menikahi Sintya.

Sontak membuatku mengangkat kepalaku, dan membuat mataku terbuka lebar.

Degh!

"Su–Surat perjanjian?" tanyaku.

Astaghfirullah, surat perjanjian itu, aku memang pernah menandatangani surat perjanjian pra nikah itu. Aku menepuk jidatku, dan berkali-kali aku mengusap kasar wajahku, betapa bodohnya aku. Itu artinya aku akan kehilangan semuanya. Ada rasa nyeri yang menyayat hati aku rasakan.

Surat perjanjian yang di ajukan oleh Pak Imran sebelum aku menikahi putrinya, memang awalnya beliau tak menyetujui pernikahan kami, akan tetapi niatku menikahi Sintya begitu tulus, pun dengan Sintya, yang terus mengiba pada Ayahnya agar memberi restu dan bersedia menjadi wali nikah saat itu.

Hingga akhirnya beliau mengajakku bicara dan akan merestui pernikahan kami
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Asna Dell
kasihan kau yudi ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status