Olivia di bawa ke rumah Desi dengan naik mobil. Agus menyetir mobil sementara ada satu teman Agus yang kini memegangi Olivia agar tidak memberontak. Olivia benar-benar belum siap jika harus dinikahkan apalagi dengan keadaan pemaksaan seperti ini.“Nenek, mengapa nenek seperti ini sama aku? Aku adalah cucu nenek tapi mengapa nenek seperti sedang menjual aku?” Olivia tak menyangka bila neneknya senekat ini pada dirinya. Ia juga belum sempat diceritakan oleh Miranda mengenai Miranda juga pernah dipaksa menikah dengan Kelvin.Desi hanya diam dan ia tak ingin mempermasalahkan pertanyaan Olivia yang dianggapnya hanyalah segelintir sampah. Yang Desi pikirkan saat ini hanyalah uang dan uang. Agus bahkan berjanji akan memberikannya apapun yang Desi inginkan asalkan Olivia harus ia nikahi hari ini juga.Mobil pun berhenti karena mereka sudah sampai di rumah Desi. Teman Agus menarik tangan Olivia secara paksa. Mereka masuk dan ditunggu oleh dua wanita yang ditugaskan untuk merias wajah Agus maup
Olivia menangis sambil memeluk erat tubuh Andra. Ia tidak bisa membayangkan jika Andra tidak datang tepat waktu mungkin ia sudah menjadi istri Agus. Olivia yang menangis dibiarkan saja oleh Andra. Bagi Andra, Olivia bisa menenangkan hatinya sendiri disaat seperti itu yang penting Andra menemaninya.“Andra, aku takut hiks” ujar Olivia sedih.“Kamu sudah tenang disini Olivia. Sekarang kamu tidak akan lagi mengalami hal itu lagi. Ada aku, kamu pasti aman bersama aku” ujar Andra.Olivia mengangguk pelan sambil melepaskan pelukannya. Andra mengajak Olivia untuk ikut bersamanya. Olivia mengiyakan karena ia tidak ingin berada di rumah neneknya. Ia tidak akan mau lagi tinggal sama neneknya. “Olivia, barang-barang kamu juga sekarang juga dibereskan. Aku akan mencari kontrakan untuk kamu tempati sambil menunggu Mama kamu kembali” ujar Andra.“Tapi aku tidak mempunyai uang Ndra. Aku bingung harus kemana lagi? Aku cuma punya nenek tapi nenek aku sendiri tega seperti ini sama aku” ujar Olivia.“K
Andra berjalan menuju ke arah pintu depan rumahnya. Sampai di sana, Yunita sudah menunggunya di sofa ruang tamu. Andra berjalan hingga sampai di ruang tamu. “Habis darimana kamu?” tanya Yunita dengan raut wajah misteri.“Andra habis dari bengkel Ma” ujar Andra singkat.“Barusan mamanya Jessika kesini dan dia marah-marah. Katanya Jessika mengurungkan dirinya sendiri di kamar tidur karena kecewa sama kamu yang tidak hadir padahal di undang. Coba kasih tahu ke Mana, kamu pergi kemana saja sama Olivia!” seru Yunita.“Ma, Andra sudah bilang bahwa Andra lagi benerin mobil Andra yang mogok. Lagian, ngapain buk Siska bela-belain datang ke sini? Kan kita tidak punya hubungan apa-apa sama mereka” ujar Andra.Andra yang terlihat capek langsung nyelonong pergi dan tidak menjawab pertanyaan mamanya mengenai Olivia. Yunita kesal dengan putranya yang kini telah berubah. Ia yakin berubahnya Andra disebabkan karena pengaruh dari Olivia. “Dasar kamu Olivia! Gara-gara kamu anak saya jadi seperti ini s
Darwin tidak henti-hentinya tertawa. Padahal tidak ada yang lucu dengan mereka. Olivia melihat wajah Darwin dengan kebencian dengan cepat menanyakan keberadaan mamanya. Suaranya keras dan seperti sedang membentak Darwin yang membuat Darwin emosi.“Kamu mau diam atau Mama kamu dalam bahaya!” ancam Darwin pada Olivia.Karena menyangkut tentang mamanya, Olivia pun memilih diam dan mengalah. Andra hanya menatap wajah Darwin yang selama ini sering ia ajak bermain, nongkrong bersama. Sekarang telah berubah seratus delapan puluh derajat Celcius dari sebelumnya.“Andra, mengapa kamu melihat aku seperti itu? Apa ada yang salah dari penampilan aku?” tanya Darwin dengan suara meremehkan.“Tidak ada yang salah dari penampilan kamu tapi ada yang berubah dari sifat kamu” ujar Andra.Olivia tidak ingin sabar lagi ia menanyakan keberadaan mamanya ada dimana? Lalu Darwin memintanya untuk bersabar dengan wajah penuh meledek. Darwin juga mengatakan sesuatu hal yang sebelumnya tidak pernah Olivia maupun
Mereka bermain kejar-kejaran hingga Olivia hampir tertabrak lalu Darwin datang dan mendorong tubuh Olivia untuk menjauh hingga kecelakaan pun terjadi. Darwin kritis hingga dilarikan ke rumah sakit. Alex datang dengan perasaan bercampur aduk. Antara senang karena putranya bisa ditemukan dan sedih karena takut putranya kenapa-kenapa. Saat itu, Alex di cegah oleh salah satu perawat karena dokter sedang menangani pasien dan tidak boleh diganggu.Alex terpaksa menunggu putranya sadar di ruang tunggu bersama Olivia dan Andra. Melihat keduanya sama-sama diam, Alex pun bertanya kronologi mengapa putranya bisa kecelakaan? Lalu Olivia naik pitam dan berkata, “Ini semua memang pantas Darwin rasakan Om! Darwin telah jahat sama aku sama Mama aku! Dia mendapatkan karmanya sendiri dan aku berharap tuhan mencabut nyawanya!”Andra terkejut dan menenangkan Olivia yang sudah diambang kemarahan. Alex memakluminya karena disini yang paling dirugikan adalah Olivia dan keluarganya. Alex meminta maaf atas k
Olivia sudah melaksanakan beberapa pemotretan dan hasilnya begitu memukau. Hingga bosnya pun turut memuji prestasi yang diperoleh Olivia. Padahal, Olivia harus bekerja satu hari dan ia sudah membuat orang-orang disekelilingnya terpukau. “Selamat Olivia, kamu benar-benar sempurna dan profesional dalam bekerja. Saya suka cara kerjamu yang smart” puji bosnya yang bernama Bram.“Terimakasih Pak Bram!” seru Olivia senang.Hingga satu Minggu pun berlalu kini Olivia sudah menjadi model bintang terkenal. Banyak kontrak pemotretan yang kini ia jalanin dan banyak mempunyai fans. Olivia merasa bangga dengan perubahannya yang sudah terlihat. Hanya saja, ia belum puas jika tidak pamer di hadapan Andra dan Jessika.“Aku akan memperlihatkan kelebihan aku pada kalian!” seru Olivia dalam hati.Olivia memilih berlibur ke Singapura dengan memakai jeat pribadi. Bukan hanya dirinya sendiri melainkan juga didampingi oleh dua pelayannya yang setia. Salah satunya adalah pembantunya yang kini ikut bersamanya
“Kejora tunggu!” teriak Ayu, rekan kerja Kejora.Kejora memberhentikan laju jalannya hingga Ayu dapat mengejarnya. Terdengar suara ngos-ngosan dari pernafasan Ayu. Kejora merasa heran dengan Ayu yang sampai segitunya mengejar dirinya. “Ada apa?” tanya Kejora.Wajah Ayu memerah matanya celingak-celinguk seperti sedang memastikan tidak ada orang lain yang berada di sekitar mereka. Setelah dirasa tidak ada siapa-siapa Ayu pun berkata dengan suara setengah berbisik, “kamu dicariin tuh sama Bos!” Kejora mengernyitkan dahinya sembari pipinya ikut mengembang. Dengan penuh percaya diri kejora pun berkata, “Oh… Gitu! Aku keruangan boss dulu ya!” “Iya jangan lupa bagi-bagi ya kalau diberi sesuatu! Seru Ayu dengan mata berminar”Kejora bergegas masuk ke ruangan Abraham dengan penuh percaya diri. Ia mulai mengetuk pintu sebanyak tiga kali lalu terdengar suara dari dalam ruangan yang menyuruhnya untuk masuk. Saat masuk kejora melihat Abraham tengah duduk seorang diri di kursi meja kantor.“Permi
Alex duduk di sofa yang berada di ruang tamu. Ia duduk dengan seorang diri. Matanya menatap televisi yang sedang menyiarkan sebuah berita. Selama kepergian putranya, Alex sudah tidak bisa menjalankan bisnisnya hingga beberapa cabang restoran yang ia kelola pun akhirnya bangkrut. Hanya tersisa dua atau tiga restoran itu pun sudah diambang kehancuran.Ia tidak bisa fokus menggaji para karyawannya hingga Pernah juga didemo masal oleh para karyawan-karyawannya. Begitu berat Alex kehilangan Darwin hingga ia tidak bergairah untuk hidup. Terdengar suara penyiar berita yang kini sedang menyiarkan berita mengenai Olivia yang membuat Alex lebih fokus.“Olivia?” gumamnya dalam hati.Lalu, terlihat Olivia saat ia menunjukkan foto mamanya semasa muda dan saat itu juga Alex baru menyadari bahwa wanita yang hilang itu adalah wanita yang pernah ia cintai. Air matanya mengalir deras tak terbendung. Alex merasa rindu dengan Miranda yang hingga saat ini masih saja ia impikan.Selama tidur, Alex selalu m