Share

Diperebutkan

Penulis: QurratiAini_
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-26 01:31:45

Cengkeraman kuat pada pergelangan tangan mungilnya ini membuat Eva meringis. Ia berusaha untuk lepas, tapi justru bukan kebebasan yang ia dapatkan, melainkan rasa sakit yang semakin menjadi.

"Please Kak Arta, jangan gini. Gue nggak bisa. Gue harus ngomong berapa kali sih supaya lo ngerti?!! Gue nggak bisa!!" Eva meraung dalam cengkeraman cowok itu.

Tak henti-hentinya Arta meneror Eva untuk memaksanya ikut ke acara anniv Liondrak. Bukankan sudah Eva katakan bahwa ia tidak mau? Menolak ajakan orang lain itu adalah hak mutlak! Tak ada seorang pun yang berhak mengambil hak tersebut dari masing-masing manusia. Beginilah jika dua orang yang sama keras kepalanya dipersatukan. Yang satu arogan dan suka memaksakan kehendak, yang satu lagi teguh terhadap pendirian, tak goyah meski dipaksa sekali pun!

"Gue kasih perintah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ketua OSIS   He's Monster

    Tangan yang mengepal erat, urat leher yang menyembul tercetak jelas, raut kian menyeramkan, geraman rendah yang terdengar .... Semua itu sudah cukup menjabarkan bagaimana kondisi emosional Arta saat ini. Ia melirik Melly dan dua temannya yang berdiri di dekat pintu markas Kompeni. Arta cukup tahu soal itu. Ia tak pedulikan mereka dan langsung membuka pintu dengan kasar hingga menciptakan suara dentuman keras. Cowok itu masuk ke dalam dengan langkah kaki penuh arogansi dan keangkuhan. "Mati gue! Mati!!" jerit Melly tertahan melihat betapa memukaunya Arta. Perpaduan antara tampan dan menyeramkan begitu meluluhlantahkan hati cewek-cewek yang melihatnya. Percayalah, jika seandainya Melly tak menampakkan secara terang-terangan rasa suka dan bagaimana tergila-gila cintanya ia pada Arta, sudah pasti Salsa dan Dina akan i

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-26
  • Ketua OSIS   Yandere

    Tak terasa kini telah tiba juga hari di mana Kompeni akan berangkat ke Bandung. Pagi-pagi sekali Rehan sudah berdiri di teras rumah, menunggu Uma yang tak kunjung keluar."Lama," desisnya kesal saat cewek itu baru keluar dari tadi. Ia berlalu begitu saja masuk ke dalam mobil yang telah ia parkirkan di pekarangan rumah."Maaf Kak," lirih Uma menyesal telah membuat Rehan menunggu lama dirinya."Nggak usah banyak omong, cepet masuk!" titahnya dengan kepala menyembul di balik jendela mobil.Seolah tersadar, Uma dengan bergegas melangkah ke mobil dan masuk di kursi penumpang depan. Usai memasang seatbelt, Rehan melajukan mobilnya membelah jalanan.Selama perjalanan mereka, hanya keheningan yang menyelimuti ke-duanya. Uma yang masih canggun

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-27
  • Ketua OSIS   Perfect

    Setelah mendengar jelas suara berat laki-laki yang menyahuti panggilannya, Vina langsung membulatkan mata tidak percaya. Setidaknya hal itu membuat Vina sedikit lega karena dari sebelum keberangkatan putrinya dia sudah khawatir Eva akan menyusahkan orang lain selama perjalanan. Namun, jika orang yang direpotkan adalah Arta, Vina jadi tidak terlalu mengkhawatirkan, memandang dia adalah anak dari sahabatnya yang sudah Vina anggap sebagai keponakan sendiri."Tante minta maaf ya, kalau Eva nyusahin kamu," ujar Vina lembut. "Hm, Arta!" panggilnya sedetik kemudian.Masih di ambang kebingungannya Arta berdeham sebelum merespon ucapan mamanya Eva ini. "Iya, Tan? Kenapa?""Tante titip Eva ya selama di sana. Tolong diurusin dan dijagain baik-baik. Tante tuh selalu khawatir kalau dia pergi-pergi tanpa Tante di sampingnya. Kamu udah ngeliat sendiri 'kan? Dia mabuknya parah banget.""Kasihan," bisik Arta pelan.Tentu saja Eva mendengar percapakan keduanya karena mode loudspeaker yang diaktifkan. Se

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-27
  • Ketua OSIS   RehanEva

    Sambil menyangga tubuh sang ketua OSIS cantik itu di bahunya, Rehan bersiul ria menggoda. "Ehm, sayang banget pake lejing, padahal gue pengen liat yang di dalam. Tapi gak papalah. Celana panjangnya juga ketat," katanya Rehan tidak tahu malu.Eva lekas menggeleng. Rasanya ia ingin menangis saja. Rehan baru saja melecehkannya bukan? "Ng-ngak. G-gue mau turun," ucapnya yang tentu saja tidak semudah itu melakukannya. Bagaimana caranya ia turun sekarang? Melihat ke bawah saja Eva rasanya tidak berani. "Turunin gue! Lo kelewatan."Bukannya merasa bersalah cowok itu malah terbahak karenanya. Merasakan Eva yang panik dengan suara gemetar adalah kepuasan tersendiri untuknya. Cowok sinting!"Lo kelewatah, Han!!" teriak Eva frustrasi. Tidak lagi memakai embel-embel 'kakak'. Kakel kurang ajar seperti ini tidak layak untuk dihormati.Karena kasihan akhirnya Rehan menghentikan tawanya. Tidak enak juga jika Eva

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-27
  • Ketua OSIS   Couple Goals

    Sebuah tangan kekar dan kokoh seorang pria dipergunakan untuk mengelus pucuk kepala gadisnya. Tak terbendung lagi rasa rindu Edo untuk Aurel. Baru beberapa hari mereka tidak bertemu, tapi rasanya sudah sangat lama bagi Edo. Bahagia sekali saat mereka bisa bertemu lagi secara nyata seperti ini setelah sebelumnya hanya dapat saling melepas rasa melalui telepon."Nggak usah mampir," tukas Aurel sarat akan makna.Seperti biasa ia berpamitan pada ke-dua orang tuanya untuk pergi ke sekolah. Padahal nyatanya ia akan pergi ke Bandung bersama sang pacar. Dan saat ini Aurel harus mengganti seragam yang ia kenakan dengan baju sabrina yang telah ia persiapkan di dalam tas.Tak perlu mampir ke mana pun terlebih dahulu. "Gue ganti di sini aja." Walau padahal tujuan mereka bukan langsung ke Bandung. Sebagai anggota inti Kompeni, tentu saja Ed

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-28
  • Ketua OSIS   Kalap

    Lo sekolah, Ka? Pak Thab udah masuk belum?70.45Eh, lo di mana? Gk sekolah? Btw pagi ini jam kosong, pak Thab gk masuk. Biasalah, kita dikasih tugas.07.47'Alhamdulillah', Eva mengucap syukur di dalam hati. Keberuntungan kali ini memihak padanya. Tak dapat dipungkiri, perasaan Eva sedikit tenang. Ia melewati koridor yang sepi karena memang sedang dalam jam KBM. Seraya berjalan menuju kelas lewat kawasan belakang sekolah, Eva mengetikkan balasan pada Riska.Gue tlat, ada kendala dikit di rumah.07.48Iya, kendala karena bangun kesiangan. Tidak mungkin Eva jujur segitunya, 'kan? Apa kata orang kalau tahu bahwa seorang ketos terlambat karena bangun kesiangan.Apa? Bangun kesiangan ya, lo?🤣07.49

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-28
  • Ketua OSIS   Cancel! Yes Or No?

    Langkah Eva terhenti menyadari Adam telah berada di hadapannya saat ini. Eva mendongak untuk dapat menatap cowok itu dengan keadaan yang jauh dari kata baik-baik saja."Eva, gue harap lo baik-baik aja." Kedua manik itu bertemu. Eva merasakan hatinya menghangat. Ternyata, di antara ribuan murid Taruna Bangsa masih ada satu orang yang mengkhawatirkannya. Eva merasa disayangi ketimbang sahabatnya sendiri. Mereka bahkan tidak bersuara sama sekali ketika ia disudutkan kepsek. Tidak membelanya sedikit pun padahal mereka berada di ruangan yang sama.Lelah jika terus menyalahkan orang lain. Eva ingin hidup sebegininya saja.Mungkin memang sudah takdir ia mempunyai teman seperti itu."Jawab. Supaya gue berhenti ngekhawatirin lo."Dan saat itu juga tangis Eva pecah kian deras. Eva butuh sandaran, dan kenapa Adam datang seolah hendak menjadi tempatnya bersandar kala sudah rapuh seperti ini. Bolehkah jika ia berh

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-29
  • Ketua OSIS   Topeng

    Seseorang terlihat sangat terganggu dengan postingan yang dikabarkan oleh lambe turah tadi hanyalah Rehan. Cowok itu seperti kebakaran jenggot sendiri. Padahal jika dipikir-pikir apa pula urusannya dengan mereka 'kan?"Nggak bisa dibiarin!" gumam Rehan mendesis geram.Eva kelewat berani seperti itu, dirinya tidak suka! Meski ia akui bahwa Eva lumayan pemberani juga untuk melawan orang-orang yang mengganggu, tetapi Eva masih punya batasan yang membuat cewek itu takut. Rehan sudah merasa candu. Eva harus kalah agar selalu bisa untuk ditindas."Gak nyangka sumpah!" Lain halnya dengan Yoyon, cowok itu berdecak kagum membuat Rehan kesal sendiri melihatnya."Paling cuman sehari ini doang dia kayak gitu. Besok bakal lo liat lagi ketos yang lembek di Taruna Bangsa. Satu lagi, dia bakal makin dihujat!" Rehan tersenyum miring dengan rencananya.Arta menoleh ke sumber suara kala mendengar babunya mas

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-29

Bab terbaru

  • Ketua OSIS   Night

    Tristan adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Kedua saudara perempuannya tidak tinggal serumah dengan orang tuanya. Tertinggal hanya Tristan yang masih duduk di bangku kelas 12 di SMA Garuda, salah satu SMA unggulan di Bandung. Kakak pertamanya menikah dengan seorang prajurit nasional yang bergabung dengan angkatan laut. Dia saat ini sedang mengandung keponakan pertama Tristan. Sedangkan adik keduanya sedang menjalani semester akhir pendidikan kedokteran di Spanyol."Kak Keinara belum lahir? Aku belum pernah mendengarnya," ucap Eva merasakan betapa sepinya rumah sepupunya.Betapa tidak, Tristan yang kerap berada di markas karena menjabat sebagai ketua geng motor membuat orang tuanya harus selalu menyendiri di rumah. Beruntung om Abian dan tante Azka bekerja di bidang yang sama. Mereka sukses membuka cabang restoran yang mereka kelola di pusat kota setiap provinsi di Indonesia. Bahkan untuk rencana ke depan, mereka akan memperluasnya hingga ke luar negeri.“Tujuh bulan lagi, Eva,” uc

  • Ketua OSIS   Savage

    Baru saja pikiran Eva terganggu karena sikap Bima yang tetap jahat padanya padahal Eva sudah berbesar hati hendak berdamai dengan cowok itu, kini Eva dikejutkan kembali dengan keadaan kelasnya yang jauh dari kata baik-baik saja.Kursi di sebelahnya, artinya tempat duduk teman sebangkunya. Telah habis diorat-oret menggunakan tinta hitam hingga tampak kotor sekali. Pelakunya adalah seorang cheerleader Taruna Bangsa. Tahu? Merusak satu aset saja milik Taruna Bangsa maka akan dikenakan denda yang tak main-main. Mungkin bagi mereka para anak orang kaya ini, hal itu bukanlah sesuatu yang dipermasalahkan karena mereka sangat mampu. Namun Uma? Bisa saja mereka yang merusak, tapi justru Uma yang diwajibkan membayar denda karena bangku ini adalah bangku Uma.Eva sangat tahu persis bagaimana sulitnya ekonomi sahabatnya itu. Membayar sekolah saja sudah mati-matian bahkan sering tak bawa uang jajan. Sering melihat Uma setiap hari membawa bekal ke sekolah? Itu karena dia tak bawa uang. Ingat dia p

  • Ketua OSIS   Markas Liondrak

    Baik Arta maupun Tristan, keduanya sama-sama membatu dan saling melempar tatapan tak menyangka satu sama lain. Bagaimana mungkin Arta baru mengetahui bahwa Eva adalah adik Tristan? Ternyata ada banyak informasi tentang Eva yang Arta belum ketahui. Ia pikir Eva hanyalah siswi miskin biasa yang kebetulan menjadi ketua OSIS. Rupanya Eva tidak sesederhana itu."Lo temen adek gue?" kelakar Tristan tak dapat menutupi rasa terkejutnya."Dia adek kelas gue," ralat Arta segera sembari menunjuk Eva yang hanya setinggi bahunya itu dengan dagunya. "Nyokap Eva nitipin Eva ke gua," lanjutnya kemudian dengan aura keposesifan yang sangat kental. Selebihnya agar Tristan tidak salah paham saja, kenapa adik kelas dan kakak kelas bisa sedekat ini.Mendengar hal itu Tristan semakin terkejut. "Oh lo deket sama adek gue?" berondongnya pada Arta seraya menatap Eva bangga. Pintar juga adiknya ini cari circle. Sementara Eva menyengir polos merespon tatapan abangnya."Kak Arta!" panggil Eva pada Arta, membuat ke

  • Ketua OSIS   Dinner In Restaurant Luxury

    Eva menyukai suasana sejuk dan tenang di malam hari. Ia baru saja selesai mandi. Masih dengan gulungan handuk di kepala, merasa lebih segar dan lebih baik. Mabuk di dalam bus selama perjalanan benar-benar menguras tenaga. Eva lemas sekali dibuatnya.Eva duduk di pinggiran kasur dengan tangan aktif menggosok-gosokkan handuk pada rambut agar cepat kering. Dalam satu kamar ini terdapat empat orang anak OSN, termasuk Eva sendiri.Mereka duduk berkumpul di sofa seraya memakan berbagai macam cemilan yang Eva sendiri ngiler melihatnya. Tentu saja perutnya lapar keroncongan. Seharian ia hanya makan satu gembung pemberian Arta di bus tadi. Namun, untuk minta Eva malu. Dirinya tidak dekat dengan mereka. Pun hendak ngumpul bareng, Eva segan sendiri. Akhirnya ia sok sibuk dengan rambutnya."Gue ada hairdryer tuh di dalam tas kalo mau make," celetuk Cia salah satu teman sekamar Eva di hotel ini.Eva tersenyum kaku. Eva tahu bahwa itu adalah alat untuk mengeringkan rambut. Namun, Eva tidak tahu car

  • Ketua OSIS   Peringatan

    Aurel bersama dua adik kelasnya, Eva dan Uma saling bersenda gurau dan membicarakan hal random untuk mereka bahas. Hingga di mana Selin beserta dua temannya datang memasuki kantin dan duduk di salah satu bangku kosong yang berada di pojok kiri, Eva langsung melirik Aurel memberikan isyarat lewat tatapan mata. Aurel mengangguk pasti menanggapinya. Dia berdiri sembari membawa gelas minumannya yang masih terisi setengah. Tentu saja tindakannya itu diikuti oleh Eva. Sementara Uma yang tidak tahu apa-apa hanya menatap kedua orang itu dengan mata mengerjab bingung. Pada akhirnya ia hanya ikut-ikutan Aurel dan Eva saja menuju bangku di mana Selin bersama dua temannya itu berada. "Hai, Aurel!" sapa salah satu teman Aurel dengan senyum manis tetapi penuh manipulatif. "Are you wanna join here?" tanyanya sok asik. Sayangnya sapaan basa basi tersebut tidak mendapat gubrisan apapun dari Aurel. Justru Aurel mendengus remeh memandang ketiga orang itu dengan tatapan jijik yang sangat kentara. Aurel

  • Ketua OSIS   Menandai

    Jika hendak menganalisa akun lambe turah masing-masing sekolah favorit di Jakarta Selatan ini, maka sudah pasti Taruna Bangsa akan menjadi miss dalam mencari sensasi. Followers dan jumlah upload-nya nyaris sebanding, terus bertambah setiap hari karena pasti selalu ada saja hal-hal mengejutkan yang diposting oleh adminnya. Diketahui bersama pula bahwa admin akun gosip SMA ternama tersebut tidak hanya segelintir orang saja, tetapi hampir seluruh siswi dari kelas 12. Oleh karena itu sulit bagi mereka yang tidak punya kekuasaan untuk mencari tahu dalang yang sebenarnya jika terjadi sesuatu.Tak peduli hanya kabar burung yang belum pasti kebenarannya seperti separuh video yang dapat mengundang salah paham bahkan menciptakan kontroversi, yang mereka tahu hanya memposting itu semua dan menyebarkannya untuk menarik perhatian para netizen! Mungkin salah satu penyebabnya adalah karena gila kepopuleran sehingga berbagai cara dilakukan sampai kehausan sensasi!Usai menenangkan Eva yang bersedih,

  • Ketua OSIS   Terbongkar

    Wajah Eva muram karena buku diary-nya tak kunjung ketemu hingga sekarang. Eva menelungkupkan wajahnya di meja makan. Menghela napas berusaha mengingat-ingat kembali dengan otaknya yang mungil itu di mana buku diarynya, kenapa tidak ditemukan di manapun juga."Mama liat diary aku nggak?" tanya Eva penuh harap kepada mamanya yang baru datang ke dapur."Terakhir kamu taruh di mana emangnya?" jawab Vina tenang dengan mata yang sudah menyorot barang-barang anaknya yang diletakkan begitu saja di atas meja.Eva menghela napas lelah. "Seinget aku terakhir aku taruh di dalam tas. Tapi aneh banget bisa nggak ada!" Tak kunjung mendapat respon dari mamanya, Eva kesal berakhir menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan dan mulai menangis. Eva kesal, sangat. Siapa yang sudah mengambil barang rahasianya itu?"Eh, kamu bawa apa nih?" Vina segera mengambil duduk di samping putrinya, berupaya mengalihkan perhatian Eva agar tak bersedih lagi.Eva berdecak kasar karena keadaan hatinya yang buruk. Namun ka

  • Ketua OSIS   Gifts

    Eva membingkai kotak kado dari Arta. Bungkusnya menggemaskan dengan dihiasi pita-pita kecil. "Ini siapa yang ngebungkus, Kak? Gemoy banget bungkusannya!" celoteh Eva dengan senyum lucu terpatri di bibirnya."Sabila," jawab Arta singkat sembari memperhatikan Eva yang mulai membuka bungkus kado darinya tersebut.Mata Eva membulat kaget. "Seals!" jeritnya tertahan membekap mulutnya sendiri. Eva sampai mengerjab menoleh pada Arta berulang kali.Sebuah boneka anjing laut berwarna cream dengan bentuk yang sangat menggemaskan masih terbungkus plastik sudah berada di tangan Eva sekarang. Ini adalah boneka yang sama persis Eva lihat ketika pergi ke pasar bersama mamanya maupun ketika pergi ke mall bersama Arta kemarin.Hati Eva menghangat melihat tatapan lembut yang Arta berikan padanya. Arta baik sekali sampai bisa mengerti Eva sejauh ini. Eva benar-benar merasa terharu. Pasalnya di umur yang ke-17 tahun ini Eva belum pernah mempunyai boneka. Eva ingin memilikinya walaupun hanya satu. Namun h

  • Ketua OSIS   Go To School

    Berjejer rapih moge di parkiran markas Kompeni. Arta bersama rekan anggota inti yang lainnya sudah duduk siap di atas motor mereka masing-masing. Saat ini mereka akan pergi ke sekolah untuk latihan basket sebagai persiapan lomba nanti. Tak ada yang berhak untuk pergi mendahului sebelum ketua mereka pergi. Karena Arta masih sibuk mengutak-atik ponselnya, yang lain pun hanya duduk diam di atas motor masing-masing menunggu Arta selesai dengan urusannya.Sebelum melajukan motornya, Arta menelpon Eva lebih dulu menanyakan kondisi cewek itu sekarang. Apakah masih sibuk dengan urusan rumah tangganya itu atau sudah selesai. Hari pun sudah siang, sesuai dengan perjanjian Arta pada Eva sebelumnya bahwa ia akan datang ke rumah Eva sekarang ini.Saat panggilan terangkat, terdengar suara malu-malu Eva yang menyapanya. Arta tersenyum mendengar itu. "Lo hari ini ke sekolah nggak buat latihan atau belajar gitu untuk olimp MTK besok?"Di sana Eva mengernyit bingung Arta menanyakan hal itu padanya. "N

DMCA.com Protection Status