Share

Terjerat Pinjaman Online

Meski penasaran, aku tidak berani bertanya kepada Pak Reindra mengenai sosok wanita yang disinggungnya tadi. Biarlah itu menjadi rahasianya sendiri, karena bagaimanapun aku tidak berhak mengorek isi hati orang lain. Aku harus sadar di mana posisiku saat ini. Apalagi di antara kami terbentang sebuah jurang pemisah yang sangat sulit untuk diseberangi.

Selepas puding yang aku makan habis, Pak Reindra pun mengajakku pulang. Di dalam mobil, kami tidak banyak mengobrol karena hari sudah cukup malam. Bahkan aku hampir saja tertidur saat perjalanan kami terhenti akibat kemacetan ibu kota. Namun, aku berusaha membuka bola mataku lebar-lebar supaya jangan sampai ketiduran.

Sekitar jam sembilan malam, aku baru tiba di kos. Untung saja jam malam di Kos Kartika adalah pukul sepuluh, sehingga aku tidak takut akan terkunci di luar gerbang.

“Pak, terima kasih sudah mentraktir saya makan dan mengantarkan saya sampai di kos,” ucapku sebelum membuka pintu mobil.

“Hanya berterima kasih saja?” tanya Pa
Risca Amelia

Yuk, Vote dan komen supaya author tetap semangat dalam berkarya

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status