Share

Ingin Punya Anak Laki-laki

Setelah berhasil menguasai diri, tangisku pun berhenti. Lekas saja aku melepaskan diri dari pelukan Pak Reindra. Aku merasa malu dan tak enak hati karena bersandar di bahu seorang pria yang bukan suamiku. Apalagi lengan bagian atas kemeja Pak Reindra terlihat basah oleh air mataku. Seharusnya sehancur apa pun hatiku, aku tidak boleh sampai kelepasan dan menjadi lupa diri.

“Maaf, Pak, saya tidak sengaja membuat kemeja Bapak basah. Saya tidak akan mengulanginya,” ucapku lantas mengambil tissue. Akan tetapi, Pak Reindra malah menahan tanganku.

“Tidak usah, Rista, ini hanya masalah sepele. Ayo, kita masuk ke restoran sekarang mumpung hujannya sudah berhenti.”

Aku pun mengikuti langkah Pak Reindra menuju ke restoran yang sedang dipadati oleh pengunjung. Maklum saja ini adalah jam makan malam untuk para pasangan muda dan juga pegawai kantoran seperti aku.

Ketika kami memasuki restoran itu, Pak Reindra langsung menuju ke meja kasir untuk melakukan pemesanan.

“Kamu mau paket yang mana, A,
Risca Amelia

Setelah baca, jangan lupa vote dan komen, Kakak Cantik

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status