Share

Aku Mencintaimu, Arista

Antara sadar dan tidak, aku merasakan tangan seseorang menyentuh lenganku. Disusul dengan sebuah suara yang memanggil-manggilku dari alam penuh ilusi. Dengan susah payah, aku berusaha mengumpulkan nyawa yang belum terkumpul seluruhnya.

Sambil menggeliatkan tubuh, aku membuka kelopak mata perlahan-lahan untuk melihat siapa yang telah membangunkan aku.

“Mbak Ratna…,” lirihku seraya menajamkan pandangan.

“Maaf, saya terpaksa mengganggu istirahat Ibu karena ada masalah.”

Melihat ekspresi Mbak Ratna yang cemas, aku berusaha untuk bangun meski saraf-sarafku masih terasa lemas. Yang pertama terlintas di benakku tentu saja adalah Maura. Lekas saja aku menoleh ke samping untuk mengecek bagaimana kondisinya.

Melihat gadis kecil itu masih terlelap, aku langsung menarik napas lega. Terlebih saat kusentuh keningnya, suhu tubuh Maura sudah tidak panas lagi.

“Maura baik-baik saja, kok, Mbak,” jawabku dengan suara serak khas bangun tidur.

“Masalahnya bukan pada Maura, Bu. Tuan Reindra baru saj
Risca Amelia

Tinggalkan jejak vote dan komen ya

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status