'Aku bisa melawannya dengan mengancamnya dengan sihir dan menunjukkan pada mereka kalau tidak mungkin kalau aku memang terganggu atas kedekatannya dengan tunanganku hanya membalasnya dengan hanya mendorongnya... Tapi...'"Saya tidak pernah melakukannya," ucapku dengan ekspresi yang dingin. 'Entah kenapa karena kerumunan orang ini, membuat tubuhku bergetar hingga tubuhku terllihat pucat. Padahal, aku ingin melawannya!'"..." Finne terdiam karena ia melihatku ketakutan dan ia tidak tahu harus berpihak pada siapa. 'Tapi lady Viyura pastinya lebih terpuruk karena orang yang ia cintai sudah jauh darinya.'Namun, seorang pria yang pertama menghampirinya tadi mengatakan, "Tapi, anda seharusnya minta maaf, lady Viyuranessa! Saya paham anda sangat sakit hati dengan kedekatan lady Jesshiena dengan pangeran, tapi tidak dengan cara seperti ini!"Aku hanya diam sambil merundukkan wajahku, 'Aku tahu apa yang harus aku katakan untuk melawannya! Akting wanita ini terlalu menyebalkan. Aku kesulitan un
"Jadi, apa kalian masih percaya kalau kakakku, Viyuranessa Roseary sudah membuat wanita ini menangis?" ucap Celzuru."Tidak, lady! Aku rasa, sifat lady Viyuranessa yang suci itu tidak akan mengotori tangannya hanya untuk ini!""Ada apa ini, apa kamu sedang kampanye, Celzuru?" ucap Derald Felixis yang tiba-tiba ada di sana."Bukan waktunya bercanda, woi Derald!" ucap Celzuru. Lalu, Celzuru menceritakan kejadian sebenarnya kepada Derald."Hahahahaha! Viyura melakukan hal itu? Sulit membayangkan wajahnya kalau ia melakukannya," ucap Derald. "Kedekatanmu dengan pangeran ini juga ia tidak peduli, lady Jesshiena! Viyura selalu memasang wajah datar saat melihat kalian. Jadi, sulit membayangkannya kalau ia menghinamu hingga mendorongmu. Anda tidak perlu berbohong tentang itu! Karena kecantikan anda bisa turun!""Tapi! Hiks! Nmh.. Aku mengatakan kebenarannya! Hiks! Nmh... Hiks!" ucap Jesshiena. "Apa anda tidak mempercayaiku juga, Yang Mulia!?"Pangeran Agnreandel hanya diam."Dengar ya! Pemik
Saat matahari terbenam, aku masih berada di atap gedung sekolah yang paling tinggi sambil bersenandung. Pangeran Agnreandel sedang berada di belakangku bersembunyi di balik tembok dan ia melihat punggungku. Ia sudah datang tidak lama semenjak aku sudah disini. Saat itu, aku mengeluarkan suaraku dan mulai bernyanyi dengan nada rendah..."I'm herealone...pour out the sorrowI try to be happybut i can'tit's hard... Ha..."'Bahasa apa yang ia gunakan?' pikir pria itu.Aku berhenti bernyanyi, aku menjadi kesal mengingat tadi hingga aku segera berdiri tegak dan menginjak-nginjak atap sekolah dengan hentakan yang kuat. Ekspresiku saat ini sangat marah dan sangat kesal."Apa-apaan wanita itu!? Sifatnya menggelikan! Untuk apa juga ia pura-pura jatuh dan menuduhku mendorongnya!? Berniat massa mencemooh ku, hah!?"Aku pun berhenti sejenak, "Tapi, dengan itu aku bisa melihat sifat aslinya!"Lalu, aku kembali kesal, "Kamu pikir, aku akan kalah dengan hal itu!!? Ya enggaklah! Ambil saja pangera
'Tapi dengan ini, mungkin aku bisa melarikan diri dari sini!' pikirku dengan senyuman kaku."Siapa yang peduli tentang cinta!? Aku memang menyukainya karena ia kebetulan dia tipeku! Lagipula, banyak pria tampan disini.""Kalau di akademi ini banyak yang tampan. Kalau ketampanan aku hanya mengambil sekitar tiga lima hingga empat puluh lima persen. Sisanya tergantung pandanganku. Tapi tipeku tidak ada selainnya. Derald terlalu narsis, Croinel terlalu polos, kakakku terlalu ngenes dan Nean juga kebetulan tipenya Zu meskipun aku senang saat bicara dengannya. Aku cukup tertarik dengan Leitte, tetapi ia sudah milik Lina! Bahkan adiknya juga lumayan, ia bahkan berani melamarku dulu!""Ya... Kalau aku lebih berpetualang, aku bisa menemukannya. Mungkinkah, aku bisa jadi kesatria setelah pertunangan ini dibatalkan!"'Dan juga ini hanya kebetulan! Kalau ia...' tatapanku turun.Pangeran Angreandel tersentak dan mengepal tangannya kuat-kuat. Tatapannya sangat tajam dan ia tersenyum kaku.'Aku jang
"Dari dulu hingga saat ini, aku hanya mencintaimu, Yu! Jangan mengatakan hal itu!""Huh!?"Aku terkejut, 'Kamu bilang kalau kamu mencintaiku?!'Tanpa sadar air mataku akan jatuh."...""Yu..." Pangeran Agnreandel mendekat dan memelukku erat.Aku meremas pakaian pangeran Agnreandel untuk menahan rasa sakit saat membayangkan mimpi ini akan segera pudar. 'Perasaan Viyuranessa sangat kuat terhadap perkataan itu, bagaimana bisa aku tidak menangis!? Dan...'Pangeran Agnreandel melihat diriku mulai mengangkat wajahku. Namun mulutku terkunci.'Tidak bisa! .... Karena anda bukan takdirku, Yang Mulia! Aku merasa senang dengan ini. Walaupun, ini hanya untuk hari ini karena akan ada hari perpisahan yang menyakitkan,' wajahku menjadi semakin merah karena menahan tangisan yang tidak ingin ku turunkan lagi.Akhirnya aku mulai mengatakan, "Jangan katakan hal itu padaku!" Ucapku dengan tatapan sedih.Pangeran Agnreandel merasa heran, "Kenapa!? Aku benar-benar mencintai mu!""Bukankah Anda menyukai Jes
Aku hanya berdiam diri di pojok kamar dengan wajah yang penuh merona merah.'Kenapa ia malah membawaku ke kamarnya!?' batinku bertanya-tanya.Pangeran Agnreandel sedang duduk santai di kasur mewah miliknya. Ia menatap datar tunangannya yang sangat waspada terhadap dirinya."Kemarilah, Yu!" ucap pangeran Agnreandel."Untuk apa kamu membawaku kemari!?" Aku memasang kuda-kuda untuk bersiap kabur."Mendekatlah jika kamu ingin tahu!" Pangeran Agnreandel menunjukkan senyuman khasnya."Aku tidak mau tahu! Jadi, aku disini saja!"Pangeran Agnreandel pun menjadi kesal, ia segera mendekatiku."Anda tidak seharusnya membawa saya ke tempat ini, Yang Mulia! Biarkan saya kembali!"Pangeran Agnreandel semakin kesal, ia semakin mempercepat langkahnya. Ia sengaja memperbesar langkahnya, hingga ia berada di hadapanku. Ia menempelkan telapak tangannya di dinding untuk mengunci pergerakanku. Aku tersentak kaget hingga mataku terbuka lebar saat pangeran Agnreandel sedang menatapku dengan tajam."Menurutla
Sebelum matahari terbit, aku terbangun. Aku segera melepaskan pelukan pangeran Agnreandel dengan hati-hati dan segera duduk di tepian ranjang. 'Aku harus segera pergi dari sini dan mengucapkan selamat tinggal pada sosok Viyuranessa Roseary.' Aku memperhatikan wajah tampan pangeran Agnreandel saat tertidur.'Maaf! Saat kamu mengungkapkan perasaanmu padaku, aku sangat senang. Namun, aku belum tahu alasanmu ingin membalas dendam padaku. Jadi, untuk menghindari kehancuran orang-orang terdekatku dan juga dirimu, aku harus segera pergi!'Aku mendekatkan wajahku ke wajahnya, "Terima kasih untuk semuanya," ucapku dengan suara kecil. "Aku mencintaimu dan mungkin selamanya akan mencintaimu, Rean!" lanjutku. Aku mencium bibir pangeran Agnreandel sambil meneteskan air dari sudut mataku."Ku harap kamu bahagia!" Aku tersenyum dan segera beranjak dari tempat tidur. Lalu, aku mengganti pakaianku dan meletakkan pakaian yang ku gunakan sebelumnya di atas meja."Selamat tinggal!" Aku segera menggunak
Aku menyewa kamar di sebuah hotel di kota Utara. Disini suhu udara lebih rendah sehingga aku harus menggunakan baju yang lebih tebal dari biasanya. Di kamar yang aku tempati, seseorang mengetuk pintu dan memanggilku."Yui!""Ya, aku segera datang!"Disini aku mengekspresikan diriku menjadi sosok gadis yang ceria. Meskipun aku menjadi lelah karena harus beraktivitas sambil berakting, aku harus bisa menjadi seseorang yang berbeda dari sosok Viyuranessa Roseary. Aku bahkan menggunakan make up yang membuat bentuk wajahku berbeda dari biasanya dan terlihat lebih bersinar.Aku segera membuka pintu dan tertampak seorang wanita bersurai coklat dan beriris mata jingga. Ia lebih tua tiga tahun dariku."Kamu sangat cantik dan ceria seperti biasanya, Yui!""Hn! Terima kasih, Kela! Kamu juga cantik, kok!"Kela menunjukkan wajah yang cemberut, "Bahkan pelanggan di restoran selalu melirikmu saat kamu lewat padahal kamu selalu berada di dapur! Padahal aku yang melayani mereka, pun tidak dilirik sedi