Share

50. Pergi Periksa Ke Dokter.

Author: Mimi Galuh
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Ghea terdiam mendengar pertanyaan David. Tentu saja ia tidak ingin meninggalkan Adit. Apalagi Adit memiliki harta yang cukup dibandingkan dengan David.

“Tentu saja aku akan meninggalkan dia,” jawab Ghea.

David menghela napas panjang penuh kelegaan. Dia pun membelai rambut Ghea perlahan.

“Kamu udah cek ke dokter kandungan? Apa anak kita sehat?” tanya David.

“Bulan lalu sudah, tapi bulan ini belum. Aku belum berani cek up bersama dengan Adit karena dia tahu usia kandunganku kan baru dua minggu,” kata Ghea.

“Kalau gitu, besok p

agi kita ke dokter,” kata David.

“Kamu mau nginep di sini? Nanti kalau mas Adit tiba-tiba ke sini bagaimana?” tanya Ghea.

“Kan kamu sendiri yang bilang dia sedang di rumahnya,” jawab David.

Ghea menghela napas panjang dan mengembuskannya. Ia pun langsung berinisiatif menghubungi Adit.

Ghea: Mas, kamu tidur sini mala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua    51. Adegan Panas Rani

    Merasa jika rumah tangga anaknya sedikit mengalami gangguan kecil, Bu Ana pun menyuruh menantunya untuk sedikit memperbaiki diri. “Kamu ga usah malu melayani Adit di ranjang. Kamu kan istrinya yang sah,” kata Bu Ana. “Tapi, bagaimana dengan Tasya, Bu? Saya-““Malam ini biar si Mbok dan Ibu yang urus Tasya. Kamu di kamar layani Adit dengan baik, dan nanti kita ke mall lagi beli beberapa baju dinas buat kamu,” kata Bu Ana. “Baju dinas?” Bu Ana pun membisikkan sesuatu di telinga Rani, sehingga membuat wanita itu tersipu malu.Sore itu sesuai Rani menuruti perkataan Bu Ana Ia pun mengikuti bujukan Bu Ana untuk ke Mall dan membeli beberapa ‘pakaian dinas.’“Aduh, yakin beli yang begini, Bu?” kata Rani dengan wajah yang memerah.“Kamu mau suamimu berlari ke pelukan wanita lain atau ke pelukanmu?” kata Bu AnaRani hanya menurut pasrah, walau bagaimana Bu Ana lebih berpengalaman dengan seputar urusan rumah tangga.Dan malam ini Adit dibuat terkejut dengan penampilan sang istri, yang menya

  • Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua    52. Waktu Berdua.

    Adit tersenyum senang, ia tidak menyangka jika Rani bisa bersikap liar dan binal seperti tadi.“Aku senang kamu liar seperti tadi, sering-sering ya Sayang. Semua lelahku jadi hilang jika pulang ke rumah diberikan servis seperti tadi. Jangan marah-marah dan cemburuan,” kata Adit.“Kalau aku masih cemburu tandanya aku masih cinta kepada kamu, Mas. Aku tidak mau kehilangan kamu karena orang ketiga yang muncul dalam rumah tangga kita,” kata Rani.“Kamu percaya saja kepadaku. Aku sangat mencintai kamu dan juga Tasya, Sayang.”Rani tersenyum, kemudian ia bangkit dari ranjang dalam keadaan telanjang.Adit suka dengan gayanya yang percaya diri, di usianya yang masih muda tubuh Rani memang sedang ranum-ranumnya. Tentu saja tidak ada lemak yang perlu disembunyikan di sana. Lekuk-lekuk tubuhnya sangat menggiurkan, sepertinya i

  • Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua    53. Rani Dan Adit Kencan.

    “Bagaimana semalam, Ran? Apa kalian menikmati waktu bersama? “ tanya Bu Ana pagi itu. “Iya, Bu. Terima kasih banyak, ya.” “Malam ini, Ibu dan Ayah mau menginap di rumah Anjar. Tasya Ibu bawa, ya? Kamu dan Adit harus sering menikmati waktu berdua, ingat jangan sampai ada celah.” Rani menganggukkan kepalanya. Tiba-tiba saja ia teringat percakapannya dengan Adit semalam. Dan mengatakannya kepada Bu Ana."Jadi, dia tidak mau mengaku jika kemarin memang sengaja bersama Ghea di mall?" tanya Bu Ana kepada Rani."Ya, Bu. Dia mengaku jika memang bertemu Ghea dan mereka memutuskan untuk jalan bersama. Tapi, Mas Adit bilang tidak ada hubungan apa-apa. Aku harus bagaimana, Bu?" tanya Rani "Kamu bisa menyadap aplikasi chat suamimu, Ran. Nanti Ibu beritahu caranya dan kalau perlu, kamu bisa memasang GPS di mobil suamimu itu supaya kamu tau ke mana saja dia pergi," kata Bu Ana."Ibu bisa membantuku?" tanya Rani."Serahkan saja kepada Ibu. Jangan khawatir, Ibu pasti akan membantumu. Sementara wak

  • Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua    54. Masih Kencan.

    “Masih jauh?” tanya Rani manja.“Kamu masih kuat jalan kaki?” tanya Adit, “mau kugendong?”Wajah Rani langsung memerah, untunglah mereka sudah hampir sampai.“Itu di depan,” kilah Rani sambil menunjuk. “Tanggung. Sudah mau sampai.”“Jadi, kalau masih jauh kamu mau aku gendong?” goda Adit lagi.Ah, kenapa lelaki pandai sekali menutupi kebusukan. Apakah benar jika cinta Adit hanya untuk dirinya?Mereka memasuki sebuah restoran yang kebetulan memang belum lama buka,dan Adit juga pernah membaca review di Instagram resto itu masakannya cukup enak.Rani dan Adit mengambil tempat di sudut ruangan.“Kamu mau makan apa, Mas?” tanya Rani menatap wajah Adit.“Kamu ‘kan tahu, aku tidak rewel soal makanan,” sahut Adit. “Makanan apa saja bisa masuk.”“Aku punya ide,” sahut Rani mengedipkan mata. “Kamu pasti doyan.”“Mulai sekarang, aku agak ngeri kalau kamu bilang begitu,” kata Adit pura-pura ketakutan. “Takut diberi jebakan yang enak-enak.”“Aku tidak pernah menjebakmu, kok,” timpal Rani menci

  • Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua    55. Hadiah Bulan Madu Untuk Rani.

    Sementara itu, di sebuah kamar hotel, Ghea baru saja selesai mandi. Dengan langkah gemulai ia menghampiri David yang saat ini sedang berbaring dengan dada telanjang di atas ranjang. Ghea dan David memang sengaja tidak melakukan hal itu di apartemen Ghea karena khawatir Adit datang. Dan Ghea tidak ingin Adit sampai tahu tentang David."Wangi dan segar sekali, Sayang," kata David saat melihat Ghea berjalan menghampirinya dengan rambut basah dan hanya mengenakan handuk saja."Iya dong, Sayang. Masa aku mau melayani kamu dengan tubuh penuh keringat dan debu."Ghea mengempaskan tubuh seksinya di samping David. Membiarkan lelaki itu mencium tekuk lehernya sambil memeluk mesra."Kamu nggak takut suami kamu tau? Ini sudah dua malam kamu nggak pulang ke apartemen,” kata David.Ghea menghela napas panjang, dua hari yang lalu saat ia menghubun

  • Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua    56. Memuaskan Rani.

    "Kamu saja yang angkat, Ran. Masa iya aku yang angkat, dan tanya sama dia ada perlu apa?" kata Adit sambil memberikan ponselnya kepada Rani. Ia benar-benar kaget karena Ghea menelepon."Loh, Ghea kan meneleponmu?Lagi pula aku tidak mau berurusan dengan mantanmu itu. Nggak apa-apa, Mas. Kamu angkat saja," kata Rani. Adit menarik napas panjang, ia merasa sedikit takut jika Ghea sampai kelepasan mengatakan jika mereka sudah menikah siri, jangan sampai hal itu terjadi. Maka dengan berat hati dan sedikit gugup, ia pun segera mengangkatnya. "Ada apa Ghea?" sapanya langsung dengan nada sedikit ketus. "Aku tidak mau tau bagaimana caranya. Kamu bisa pergi sama Rani, ga pamit sama aku! Pulang dari sana kamu harus manjain aku." “Aku nggak bisa lagi, Ghea. Udahlah jangan ganggu aku lagi!” ketus Adit

  • Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua    57. Suara Hati Kecil Adit.

    Rani tampak terkejut dengan perbuatan sang suami. Kaget sekaligus menikmati. Dalam hati Adit berkata. "tunggu dulu, aku akan memberikan kepadamu kejutan yang lain lagi, yang lebih menyenangkan lagi."Kedua kakinya merenggang, seolah memberikan kesempatan pada Adit untuk menyusuri lebih jauh. Adit mengendus aroma paha Rani yang harum, memainkan ujung hidungnya di sepanjang sela paha Rani hingga ke depan lorong kewanitaannya, sampai sang istri tidak tahan merintih.“Ah, aku sudah tidak kuat lagi, Mas.”“Sabar, Sayang,” jawab Adit sambil menciumi puncak dada Rani.Sekarang saatnya Adit menggunakan lidahnya untuk menguakkan setapak jalan untuk menyambut pendatang yang ingin menaklukkan taman miliknya. Sekarang Rani tidak sanggup lagi menahan gejolak hasratnya. Ia sampai meremas kep

  • Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua    58. Ghea Menyusul Adit.

    Watersport Bali adalah wahana wisata air yang sangat popular. Adit dan Rani yang ingin melengkapi liburan dengan petualangan tentu tidak melewatkan wahana air di Bali ini. Tanjung Benoa watersport menyediakan berbagai wahana menarik seperti Ocean Walker Bali hingga Parasailing dan banyak lainnya. Dan hari ini mereka pun sudah berada di lokasi. Wajah Rani tampak sangat sumringah. Ia menikmati sekali Rani madunya bersama Adit. Ia jadi ingat awal-awal mereka berkenalan. Adit adalah lelaki pertama yang sudah mencuri hati Rani sekaligus juga cinta pertamanya. "Kamu senang dengan liburan Rani madu kita?" tanya Adit."Tentu saja, Mas. Tapi, jangan lupa ya, kita harus mampir ke pulau Lombok. Aku ingin sekali menikmati keindahan pantai senggigi dan juga ke pulau Gili," kata Rani. "Iya, aku kan sudah berjanji kepadamu. Ak

Latest chapter

  • Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua    68. Hati Kecil Adit.

    Rani yang sedang sibuk membuat kue bersama Mbok Suti sontak mengalihkan perhatiannya ketika mendengar ponselnya berdering. Terpaksa dia harus meninggalkan pekerjaannya lebih dulu untuk melihat notifikasi apa yang masuk ke ponselnya.Tak lama kemudian, bibir Rani menerbitkan sebuah senyuman setelah membaca beberapa pesan dari pelanggan barunya. Hari ini adalah hari pertama Rani membuka toko online-nya, dan sudah ada 3 orang pelanggan yang memesan kuenya. Sebisa mungkin Rani akan menyelesaikan kuenya hari ini juga, dan mengantarkannya tepat di hari pelanggan itu memesan pesanan kuenya.Rani menaruh ponselnya ke tempat semula, lantas melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Mbok Suti yang sedang mengaduk adonan baru ikut tersenyum ketika melihat raut wajah bahagia Rani yang sudah lama tidak dia lihat. Ternyata, Rani tidak selemah yang dia pikirkan. "Mbok, yang ini kue ulang tahun, ya?" tanya Rani memastikan."Iya, Non. Itu belum dikasih note, soalnya takut acak-acakkan kalau Mbok yang

  • Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua    67. Memulai Usaha.

    Rani dengan wajah seriusnya duduk di depan laptop untuk mengedit bagian-bagian penting yang akan dia perlukan untuk kebutuhan toko online-nya. Usulan Mbok Suti tadi pagi berhasil membuka pikiran Rani mengenai bisnis kue yang akan dia jalankan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Bakat masak yang Rani dan Mbok Suti miliki bisa menjadi ladang penghasilan untuk mereka selama beberapa bulan ke depan. Walaupun masih ada cukup uang yang ada dalam tabungan Rani, tapi dia tidak bisa langsung menggantungkan hidupnya dari sana. Rani harus punya pekerjaan sampingan agar hidupnya tidak terlalu memprihatinkan.Meski pun Bu Ana berjanji selalu mendukung keputusannya dan juga akan memberikan biaya untuknya dan Tasya tetapi, Rani tidak mau terlalu bergantung pada Ibu mertuanya itu.Lain dengan Rani, saat ini Mbok Suti tengah belanja ke swalayan untuk membeli bahan-bahan kue yang akan dia dan Rani buat nanti malam. Rani akan membutuhkan beberapa kue untuk dia foto dan akan dia pasang di banner iklan

  • Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua    66. Memilih untuk Pergi bagian 2.

    Helaan napas tak berhenti keluar dari mulut Adit yang sedari tadi tengah mondar-mandir di depan kamarnya. Pintu kamar yang dibiarkan terbuka membuat Ghea bisa melihat tingkah suaminya dari dalam. Bukannya mencoba menenangkan, Ghea justru malah sibuk bersantai ria di atas kasur dengan secangkir coklat panas di atas nakas.Adit berdecak kasar, mengacak rambutnya frustrasi karena dia masih merasa dengan kepergian Rani. Rani pergi tanpa sepengetahuannya. Bahkan Mbok Suti pun dikabarkan ikut dengan Rani dan Tasya entah ke mana.Ghea memutar bola matanya malas, lantas beranjak dari tempat tidur dan menghampiri Adit yang sedang dilema. Meskipun Ghea tak suka melihat Adit yang masih terlihat mengkhawatirkan Rani, tapi dia tidak peduli.Setidaknya Adit dan Rani sudah berpisah meski belum resmi, dan kini hanya dialah satu-satunya istri yang Adit miliki."Mas, kamu nggak bosan dari tadi mondar-mandir terus?" tanya Ghea, lalu memeluk Adit dari belakang agar suaminya itu menghentikan kegiatan ta

  • Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua    65. Memilih Untuk Pergi.

    “Silakan saja kalau Ayah tidak percaya jika Tasya cucu Ayah. Saya merasa sangat kecewa sekali. Saya tau jika hubungan saya dan mas Adit juga tidak mendapatkan restu ayah tadinya. Saya juga tahu jika kami sudah melakukan kesalahan. Tetapi, saya tidak pernah berhubungan dengan lelaki lain,” kata Rani. Selama ini wanita itu sudah cukup diam. Kali ini ia tidak akan diam saja mendengar hinaan dari Ayah mertuanya itu. Bu Ana sendiri merasa sangat kaget karena baru kali ini mendengar Rani bersuara seperti ini. Selama ini wanita itu lebih banyak diam dan mengalah. “Ibu percaya kepada kamu, Rani. Baiklah, kita akan menunggu dua bulan lagi. Jika memang anak dalam kandungan Ghea itu anak Adit, kita akan mencari jalan keluar. Ibu tidak mau Adit dan Rani berpisah. Tetapi, jika terbukti anak itu bukan anak Adit maka Ibu tidak akan membiarkan penipuan ini berlangsung lama,” kata Bu Ana dengan tegas.**Terik matahari membuat peluh keringat di dahi Rani semakin bertambah banyak. Kulit putih dan mu

  • Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua    64. Kenyataannya.

    Adit tersentak mendengar perkataan Rani.“Cerai? Tidak! Aku tidak mau. Kamu harus mendengarkan dulu penjelasanku. Aku dan Ghea itu ....” Adit pun menceritakan semua yang terjadi di malam itu. Tanpa ada yang ia kurangi sama sekali.“Demi Allah ... Aku nggak pernah sadar kalo aku meniduri Ghea.”“Awalnya ga sadar, tapi setelah itu kamu pasti sering melakukannya, bukan? Jawab dengan jujur!”Adit terdiam, apa yang dikatakan oleh Rani benar. Awalnya mungkin ia tidak sadar, tetapi bukankah setelah itu dia dan Ghea juga menikmati hubungan mereka?“Kamu ngga bisa jawab, kan? Itu karena memang kamu sudah bermain api, Mas!”“Aku ....” “Ceraikan aku!”BRAK!"Tidak, Ibu tidak mau kalian bercerai! Aduh!" Rani dan Adit tersentak. Keduanya menoleh, ternyata Bu Ana tanpa sengaja mendengarkan semua percakapan mereka. Dengan cepat, Adit menghampiri Ibunya yang sedang memegangi dadanya. Dengan cepat Adit segera memanggil perawat, sehingga Bu Ana dengan cepat ditangani oleh dokter. Untung serangan ja

  • Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua    63. Keguguran.

    “A-apa maksudnya ini. Mas, kenapa Ghea ....” Rani benar-benar tidak mengerti dengan kehadiran Ghea. Terakhir kali bertemu di Lombok beberapa bulan lalu, perut Ghea masih rata. Tapi sekarang ....“Tanyakan saja kepada suami kita. Dia yang sudah menghamili aku dan kami sudah menikah siri tujuh bulan yang lalu. Sekarang aku sedang hamil tujuh bulan,” kata Ghea dengan lantang. Bu Ana segera menghampiri Ghea dan langsung menampar perempuan itu dengan kesal. “Jangan kurang ajar kamu! Anakku tidak mungkin menikahi kamu,” kata Bu Ana. “Apa yang Ibuku katakan benar. Adikku nggak mungkin menikah dengan kamu, Ghea,” sahut Anjar membenarkan. “Ayah kalian sendiri yang menjadi saksi pernikahan kami.” JLEB!Seketika ingatan Bu Ana dan Rani melayang di saat Adit dan Pak Tomy pergi berdua saja. Bu Ana langsung memicingkan mata dan menatap PakTomy.“Keterlaluan kamu, Yah!” seru Bu Ana.“Ghea sudah hamil karena perbuatan Adit, mana bisa aku tinggal diam. Jadi, aku mengizinkan Adit menikah lagi. La

  • Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua    62. Kejutan Untuk Rani.

    “Apa rumah baru kamu sudah siap untuk ditempati, Dit?” tanya Bu Ana pagi itu. Adit menganggukkan kepalanya. Saat ini dia sangat bingung karena satu bulan lagi dia harus menepati janji kepada Ghea. Sebulan lagi, kandungan Ghea berusia 7 bulan. Adit sama sekali tidak tahu jika sebenarnya kandungan Ghea sudah berusia 8 bulan lebih, bahkan HPL Ghea hanya tinggal 2 minggu lagi. Sementara kandungan Rani baru 4 bulan. Dan lusa seharusnya Adit harus memberi kejutan untuk Rani. Dia akan membawa Rani ke rumah baru mereka dan semua itu sudah dipersiapkan.Dan pada hari itu, sesuai rencana Adit membawa Rani ke sebuah hotel berbintang. Mereka menitipkan Tasya kepada Bu Ana. Adit sudah menyewa suite room selama beberapa hari."Berapa lama kita di sini,Mas?""Kamu mau sebulan juga tidak masalah, Ran. Aku masih bisa membayar kamar hotel ini untukmu selama setahun," kata Adit membuat Rani mencebikkan bibirnya."Aku mempunyai kejutan lain untukmu sayang. Jadi, jangan banyak bertanya lagi. Kamu hanya

  • Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua    61. Rani Hamil.

    “Gimana hasilnya, Ran?” tanya Bu Ana. Rani keluar dari kamar mandi dan memperlihatkan hasil tespacknya kepada Bu Ana. “Tasya mau punya adik, Bu,” jawab Rani dengan gembira. Dan Bu Ana pun segera memeluk Rani dengan erat. Ia merasa sangat senang sekali jika memiliki cucu lagi.“Kita ke Dokter aja nanti sore waktu Adit pulang supaya kondisi bayimu bisa langsung diketahui oleh dokter,” kata Bu Ana. “Baik, Bu,” jawab Rani. Wanita itu hanya menganggukkan kepalanya dengan lesu. Bu Ana yang melihat hal itu pun segera mengerutkan dahinya. “Kamu nggak seneng dengan kehamilan kamu ini, Rani?” tanya Bu Ana. “Bukan itu, Bu. Tapi, aku merasa sedikit khawatir dengan Tasya. Dia kan masih kecil, bagaimana jika nanti dia kekurangan kasih sayang, Bu?” Rani berkata lirih. Bukannya dia tidak bersyukur dengan apa yang diberikan oleh Allah kepadanya, tapi, ia hanya takut tidak bisa menjadi orang tua yang baik buat anak-anak mereka.Bu Ana tersenyum mendengar perkataan menantunya itu. Dia sangat me

  • Ketika Rumah Tanggaku Masih Di Setir Oleh Mertua    60. Telat Datang Bulan.

    Ghea hanya menatap Rani dengan tajam. Tetapi, dia tidak peduli dan terus melanjutkan makannya di sana bersama dengan Rani dan Adit. Wanita itu tidak peduli sekali pun Rani terlihat tidak suka. “Kamu sampai kapan di sini?” tanya Rani. “Suka-suka aku dong. Mungkin aku nanti akan menunggu pacar aku datang menyusul ke sini atau mungkin juga akan pulang. Aku kan ke sini untuk berlibur. Aku yakin kamu baru kali ini kan liburan begini?” kata Ghea kurang ajar.“Ya, aku baru pertama kali liburan. Semua ini karena kebaikan ibu mertuaku,” jawab Rani percaya diri. Rani tau jika Ghea sengaja mengatakan itu karena ingin menghina dirinya. Tetapi, Rani tidak akan membiarkannya.Pada akhirnya karena Adit tidak mau perselingkuhannya terbongkar, ia memilih untuk segera pulang. “Padahal, jadwalnya kan masih dua hari lagi, Mas. Aku belum sempat ke ke Rinjani, loh,” kata Rani. “Kapan-kapan kita akan ke sini lagi, Sayang.” Dan, Adit pun pulang bersama Rani dua hari setelah kedatangan Ghea. Setelah ham

DMCA.com Protection Status