Home / Romansa / Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua / [4] Bajigur! Keyla Kena Teror

Share

[4] Bajigur! Keyla Kena Teror

Author: qeynov
last update Last Updated: 2024-05-08 21:54:03

Keyla melepaskan tali shoulder bag dari tangannya, lalu.. Brak!! Melemparkan tas itu hingga berakhir mendarat ke atas meja kerjanya.

Tindakannya yang serampangan pun membuat teman-teman satu divisinya menggelengkan kepala.

Mereka ingin heran tapi ini Keyla— gadis yang terkenal mempunyai watak senggol bacok, tak terkecuali dengan atasannya sendiri.

“Buset dah Key, dateng-Dateng main cosplay jadi atlet lempar lembing aja lo. Matahari baru muncul nih, jangan ngereog dulu.” Cemooh Hans, teman ghibah sekaligus partner merusuh Keyla selama bekerja.

Eits, meskipun doyan berghibah, Hans ini merupakan laki-laki tulen. Tubuh kekar hasil nge-gym-nya bukan kamuflase belaka. Dibalik mulutnya yang nyinyir, Hans tetap lurus, tidak berbelok apalagi menjadi penyuka terong berkulit. Orientasinya masih selurus tol tanpa tikungan tajam pokoknya.

“Tunggu Pak Boss ngeselin aja, baru dah, sono luapin emosi lo.” Imbuh Hans, meminta Keyla menyalurkan emosinya ke tempat yang tepat, setepat pada bos mereka yang sukanya membuat tekanan darah melambung tinggi.

Bicit, Anying!! Udah dari semalem nih, nggak bisa dipending lagi emosi gue!” sembur Keyla diiringi curhat colongannya.

Tawa pun mengudara dengan bebasnya. “Santai dong Neng ceritanya. Jangan narik urat gitu. Anak perawan kok ngamuk-ngamuk bae sih kerjaannya. Ntar makin susah dapet jodoh loh.” tutur senior Keyla, Mbak Hardi.

Selain Hans, sebagai karyawan yang terbilang supel menuju tidak tahu diri, Keyla juga dekat dengan beberapa karyawan lama, salah satunya Mbak Hardi yang telah mengabdi 10 tahun lamanya di perusahaan.

Perempuan itu merupakan senior lama yang terbilang sangatlah ramah, meski itu kepada karyawan training sekali pun. Kalau menurut Keyla sih Mbak Hardi pantas mendapatkan bintang lima untuk keramahannya.

“Yee. Mbak nggak tau aja. Aku yang begini aja kepalanya mau pecah gara-gara diuber suami orang!! Gimana kalau aku jadi orang lempeng coba?! Wasalam udah! Selamat tinggal dunia, Keyla mau pindah ke surga!” Oceh Keyla sembari berdada-ria, seolah tengah berpamitan pada makhluk-makhluk bumi.

Tak percaya dengan kata-kata yang dianggapnya hanya bualan belaka, Hans pun melayangkan toyoran ke kepala Keyla. “Belajar halu dari mana sih lo Key? Ning Isya?” cibir Hans dengan kepala menggeleng berkali-kali.

“Kurang-kurangin deh scroll TokTok-nya. Miris gue kalau lo jadi tambah sableng. Dunia pertoktokan lagi nggak baik-baik aja soalnya.” timpal pria itu, memberikan saran untuk teman seperjuangannya.

Keyla yang tidak terima tentu saja ngegas, “Kampretos lo, Hans!! Gue nggak halu ya!! Real ini, bukan hoax! Semalem gue abis dilamar sama tetangga gue yang bininya ertong itu! Gue mau dijadiin bini ke-2 laki orang tau nggak!”

“Apaaa??!!”

Keyla dan kedua temannya tersentak. Pada ambang pintu kepala divisi, pria paruh baya yang tak mempunyai banyak rambut dikepalanya, tampak terkejut jika dilihat dari mimik wajahnya.

“Siapa yang mau nikung kamu dari Daddy, Keyla?! Berani banget dia nyerobot antrian.”

“Ya salam!” desah Keyla dramatis lengkap dengan telapak tangan menepuk mandiri keningnya. “Pak, jangan mulai deh! Bini udah tiga nggak usah ganjen. Saya lempar PC, tumbuh rambut loh ntar.”

 Orang-orang divisi human resource pun mencoba menahan tawa mereka. Keyla memang belum memiliki tandingan jika menyangkut keberanian. Mentalnya sangat kuat. Kepala divisi saja dibully, apalagi anak baru yang bersikap songong padanya. Tidak meminta resign saja sudah suatu keajaiban.

“Tambah pitak yang ada, Key! Kamu ini! Kerja, Kerja! Ayo pada siapin alat buat tes calon karyawan yang sudah saya ACC datanya.”

“Saya, Pak?” tanya Keyla, mengarahkan jari telunjuk pada dirinya sendiri.

“Kamu bagian wawancara aja sama Hardi. Cari yang nggak lembek ya, Key. Kita butuh karyawan yang tahan banting soalnya mau ada orang baru di manajemen atas.”

“Laaaah.. Kapan buka lowongannya, Pak? Kok saya nggak tau?”

“Emang kamu mau daftar?”

Keyla mengiyakan dengan nada naik satu oktaf. “Bosen saja kerja jadi staff ecek-ecek mulu!” Keyla lalu menyalahkan atasannya yang sebagai orang dalam tidak mau membagikan info penting padanya.

“Makanya jadi istri muda saya, Key. Kalau ada info begini, pasti saya bagi.”

“Wah!! Minta disambit PC semonitor-monitornya nih!!”

“Sadis kamu, Key.” Cicit sang atasan, menatap ngeri Keyla.

“Ya makanya jangan rusuh, Pak. Nggak kasihan apa ke bini kalau nambah lagi. Pusing kali Pak mereka, jatahnya kebagi-bagi mulu.”

“Waduh. Saya strong loh, Key.” Lontar Kepala HRD, menunjukkan bisep lengannya. Memamerkan otot-otot setipis tisunya demi untuk mendapatkan pengakuan Keyla.

“Jatah duit, Pak!! Duit!” Keyla kemudian menyeplos kalau di dunia ini, uang menjadi tahta tertinggi dibandingkan kebutuhan lain.

“..”

“Belom aja Bapak disantetin berjamaah sama tiga bini Bapak.”

Hans dengan sigap menarik lengan Keyla. Gawat-Gawat! Garangan Wati seperti Keyla harus segera diamankan. Jangan sampai moodnya yang buruk memporak-porandakan seluruh anak di divisi mereka.

 “Wah, Pak. Cacing-Cacing diperut nih anak kayaknya belom sarapan, Pak. Saya angkut ke kantin dulu ya, Pak.” Ucap Hans kemudian menyeret paksa tubuh Keyla.

“Keyangin perutnya, Hans! Nanti saya ganti uangnya!” teriak Pak Kepala Divisi.

*

“Haaaaah!”

Keyla mengangkat tinggi-tinggi tangannya, bermaksud melakukan peregangan untuk mengurangi pegal yang punggung dan pinggangnya rasakan.

“Gimana, Key? Udah nyampe mana bikin laporannya?”

“Bogor, Mbak.”

Pletak!

Keyla mengaduh. Ia menggosok bagian kiri kepalanya yang baru saja mendapatkan sentilan.

“Udah kok Mbak, udah. Tapi ya gitu.”

“Gitu gimana, Key?” tanya Mbak Hardi lagi.

Keyla menyilangkan kedua lengannya. “Zonk! Abis nyusun laporannya aku langsung jadi lemes, Mbak.” Jelas Keyla lalu mempertanyakan bagian Mbak Hardi yang juga mendapatkan tugas serupa dengannya.

“Duh, kok sama, Key.”

“Hah?! Serius nggak, Mbak? Masa di Mbak juga nggak ada yang menuhin permintaan si atasan baru sih?!”

Mbak Hardi menutup matanya sebagai jawaban.

Masing-masing dari mereka memegang 2 kandidat. Selain melakukan assesment, keduanya dituntut untuk mengorek kelemahan dan keahlian unggulan dari setiap kandidat yang lolos babak pertama perekrutan. Namun hasilnya ternyata nol besar. Tidak satu pun diantara keempatnya yang mampu menyentuh kriteria pesanan si calon atasan.

Anyinglah! ini mau ASPRI apa belahan jiwa sih, segala pake diminta free relationship selama kontrak! Mana wajib single sama bisa ngurus bocil lagi!”

Belum pernah Keyla mendapati request setidak berotak ini. Kepala Divisinya yang menyebalkan saja tahu mana ranah profesional dan tidak.

“Jangan-jangan Kepala kantor kita yang baru duda lagi, Mbak?”

Mbak Hardi mengedikkan bahunya. Ia juga belum mengantongi pasti identitas atasan baru mereka. Namun dari yang ia dengar, pria itu bergabung atas rekomendasi kantor pusat.

“Ck! Mau duda, mau perjaka kek, bodo amat!! Mbok ya kalau ngasih persyaratan kerja tuh yang masuk akal gitu loh!”

Keyla menggebrak papan keyboard di mejanya, lalu melanjutkan unek-uneknya. “Logika aja udah! Orang mana yang mau kerja multiple job gini?! Gaji gede kalau bikin pendek nyawa aku juga ogah!”

“Indo emang susah, Key. Orang berduit kan rata-rata pada unik karakternya.” balas Mbak Hardi yang tak sekali-dua kali mendapatkan pesanan karyawan dengan syarat memusingkan.

“Ini mah bukan unik human again, Mbak. NYUSAHIN!” gas Keyla, berapi-api.

Perbincangan keduanya mendadak terinterupsi oleh teriakan Hans yang memanggil-manggil nama Keyla. Pria itu tampak terengah ketika sampai dihadapan keduanya.

Code Blue, Key. Dibawah! Dibawah ada laki ngaku-ngaku jadi calon suami lo!!”

Awalnya Keyla tak percaya. Ia menganggap Hans hanya bercanda dan sekedar menjahilinya.

Suwer, Keyla! Orangnya dateng bareng Komut.

Baik Keyla dan Mbak Hardi, keduanya memasang tampang tak mengerti sampai Hans menjelaskan singkatan kata yang dirinya buat-buat seorang diri. “Komisaris Utama, Keyla. Masa begitu aja nggak ngerti lo!!”

Keyla pun terperangah. Perasaan ia tidak mempunyai kenalan yang mengenal petinggi perusahaan.

Kecuali..

“Bajigur!!” Pekiknya dengan tubuh yang reflek bangkit dari kursi kerjanya.

“Keyla.” Kepala Divisi pun muncul. “Kamu ikut saya ya. Ada panggilan dari atas.” Ucapnya, menginformasikan jika pihak atas menginstruksikan untuk Keyla agar segera menghadap.

“Pak, saya mules. Ah!! Saya keguguran, Pak!! Bayi-Bayi seblak saya mau brojol!!” Merepet Keyla lalu berlari kabur supaya tidak bertemu dengan manusia yang bertingkah layaknya hantu peneror dalam hidupnya.

“Key, Keylaaaa!! Saya harus bilang apa ke atasan, Key!!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [5] Gue Makin Nggak Mau Nikah Sama Lo!

    Keyla menyentuh bagian bawah tulang selangka kirinya dan melakukan beberapa kali pijatan disana. Gadis yang tengah menyembunyikan dirinya ke dalam pantry itu tampak berlomba menghisap udara di sekitarnya.Ia sungguh menyesal karena selama menjalani kehidupan bermalas-malasannya, ia hampir tidak pernah memasukkan olahraga ke dalam rutinitas bulannya. Bayangkan saja lah! Ia berlari dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari ruang kerjanya, tapi paru-parunya yang terlanjur menjompo berlagak lebay, seakan ia mengajak sepasang alat vital itu sprint mengelilingi enam benua.“Gue nggak obbess, tapi kenapa ngik-ngikkan gini sih? Padahal kan cuman pindah lantai doang!” Monolognya, mengomentari respon tubuhnya yang begitu lemah.Keyla lalu menyandarkan pinggulnya pada kabinet.“Bukan dia kan?”‘Dia,’ yang Keyla maksud tentu saja Fathan. Hanya pria itu satu-satunya manusia yang Keyla kenal dan mempunyai akses dengan petinggi perusahaannya.“Argh! Sumpah! Tau gini gue nggak pake jalur ordal, Cuk!”

    Last Updated : 2024-05-09
  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [6] Ketika Keyla Dihadapkan Pada Penyalahgunaan Kekuasaan

    Keyla menghadap Fathan dan Komisaris Utama dengan wajah yang sekaku balok papan cucian, benar-benar tidak ada senyuman yang gadis itu suguhkan pada para atasannya. Ekspresinya begitu datar bersama tatapan berani seakan dirinya tidak mempunyai rasa takut.“Than, Om perlu keluar?” “Nggak usah, Pak.” Seloroh Keyla, mendahului Fathan.Tak mengapa kalau dirinya terkena PHK. Ia akan memviralkan kekejaman perusahaan ke sosial media jika hal itu sampai benar terjadi. Biar saja semua masyarakat tahu kalau dirinya yang baik hati ini dianiaya hanya karena menolak pinangan keponakan Komisaris Utama perusahaannya.Melihat mimik wajah Keyla, Fathan pun tak bisa menahan kekehannya.“Nggak perlu, Om. Saudari Keyla sepertinya takut saya melakukan pelecehan kalau ditinggalkan hanya berdua.”‘Iya lah! Lo kan ngebet pengen ngawinin gue, Mas!’ dumel Keyla, membatin.“Begini Keyla, kamu salah paham. Mas cari kamu bukan untuk maksa nikah kok. Berhubung Mas tau k

    Last Updated : 2024-05-31
  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [7] Tolong Ijinkan Keyla Menjadi Istri Ke Dua Saya

    Perseteruan hebat pun tidak dapat terhindarkan.Tepat setelah ayahnya pulang dari tempatnya bertugas, Keyla yang dilanda tekanan sampai ke tempat kerja pun mengadu kepada ayahnya. Karena aduannya itu, bundanya pun ikut terkena imbasnya. Akibat kemarahan yang tidak lagi bisa terbendung, sang bunda akhirnya meminta keluarga untuk datang ke kediaman mereka.“Kamu sudah gila ya? Beraninya kamu meminta anak semata wayang saya untuk dijadikan istri kedua!”“Yah, sabar. nggak akan kayak gitu kalau bukan karena kepepet.”“Terus kalau dia kepepet, anakku gitu yang harus jadi korbannya?!” Sentak tajam ayah Keyla. “Jangan ikutan nggak waras kamu, Bun. Anakmu ini mau dimanfaatin! Setelah dia balikan sama istrinya, nasib anakmu satu-satunya terus gimana?!” tuntutnya penuh akan kegeraman.Bunda Keyla kontan menundukkan kepala, tak mampu membalas ucapan suaminya. Sebagai seorang ibu, ia tidak ingin hidup putrinya hancur, tapi disisi lain, ia juga tidak tega melihat kebingungan sahabat baiknya.“Bun

    Last Updated : 2024-06-01
  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [8] Selangkah Lebih Dekat

    “Keyla! Kamu budi ya? itu loh bel rumah kita ngereog!”Keyla melompat turun dari sofa kala sang bunda berteriak. Perempuan paruh baya itu meminta dirinya untuk membuka pintu, menghentikan aksi si pemencet bel yang ugal-ugalan.Sungguh calon tamu yang tidak mempunyai adab. Matahari bahkan belum sepenuhnya berada ditengah-tengah kepala, tapi sosoknya sudah mencari ribut dengan memainkan properti milik orang lain. Keyla jadi curiga jika tamu keluarganya pagi ini merupakan jelmaan bocah kematian.Keyla meletakkan tangannya di atas permukaan gagang pintu. Untuk sesaat, gadis itu terdiam ditengah gempuran tekanan bel rumahnya.‘Bener-bener dah ini orang!’ batinnya lalu mengembungkan dada, mengisi pasokan oksigen untuk bekal menyemprot tamu tak beradabnya. Setelah semuanya siap, ia menarik gagang pintu ke arahnya. “Beris-,” semburannya terhenti, terkalahkan oleh senyum serta jeritan anak kedua yang memanggil dirinya mommy.“Pagi Mommy..” Sapa Dion, ramah, seramah satpam sebuah instansi perba

    Last Updated : 2024-06-02
  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [9] Ketika Keyla Sah Menjadi Istri Suami Orang

    Usai pendukung satu-satunya ikut luluh bersama sang bunda, Keyla kini tak lagi dapat mempertahankan status lajangnya. Setelah mengajukan tiga syarat penting, tujuh hari setelahnya, ia pun resmi menyandang gelar baru menjadi istri seorang Adiguna Jaya. Keduanya menikah siri sehingga proses pernikahan tak memerlukan waktu yang panjang dalam pengumpulan berkasnya. Sesuai dengan salah satu persyaratan yang Keyla ajukan, gadis itu ingin pernikahan mereka digelar secara tertutup. Kalau pun ada orang yang mengetahui pernikahan keduanya, ia tidak ingin berita tersebut disebarluaskan. Jadi cukup berhenti saja di orang tersebut.Selain tentang merahasiakan pernikahan dari khalayak umum, Keyla pun meminta statusnya diperjelas andai pernikahan mereka nantinya tercium oleh media dan para penggemar istri pria itu. Ia tidak mau orang-orang salah sangka, lalu menuduhnya sebagai seorang pelakor yang merebut pasangan wanita lain. Kedudukannya haruslah dilindungi mengingat seharusnya ia lah yang mendu

    Last Updated : 2024-06-04
  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [10] R.I.P Fathan

    Fathan kembali tiga jam setelah dirinya memastikan jika Sesilia berhasil memasuki pintu kediaman ibu mertuanya dengan selamat. Perempuan itu berkata bahwa dirinya tidak akan lama berada di rumah, sehingga mau tak mau, Fathan bergegas pulang setelah tanpa sempat menyapa ibu dan ayah mertuanya. Padahal kesempatan tersebut seharusnya dapat Fathan gunakan untuk meniadakan kerinduannya. Sayang, sang istri mengusirnya bahkan sebelum dirinya menyempatkan singgah barang sejenak.Menikahi Sesilia yang merupakan model sekaligus seorang pemeran, Fathan sangat tahu resiko yang harus dirinya hadapi ketika mereka berumah tangga. Ia maklum jika Sesilia jarang mempunyai waktu berkualitas dengan keluarga kecil mereka dan sebesar pemaklumannya itu, sebesar itu pula lah rasa cintanya terhadap sang istri. Namun entah karena apa, belakangan ini, egonya sebagai pemimpin keluarga sedang tinggi-tingginya, terlebih kala putra-putranya mengeluhkan semakin kerapnya intensitas ketidakhadiran sang ibu pada acara-a

    Last Updated : 2024-06-09
  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [11] Keyla – Si Ibu Tiri yang Agak Lain.

    Tutorial Menjadi Ibu Tiri Durhaka“Loh! Kok yang muncul malah beginian sih?” dumel Keyla, bermonolog.Jari telunjuknya yang ramping terus saja menggulir berbagai artikel dari hasil pencarian mesin telusur ponselnya. Wanita itu berusaha keras menemukan jawaban berbeda ditengah sikap Mbah G yang sepertinya menganaktirikan dirinya.“Bener-bener ya lo, Mbah! Katanya lo pinter, bisa ngasih info apa aja. Mana?! yang beginian doang aja lo nggak bisa bantuin gue!” sungut Keyla, kesal sendiri jadinya.Sebagai ibu sambung yang tidak ingin dicintai oleh kedua anak tirinya, Keyla sedang mencari cara agar dirinya yang loveable ini dibenci. Namun apa yang dirinya dapatkan setelah berjam-jam berselancar justru membuat emosi.“Masa sih semua orang pengennya jadi ibu tiri yang baek?”Keyla sungguh tak dapat mempercayai hasil penelusurannya. Banyak judul yang dirinya baca dan tak ada satu pun diantara mereka, menuliskan artikel yang dibutuhkan oleh situasinya. Apa yang creator tulis seluruhnya bertolak

    Last Updated : 2024-08-27
  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [12] Malam Pertama Ceunah

    Keyla membuka mulutnya lebar, sengaja menguap abal-abal demi untuk mengusir Fathan secara halus dari rumah kedua orang tuanya. Namun, entah karena Fathan yang mengadaptasi kesengajaan Keyla, atau dikarenakan dirinya yang mungkin tak memiliki kepekaan, jangankan menangkap sinyal sarkas sang istri, pria berwajah teduh itu justru asyik memindahkan channel pada layar kaca. Fathan sekali pun tak berkedip meski Keyla terus merusuh di sekitarnya.Kesal terhadap sikap acuh tak acuh Fathan, Keyla pun berdehem keras. “Udah malem, uhuk!” Menyertakan batuk buatan untuk memperjelas pengusirannya.Bukannya Keyla ingin bersikap tidak sopan terhadap tamu di rumah orang tuanya. Hanya saja.. Sebagai seorang manusia yang esok harinya harus mengisi isi dompet, ia juga membutuhkan waktu untuk beristirahat. Terlebih dari dunia yang begitu kejam menyiksanya ini.Mata dan batinnya sudah terlalu muak melihat Fathan. Sudah cukup seharian ini wajah itu mengotori mata sucinya. Masih ada hari esok, sebanyak delapa

    Last Updated : 2024-08-29

Latest chapter

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [64] The Real Impostor Has Been Caught

    “Oh, gini toh rasanya nepotisme? Sedep bener ya. Tahu langsung dapet room VVIP, lo keluarnya lebih cepet dong.”Pantas negara Wahkanda ini pejabatnya terlenakan oleh KKN. Orang baru nepotismenya saja, kesulitan hidup seketika menjadi begitu mudah berkat bantuan si donatur gelap.Kacau! Tak heran rakyat sampai lebih percaya dengan pihak keamanan Bank Central. Dibayar UMR-pun, para satpam itu tetap melayani sepenuh hati tanpa menerima amplop selipan di dalam kantong saku seragam kerjanya.“Pasti kalau pejabat yang kesini, nggak bakalan lo suruh nunggu kayak kita-kita kan?”Hans tersedak.Kampret sekali memang Keyla.Mulutnya itu loh, seperti tidak pernah makan bangku sekolahan. Tahu sih kalau sebuah kursi tidak bisa dimakan. Minimal sewaktu berangkat, otaknya ikut lah. Jangan ditinggal di rumah.Hans mendelik. Sahabat yang dulunya berada di dalam satu ruang kerja dengan Keyla itu mengucapkan terima kasih kala Dion mengulurkan selembar tisu ke arahnya. Ia lalu mengembalikkan atensinya pa

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [63] Pertemuan Dengan Orang Tak Terduga

    “Why?”“Gila ya, Mas. Mas mau jadi bahan gosip Kang Sate sama warga komplek?” Keyla menyipitkan matanya, memandang tajam Fathan yang bisa-bisanya masih bertanya kenapa ia tidak menyetujui usulan pria itu.“Astaga, Key. Siapa yang mau gosipin kita, heum? yang artis kan udah ke Amerika.”“Nggak, nggak! yang lain aja.” Keukeuh, Keyla.Ia malas kalau harus menjadi topik perbincangan orang. Apalagi kalau sampai bertemu dengan si kembar yang salah satunya tukang nyinyir. Jiwa dan raganya terlalu lemah sekarang. Ia saja masih belum bisa menerima kenyataan kalau dirinya terusir dari rumah ayahnya.“Ya udah. Kamu maunya apa?” “Mau balik ke rumah Ayah, huwaaaa.” Alamak! Ternyata drama si anak terusir masih berlanjut. “Minta makan ke rumah Ayah nih jadinya?” “Nah, iya! Ayo-ayo. Masakan Bunda jauh lebih enak daripada beli.” Sayangnya ketika Keyla hendak membuka gerbang rumahnya, gerbang itu terkunci dengan gembok besar yang belum pernah Keyla lihat sebelumnya.“A-AYAAAAAAH!!!”“Dad..” Dion me

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [62] Keyla Si Tukang Drama VS Mertua Tsundere

    “Bye-bye rumah. Mianhae..” Keyla meletakkan ujung tisu pada sudut mata kanannya. Wanita itu berkata tidak sanggup, lalu terisak setelah melirihkan kata ‘no,’ sembari mengulurkan tangan untuk menggenggam rumahnya.Keyla kalah berperang melawan sang ayah. Usai tak dapat mempertahankan kedudukannya, kini Keyla pun harus meninggalkan rumah yang dalam proses pembuatannya, Keyla kalah dalam peperangan. Usai tak dapat mempertahankan posisinya, kini ia harus berpisah dari rumah yang dalam proses pembangunannya, tak menguras satu angka di rekeningnya.Ya, Pemirsa yang Budiman. Keyla tidak menyumbang apapun, baik itu batu bata begitu pula dengan pasir dan tumpukan semen pengikat bangunan. Ia hanya bermodalkan udara yang keluar masuk dari paru-parunya, kemudian bisa tinggal sampai beberapa detik lalu, tepatnya sebelum dirinya benar-benar terusir.“Hiks, rumahku. Jangan lupain aku ya.”Ayah Keyla berdecak menyaksikan betapa berlebihannya tingkah putrinya. Ngidam apa dulu istrinya sampai anak tung

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [61] Ubur-Ubur Ikan Lele.. Kok Jadi Gini Ceritanya, Le?!

    Sudah jatuh, tertimpa menara Eiffel pula, begitulah perumpamaan yang saat ini menggambarkan kondisi Keyla. Mengapa tidak— Dikarenakan guyonan papi mertuanya, baby sepolos Nakula justru menginginkan adik. Tak tanggung-tanggung, langsung lima sekaligus seolah dirinya ini seekor kucing yang dapat melahirkan dalam jumlah banyak.“Hahaha, maaf ya Key. Papi tadi cuman asal ngucap loh. Nggak maksud buat ngomporin. Sumpah.”Hah! Mau marah pun percuma. Waktu tidak bisa diputar kembali dan Nakula sudah terlanjur excited menantikan adik-adiknya. Padahal perihal adik sudah sempat ia amankan ketika mereka berada di Bandung. Siapa sangka tema itu diangkat lagi ke permukaan.“Ehem.. Kalau dipikir-pikir, Ayah sama Bunda juga nggak masalah kalau punya cucu cepet. Daripada makin tua. Nanti malah nggak kuat gendongnya.”Jedduar!Soundtrack sinema azab tiba-tiba saja terdengar di indera pendengaran Keyla. Apa ini? Kenapa ayahnya justru ikut-ikutan begini? “Kamu nggak masalah kan Than kalau nambah tanggu

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [60] Pingsan Part Two Judulnya

    Keyla masih dalam keadaan shock hebat setelah tanpa sengaja melihat aset berharga berupa burung perkutut seorang pria. Penampakan perkutut serupa belalai gajah itu membayang-bayangi ingatannya hingga ia hanya bisa diam melongo dengan tatapan lurus ke depan. Tak ada yang Keyla perhatikan. Pandangannya kosong, sekosong isi otaknya yang terisekai ke dunia lain. Tepatnya dunia permanukkan. Sekilas ingatan pun menyapa, membuat tubuh Keyla bergidik. “Key, maaf. Saya nggak tau kalau kamu nyariin saya.”Bukan salah Fathan memang. Ia bertelanjang di area pribadinya. Pun tidak akan ada orang yang berani menerobos masuk sebelum ia persilakan. Kecuali, Keyla.Ah, harusnya ada satu pengecualian tetap, yaitu Dion. Namun mengingat putra sulungnya itu tengah berada di kediaman ayah mertuanya, seharusnya kamarnya aman tak terjamah oleh siapapun. “Key..” Tak ada sahutan. Keyla masih dengan wajah kosongnya seakan tak menganggap eksistensi Fathan dan Nakula. ‘Se-shock itu ya dia?’ batin Fathan, mu

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [59] Hayoloh Fathan

    “Eng, aku pikir-pikir dulu deh. Nggak harus sekarang juga kan ngasih jawabannya?” Fathan pun tersentak. Ternyata jalannya masih panjang. Kecewa? Sudah pasti. Namun Fathan yakin benar Keyla akan memikirkan seluruh kata-katanya karena itu menyangkut kesejahteraan orang tuanya.“Iya, Key. Kamu pikirin baik-baik ya. Mas berharap kamu bisa ngertiin Mas yang nggak pengen ngerepotin ayah kamu.”“Oke, Oke. Udah kan? Capek banget aku, Mas. Pengen reb..”Brak-Brak-Brak! Kalimat yang seharusnya menjadi rebahan ketika terpenuhi itu terhenti tatkala seseorang menggebrak kaca mobil tepat dimana Keyla duduk.“Buka!” Sosok dibalik anarkis penggebrak kaca mobil adalah ayah Keyla. Sejak ia tiba, ia sudah mencurigai kendaraan menantunya karena melihat mesin yang masih menyala. Ia berdiam diri didalam mobil, memantau dua orang yang tampaknya tak menyadari kepulangannya.Bak tengah tertangkap basah selingkuh dengan suami wanita lain, Keyla pun dilanda kegugupan. Jari-jarinya bergetar. Terasa kelu hingg

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [58] Let's Go to War

    “Guys, kalian ke rumah Mami dulu ya. Mami sama Daddy mau ngobrol bentar.”“Nggak berantem kan?” “Nggak.” Balas Keyla, menjawab pertanyaan Nakula. “Janji ya, Mami?”Nakula mengulurkan jari kelingkingnya dan Keyla menyambutnya sekalipun ia akan mengingkari janji jari kelingking mereka.Sudah jelas kan?! Ya kali mereka tidak ribut. Mana bisa sih perang dunia tidak pecah ketika Fathan kembali menyalahi aturan yang telah mereka sepakati di awal pernikahan. Memangnya Keyla sebaik hati itu ya? Jawabannya sih enggak dong. “Yon, jagain adeknya ya.” Pinta Keyla. Si sulung pasti mengerti maksudnya. Anak itu hanya perlu memastikan jika adiknya tidak berlari keluar dan mengganggu war keduanya.“Siap, Mi.”“Wait. Daddy bantuin turunnya.” Ujar Fathan lalu secepat kilat membuka pintu mobilnya. Dari dalam kabin Keyla memperhatikan aksi Fathan. Pria itu memang ayah yang baik untuk anak-anaknya. Sayang saja dunia tidak memihaknya dalam urusan percintaan. ‘Lah?! Kan gue juga!’ Pekik Keyla, membatin.

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [57] Bedanya Apa Mas Fathan?!

    Fathan menyerngit tatkala melihat tampang kecut bertahan awet pada wajah istri ke dua-nya. “Kenapa sih, Key? Perasaan dari tadi manyun mulu bibirnya.” Keyla memutar kepala. Satu detik. Setelah itu ia kembali membuang wajah, kernyitan pada kening Fathan kian mendalam. “Habis ngapain sih kamu sama temen-temen kamu itu? Aneh deh. Nggak ada angin, nggak ada ujan kok saya diketusin gini.” “Mereka bukan temen aku ya!” Nyalak Keyla. Kembali kepalanya berputar untuk bersitatap dengan Fathan. “Daddy, Mami.. Don't fight please.” Di kursi penumpang, Nakula yang takut melihat pertengkaran kedua orang tuanya, bersuara. Mata anak itu berkaca-kaca seolah sebentar lagi ia akan menumpahkan tangisnya jika Keyla dan Fathan terus bersitegang.“Mami sama Daddy nggak berantem kok. Suwer.” Ucap Keyla, kini menatap si kecil yang duduk tepat disamping sulung Fathan. “Beneran? Tapi kok Mami ngomongnya bentak-bentak Daddy?” Pertanyaan cerdas Nakula tak ayal menerbitkan ringisan. ‘Dimakanin apa sih sama

  • Ketika Keyla Menjadi Istri Kedua   [56] Pupus Sudah Harapan Keyla

    Keyla melipat kedua lengan di dada. Ditengah ramainya aktivitas bandara, wanita yang memisahkan diri dari Fathan dan kedua anak tirinya itu mengembuskan napas.‘Sebenernya lo lagi ngapain sih, Mas?’ Monolog Keyla, lengkap dengan ekspresi jengah yang tak dapat ia sembunyikan.Sungguh, jika ada penyelenggaraan lomba pemilihan pria paling bodoh sedunia, meski tak mengikutinya, para malaikat pasti tak akan segan untuk menggerakkan hati juri agar memenangkan Fathan. Bodoh! Pria itu bahkan masih menangis diam-diam saat kedua anaknya terlelap, tapi anehnya, ketika Sesilia meminta dirinya datang untuk mengantarkan kepergiannya, Fathan menyanggupinya seolah perceraian kemarin tak berdampak apapun padanya. “Ck!”Menyaksikan suami dan anak-anaknya dieksploitasi, Keyla membuang muka, menghindar dari sajian yang dapat menggerakkan anggota tubuhnya, yang siap sedia untuk menerjang Sesilia.Demi Tuhan, mereka hanya dijadikan konten. Konten untuk semakin mengharumkan nama Sesilia yang sejatinya seb

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status