Mendengar penjelasan Isvara tentang Meysha membuat kedua orang tua beserta adik-adiknya terdiam merasa iba dengan nasib Meysha. Papi Adrian jadi ingat Isvara yang selalu murung karena merindukan sosok ibu sebelum mereka bertemu mami Aruna. “Gaska enggak pernah minta Ara untuk membantunya mengembal
Banyak yang berubah setelah lima tahun Isvara tidak menginjakan kaki di JP Corp. Gedung yang sepi karena banyak karyawan di PHK dan dinding kaca di bagian depan tampak kusam tidak terawat. Sekuriti di lobby depan sepertinya pegawai baru karena Isvara tidak mengenal mereka tapi mereka mengangguk ho
“Oke, baik Pak ….” Masih banyak informasi yang Yudha sampaikan kepada Isvara, pria itu berharap banyak kembalinya Isvara bisa mengembalikan kejayaan JP Corp seperti dulu. Dari ruangan Yudha, Isvara pergi ke ruangan Gaska. Gilang-sekertaris Gaska menyambutnya penuh suka cita seperti karyawan lain
Hanya sehari saja Isvara sendirian di area sayap kanan salah satu lantai gedung JP Corp karena hari berikutnya tim Isvara telah berkumpul meski belum semua karena ada beberapa yang membutuhkan waktu untuk resign dari kantor sekarang mereka bekerja. Isvara menatap wajah timnya satu-persatu dengan pe
Isvara kemudian menoleh ke belakang menggerakan tangannya meminta Nanny mendekat Seakan terhipnotis, sang Nanny mendekati Isvara seperti Isvara adalah majikannya. “Duduk di meja itu terus pesen makan siang yang kamu mau.” Isvara memberi instruksi dengan ekspresi dan nada datar lalu bodohnya Nanny
“Gaska …,” tegur Isvara pelan saat pria itu mulai menarik turun celana jeansnya. Tangan Gaska lantas meninggalkan celana Isvara pindah ke bagian dadanya yang terekspose setelah tadi pria itu berhasil melucuti kancing kemeja sementara pagutan Gaska kian dalam usai tadi terlepas karena Isvara melolos
“Apa?!” seru Cindya tidak percaya. “Iya Bu … enggak ada malu-malunya sama Caca.” Nanny mengompori. “Kamu yakin dia Isvara? Soalnya Isvara tinggal di Australia dan sudah menikah.” Cindya masih denial. “Betul Bu, katanya bu Isvara sudah menjanda semenjak dua tahun yang lalu … sekarang juga bu Isvar
“Aku enggak akan biarkan Ara kembali sama Gaska … aku enggak akan membiarkannya terluka lagi, si Gaska itu brengsek! Kalau dia mencintai Ara maka dia akan mempertahankan hubungannya dengan Ara bukannya malah meninggalkan Ara.” Papa Galih juga sangat tidak setuju dengan apa yang disampaikan papi Adri
Meski sering mendapat sikap dingin dan sindiran, tapi Isvara tetap datang ke rumah mertuanya setiap weekend walau hanya sebentar. Dia berusaha ikhlas menerima kondisi tersebut karena tidak ada kebahagiaan yang sempurna. Yang penting masalah datang bukan dari orang ketiga seperti rumah tangganya
Isvara dan Cindya menjadi begitu dekat layaknya sahabat. Karena keadaannya seperti itu, Meysha juga jadi dekat dengan sang mami. Meysha mulai mengerti dan menerima sikap maminya yang manja dan om Ricky yang begitu memanjakan maminya. Gadis kecil itu juga menyayangi adiknya dari mami Cindya dan
Setelah Arshaq genap berusia dua bulan, Gaska dan Isvara memutuskan kalau sudah saatnya berkunjung ke rumah mami papinya Gaska. Isvara telah menyiapkan mental untuk segala kemungkinan terburuk dan dia akan menerima dengan sabar. Yang penting Gaska mencintainya, Meysha menyayanginya dan sekarang
Isvara menjenguk Cindya setelah membawa Arshaq imunisasi di poli anak. “Ara!” seru Cindya merasa bahagia melihat kehadiran Isvara di kamarnya. Beberapa sahabat Cindya yang juga datang menjenguk menatap aneh Isvara dan Cindya secara bergantian. Cindya memang tidak pernah bercerita kepada mereka
Dua minggu kemudian pesta syukuran kelahiran baby Arshaq diselenggarakan di kediaman Gaska dan Isvara. Seluruh keluarga Bandung datang lagi membuat ramai rumah itu. Beruntung Gaska membeli rumah besar dan luas, nyaris menghabiskan uang tabungannya saat itu padahal JP Corp terancam collaps. Tap
Sampai Isvara dan baby Arshaq sudah diperbolehkan pulang pun mami dan papinya Gaska belum juga datang berkunjung untuk bertemu dengan sang cucu. Isvara berpikir apa salahnya sampai mereka begitu membencinya? Karena sungguh alasan status saja tidak bisa Isvara terima pasalnya sampai detik ini jus
Di luar ruang rawat Isvara atau lebih tepatnya di sebuah ruangan untuk penunggu pasien, Gaska duduk sendirian dengan satu cup kopi di tangan. Dia menatap ke luar dinding kaca yang menampilkan pemandangan kota. Gaska tidak sadar kalu Ricky sudah berdiri di sampingnya dari beberapa menit yang lalu
Isvara dikerubungi oleh keempat orang tuanya, mereka semua bergantian memeluk Isvara ketika sudah dimasukan ke ruang rawat. “Selamat ya sayang ….” Keempat orang tuanya mengatakan hal yang sama. “Kamu hebat!” Papi Adrian menambah. “Makasih ya kalian sudah datang.” Isvara jadi terharu. “Mana D
Tidak ada yang lebih menegangkan selain menanti kelahiran sang putra ke dunia seperti yang sedang dialami Gaska saat ini. Dia terus saja bolak-balok di depan pintu ruang bersalin diliputi perasaan cemas. Isvara harus melakukan operasi caesar karena leher bayinya terlilit ari-ari padahal sebelumn