*** Sesampainya di kantor, bukan ruangannya yang Isvara tuju melainkan lantai di mana ruangan Dominic berada. Langkahnya menderap panjang setelah dia keluar dari lift membawa perasaan gundah. Dia ingin bicara empat mata saja dengan Dominic. “Pak Dominic ada?” Isvara bertanya kepada sekretarisnya
Hari jum’at malam Isvara pulang ke Bandung, bukan rumah Papa Galih-ayah biologisnya yang Isvara tuju melainkan rumah mami Aruna dan papi Adrian yang menyayanginya tulus semenjak kecil tidak peduli dengan statusnya. Saat mobil Isvara memasuki halaman rumah, dia mendapati mami papi sedang duduk di te
Isvara bersama papi mami dan ketiga adiknya sampai di Villa yang menjadi tempat acara keluarga Pramudya berlangsung. Kebetulan Galih beserta istri dan ketiga putrinya juga baru sampai. “Kak Ara!” Shaila berseru tampak bahagia menyapa sang kakak. Isvara mendapat pelukan dari Shaila diikuti kedua a
Tidak ada yang tahu kalau Gaska dan Cindya melangsungkan pesta pertunangan di sebuah restoran mewah di pusat Kota Jakarta. Hanya keluarga dan kerabat dekat diundang ke pesta kecil dengan budget besar yang sengaja digelar Rudi Soetomo untuk putri kesayangannya. Seperti acara pertunangan pada umumny
“Pagi, Pak.” Isvara menyapa Gaska yang dia temui di depan pintu lift. “Tumben kamu datang agak siang.” Gaska sebenarnya sedang bersarkasme, masih kesal karena kemarin melihat Haska bersama pria lain. “Tadi anter teman dulu, Pak.” Isvara menjawab jujur. Ting …. Pintu lift terbuka, keduanya pun ma
“Ra, aku udah di lobby ya.” Kenzo memberitahu dari ujung panggilan telepon. “Oke, ini aku udah jalan ke sana,” kata Isvara sembari mengapit ponsel di antara telinga dan pundaknya karena kedua tangan penuh membawa berkas dan tas. “Oke,” sahut Kenzo, sambungan telepon pun terputus di depan meja Meri
Kenzo memesan minuman dengan kadar alkohol rendah, mereka ingin bersenang-senang bukan mabuk-mabukan. Setelah menghabiskan satu gelas dengan tubuh mereka yang sesekali bergerak mengikuti alunan musik, akhirnya Isvara dan Kenzo turun ke tengah-tengah lantai dansa. Tanpa segan atau malu Isvara meliu
Cindya keluar dari bilik ganti dengan tubuh di balut gaun pengantin model ballgown. Gaska yang duduk di sofa tepat di depan bilik ganti langsung bisa melihat Cindya. ”Yang ini gimana?” Cindya bertanya antusias sementara ekspresi wajah Gaska tampak datar lantaran gaun yang Cindya kenakan sekarang a