Lisa lantas menggenggam tangan Clark dan memberikan tatapan hangat memohon. “Paman, aku tahu yang kamu lakukan karena begitu menyayangiku.”Kemudian Lisa tersenyum sebentar memastikan Clark mendengarkan dengan baik. Clark mengangguk, memberikan dukungan. Lisa pun melanjutkan ungkapan hatinya.“Melepaskan mereka adalah cara terbaik untuk mengobati rasa sakit hatiku. Aku ingin hidup damai tanpa diganggu oleh mereka,” ucap Lisa menunjukkan keyakinannya. “Anggap saja tindakanku saat makan malam di rumah ibuku adalah ucapaan selamat tinggal.”Untuk mengalihkan pembahasan tentang mereka, Lisa menceritakan kebaikan Ryan dalam mendukungnya. Clark pun tersenyum lega. Dia bisa melihat Lisa memang ingin berubah.“Apa kamu menyukainya?” tanya Clark memancing.Lisa tertawa kecil. “Itu omong kosong. Aku dan Ryan hanya berteman ... teman yang baik sekali. Kami tumbuh bersama saat di panti asuhan dan saling memahami, itulah kenapa aku dengan Ryan sangat dekat dan saling mengerti.” “Aku bisa melihatn
Clark masih belum puas hanya pada Jason saja, dia pun mendatangi Nania setelahnya. Mereka berbincang saat Mike sedang tak ada di rumah. Jelas sekali wajah Nania tampak panik dan cemas.“Mike sedang mengantar Tina ke tempat pemotretan. Kamu tahu ‘kan dia adalah model dan ayahnya sangat protektif sekali,” ucap Nania berbasa basi setelah membawa Clark masuk. “Bagaimana dengan secangkir kopi, Clark?” tawarnya dengan senyum yang dipaksakan.Clark mengangguk dan tersenyum tipis, lalu menjawab. “Tentu, terima kasih.”Sejujurnya Nania hanya menyembunyikan rasa cemas dan paniknya di dapur. Kedua tangannya bahkan terlihat gemetar. Dia bagaimana seorang buronan yang diintai polisi, takut jika akan tertangkap.“Ayo, Nania! Kenapa kamu harus takut padanya? Kamu itu ibunya Lisa dan punya kendali pada hidupnya.” Nania memberi perintah pada dirinya agar tak ketakutan.Sampai kapan dia harus ketakutan pada Clark? Dia memang bisa membuat hidupnya berbanding terbalik, tetapi Clark harus mendengar penjel
Nania masih menutup wajahnya dan terus terisak. Yang dilakukan Clark hanya mencoba meluluhkan hati wanita di hadapannya. Clark menarik napas panjang lagi, mencoba mengendalikan perasaannya.“Kamu tahu, Nania. Sebelum menemuimu, aku menemui Lisa dulu. Tahu apa yang dia katakan?” tanya Clark pelan tetapi jelas.Sontak saja Nania menurunkan kedua tangannya dari wajahnya. Jelas sekali ada tatapan penasaran. “Dia membenciku dan meminta bantuanmu untuk membalas perbuatanku?”Clark menggeleng. “Tidak. Lisa justru menangis agar tak membalas perbuatanmu, Nania,” katanya diikuti tetes air mata.“Lisa mencoba mengerti keadaanmu dan pasrah disalahkan. Dia terluka, tetapi memilih diam ... lalu setelah makan malam beberapa hari lalu di sini. Lisa menyesalinya dan dia tak ingin menjadi orang yang kejam dengan membalas perlakuan tak adil darimu.”Rasanya Clark tak sanggung terus berdiam lama di sana. Dia bangkit, tetapi berkata sebelum pergi. “Lisa berkata kalau dia tak ingin membalas semua perlakuan
“Apa maksudnya diam, Bu? Lisa membuat karir yang selama ini kubangun hancur seketika.” Tina memekik keras, hingga suaranya menggema dalam rumah.Tina dan Mike langsung bergegas pulang setelah mendengar jawaban di telepon. Mereka tak menyangka Nania terkesan membela Lisa. Sayangnya, memang Nania menunjukkan keseriusan ucapannya. Nania menatap nanar pada Tina. Tentu saja model cantik itu tak terima. Bahkan Mike ikut menatap marah pada Nania.“Ada apa denganmu, Nania? Kenapa kamu jadi seperti ini? Putri cacatmu sudah membuat Tina hancur,” ucap Mike kesal, seolah tengah berusaha menyentuh hati istrinya.“Berhenti mengatakan Lisa cacat!” balas Nania murka. Tentu saja mereka tersentak. Nania berubah dengan begitu cepat. Keduanya bahkan menatap wanita paruh baya itu penuh selidik, menelusur penyebab perubahan sikap Nania.“Bu, apa yang membuatmu begitu marah? Kenapa kamu tiba-tiba membela Lisa? Bukankah dia cacat dan kamu sendiri yang berkeyakinan kalau putri cacatmu itu akan membawa sial,
“Jason, aku sudah menemukan orang yang mungkin mau berinvestasi di perusahaanmu.”Alex langsung memasuki ruangan kerja sepupunya. Pada siapa lagi Jason meminta tolong selain pada sepupunya. Perusahaan keluarga Alex lebih memiliki banyak jangkauan.Jason sudah menceritakan semua masalah perusahaannya, bahkan ulah Clark yang tak terima. Awalnya Jason mengira Alex akan marah saat tahu Clark melakukannya karena membela Lisa. Akan tetapi, sepupu sekaligus sahabatnya itu tetap mendukung dan tak marah pada Lisa.“Tapi ada satu syarat yang diminta investor tersebut, dan itu adalah masalah serius untukmu,” ucap Alex seraya menyerahkan tab miliknya.Tiba-tiba kedua bola mata Jason membulat sempurna saat melihat layar tab milik Alex yang berisi informasi investor. Alex bahkan terkejut dengan perubahan ekspresi sepupunya. “Ada yang salah, Jason? Kenapa kamu terlihat sangat terkejut sekali?” tanyanya.“Pria ini?” Jason berkata seraya menunjukkan foto yang terlampir di sana. “Dia seorang investor d
“Lisa, kamu yakin menerima permintaan Jason?” tanya Ryan memastikan.Lelaki itu menyampaikan langsung tujuan Jason meminta Lisa menjadi penerjemah bahasa untuk pertemuan dengan Gabriel. Lisa mengangguk yakin, tanpa berpikir panjang. Tentu saja Ryan terkejut.“Apa yang kamu pikirkan? Lelaki itu yang sudah membuatmu hancur, Lisa? Kenapa kamu masih peduli dengannya?” tanya Ryan dengan wajah tak bisa menahan kesal. “Apa yang ada dalam pikiranmu, Lisa?”Ryan bukan marah pada Lisa. Hanya saja, dia terlalu terkejut, seolah Lisa menaruh harapan pada Jason. Dia hanya mengungkapkan seberapa kesal dan marahnya pada lelaki yang membuat wanita di hadapannya sakit hati.Tentu saja, Ryan menjadi saksi bagaimana Lisa sakit hati tanpa diceritakan. Ryan tahu bagaimana dulu, Lisa sangat mengagumi Jason, saat mereka masih tumbuh di panti asuhan. Hingga dia memilih mundur saat tahu wanita itu menerima permintaan Nania menikah dengan Jason.Lalu sekarang, setelah Ryan merasa berhasil menyentuh hati Lisa? S
Jason terdiam memandangi kue di hadapannya. Dia yakin mereka sengaja menyajikan tersebut untuknya untuk menjebak atau menghancurkannya. Akan tetapi, Jason akan menerimanya.Mungkin mereka menguji keberanian dalam mengambil keputusan di balik kesempatan yang datang. Jason lantas melirik pada Lisa, wanita itu memberikan tatapan cemas. Lisa bahkan memberikan isyarat, dia akan mengatakan pada Gabriel jika Jason alergi buah strawberry.“Tidak perlu!” Jason berkata tanpa suara, tetapi bisa diartikan oleh Lisa.Fokus Jason tertuju pada Gabriel, lelaki itu tersenyum dan mempersilahkan agar Jason menikmati hidangannya. Dalam hati, hanya ada dua kemungkinan. Ryan yang menunjukkan rasa tak suka atau Gabriel yang mengujinya.Jason menerima tantangan itu, dia meraih sendok dan memotong sedikit kue lalu memakannya. Dia menunjukkan ekspresi seolah menikmati hidangan itu, hingga Gabriel tersenyum sendang. Bahkan lelaki itu menunggu Jason berkomentar.“Rasanya sangat lembut, aku menyukainya. Terima ka
Dengan hati-hati, Lisa merangkul tubuh Jason, memapahnya keluar dari mobil dan memasuki villa. Tubuh lelaki itu semakin lemas tak berdaya, tetapi bibirnya tak lelah meminta Lisa untuk pergi meninggalkannya.“Jason, kamu sudah mengganti kata sandi villamu atau belum?” tanya Lisa seraya mencoba memasukkan kata sandi yang dahulu saat masih tinggal di sana.Ternyata Jason tak menggantinya. Pelan-pelan dia membawa tubuh Jason memasuki kamar tidurnya dan membaringkannya di atas ranjang. Lisa bahkan melepaskan sepatu, jas dan dasi pada tubuh Jason.Tangannya pun membuka beberapa kancing kemeja Jason agar lelaki itu tak kesulitan bernapas. Kemudian Lisa langsung bergegas ke dapur mencari baskom dan mengisinya dengan air es, menyiapkan perlengkapan mengompres untuk menurunkan suhu tubuh Jason. Untunglah tak ada yang berubah dari dapur dan villa itu sehingga Lisa lebih leluasa.“Sepertinya tak ada yang membersihkan villa ini setelah aku pergi,” ucap Lisa menyadari banyaknya debu di sana.Namun,
Lisa hendak membuka mulutnya, tetapi Ryan menggeleng, isyarat dia belum selesai dengan ucapannya. Namun, Jason menyela. “Ryan, kamu tak perlu melakukan ini semua! Kamu berlebihan dan hanya akan membuat semua ini tak nyaman. Kita juga pernah membahas ini, bukan? Jangan membebani Lisa!”“Tidak, Jason! Justru aku harus melakukan ini semua. Kalian masih saling mencintai dan aku tak ingin terjebak dengan rasa bersalah di sisa hidupku.” Suara Ryan tegas tanpa keraguan.“Aku sadar, kalau kalian sebenarnya saling berkorban, menjaga hati agar orang yang kalian cintai tak terluka. Namun, itu tidak benar! Aku tak ingin terlihat egois, Jason. Lisa tak akan bahagia jika terus bersamaku. Di dalam hatinya Lisa hanya ada kamu ... Jason Abraham!” Ryan menambahkan dengan tegas dan penuh keyakinan. “Kamu tahu kebahagiaanku adalah me
Ryan terdiam dan termenung setelah Alexandra pergi. Tentu saja semua ucapan Alexandra memang benar. Beberapa ingatan mencuat seolah memberikan dukungan dengan semua ajakan Alexandra.Terutama tentang Lisa. Ryan menemukan sebuah obat yang merupakan alat kontrasepsi darurat. Saat itu dia berpikir Lisa memang belum siap untuk hamil atau memang karena mereka belum menikah.“Sepertinya itu alasan hatinya Lisa. Dia pasti masih belum melangkah maju dari Jason,” gumam Ryan mencoba menyimpulkan.Dulu, dirinya dirundung ambisi yang tinggi untuk mendapatkan Lisa. Apa lagi saat tahu jika Lisa yang selama ini dicintainya, ternyata disakiti oleh lelaki lain. Tujuan awalnya yang hanya ingin melindungi berubah menjadi ambisi.Semuanya berubah setelah melihat bagaimana Lisa m
“Biarkan dia masuk!”Ryan yang sudah berada di kantornya terlihat ragu dan bingung saat sekretarisnya mengatakan seorang wanita ingin bertemu dengannya. Wanita itu mengatakan ingin membahas tentang Lisa. Dia pun melihat rupa wanita itu dari CCTV, tetapi tak mengenalnya.“Mungkin itu teman masa kecil Lisa atau memang dulu mengenalnya?” gumam Ryan meyakinkan dirinya.Bukan tanpa alasan, sejak Lisa tinggal di panti asuhan, dia selalu terbuka padanya. Wajar saja jika Ryan mengenal siapa saja yang mengenal Lisa dengan baik. Seingatnya, Lisa tak banyak memiliki teman.“Silahkan masuk!” seru Ryan mendengar pintu ruangan kerjanya diketuk.Wanita cantik anggun dan berkelas melangkah tanpa ragu
“Bukan tentang Sean, tetapi tentang kamu.” Olivia menjawab dengan wajah serius.Lisa tampak terkejut dan bingung. Namun, dia tak punya pilihan untuk menolak mendengar penjelasan Olivia. Mereka berbincang sebentar di dalam mobil sesuai permintaan Olivia.“Sejujurnya ini semua berawal dari keegoisanku, Lisa. Seharusnya aku memperlakukanmu dengan baik dan lebih sering memberikan ucapan terima kasih,” kata Olivia memulai pembahasan berat.Olivia terdiam sejenak, menghirup napas dalam, mengingat pembahasan dengan Lisa akan sangat panjang. Lisa pun hanya diam dan menyimak. Dia memberikan kesempatan pada Olivia menjelaskan semua isi hatinya.Tak tahu apa intinya perbincangannya, yang jelas Lisa merasa was-was. Jantungnya terasa berdebar kencang, te
Tina ditemukan meninggal esok harinya. Dia bunuh diri menegak cairan pembersih toilet. Tak ada yang menangisi kematiannya.Mike, ayahnya bahkan merutuki perbuatan bodoh Tina. “Kenapa kamu menjadi lemah, Tina? Seharusnya kamu berpikir mencari cara agar bisa bebas.”“Sepertinya aku terlalu memanjakannya sehingga Tina tak bisa menjadi pintar.”Namun, Mike tetap berpura-pura merasa sedih dan menangis kencang saat polisi mengizinkan melihat jasad Tina untuk yang terakhir. Mike meminta agar kematian Tina diusut dan mencari penyebab bunuh dirinya, tetapi permintaannya tak dikabulkan. Padahal dia berpikir, mungkin saja bisa meringankan hukuman untuknya.“Tak ada keanehan pada Katrina Wilde. Dia pasti merasa tertekan dan putus asa karena semua kejaha
“Untuk apa kau menemuiku? Apa belum puas melihatku menderita?” Suara Tina sinis dan ketus. Wajahnya lemas dan penuh keputusasaan.Jenifer menuntut Tina menipu dan menapuasi kontrak. Tentu saja Jenifer bisa melakukannya sebab uang pembayaran untuk Tina sudah diterima. Dengan bukti yang tersiar secara langsung saat jumpa pers Tina, membuat tuntutan kuat dan tak terbantahkan.Tina juga terjerat tuntutan Nania, sebagai kaki tangan Mike pada kasus penipuan. Semuanya membuat Tina tak akan bisa lolos dari jerat hukum. Dia juga dibenci dan dihujat para penggemarnya.Nama Tina langsung meredup. Semua usahanya sia-sia dan dia kini sendirian dalam kesengsaraan. Nania pun memastikan Tina tak berada dalam gedung yang sama di penjara. Terakhir dari Ryan.Sesuai yang direnc
“Jasmine Walley pelakunya. Sekretarismu, Nania.”Nania sangat terkejut mendengar penjelasan Clark. Dia baru saja tiba di kantor polisi, tetapi Clark memilih menjelaskan semuanya. Clark berpikir, Nania harus bisa menenangkan dirinya dahulu sebelum menemui pelaku tersebut.“Berani sekali dia mengkhianatiku, Clark? Jasmine sudah bekerja padaku lebih dari 20 tahun dan aku sangat percaya padanya. Aku memberikan apapun yang dia mau, bahkan aku mengenal baik seluruh keluarganya,” kata Nania kecewa. “Bagiku, karyawanku sudah seperti keluarga. Kami mencari uang di tempat yang sama dan keluarga harus saling membantu.”Air mata Nania mengalir deras. Dia sungguh tak menyangka dengan pengkhianatan ini. Clark menepuk pundaknya, mencoba menenangkan dan memberikan dukungan.
“Dia cucuku, benarkan?” Christian menunjuk Sean dengan tatapan menuntut.Wajah Lisa semakin cemas dan kesal. Dia menatap pada mantan ayah mertuanya marah. Alex tak tinggal diam, dia menahan tubuh Christian yang hendak mengejar Sean.“Paman, kendalikan dirimu! Jangan membuat keributan di sini!” Suara Alex tegas dan lugas.Kemudian Alex menoleh pada Lisa dan memberinya isyarat untuk segera pergi. “Jangan hiraukan aku! Biarkan aku yang menangani ayahnya Jason!” ucapnya penuh pengertian.“Terima kasih, Alex! Aku menghargai bantuanmu,” kata Lisa tulus.Lisa langsung berbalik dan langsung menghampiri Ryan yang menggenggam tangan Sean. Mereka mengabaikan Christian yang berteriak
Ini bukan wewenangnya menjawab pertanyaan Sean, pikir Ryan. Dia lantas tersenyum mencoba memberikan ketenangan . Sean pasti akan terus merasa penasaran jika pertanyaannya tak mendapatkan jawaban yang tepat.“Bagaimana jika kamu memiliki dua ayah? Aku dan paman baik yang menjadi ayahmu ... jadi, kamu bisa memanggilku dan paman baik dengan sebutan ayah.” Ryan menjelaskan dengan lembut, menyembunyikan rasa cemasnya. Dia mencoba memberi pengertian dan mengalihkan rasa penasaran Sean.Melihat Sean yang tumbuh dengan baik, Ryan merasa tak rela jika dia ditinggalkan. Ryan ingin menjadi bagian dari hidup Sean dan juga Lisa, walaupun tahu jika yang pantas di posisi itu adalah Jason. Bukankah dia yang dulu merawatnya?Kali ini dia tak membenci Jason. Apalagi dengan semua perjuangan Jason Ryan hanya ingin Sea