공유

Menggerebek Naya

작가: Ilyas One
last update 최신 업데이트: 2024-10-29 19:42:56

KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULI

Part 19

"Mas, baju kamu kok kusut sih? Ini lagi dasinya nggak rapi. Sini biar aku rapikan," ucap Intan mendekatkan badannya kepadaku.

Dan tanpa permisi dia membenarkan dasiku yang memang tadi sangat kusut. Jika dilihat dekat seperti ini, Intan ternyata sangat cantik. Jarak kami sangat dekat hingga nafasnya terdengar jelas. Bajunya dengan belahan dada rendah, semakin membuat gairahku bangkit. Dadanya tercetak jelas, hingga membuatku merasa melayang.

Tanpa bisa kutahan lagi, aku meraih tubuhnya agar semakin dekat denganku. Menyentuh wajahnya dan dengan lembut melumat bibir merahnya. Maafkan aku, Naya. Ini salahmu yang pergi meninggalkan kewajibanmu sebagai istri.

"Astaghfirullah." Aku mendorong tubuh Intan kasar hingga dia mengaduh kesakitan.

"Au, kamu apa-apaan sih, Mas?" tanya Intan sambil mengelus punggungnya yang terbentur pintu mobil.

"Maafkan aku, Intan. Tadi aku tidak sengaja," ucapku sambil menelan saliva yang terasa kering.

Apa yang sudah aku lakuka
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

  • Ketika Istri Berhenti Peduli   Nasehat Umi

    KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 20POV NayaAku menatap langit malam, sesak yang sedari tadi menghampiri dada masih saja terasa sampai sekarang. Perkataan Mas Arman saat menelpon mampu membuatku goyah.Seumur pernikahan, tidak pernah Mas Arman mengancamku dengan ancaman akan menikah lagi. Apa dia pikir pernikahan itu mudah. Apa dia tidak berpikir bagaimana perasaanku saat mendengar penuturannya barusan.Bohong jika aku bilang tidak sedih. Rumah tanggaku bagai terombang-ambing di lautan lepas. Aku menikah dengan Mas Arman atas dasar cinta, bukan dasar paksa. Jadi jika terjadi masalah seperti ini, aku terpuruk.Padahal di luar sini sangat dingin, tapi biarlah segala resah dan gelisahku terbang bersama angin malam. Tidak ada lagi air mata, hatiku bergejolak menahan amarah dan kecewa. Bagaimana bisa sekarang Mas Arman berubah seperti ini."Unaiya, masuk dulu, Nak. Nanti kamu masuk angin," teriak Umi dari bawah. Umi selalu memanggilku dengan nama lengkap. Tapi aku suka.Saat ini aku mema

  • Ketika Istri Berhenti Peduli   Rahasia Ibu mertua

    KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 21POV Naya"Kamu tau kenapa Umi dan Abi dulu setuju kamu menikah dengan Arman?" Pertanyaan Ini barusan hanya aku jawab dengan gelengan kepala."Karena orang tuanya Arman adalah sahabat baik, Umi," ucap Umi pelan tapi mampu membuatku kaget."Jadi Ibunya Mas Arman sahabat Umi? Tapi kok….""Ibu kandungnya. Bukan Ibu yang kamu maksud," sanggah Umi membuatku syok."Aku nggak ngerti maksud, Umi.""Ibu mertua kamu sekarang, bukan Ibunya Arman. Dia hanya babu yang kemudian menjadi ratu dirumah itu.Deg!"Jadi selama ini dia bukan mertuaku?" tanyaku spontan sambil menutup mulut."Hus, ngomong apa kamu. Dia tetap mertua kamu," balas Umi sambil mengibaskan tangannya."Pantesan selama ini Ibu nggak sayang sama Daffa dan aku. Ternyata….""Sebenarnya Umi sama Abi tau kalau kamu diperlakukan tidak baik oleh mereka. Tapi kami memutuskan diam dulu, lagian kamu juga sudah dewasa. Tau bagaimana caranya menghadapi masalah," sambung Umi lagi yang membuatku merajuk."Umi

  • Ketika Istri Berhenti Peduli   Arman marah

    KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 22Pov NayaKuraih beberapa berkas yang sudah aku persiapkan sebelumnya. Tidak lupa ponsel dan headset. Aku butuh itu untuk bisa fokus. Kulirik jam yang ada di pergelangan tangan. Ternyata sudah pukul delapan pagi.Hari ini aku ada janji dengan Pak Wira. Aku tidak boleh terlambat. Karena katanya dia ada jadwal lainnya setelah ini. Setelah pertemuan tidak sengaja kemarin, membuatku lebih sering berkomunikasi dengannya.Apalagi setelah waktu itu dia membantuku menenangkan Daffa yang sedang menangis. Karena jarang-jarang Daffa mau digendong oleh orang lain."Nay, makan dulu," ujar Ibu saat aku baru saja keluar kamar."Nggak sempat lagi, Umi. Aku buru-buru," tolakku lembut kemudian meraih Daffa dalam gendongan Umi. Aku membuka resleting baju kemudian memberikan Daffa ASI.Karena kata Umi, biar Daffa dijaga oleh Umi saja. Lagian aku juga pergi tidak lama, jadi Umi ingin menghabiskan waktu bersama cucu tercintanya. Untungnya selain minum ASI, Daffa juga min

  • Ketika Istri Berhenti Peduli   Kecewa

    KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 23POV ArmanSetelah mendapatkan ijin dari Pak Bagas. Aku segera menelpon Intan agar menjemputku. Jika aku memesan taksi online, pasti akan lama. Karena jarak antara kantorku ke jalan Linggar Jati lumayan jauh. Untung saja Intan dengan senang hati membantuku kali ini."Emangnya kita mau kemana sih, Mas?" tanya Intan padaku saat kami sedang dalam perjalanan menuju ke cafe tempat Naya selingkuh."Kita ke cafe yang di jalan Linggar Jati ya. Aku ada perlu," jawabku tanpa melihat kearahnya. Dipikiranku sekarang hanya Naya dan Naya.Kuacuhkan beberapa pertanyaan yang dari tadi terlontar dari mulut Intan. Karena aku memacu mobil dengan sedikit kencang, makanya aku ingin fokus menyetir saja."Mas, hati-hati. Aku takut," pekik Intan saat aku membawa mobil dengan kecepatan tinggi."Maaf, Intan. Tapi aku sedang terburu-buru," jawabku."Tapi ini mobilku, Mas. Kalau terjadi apa-apa kamu harus tanggung jawab," bentak Intan sambil memukul lenganku."Iya, kamu diam a

  • Ketika Istri Berhenti Peduli   Siapa Pak Wira

    KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 24POV Arman"Iya, Mas. Aku akan jelaskan semuanya di sana. Kita sama-sama harus bisa menjelaskan pada orang tuaku. Bagiamana bisa aku di sini bersama Pak Wira. Dan bagaimana bisa kamu ke sini bersama wanita ini. Satu lagi, kamu juga harus bisa menjelaskan kenapa bisa diantar jemput oleh wanita seperti dia," desis Naya pelan.Deg!Bagaimana Naya bisa tau jika aku sering pergi dan dijemput oleh Intan. Kenapa sekarang jadi aku yang harus menjelaskan semuanya."Apa maksud kamu?" tanyaku menatapnya garang."Kamu tau sendiri maksud aku, Mas. Ingat ya, aku tidak bodoh. Kita buktikan nanti di rumah Abi dan Umi. Siapa sebenarnya yang bersalah.Setelah mengatakan itu, Naya langsung pergi dengan tas di punggungnya. Juga laki-laki tadi mengikuti dari belakang. Apa-apaan ini, seharusnya di sini aku yang marah. Bukan malah Naya yang memperlakukan aku seperti ini.Padahal yang ketahuan selingkuh itu dia, bukan aku. Aku mengepalkan tangan dengan kuat, sebisa mungkin

  • Ketika Istri Berhenti Peduli   Mari Bercerai, Mas

    KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 25POV Arman"Yakin seribu persen saya, Pak. Apalagi akhir-akhir ini Istri saya itu berubah. Dia tidak lagi peduli pada saya, bahkan sekarang dia memutuskan untuk pulang kerumah orang tuanya," jelasku lagi. Padahal aku tidak ingin semua orang tau tentang masalah rumah tanggaku. Tapi apa boleh buat, aku harus membuat Pak Bagas percaya padaku."Kamu tau siapa laki-laki ini?" tanya Pak Bagas sambil menunjuk laki-laki yang masih sok keren itu. Aku hanya menggeleng tanpa bersuara. Aku masih kesal."Dia itu anak saya! Calon penerus perusahan saya. Tempat kamu bekerja!"Deg!"Maaf, Pak. Saya tidak mengerti," ucapku gugup. Nafasku seakan terhenti saat ini juga. Rasanya bumi berhenti berputar pada porosnya."Dia Ajun Prawira. Anak saya, keluarga Prawira. Kamu mengerti sekarang?" tanya Pak Bagas padaku setelah menjelaskan untuk kedua kalinya. Aku menelan ludah yang terasa kering. Kenapa aku menjadi mendadak pusing seperti ini. Aku kehabisan kata, tidak tau mau

  • Ketika Istri Berhenti Peduli   Ibu Kandung

    KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 26"Nay, aku masuk ya," ucapku ketika sudah berada di depan pintu kamar yang sedikit terbuka. Tidak ada jawaban. Tapi aku tetap memilih masuk."Berhenti, Mas. Jangan masuk!" tekan Naya padaku sambil mengangkat tangannya. Langkahku terhenti."Aku mau bicara," ucapku lagi sambil melangkah lagi untuk bicara lebih dekat. Naya bangun dari tidurnya, kulihat Daffa tertidur pulas di sampingnya."Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, Mas. Aku mau kita pisah, aku rasa hubungan kita sudah tidak sehat. Aku tidak sanggup lagi bertahan, jadi tolong ceraikan aku. Biarkan aku melepaskan diri dari kalian."Naya berucap tanpa melihat ke arahku. Dia bahkan mengacuhkan aku yang berusaha mendekatinya. Bukannya minta maaf, tapi malah ini yang dia katakan."Sadar, Nay. Sadar. Yang barusan kamu ucapkan itu tidak baik," ucapku sambil menarik tangan Naya yang semula mendekap tubuhnya."Lepas, Mas. Aku sadar, yang nggak sadar itu kamu," bentak Naya yang membuatku kaget. Semaki

  • Ketika Istri Berhenti Peduli   Hati yang remuk

    KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 27POV Arman"Sudah saatnya Mas Arman tau, Umi. Agar dia tidak masuk terlalu dalam ke jurang hitam," balas Naya yang membuatku semakin bingung."Wanita yang menggendong kamu di situ adalah Ibu kandungmu. Wanita yang mengandung dan melahirkan kamu," jawab Umi yang membuat dadaku bergemuruh hebat.Badanku terasa kaku dan sama sekali tidak bisa digerakkan. Kenyataan apa lagi ini, kenapa kejadian dan kenyataan ini seperti drama yang sering ditonton oleh Naya ketika dirumah.Ibuku? Lalu yang selama ini aku panggil Ibu siapa?"Tolong jelaskan maksud Umi gimana? Aku benar-benar bingung sekarang," ucapku gamang. Bagaimana tidak, umurku sudah tiga puluh tapi aku baru tahu kenyataan tentang diriku."Dengar baik-baik. Wanita dalam foto ini namanya Narsih. Dia adalah Ibu kandung kamu. Dan wanita yang selama ini kamu panggil Ibu, adalah Ibu tiri kamu," jelas Umi sambil menunjuk kearah wanita yang ada di dalam foto. Wanita yang dikatakan oleh Umi adalah Ibu kandung

최신 챕터

  • Ketika Istri Berhenti Peduli   Tamat!

    "Tidaak! Jangan kubur anak saya. Dia masih hidup!" Tiba-tiba Ibu datang dan berteriak dari jauh. Kami semua terkejut dan melihat Ibu yang datang dengan penampilan yang sangat berantakan.Wajahnya merah, bahkan Ibu tidak memakai jilbab. Padahal tadi Umi sudah menyerahkan satu set gamis beserta jilbab. Agar Ibu bisa menutup aurat di acara pemakaman Lela."Stop. Kalian semua pembunuh. Jangan kubur Lela, dia masih hidup. Lelaaa!" teriak Ibu sambil terisak. Terpaksa acara pemakaman Lela dihentikan. Pak Hartono yang dari tadi terdiam, berjalan menghampiri Ibu yang sedang berontak karena dipegang oleh beberapa santri."Cukup, Jubaidah! Jangan buat masalah lagi. Lela sudah tenang, relakan," tegas Pak Hartono sambil memegang kedua bahu Ibu."Tidak. Lela anakku masih hidup. Kalian semua pembunuh," sungut Ibu yang membuat suasana semakin menegang.Beberapa pelayat ada yang bingung dengan kejadian ini. Ada di antara mereka yang langsung pulang karena proses pemakaman terlalu lama."Diam. Tolong

  • Ketika Istri Berhenti Peduli   Menjadi Gila

    KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 72POV Naya"Ibu mertuamu dimana, Nay? Apa dia tidak ingin mencium Lela untuk terakhir kalinya?" tanya Umi padaku. Saat ini jenazah Lela sudah dirumah Umi dan Abi. Tadi saat di rumah sakit Ibu berkali-kali pingsan karena tidak sanggup kehilangan Lela.Dia berbicara antara sadar dan tidak sadar. Ibu terus meracau memanggil nama Lela. Sesekali Ibu tertawa sendiri, kemudian kembali menangis. Makanya tadi saat dirumah sakit, aku memutuskan untuk naik mobil ambulans menemani jenazah Lela.Sedangkan Ibu, pulang bersama Mas Arman. Ibu lebih tenang jika berada di dekat Mas Arman daripada Pak Putra dan Pak Hartono. Padahal mereka adalah keluarga kandung Ibu. Mungkin karena efek sudah lama tidak bertemu dan bersama. Makanya Ibu juga merasa asing dengan mereka. Begitu juga sebaliknya, walaupun ada gurat kecewa di wajah Pak Putra.Apalagi saat Ibu mengatakan jika dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini. Wajah Pak Putra dan Pak Hartono langsung memerah

  • Ketika Istri Berhenti Peduli   Frustasi 2

    Ketika Istri Berhenti PeduliPak Putra mengambil kembali ponselnya dari tanganku. Sedangkan aku masih berdiri di sampingnya karena syok. Bagaimana bisa ada dua orang yang sangat mirip tapi tidak kembar."Dia Widya. Tapi kamu tenang saja, saya tau kamu sudah menikah dan memiliki anak," ucap Pak Putra dengan nada suara yang lebih tenanSetelahg. Sepertinya dia sudah jauh lebih baik dari tadi."Apakah Widya memiliki orang tua atau keluarga?" tanyaku pada Pak Putra yang sedang menyimpan ponselnya di dalam saku jaket kulit miliknya."Iya, dia sama seperti kamu. Anak tunggal, hanya saja kedua orangtuanya sudah pindah ke luar negeri setelah dia meninggal," jawab Pak Putra menjelaskan."Kenapa kami bisa sangat mirip, padahal kami tidak memiliki hubungan darah," aku terus memikirkan bagaimana wajahku bisa sangat mirip dengan wanita itu."Entahlah, kuasa Allah. Tidak ada yang tidak mungkin bukan?" jawab Pak Putra yang membuatku beristighfar.Kenapa aku tidak berpikir seperti Pak Putra. Padahal j

  • Ketika Istri Berhenti Peduli   Frustasi

    KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 71POV NayaKami masih menangis di depan kamar Lela. Sedangkan di dalam ada dokter dan beberapa perawat yang sedang melakukan pemeriksaan. Walaupun kami tau jika Lela sebenarnya sudah tiada. Tapi Dokter pasti akan tetap melakukan pemeriksaan lebih lanjut.Mataku sembab dan terasa sangat lelah. Mas Arman masih menangis sesenggukan di sampingku. Sedangkan Pak Putra hanya diam dengan wajah datarnya. Dia sama sekali tidak terlihat sedih atau merasa kehilangan. Ya wajar menurutku, karena dia tidak pernah dekat dengan Adiknya itu. Bahkan dia malah membencinya karena sikap Lela tempo hari.Tapi jauh di dalam sini, aku berucap pada diriku sendiri. Jika aku sudah memaafkan semua kesalahan Lela padaku. Semua dendam yang pernah tertanam di dalam hati. Kini sudah hilang, tidak ada lagi dendam ataupun kebencian pada Lela.Kini aku malah teringat dengan Diki, dia telah menjadi yatim di usia balita. Mau menghubungi Herman juga aku tidak mempunyai nomor teleponnya. B

  • Ketika Istri Berhenti Peduli   Meninggal 2

    "Maksudnya gimana ya, Pak?" tanya Mas Arman tersenyum aneh. Aku juga merasa aneh dengan sikap mereka dari tadi."Jadi dulu, setelah dia melahirkan Putra. Dia pamit karena suatu urusan. Dan setelah itu dia tidak pernah kembali lagi pada kami. Di menghilang bak ditelan bumi. Saya pikir dia sudah meninggal, karena tidak kunjung kembali. Tapi nyatanya, dia masih hidup. Walaupun kami dipertemukan dengan cara seperti ini. Tapi itu cukup membuat saya bahagia. Ternyata anak saya masih hidup dan sudah mempunyai anak di tempat lain. Kamu adalah cucu saya juga." Pak Hartono menjelaskan semuanya sehingga membuat aku dan Mas Arman terkejut. Berarti Ibu masih mempunyai keluarga. Dan tidak main-main, dia punya keluarga yang sangat kaya raya."Anda sedang tidak bercanda kan, Pak?" tanya Mas Arman memastikan."Saya serius. Kamu bisa tanyakan lagi nanti sama Ibu. Dia akan siuman sebentar lagi. Tadi terpaksa dokter menyuntikkan obat penenang. Karena dia terus menangis memanggil anaknya," jelas Pak Hart

  • Ketika Istri Berhenti Peduli   Meninggal

    KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 70POV NayaKami berlari mengejar langkah dokter yang semakin menjauh. Perutku rasanya sedikit nyeri bagian bawah karena berlari menyusuri lorong rumah sakit. Ternyata Lela sudah dibawa kembali ke ruang operasi.Aku dan Mas Arman menunggunya dengan harap-harap cemas. Jujur, jika ditanyakan apakah aku membenci Lela. Jawabannya iya, karena dari dulu dia menginginkan aku berpisah dari Mas Arman. Dia selalu menghasut supaya Mas Arman menceraikan aku. Apalagi setelah kejadian kemarin, ketika dia ingin menjualku pada laki-laki hidung belang. Rasa benciku semakin bertambah-tambah rasanya.Tapi jika sekarang ada yang menanyakan, apakah aku mencemaskan Lela. Jawabannya juga iya, aku sangat mencemaskan dia. Jujur, saat ini aku sungguh menginginkan dia untuk sembuh kembali. Walaupun setelah dia sembuh dan sehat dia akan menggangu hidupku. Rasanya aku rela, karena melihat penderitaan yang dia alami sekarang membuatku sadar. Jika doaku selama ini mungkin telah dik

  • Ketika Istri Berhenti Peduli   Lela pendarahan

    KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 69POV Naya"Baik, Pak. Kami akan segera ke sana. Terimakasih banyak informasinya." Entah dengan siapa Mas Arman bicara di telepon. Sepertinya sangat serius, terlihat jelas raut wajah Mas Arman yang seperti tegang atau terkejut.Aku kembali menyiapkan makan siang. Hari ini aku sengaja membuat menu sederhana makanan kesukaan Mas Arman. Katanya dia sudah lama sekali tidak makan beberapa sayuran dengan lalapan terasi. Dulu ketika kami masih duduk di rumah yang sudah terjual. Aku sering membuatkan Mas Arman makanan kampung seperti ini.Tapi semenjak Daffa lahir, aku jadi jarang ada waktu untuk bersuka ria di dapur. Umi dan Abi tadi pagi pamit untuk pergi ke acara khitanan anak saudara Abi. Sekalian mereka mengajak Daffa ikut serta. Padahal hari ini rencananya aku akan mengajak Mas Arman dan Daffa untuk jalan-jalan ke pantai. Hanya saja Daffa lebih memilih pergi bersama Kakek dan Neneknya.Aku hanya bisa pasrah saat melihat Daffa lebih memilih Umi daripada

  • Ketika Istri Berhenti Peduli   Menolak takdir

    KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 68POV Putra"Wira, Lo bisa ngerjain ini nggak? Soalnya mendadak ada telepon dari pihak hotel." Aku yang sedang repot dengan semua pekerjaan di kantor terpaksa meninggalkannya pada Wira–sahabatku."Kok mendadak?" tanya Wira saat aku sedang bersiap-siap."Iya, barusan Kakek telpon. Katanya di gudang belakang hotel itu terjadi penyekapan pada seorang wanita gitu. Dan kondisinya parah banget, mana gudang itu milik Kakek juga," jawabku pada Wira yang menunggu penjelasan."Astaghfirullah, yaudah Lo hati-hati ya. Biar ini Gue yang urus," balas Wira mengambil alih pekerjaanku."Tengkiyu, Bro. Nanti kalau udah siap Gue langsung balik sini lagi," pamitku seraya melangkah keluar dari ruangan Wira."Santai aja, Bro." Aku berjalan dengan sedikit tergesa, karena ini adalah masalah besar yang harus aku hadapi sendiri. Untung saja ini hari Minggu, jadi aku bisa keluar dari kantor. Karena akan diadakan event ulang tahun kantor, makanya aku dan Wira harus berkerja le

  • Ketika Istri Berhenti Peduli   Bertemu kembali

    KETIKA ISTRI BERHENTI PEDULIPart 67"Lela!" teriakku saat melihat tubuh Lela yang tergeletak begitu saja di lantai. Seluruh tubuhnya terlihat lebam-lebam, bahkan beberapa bagian tubuhnya mengeluarkan darah segar. Segera aku buka ikatan tangan dan kaki Lela. Aku sangat panik, bagaimana jika Lela sudah meninggal. Tidak, dia tidak boleh meninggalkan aku sendirian di dunia ini. Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi."Tolooong!""Tolong!" Aku berteriak sekuat tenaga, hingga akhirnya beberapa polisi datang dan langsung menolong kami.Segera aku membuka sweater yang menempel ditubuh kemudian menutup bagian tubuh Lela yang sensitif. Air mataku terus mengalir tanpa henti. Rasanya aku sudah sangat lelah hari ini."Hati-hati, Pak. Dia tidak memakai baju," ucapku lirih pada beberapa anggota polisi yang sudah masuk. Mereka menggangguk paham, kemudian salah satu di antara mereka melepaskan jaket. Kembali menempelkan jaket tersebut pada tubuh Lela yang masih terlihat polos.Salah satu anggota pol

DMCA.com Protection Status