Share

Bab 68 Tak Seindah Kuntum Melati

Penulis: Misya Lively
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-08 11:14:30

Kanaya memetik sekuntum bunga melati putih yang ada di halaman belakang.

Meskipun matahari bersinar cerah pagi itu, akan tetapi mendung masih bersemayam di hati Kanaya.

Kanaya menghirup wangi bunga itu sambil memejamkan matanya, berharap dunia yang ia jalani bisa seindah dan sewangi bunga yang ada ditangannya.

Kejadian semalam masih membekas dihatinya. Dan meskipun ia berusaha untuk melupakannya, kata-kata merendahkan itu masih saja terngiang dibenaknya.

Kanaya begitu larut dengan pikirannya sehingga ia tidak mendengar suara dari dalam rumah.

“Di mana dia?” Bastian masuk ke dalam rumah dengan raut wajah merah padam.

“No-non Kanaya?” Sifa bertanya dengan gelagapan. Apakah Bastian mencari Kanaya?

“Siapa lagi? Di mana dia?” Bentak Bastian pada perempuan paruh baya itu sambil ia berjalan ke arah kamar Kanaya dan membukanya dengan kasar.

Tidak menemukan Kanaya di dalam kamar, Bastian mengedarkan pandangan ke sekeliling rumah mencari sosok gadis itu.

“No-non Kanaya a-ada di-di ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Lambu Emu
kasian Kanaya..
goodnovel comment avatar
Suria
sy yg nangis membacanya.. kesian Naya. dasar penipu Elsie. mudahnya semua tertipu. terbukti pak bas tidak sepintar mana
goodnovel comment avatar
Nanik Dwiyanti
knapa mulut ELSI pinterr bnget bersandiwara ya... kpn akan terungkap kejahatan ELSI semoga berlanjuttt yyy..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 69 Rokok Kegelisahan

    Indra keluar dari ruang bersalin setelah membantu dua persalinan normal hari itu. Rasa-rasanya ia ingin segera beristirahat, makan dan mungkin tidur sejenak, paling tidak beristirahat setengah jam dan berharap tidak ada emergency call dalam waktu dekat. “Pak Bastian menunggu Dokter di luar sejak tadi.” Salah seorang perawat senior memberitahu Indra sambil menunjuk arah pintu keluar. Bastian? “Jelaskan yang di maksud ‘sejak tadi’,” ucap Indra meminta penjelasan lebih spesifik. “Sekitar 1 jam?” jawab perawat itu dengan tidak yakin sembari mengangkat bahunya. Indra tidak bertanya lagi dan berjalan keluar mencari Bastian . Pasti ada sesuatu hal yang Bastian ingin bicarakan dengannya jika temannya itu rela menunggunya sampai satu jam di hari kerja. Setelah mencari ke sekeliling luar bagian persalinan, akhirnya Indra menemukan Bastian sedang duduk di kursi taman, sedang merokok dengan kemeja yang beberapa kancingnya terbuka dan lengannya digulung sebatas siku. Rambut yang biasanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 70 Kesepakatan Bastian-Elsie

    Hari belum lagi sore, tetapi Bastian tidak kembali ke kantornya. Mobil yang dikendarai Rafles berhenti di depan rumah tingkat besar dikawasan elit, dan Bastian turun. Alih-alih kembali ke kantor, Bastian memutuskan untuk pulang. Ia masuk ke dalam rumah dan menemukan Elsie sedang berbaring santai di sofa sambil bergosip ria dengan temannya melalui panggilan telepon dan tidak menyadari kedatangannya. Bastian berdehem setelah beberapa saat ia menunggu, namun Elsie tak kunjung mengakhiri percakapan teleponnya. “Bas?” Elsie terkejut saat menoleh dan melihat Bastian berdiri bersandar di pembatas antara ruang tamu dan ruang keluarga dengan jas yang tersampir di lengannya. Tidak seperti biasanya Bastian pulang cepat dari bekerja. Dia pun tidak memberitahukan Elsie sebelumnya. Bastian berjalan mendekat dan berhenti di dekat Elsie. Ia menaruh tas kerjanya di atas meja dan memasukkan tangannya ke dalam kantung celana, kemudian bertanya, “Untuk apa kamu pergi ke Sunset Summit semalam?” Ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 71 Dibalik Layar

    “Non, bangun. Ini sudah siang, katanya mau pergi ke kampus.” Sifa menaruh segelas air putih di meja nakas dan ia membuka tirai jendela. Sinar matahari menerobos masuk ke dalam melalui jendela besar di kamar itu, membuat silau kornea mata Kanaya yang masih menyesuaikan dengan cahaya. Kanaya refleks menutupi matanya dengan telapak tangan yang terbuka lebar sembari beranjak duduk di ranjangnya. “Jam berapa ini Bi?” tanya Kanaya seraya meraih gelas air di meja nakas dan meminumnya. “Jam 8. Katanya hari ini mau ke kampus. Non mandi dulu, Bibi mau siapin sarapan,” jawab Sifa sebelum ia berjalan keluar kamar. Kanaya beranjak dari ranjang dan pergi ke kamar mandi. Setelah selesai mandi ia berjalan ke lemari pakaian, mengambil celana highwaist jeans dan kemeja putih, pakaian dalam dan sebuah scarf dari dalam lemari. Pluk! Tiba-tiba saja sebuah bungkusan plastik terjatuh dari dalam lemari. Kanaya tertegun menatap plastik itu, mengetahui pasti apa isi di dalamnya. Setelah menaruh ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 72 Kanaya Seorang Mahasiswi

    “Maaf!” Kanaya dan orang yang ia tabrak mengucapkannya bersamaan. Kanaya melihat ke bawah ke arah pecahan gelas yang berisi minuman berwarna coklat yang jatuh ke lantai. “Saya benar-benar minta maaf,” ucap Kanaya, dan matanya tidak sengaja menangkap noda berwarna coklat di kemeja abu-abu orang yang ia tabrak. Kanaya pun langsung meraih tisu terdekat dan melap baju orang itu. “Biar saya bersihkan.” “Sudah, tidak apa. Ini hanya sedikit saja.” Pria di depannya menolak dan menahan tangan Kanaya. “Saya benar-benar minta maaf. Biar saya ganti minumannya.” Merasa tidak enak hati, Kanaya menawarkan mengganti minuman pria itu. Pria itu hendak menolak, namun Kanaya mendahuluinya bicara. “Paling tidak biarkan saya menggantinya.” Kanaya memaksa. Pria itu ingin mengatakan sesuatu, namun saat ia menatap Kanaya, ia mengurungkannya. “Baiklah. Tetapi hanya kalau kamu juga memesan minuman.” Kanaya mengangguk dan tersenyum. Ia memang harus memesan sesuatu di cafe itu jika ingin menunggu Rafles

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 73 Wangi Milik Kanaya

    Di dalam mobil, Kanaya memejamkan matanya, berusaha fokus menahan rasa tidak enak di perutnya. “Ibu mau saya antar ke rumah sakit?” Rafles yang sedang mengemudi khawatir melihat wajah Kanaya yang pucat pasi. Padahal saat mengantar ke kampus tadi, gadis itu tampak baik-baik saja. Kanaya menggeleng dengan mata terpejam. “Langsung ke rumah saja, Pak Rafles.” Kanaya ingin segera sampai di rumah. Minum sesuatu yang hangat dan berbaring di ranjang yang hangat. “Baik Bu.” Rafles tidak bertanya lagi dan fokus pada jalanan di hadapannya. Ia tidak mengemudi sepelan tadi, namun ia sangat berhati-hati seakan sedang membawa barang pecah belah yang sangat ringkih. Untung saja saat sampai di rumah hujan telah berhenti dan Kanaya langsung masuk ke dalam rumah. “Loh Non kenapa?” tanya Sifa begitu melihat Kanaya. Ia bergegas menghampiri gadis itu dan menemaninya masuk ke dalam kamar. “Perut Kanaya nggak enak Bi. Lemas, rasanya mau melayang,” jawab Kanaya sambil ia duduk di ranjang kemudian memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 74 Secercah Harapan Di Hati Bastian

    Bastian membawanya scarf itu mendekati hidung dan ia mengendusnya. Kanaya! Scarf ini milik Kanaya! Bastian begitu yakin, sebab aroma tubuh Kanaya masih menempel dengan lekat di scarf itu. Bastian menghirup aroma itu dalam-dalam sambil memejamkan matanya. Refleks ujung bibir Bastian melengkung, menyunggingkan sebuah senyum. Sudah lama ia tidak mencium wangi itu dan ternyata ia begitu merindukannya. Debar-debar di dadanya kembali berdetak lebih cepat, gairah yang beberapa hari ini sempat padam, seakan datang kembali, membuatnya merasa lebih hidup. Dihirupnya sekali lagi aroma itu seakan ia tidak pernah puas. Seakan ia takut kehabisan aroma yang ada di sana jika ia tidak segera menghirupnya dalam-dalam. Bastian begitu hanyut dalam kerinduannya saat suara deheman Rafles menyadarkan Bastian kembali. “Tadi waktu pulang, ibu kelihatan sedang kurang sehat, Pak.” Rafles merasa perlu melaporkan apa yang dilihatnya pada Bastian. “Kurang sehat bagaimana maksudmu?” Bastian langsung berta

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 75 Berita Yang Ditunggu

    Mobil yang dikendarai Indra berhenti di halaman rumah di jalan Sunset Summit. Lampu di dalam rumah itu masih menyala, seakan menunggu kedatangannya. Dengan membawa tas dokternya ia berjalan masuk ke dalam rumah. “Akhirnya Dokter sampai juga. Non Kanaya sudah menunggu dokter dari tadi. Mari Dok!” Sifa langsung menyambut Indra dengan senyum sumringah di wajahnya. Indra sampai ikut tersenyum melihat ketulusan wanita paruh baya itu dalam menjaga Kanaya. Kanaya sedang berbaring di kamarnya saat Indra dan Sifa masuk. Ia pun beranjak duduk. “Malam, Dokter.” “Malam, Kanaya. Bagaimana keadaanmu?” tanya Indra sambil duduk di kursi di samping ranjang yang sudah disediakan oleh Sifa sebelumnya. “Sudah agak mendingan Dok, tapi saya masih sering mual. Lidah saya juga tidak enak. Rasanya makanan terasa pahit,” jawab Kanaya sejujurnya. Ia sangat berharap benar-benar hamil, namun ia tidak memungkiri apa yang dikatakan dokter itu tadi siang. Bisa saja tidak enak badan dan mual muntahnya adala

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 76 Pertemuan Tak terduga

    Setelah dinyatakan positif hamil melalui test pack dan tes darah seminggu yang lalu, hari ini Kanaya akan melakukan pemeriksaan USG di klinik Life’s Blessing. Dan saat ini, Kanaya berada di dalam sebuah mobil dalam perjalanan menuju klinik tersebut. Jari tangan kanan Kanaya bermain dengan fertility bracelet yang ada di pergelangan tangan kirinya. Menyentuh batu-batu bulat berbagai macam warna itu, seakan ia merasa lebih tenang dengan menyentuhnya. Ini adalah kali pertama ia akan menjalani USG kandungannya. Kali pertama ia akan melihat makhluk kecil yang akan berkembang di dalam tubuhnya untuk sembilan bulan ke depan. Kanaya belum pernah mengalaminya dan ini sedikit banyak membuatnya antusias sekaligus gelisah dan was-was. Seperti apa penampakannya dan apa yang akan ia rasakan. Tidak sadar tangannya menyentuh perutnya, mengelusnya perlahan. Sesampainya di klinik, Jesy mengantar Kanaya ke sebuah ruangan pemeriksaan USG. Di depan pintu ruangan itu terpampang tulisan VIP. Dan ben

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11

Bab terbaru

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 432 Unlimited Pilihan

    Cahaya matahari menembus dari sela-sela tirai kamar, dan suara kicauan burung dari atas pepohonan yang ada di sekitar rumah besar keluarga Dwipangga itu terdengar samar sampai ke dalam kamar. Pagi itu suasana sangat tenang ketika Kanaya membuka matanya. Kanaya menggeliat pelan, merasakan enaknya tidur di ranjang empuk dengan bahan seprei yang sejuk terasa di kulit. Awalnya Kanaya begitu santai menikmati, dan ia enggan untuk bangun. Namun saat melihat jam di dinding, ia teringat Kenzo. Dengan serta merta Kanaya bangun dari tidurnya seperti tersentak kaget. “Kenzo!” “Heeemm..” Bastian ikut terbangun karena gerakan Kanaya yang tiba-tiba. Ia mengeratkan pelukannya di pinggang Kanaya dan berkata pelan, “Tenang Sayang. Mereka sudah membawa Kenzo.” “Mereka? Siapa yang membawa Kenzo?” Kanaya baru tersadar dengan kehadiran Bastian. Ia menoleh masih dengan rasa terkejut bangun tidur. Bastian membuka matanya dan mendongak melihat ke arah Kanaya. “Mama dan Ibu.” Mama dan Ibu? Kenzo bersa

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 431 Pasangan Berjodoh

    Kanaya menyadari jika Elsie pandai berkelit dan mereka memang tidak memiliki bukti langsung bahwa Elsie yang memerintahkan penculikan itu.Bahkan dirinya pun tidak bisa menunjukkan bukti jika Elsie adalah orang yang menyuruh perawat dan dokter klinik Kelapa Indah untuk menculik dan menghabisi nyawanya.***flashback persidangan***“Apa saudari mengenali pelaku malam itu?” tanya majelis hakim saat Kanaya bersaksi dalam persidangan.“Ya, Yang Mulia. Mereka adalah orang yang membawa saya secara paksa saat itu,” jawab Kanaya.“Apa saudari bertanya mengenai identitas mereka atau mereka mengatakan siapa mereka?” tanya Hakim kembali.“Ya Yang Mulia.”“Dan apa yang mereka katakan?”“Awalnya mereka mengatakan kalau mereka adalah dokter dan perawat yang akan membantu persalinan saya. Namun setelah itu mereka mengakui jika ada orang yang menyuruh mereka menculik saya dengan imbalan uang yang besar” jawab Kanaya dengan jujur apa adanya.“Apa mereka mengatakan siapa yang menyuruh mereka?” tanya ha

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 430 Dua Kasus Persidangan

    “Naya, kamu tidak perlu melakukannya sayang. Jika dia masih menganggap dirinya keluarga Dwipangga, dia akan datang dengan sendirinya,” ucap Bastian. Walaupun ia berusaha berbicara lembut pada Kanaya, namun siapa pun tahu jika Bastian menentang ide itu. Lagipula siapa yang tidak tahu jika Reno menyimpan hati pada Kanaya dan Bastian sangat cemburu padanya?“Bas, aku hanya ingin bicara padanya. Mungkin jika aku bicara dengannya baik-baik—”“Tidak Sayang, aku tidak ijinkan.” Bastian langsung merespon. Ia tidak suka membayangkan Kanaya berbicara berduaan dengan pria yang jelas menaruh hati padanya.Bagaimana jika Reno salah paham dan menyangka Kanaya menaruh perhatian padanya kemudian dia berbuat nekat?Panas hati Bastian memikirkan hal itu.Kanaya menatap Bastian dan ingin mengatakan sesuatu, namun melihat tatapan Bastian yang bersikukuh menentangnya, lidahnya tiba-tiba terasa kelu. Padahal apa salahnya ia bicara pada Reno? Kanaya merasa iba dan tidak sampai hati melihat Azhar kecewa.

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 429 ISTRI SAH

    “Selamat kepada kalian berdua!” Miranda memeluk cium Bastian dan Kanaya bergantian. Wajahnya tampak berseri-seri dan senyum tidak putus tersungging di wajahnya.Haidar dan Azhar pun ikut mengucapkan selamat dan memeluk kedua pasangan suami istri itu.Hari itu Bastian dan Kanaya baru mendapatkan penetapan sidang isbat yang mereka ajukan beberapa hari yang lalu. Tanpa mendapatkan kendala yang berarti, permohonan untuk mengesahkan pernikahan mereka disetujui oleh majelis hakim dan telah menjadi penetapan.Dan siang itu, keluarga Dwipangga berkumpul dan mengundang teman-teman Bastian untuk santap siang merayakan penetapan putusan itu di rumah keluarga besar mereka.Bukan hanya Miranda, Haidar dan Azhar yang tampak sangat bahagia. Namun Kanaya dan Bastian pun terlihat sangat bahagia. Pada hari itu, keduanya secara resmi, legal dan sah menjadi pasangan suami-istri oleh negara. Bahkan putra mereka, Kenzo pun mendapatkan status sebagai anak sah dari pasangan suami-istri Bastian dan Kanaya.

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 428 Sekutu

    Sementara Elsie memaki-makinya, Rico berjalan dengan santai keluar dari ruangan kunjungan itu. Wajahnya terlihat puas setelah melihat Elsie. Rico terus berjalan hingga sampai ke parkuran mobil yang ada di depan kantor polisi, dan ia mengeluarkan kunci mobil SUV mewah miliknya.Baru saja ia memencet kunci itu, ia tidak sengaja bertemu dengan Agni yang baru turun dari mobil.“Kamu— kamu— mau apa ke sini?!” Melihat Rico, Agni pun tampak kesal dan marah.Rico menoleh dan menatap Agni sambil tersenyum.“Melihat keadaan putrimu, tentu saja,” jawabnya dengan santai.“Berani-beraninya kamu datang!” sergah Agni sambil menunjuk wajah Rico.“Tante, tenang saja. Saya tidak mengganggunya. Bahkan sebagai teman, saya hanya ingin memperingatkannya,” ujar Rico sambil mengerling pada Agni. Agni dan Felix tidak pernah menyukainya sejak dulu. Sehingga tidak ada gunanya ia berbicara manis pada mereka.“Kamu—”“Elsie ada di dalam. Tante sebaiknya temui dia. Mungkin dia membutuhkan bantuan Tante untuk men

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 427 Tamu Tak Diharapkan

    Kedua mata Elsie membelalak dan wajahnya memerah menahan amarah saat melihat pria yang berdiri di dalam ruangan itu! “Aaarrgghh!” Elsie langsung menerjangnya, namun pria itu menangkap pergelangan tangannya. “Tenang Els! Tenang!” Rico berseru sambil menahan pergelangan tangan Elsie dengan kuat. “Pengkhianat!” teriak Elsie dengan geram. Ia masih ingat bagaimana Rico memberi kesaksian dalam sidang perceraiannya. Dan kesaksian pria itu, justru menjadi bumerang bagi Elsie! “Aku tahu kamu marah, tapi aku hanya berusaha jujur, mengatakan apa adanya,” ucap Rico dengan ekspresi prihatin. “Apa adanya? Sejak kapan kamu jadi orang jujur, hah?!” bentak Elsie dengan emosi. Karena kesaksian orang dihadapannya inilah, Hakim mengabulkan gugatan cerai Bastian, dan menolak tuntutan harta gono gini yang ia ajukan! “Oke, tapi apa semua salahku? Coba pikirkan Els, apa yang bisa kamu lakukan setelah videomu dan Ravioli beredar? Bahkan tanpa kesaksianku pun, nasibmu akan sama!” balas Rico. Ia ke

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 426 Tanpa Suami

    “Aaarrgghh!” Elsie memekik kesakitan. Ia terjelembab dan hampir saja membentur tembok. “Kamu bukan tuan putri, jadi minggir! Jangan menghalangi jalan kami!” Beberapa orang tahanan wanita mendorong Elsie ke pinggir. Ia tidak ada pilihan lain selain membiarkan mereka melewatinya untuk mengantri makan. Ia dipaksa mengalah dan berdiri di bagian belakang. Mereka dengan arogannya berjalan melaluinya sambil tertawa mengejek. Beberapa bahkan sengaja menabrakkan bahunya untuk mengganggunya. Elsie mengepalkan tangannya dengan erat. Ia merasa sangat geram, namun tidak bisa melakukan apa-apa. Jumlah mereka lebih banyak, dan mereka tidak lagi memandangnya dengan rasa segan. Sejak video syurnya dengan Ravioli tersebar, para tahanan di sana seringkali mengganggunya. Tidak hanya mengganggu saja, mereka bahkan mengejek dan menjulukinya Rav Doll Queen. Menyebalkan sekali! Terlebih setelah putusan cerainya dengan Bastian, tidak ada lagi yang takut padanya. Bahkan petugas tahanan di sana pun

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 425 Rasa Cinta

    “Saya mengerti mengapa Bapak ingin melegalkan pernikahan Bapak dan Ibu Kanaya. Hal ini tidak terlepas dari terbebasnya Bapak dari rasa tanggung jawab dan janji kepada Ibu Elsie…” Aliya menyimpulkan. Diluar dugaan, Bastian menggeleng. “Anda salah paham. Itu bukan alasan mengapa saya berniat melegalkan pernikahan saya dengan Kanaya. Tetapi hal itu adalah alasan mengapa saya menceraikan Elsie.” Aliya terdiam mencerna ucapan Bastian. “Saya pernah mengatakan bahwa perceraian saya dan Elsie tidak ada hubungannya dengan Kanaya ataupun perihal keturunan. Sekarang kalian mengetahui bahwa kebohongan Elsie dan tipu muslihatnya adalah alasan sebenarnya perceraian kami.” Sampai di sini Aliya mengangguk mengerti. “Akan tetapi kalau Anda menanyakan mengapa saya ingin melegalkan pernikahan saya bersama Kanaya,” ucap Bastian sambil menoleh dan tersenyum pada Kanaya. Ia lalu mengangkat tangan Kanaya dan mengecup punggung tangan istrinya itu. “Alasan sebenarnya sangat mudah dan masuk akal

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 424 Janji Yang Tidak Berlaku

    “Benar. Penculikan itu hanyalah sebuah sandiwara agar Bastian dan keluarga Dwipangga berhutang budi. Dan saya harus bersedia menanggung hukumannya.” “Berhutang budi pada siapa?” “Pada orang yang merencanakan penculikan itu.” “Maksud anda Ravioli?” “Ravioli adalah sekutu mereka. Ada orang lain yang mendalangi dan merencanakan penculikan itu.” “Bisa anda sebutkan siapa orangnya?” “Felix Gunawan dan putrinya, Elsiana.” “Anda yakin? Anda bisa mempertanggungjawabkan ucapan anda?” “Saya bertemu langsung dengan mereka berdua. Dan merekalah yang menyuruh Ravioli untuk mencari orang untuk mengerjakan pekerjaan itu.” “Elsiena baru berusia 18 tahun saat itu. Anda yakin dia ikut merencanakan dan bukan hanya ikut-ikutan saja?” Terdengar sosok itu terkekeh. “Dia yang merencanakan setiap detil penculikan bahkan sampai kepada bagaimana dia akan menyelamatkan Bastian.” Bastian menatap tak berkedip pada rekaman wawancara itu. Memang itulah yang diakui Andre padanya saat ia menemukan pria itu

DMCA.com Protection Status