Share

Bab 66 Kedatangan Sedan Merah

Penulis: Misya Lively
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-08 11:14:21

Beep beep beep…

Suara alarm membangunkan Kanaya dari tidurnya.

Selepas kepergian Bastian, Kanaya hanya berdiam di dalam vila.

Ia hanya berbaring di ranjang sambil menyalakan televisi, tidak ada keinginan untuk pergi keluar.

Lama kelamaan siaran televisi yang tidak menarik minatnya itu membuatnya mengantuk dan akhirnya tertidur hingga bunyi alarm itu membangunkannya.

Kanaya bangun dengan tidak bergairah. Ia masuk ke dalam closet dan berganti pakaian dalam diam. Tidak banyak yang harus ia kemas. Pakaian dan perlengkapan pribadinya sebagian besar masih ada di dalam koper.

Saat ia akan menutup kopernya, mata Kanya tertaut pada kemeja milik Bastian yang ia pakai sebelumnya, tergeletak di atas rak.

Kanaya meraih kemeja itu dan menghirup aromanya dalam-dalam. Ia memejamkan matanya mencium wangi tubuh Bastian yang menempel di meja itu. Kanaya tidak tahu, kemeja itu ataukah vila itu yang masih menyimpan wangi tubuh Bastian begitu lekat?

Apa pun itu, wangi maskulin yang belakangan in
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Wati
satu kebohongan eslye sdh kebonkor km tunggu perselikuhanx cpt kebonkar
goodnovel comment avatar
Tanty Hassan
Semoga ja Elsie Gak Macam² dgn Kanaya, Klo Berani Alamat di Cerai dgn Suami nya sndr
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
semoga Naya baik² saja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 67 Kata-kata Merendahkan

    “Selamat malam Bu Elsie. Ibu ingin bertemu saya?” sapa Kanaya sambil tersenyum dengan kepala tegak. Entah mendapat keberanian dari mana, tetapi Kanaya tidak lagi takut dan malu-malu menghadapi Elsie. Apakah karena— Bastian? Elsie cukup terkejut mendapati perubahan sikap pada diri Kanaya yang lebih percaya diri dan berani. Ia mendengus dan beranjak dari duduknya, kemudian tersenyum mencibir seraya mengamati gadis muda dihadapannya. “Kanaya, aku dengar kemarin kamu pergi ke Palm Heaven,” ucap Elsie sambil berjalan mengitari Kanaya dengan kedua tangan dibelakang pinggulnya. Apakah itu sebabnya Elsie datang mencarinya? Karena ia pergi menemui Bastian? Pikir Kanaya. Elsie berhenti melangkah tepat di hadapan Kanaya, menatap gadis itu menunggu jawaban. “Iya Bu Elsie. Saya pergi ke Palm Heaven kemarin. Pak Bastian yang meminta saya datang.” Kanaya menjawab dengan jujur. Tidak ada yang perlu ia takuti karena ia pergi ke sana menjalankan perannya sebagai ibu pengganti. Elsie memperhat

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 68 Tak Seindah Kuntum Melati

    Kanaya memetik sekuntum bunga melati putih yang ada di halaman belakang. Meskipun matahari bersinar cerah pagi itu, akan tetapi mendung masih bersemayam di hati Kanaya. Kanaya menghirup wangi bunga itu sambil memejamkan matanya, berharap dunia yang ia jalani bisa seindah dan sewangi bunga yang ada ditangannya. Kejadian semalam masih membekas dihatinya. Dan meskipun ia berusaha untuk melupakannya, kata-kata merendahkan itu masih saja terngiang dibenaknya. Kanaya begitu larut dengan pikirannya sehingga ia tidak mendengar suara dari dalam rumah. “Di mana dia?” Bastian masuk ke dalam rumah dengan raut wajah merah padam. “No-non Kanaya?” Sifa bertanya dengan gelagapan. Apakah Bastian mencari Kanaya? “Siapa lagi? Di mana dia?” Bentak Bastian pada perempuan paruh baya itu sambil ia berjalan ke arah kamar Kanaya dan membukanya dengan kasar. Tidak menemukan Kanaya di dalam kamar, Bastian mengedarkan pandangan ke sekeliling rumah mencari sosok gadis itu. “No-non Kanaya a-ada di-di ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 69 Rokok Kegelisahan

    Indra keluar dari ruang bersalin setelah membantu dua persalinan normal hari itu. Rasa-rasanya ia ingin segera beristirahat, makan dan mungkin tidur sejenak, paling tidak beristirahat setengah jam dan berharap tidak ada emergency call dalam waktu dekat. “Pak Bastian menunggu Dokter di luar sejak tadi.” Salah seorang perawat senior memberitahu Indra sambil menunjuk arah pintu keluar. Bastian? “Jelaskan yang di maksud ‘sejak tadi’,” ucap Indra meminta penjelasan lebih spesifik. “Sekitar 1 jam?” jawab perawat itu dengan tidak yakin sembari mengangkat bahunya. Indra tidak bertanya lagi dan berjalan keluar mencari Bastian . Pasti ada sesuatu hal yang Bastian ingin bicarakan dengannya jika temannya itu rela menunggunya sampai satu jam di hari kerja. Setelah mencari ke sekeliling luar bagian persalinan, akhirnya Indra menemukan Bastian sedang duduk di kursi taman, sedang merokok dengan kemeja yang beberapa kancingnya terbuka dan lengannya digulung sebatas siku. Rambut yang biasanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 70 Kesepakatan Bastian-Elsie

    Hari belum lagi sore, tetapi Bastian tidak kembali ke kantornya. Mobil yang dikendarai Rafles berhenti di depan rumah tingkat besar dikawasan elit, dan Bastian turun. Alih-alih kembali ke kantor, Bastian memutuskan untuk pulang. Ia masuk ke dalam rumah dan menemukan Elsie sedang berbaring santai di sofa sambil bergosip ria dengan temannya melalui panggilan telepon dan tidak menyadari kedatangannya. Bastian berdehem setelah beberapa saat ia menunggu, namun Elsie tak kunjung mengakhiri percakapan teleponnya. “Bas?” Elsie terkejut saat menoleh dan melihat Bastian berdiri bersandar di pembatas antara ruang tamu dan ruang keluarga dengan jas yang tersampir di lengannya. Tidak seperti biasanya Bastian pulang cepat dari bekerja. Dia pun tidak memberitahukan Elsie sebelumnya. Bastian berjalan mendekat dan berhenti di dekat Elsie. Ia menaruh tas kerjanya di atas meja dan memasukkan tangannya ke dalam kantung celana, kemudian bertanya, “Untuk apa kamu pergi ke Sunset Summit semalam?” Ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 71 Dibalik Layar

    “Non, bangun. Ini sudah siang, katanya mau pergi ke kampus.” Sifa menaruh segelas air putih di meja nakas dan ia membuka tirai jendela. Sinar matahari menerobos masuk ke dalam melalui jendela besar di kamar itu, membuat silau kornea mata Kanaya yang masih menyesuaikan dengan cahaya. Kanaya refleks menutupi matanya dengan telapak tangan yang terbuka lebar sembari beranjak duduk di ranjangnya. “Jam berapa ini Bi?” tanya Kanaya seraya meraih gelas air di meja nakas dan meminumnya. “Jam 8. Katanya hari ini mau ke kampus. Non mandi dulu, Bibi mau siapin sarapan,” jawab Sifa sebelum ia berjalan keluar kamar. Kanaya beranjak dari ranjang dan pergi ke kamar mandi. Setelah selesai mandi ia berjalan ke lemari pakaian, mengambil celana highwaist jeans dan kemeja putih, pakaian dalam dan sebuah scarf dari dalam lemari. Pluk! Tiba-tiba saja sebuah bungkusan plastik terjatuh dari dalam lemari. Kanaya tertegun menatap plastik itu, mengetahui pasti apa isi di dalamnya. Setelah menaruh ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 72 Kanaya Seorang Mahasiswi

    “Maaf!” Kanaya dan orang yang ia tabrak mengucapkannya bersamaan. Kanaya melihat ke bawah ke arah pecahan gelas yang berisi minuman berwarna coklat yang jatuh ke lantai. “Saya benar-benar minta maaf,” ucap Kanaya, dan matanya tidak sengaja menangkap noda berwarna coklat di kemeja abu-abu orang yang ia tabrak. Kanaya pun langsung meraih tisu terdekat dan melap baju orang itu. “Biar saya bersihkan.” “Sudah, tidak apa. Ini hanya sedikit saja.” Pria di depannya menolak dan menahan tangan Kanaya. “Saya benar-benar minta maaf. Biar saya ganti minumannya.” Merasa tidak enak hati, Kanaya menawarkan mengganti minuman pria itu. Pria itu hendak menolak, namun Kanaya mendahuluinya bicara. “Paling tidak biarkan saya menggantinya.” Kanaya memaksa. Pria itu ingin mengatakan sesuatu, namun saat ia menatap Kanaya, ia mengurungkannya. “Baiklah. Tetapi hanya kalau kamu juga memesan minuman.” Kanaya mengangguk dan tersenyum. Ia memang harus memesan sesuatu di cafe itu jika ingin menunggu Rafles

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 73 Wangi Milik Kanaya

    Di dalam mobil, Kanaya memejamkan matanya, berusaha fokus menahan rasa tidak enak di perutnya. “Ibu mau saya antar ke rumah sakit?” Rafles yang sedang mengemudi khawatir melihat wajah Kanaya yang pucat pasi. Padahal saat mengantar ke kampus tadi, gadis itu tampak baik-baik saja. Kanaya menggeleng dengan mata terpejam. “Langsung ke rumah saja, Pak Rafles.” Kanaya ingin segera sampai di rumah. Minum sesuatu yang hangat dan berbaring di ranjang yang hangat. “Baik Bu.” Rafles tidak bertanya lagi dan fokus pada jalanan di hadapannya. Ia tidak mengemudi sepelan tadi, namun ia sangat berhati-hati seakan sedang membawa barang pecah belah yang sangat ringkih. Untung saja saat sampai di rumah hujan telah berhenti dan Kanaya langsung masuk ke dalam rumah. “Loh Non kenapa?” tanya Sifa begitu melihat Kanaya. Ia bergegas menghampiri gadis itu dan menemaninya masuk ke dalam kamar. “Perut Kanaya nggak enak Bi. Lemas, rasanya mau melayang,” jawab Kanaya sambil ia duduk di ranjang kemudian memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 74 Secercah Harapan Di Hati Bastian

    Bastian membawanya scarf itu mendekati hidung dan ia mengendusnya. Kanaya! Scarf ini milik Kanaya! Bastian begitu yakin, sebab aroma tubuh Kanaya masih menempel dengan lekat di scarf itu. Bastian menghirup aroma itu dalam-dalam sambil memejamkan matanya. Refleks ujung bibir Bastian melengkung, menyunggingkan sebuah senyum. Sudah lama ia tidak mencium wangi itu dan ternyata ia begitu merindukannya. Debar-debar di dadanya kembali berdetak lebih cepat, gairah yang beberapa hari ini sempat padam, seakan datang kembali, membuatnya merasa lebih hidup. Dihirupnya sekali lagi aroma itu seakan ia tidak pernah puas. Seakan ia takut kehabisan aroma yang ada di sana jika ia tidak segera menghirupnya dalam-dalam. Bastian begitu hanyut dalam kerinduannya saat suara deheman Rafles menyadarkan Bastian kembali. “Tadi waktu pulang, ibu kelihatan sedang kurang sehat, Pak.” Rafles merasa perlu melaporkan apa yang dilihatnya pada Bastian. “Kurang sehat bagaimana maksudmu?” Bastian langsung berta

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10

Bab terbaru

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 9

    “Freya,” ucap Bastian dengan senyum di wajahnya. “Freya Jacinta Dwipangga.” Miranda dan Ayunda saling bertukar pandang sebelum tersenyum dan mengangguk. “Freya. Nama yang Indah,” gumam keduanya menyetujui. Hari itu semua yang ada di Alpine Nest menyambut baik kehadiran bayi mungil bernama Freya Jacinta Dwipangga. Begitu pula Kenzo yang begitu senang ketika diperbolehkan melihat langsung adiknya itu. Mulai hari itu, ia telah menjadi seorang kakak. Apalagi, adiknya itu hadir sebagai hadiah ulang tahun terindah baginya. Keluarga besar Dwipangga hari itu sangat berbahagia. Bukan hanya karena ulang tahun pertama Kenzo, namun juga hadirnya Freya dalam keluarga mereka. Berita kelahiran Freya langsung tersebar ke seantero Emerald City, meskipun sosok bayi tersebut masih dirahasiakan dan belum di perlihatkan kepada publik. Publik ikut merasa senang dan tidak sabar untuk segera melihat sosok putri keluarga Dwipangga yang diberitakan memiliki paras yang rupawan. Berita persalinan K

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 8

    “Ama… Ama.. atit?” tanya Kenzo pada Haidar, kakeknya. Tampak ia mengkhawatirkan mamanya.Apalagi ia melihat Papanya begitu panik saat membawa mamanya pergi masuk ke dalam ruangan dengan kolam besar yang ada di dekat mereka. Haidar tersenyum dan menggeleng. Ia berusaha untuk tidak tampak gelisah atau khawatir. “Mama tidak sakit, tapi saat ini sedang melahirkan adiknya Kenzo,” terangnya pada cucu kesayangannya itu.“Kenzo di sini dulu ya sama Kakek. Nanti kalau adik sudah keluar dari perut mama, Kenzo bisa ketemu sama adik.” Haidar pun duduk dan memangku Kenzo di sofa.Kanaya sudah pernah menceritakan pada Kenzo mengenai adik bayi yang ada di dalam perutnya, sehingga Kenzo tidak terlalu bingung atau panik saat mengetahui Kanaya akan melahirkan. “Sini, Kenzo boboan di sini.” Haidar menepuk ruang kosong diantara dirinya dan Azhar, agar cucunya itu bisa beristirahat dan tidur. Ia tahu Kenzo tidak akan mau pergi tidur ke kamarnya mengetahui mamanya tengah melahirkan adiknya.Akan tetapi

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 7

    Ardyan dan Aliya telah menikah sejak 6 bulan yang lalu, dan sekarang kandungan Aliya telah menginjak 3 bulan.Mereka berdua memang tidak menunda kehamilan dan berharap segera diberikan keturunan. Selain itu, Ardyan juga sudah berusia lebih dari 30 tahun, sehingga dia tidak ingin lagi menunda.Dan meskipun kehamilan Aliya masih muda dan belum terlihat benar, namun jika diperhatikan dengan seksama, akan terlihat benjolan kecil di perutnya.Saat ini, Aliya masih bekerja di LiveTV, namun ia tidak lagi bekerja di lapangan untuk mencari berita setelah mengetahui kehamilannya. Ia memilih bertugas di dalam studio untuk sementara waktu. Sedangkan Ardyan, dia masih menjalani hari-harinya sebagai the best neurosurgeon di Emerald City, sekaligus Direktur Emerald Restorative Centre, Rumah Sakit terbesar dan tercanggih di Emerald City.“Bagaimana kehamilanmu kali ini? Ah, Kenzo pasti senang sekali akan segera memiliki seorang adik!” Aliya memegang perut besar Kanaya dan mengelusnya.“Untuk yang

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 6

    Acara ulang tahun berlangsung dengan sangat meriah. Anak-anak panti yang diundang untuk datang tampak sangat senang. Berbagai macam permainan, hiburan bahkan hadiah-hadiah yang dibagikan membuat mereka tertawa sepanjang acara.Tamu undangan lainnya, keluarga, dan kerabat yang membawa anak-anak mereka juga menikmati acara itu. Mereka membawa berbagai macam hadiah, dari mainan anak-anak yang sangat populer dan diminati, hingga hadiah yang bernilai fantastis.Berbagai macam hidangan disajikan. Dari mulai hidangan berbentuk lucu bertemakan kerajaan untuk anak-anak hingga hidangan estetik dan lezat dari chef terkemuka yang menggunakan bahan-bahan berkualitas premium.Dan Kenzo, bocah berulang tahun yang memiliki paras rupawan perpaduan antara Kanaya dan Bastian, menjadi pusat perhatian di acara itu. Tidak hanya parasnya, tingkah polah anak berusia 1 tahun itu selain menggemaskan juga telah membuat decak kagum tamu undangan. Di usia yang masih sangat kecil, Kenzo telah menunjukkan sikap

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 5

    Hari itu, di Alpine Nest ramai dengan banyak orang yang datang. Azhar, Haidar, Miranda, Ayunda, Laila, dan Fadly—sepupu Kanaya. Tidak lupa Alea, Fariz dan Clara juga sudah hadir di sana.Mereka semua datang untuk menghadiri ulang tahun pertama Kenzo yang hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat, keluarga dan teman serta anak yatim yang sengaja diundang untuk memeriahkan acara itu.Acara dilangsungkan di halaman belakang rumah mereka, dengan mengusung tema Royal Prince. Sesuai dengan tema, maka di dekat danau itu dibangun sebuah miniatur kastil kerajaan, dengan dekorasi balon dan hiasan lainnya yang berwarna emas, biru dan putih.Makanan yang dihidangkan pun dibuat sesuai tema. Mewah, namun dengan bentuk yang lucu dan menggemaskan sesuai dengan usia baby Kenzo yang baru berulang tahun pertama.“Apa semua sudah siap? Di mana Kenzo?” Kanaya baru selesai berpakaian, dan ia memastikan kembali persiapan mereka untuk acara itu.Ia dan Bastian juga ikut mengenakan kostum Royal King dan Queen

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 4

    “Bos, itu orangnya!” Seorang pria dengan banyak tato di tangannya melapor pada seorang pria yang duduk di dalam sebuah mobil SUV.Jendela mibil SUV itu diturunkan dan tampaklah wajah seorang pria. Dia mengenakan jaket hitam dan kaca mata hitam. Rambut panjangnya yang diikat ke belakang, dicepol kecil dibagian atas, sehingga menampakkan potongan rambut pendek undercut dibagian bawah yang rapi.Pria itu membuka kaca matanya dan melihat ke luar pada sosok dua orang pria yang sedang berdiri membelakangi mereka yang berjarak cukup jauh. Kedua orang itu berpakaian parlente, kemeja rapi dengan sepatu kulit yang mengkilap.“Hanya berdua saja?” tanya Jono—pria berjaket hitam di dalam mobil.“Hanya mereka dan supir di dalam mobil.” Anak buah Jono menunjuk sebuah mobil Mercedes Benz S class berwarna hitam terparkir di ujung bagian jalan itu.Jono tidak mengetahui siapa orang itu. Mereka berpenampilan rapi dan parlente, namun mereka berdua bukan berasalah dari Emerald City.Jono memberi isyarat

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 3

    Mobil Rolls Royce limited edition itu, memasuki halaman rumah besar dan luas bernama Alpine Nest, dan berhenti tidak jauh dari pintu utama rumah itu.Kanaya dan Bastian turun dari dalam mobil dan masuk ke dalam rumah. Rumah yang kali pertama Kanaya datangi belum memiliki furnitur yang lengkap, saat ini telah berubah menjadi sebuah rumah yang indah dengan berbagai kelengkapan yang memberi kesan tersendiri.Kanaya sengaja memilih furnitur, korden, wallpaper serta berbagai aksesoris rumah lainnya dengan warna dan model yang memberi kesan homy, sebuah tempat tinggal yang hangat dan nyaman untuk ditinggali keluarga mereka.Saat memasuki rumah itu, tidak terasa suasana kaku ataupun asing. Ruangan demi ruangan seakan membuat siapa pun merasa di nyaman berada di sana. Dari mulai ruang tamu, ruang keluarga, dapur, hingga setiap kamar tidur di rumah itu, memberi kesan hangat. “Kenzo mana Bi?” Kanaya bertanya saat ia bertemu Sifa di ruang keluarga.Perempuan yang menjadi pengasuhnya saat menga

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 2

    “Maaf… maaf, aku tidak sengaja…” ucap orang itu dengan segera. Ia kemudian tampak terkejut ketika melihat Bastianlah yang ia tabrak.“Lain kali jalanlah dengan hati-hati.” tegur Bastian sambil mengingatkan dengan nada dingin.Untung saja dia tidak menabrak Kanaya! Jika sampai itu terjadi, ia akan sangat marah.“Tentu, lain kali saya akan jalan dengan hati-hati.” Mahasiswi yang menabrak Bastian itu tampak tersipu malu. Ia melirik Bastian dengan tatapan menggoda sembari menyelipkan anak rambut ke belakang telinga.Bastian bersikap acuh tak acuh pada perempuan itu dan sibuk merapikan kemeja yang dikenakannya.Lain halnya dengan Bastian, Kanaya justru menangkap gestur perempuan yang dengan sengaja menggoda Bastian. Dan ini membuat Kanaya kesal.Jelas, bukan hanya dirinya saja yang menyadari betapa menariknya Bastian.Selama ia menjadi istri Bastian, tidak sedikit wanita lain yang mengagumi Bastian, bahkan ada yang dengan berani dan terang-terangan berusaha mendekati suaminya itu.Mahasis

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 1

    “Kulit lebih bersinar, atau di sebut dengan pregnancy glowing…” Bastian membaca sebuah artikel melalui telepon genggamnya. Ia tampak berpikir sebelum bergumam, “Sepertinya benar.”Ia membayangkan kulit istrinya itu memang terlihat lebih glowing di kehamilan kedua. Jadi, apakah semua mitos itu benar?Bastian kembali membaca lanjutan artikel itu.“Payudara sebelah kiri lebih besar dari yang kanan…” Bastian mengerutkan keningnya. Ah, ada-ada saja. Apa iya perbedaan kehamilan bayi perempuan dan laki-laki bisa dilihat dari besarnya payudara kanan dan kiri?Ujung-ujungnya, Bastian geleng-geleng kepala dan lanjut membaca. “Sifat lebih moody, sensitif dan cerewet…” Bastian terkekeh pelan. Mungkin untuk yang satu ini ada benarnya. Sejak kehamilan kedua, Kanaya menjadi sangat perasa dan sensitif, bahkan sebelum mereka mengetahui jenis kelamin anak yang dikandungnya.Walau begitu, Bastian tidak pernah mempermasalahkannya. Apalagi ia memang tidak keberatan direpotkan oleh istrinya itu.“Ehem…

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status