Share

Bab 65

Penulis: Pohon Camellia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Sudahlah. Begitu saja nangis. Apa kamu nggak bisa bersikap lebih tegar?" Rafael dengan datar mengucapkan kata-kata yang terdengar aneh.

Ekspresi Jeremy tiba-tiba menegang.

Karina awalnya merasa sangat sedih, tetapi setelah mendengar kata-kata Rafael, muncul pemikiran untuk membunuh pria di depannya ini saat tengah malam, lalu melemparnya ke sungai untuk dijadikan makanan ikan.

'Kenapa ada orang yang seberengsek ini?'

'Dipaksa menjadi seorang pelacur dianggap masalah sepele? Kehidupan tiba-tiba menjadi seperti, apa aku nggak boleh bersedih? Apa dia pikir hatiku ini terbuat dari besi!'

Sorot mata Karina penuh dengan niat membunuh. Rafael menghampirinya tanpa tahu hal itu dan mengelus ujung rambutnya. Rafael seperti sedang membujuk anak kecil yang sedang marah, "Ada banyak wanita menginginkan perhatianku, tapi aku nggak pernah peduli. Apa kamu tahu, kamu begitu beruntung?"

Seketika, keheningan memenuhi ruangan ini.

Jeremy menutupi wajahnya dan menggerutu di dalam hati, 'Tuan Muda, bukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 66

    Rafael tidak peduli dengan sikap dingin Karina. Setelah mengantar Karina ke bawah, dia menyuruh para petugas pemindah barang untuk mengikuti instruksi Karina, sementara dirinya pergi bersama Jeremy.Begitu keluar dari pintu, Rafael tiba-tiba teringat sesuatu dan berkata, kepada Karina yang sedang memeriksa barang-barangnya, "Karina, apa nggak ada yang ingin kamu katakan padaku?"Pupil mata Karina bergerak-gerak sedikit. Dia langsung mengerti apa yang sedang dibicarakan Rafael. Dia meletakkan barang-barangnya, menatap Rafael dan berkata dengan tenang, "Nggak ada."Raut wajah Rafael tiba-tiba menjadi masam dan sorot matanya juga menjadi dingin. "Kamu yakin?" tanyanya.Karina menyipitkan matanya dan berkata dengan tenang, "Yakin."Dengan wajah masam, Rafael masuk kembali dan menghampiri Karina. Dia menatap lurus Karina dan bertanya, "Ketika aku, anggota keluargamu, keluar, bukankah kamu harus mengatakan 'hati-hati di jalan' padaku?"Karina menatap Rafael dengan dingin, dia ingin sekali be

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 67

    Pertanyaan yang sangat menyakitkan.Raut wajah Karina seketika memucat, perasaan seperti ketahuan melakukan hal tercela membuatnya merasa malu.Dia ingin menjelaskan, tetapi tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya. Bukankah dirinya sekarang memang adalah simpanan Rafael, 'kan? Karena dia sendiri yang telah menandatangani kontrak itu, jadi apa masih punya hak untuk menjelaskan?Meskipun berpikir demikian, Karina sudah tidak bisa menahan rasa sakit di hatinya lagi.Sangat menderita, seperti akan segera mati.Karina tidak menyadari kapan Ida pergi. Dia hanya berdiri diam di tempat, seakan-akan telah berubah menjadi patung.Setelah beberapa saat, bulir-bulir air mata mengalir di pipinya tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Suhu air mata itu baru yang membuat Karina tersadar kembali. Dia pun menangis dengan keras.Dia tidak ingin berada di sini, dia tidak ingin dianggap wanita yang merusak diri sendiri dengan menjadi wanita simpanan.Namun, konsekuensi jika dia pergi dari sini adalah hubunga

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 68

    Mungkin karena sikap Karina yang terlalu tegas, Rafael akhirnya menjadi marah, "Karina, kamu pikir kamu bisa menguji kesabaranku hanya karena aku menyukaimu?"Karina menengadah, berkata dengan arogan, "Inilah kepribadianku, kamu bisa mengusirku kalau kamu nggak suka."Rafael menatapnya dengan dingin dan sedikit menakutkan.Karina merasa takut di dalam hatinya, tetapi dia tidak ingin menunjukkan sisi lemahnya. Dia membalas tatapan itu sambil berharap di dalam hatinya bahwa dengan seperti ini Rafael akan melepaskannya.Sayangnya, Rafael hanya menunjukkan senyuman yang terlihat sedikit kejam. Dia menepuk-nepuk wajah Karina dan berkata, "Kamu ingin membuatku marah? Sayang sekali, aku nggak semudah itu untuk diprovokasi. Jadi, selama aku belum bosan bermain denganmu, kamu hanya bisa berada di sisiku."Wajah Karina tiba-tiba menjadi pucat, lalu dia menjadi marah dan berkata, "Kamu bajingan!""Maaf, kamu harus tinggal bersama bajingan sepertiku ini." Rafael melirik Karina dengan dingin sejena

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 69

    Rafael yang berada di kamar terus menunggu, tetapi tidak ada yang masuk setelah menunggu cukup lama.Perlawanan Karina membuatnya marah. 'Sampai sekarang dia masih berani nggak datang, sungguh nggak tahu diri.'Raut wajah Rafael menjadi masam. Dia turun dari kasurnya, berniat pergi menangkap wanita yang tidak tahu diri itu. 'Sebagai kekasih, dia seharusnya bersikap seperti seorang kekasih!'Begitu tiba di depan kamar Karina, dia menemukan bahwa pintunya dikunci dan ini membuat raut wajahnya semakin masam.Gelombang amarah muncul di hati Rafael karena Karina menghindarinya seperti sedang menghindari orang mesum.Sayangnya, tidak ada tempat di rumah ini yang tidak bisa dimasuki oleh Rafael.Ketika Karina sedang sibuk menulis, terdengar suara pintu terbuka dengan keras.Rafael berdiri di depan pintu, memandang Karina dengan tidak senang dan berteriak, "Kamu nggak tahu jam berapa sekarang?"Karina seketika berhenti, mengangkat kepalanya dan menoleh. Dia sama sekali tidak terkejut akan tind

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 70

    Keesokan harinya, Rafael sudah bangun ketika Karina bangun.Selesai mengganti pakaian, Karina turun ke bawah dan mendapati Rafael bersiap untuk keluar. Mereka berdua saling menatap dalam diam.Setelah cukup lama, Rafael berbalik dan berkata dengan nada datar, "Sarapan sudah siap. Kamu bisa ke kampus kalau kamu mau setelah sarapan, tapi kamu harus pulang dan tidur di sini."Setelah mengatakan itu, Rafael keluar tanpa menunggu balasan dari Karina.Sepuluh menit setelah Karina sarapan, dia bersiap-siap untuk pergi keluar.Begitu keluar dari vila, Karina sudah melihat ada sebuah limosin hitam terparkir dan sopir yang terakhir kali mengantarnya ke kampus.Si sopir langsung tersenyum begitu melihat Karina dan bertanya, "Nona Karina, apakah Nona ingin keluar?"Karina menatapnya dengan ragu, lalu mengangguk.Melihat situasi ini, Karina tersenyum pahit di dalam hatinya. Rafael benar-benar memperlakukannya sebagai wanita simpanan.Kemudian, mobil berhenti di sebuah gang yang sangat jauh dari Uni

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 71

    Safira menunjukkan rasa iri setelah mengatakan itu."Haha, dia mungkin hanya ingin tanya progres proyekku," ujar Karina sambil tersenyum kecil. Dia bersiap untuk melakukan laporan kepada Neo nanti.Safira mengangguk, "Baiklah, ingat nanti pergi menemui Pak Neo. Aku lihat, dia benar-benar peduli padamu."Safira, yang selalu dikenal kurang peka, bisa mengatakan seperti, menunjukkan bahwa Neo benar-benar mencemaskan Karina.Pak Neo benar-benar peduli padanya?Bagaimana mungkin Karina tidak tahu. Dia dulu mungkin akan sangat bahagia sampai tidak bisa tidur ketika Safira mengatakan hal ini padanya. Akan tetapi, setelah apa yang sudah terjadi, Karina menyadari bahwa dirinya begitu tenang setelah mendengar itu.Bahkan tidak ada sedikit pun rasa gembira di hatinya.Mungkin dia sudah menyerah karena berpikir sudah tidak ada kemungkinan antara dirinya dengan Neo.Setelah berpisah dengan Safira, Karina pergi ke lembaga penelitian, tetapi kebetulan Neo sedang berada di ruang penelitian dan menolak

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 72

    Mengenai seluk-beluk kejadian di hotel hari itu, Karina menerima terlalu sedikit informasi.Beberapa hari setelah kejadian itu, Karina masih dalam keadaan kalut. Setelah itu, dia disiksa oleh Rafael sampai tidak bisa berbuat apa-apa. Begitu Yani mengungkit lagi kejadian itu, dia pun berpikir untuk mencari tahu siapa dalang dari kejadian tersebut.'Apa mungkin Yani dalangnya?''Atau ada orang lain?'Karina berpikir sambil berjalan menuju gerang kampus. Dia tidak tahu, Yani diam-diam mengikutinya dari belakang.Yani tidak mau menyerah. Dia yang merupakan putri dari sebuah perusahaan kuat, yang dapat menarik perhatian semua orang ke mana pun dia pergi. Mengapa Neo malah tidak tertarik pada dia, malah memilih Karina menjadi muridnya dan begitu perhatian padanya?Semua perhatian itu seharusnya menjadi miliknya. Miliknya!Karena cemburu, Yani mengatur agar Simon tidur dengan Karina. Kemudian menyuruh Simon mengekspos foto telanjang Karina. Setelah itu, dia akan memfitnah Karina sebagai wanit

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 73

    Karina masih tidak tahu bahwa Yani sedang mencoba segala cara untuk mengungkap kebenaran dari Simon untuk merusak reputasinya. Dia sekarang telah tiba di mal elektronik terbesar yang menjual produk terbaru diluncurkan oleh berbagai perusahaan teknologi elektronik.Produk elektronik Grup Stalin adalah produk yang paling menarik perhatian orang-orang.Produk mereka dibagi untuk kalangan awam dan juga kalangan atas. Bagi mahasiswa seperti Karina, dia tentu memilih produk yang performanya bagus dengan harga terjangkau.Setelah melihat-lihat, dia memilih ponsel buatan Grup Stalin. Karina harus mengakui bahwa dalam hal pekerjaan Rafael adalah orang yang luar biasa, meskipun kehidupan pribadinya berantakan dan kepribadiannya sangat menyebalkan.Pada akhirnya, Karina memilih ponsel keluaran tahun lalu meski telah ditawari berbagai ponsel oleh penjual.Produk elektronik diperbarui dengan kecepatan yang tidak terbayangkan. Setelah produk baru dirilis, harga produk lama dengan cepat menurun.Pons

Bab terbaru

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 290

    "Kalian!" teriak Karina.Karina merasa kesal. Dia memandang para wartawan dengan marah, lalu hendak membungkuk untuk mengambil dokumen-dokumen yang berserakan di tanah. Akan tetapi, bagaimana mungkin orang-orang ini peduli? Demi mendapatkan berita utama, mereka semua tidak segan-segan menggunakan cara apa pun.Dokumen yang tercecer di tanah itu sudah diinjak-injak oleh mereka sebelum sempat diambil Karina. "Cukup! Hubunganku dengan Pak Rafael memangnya ada hubungan dengan kalian?" teriak Karina dengan kesal sambil kembali berdiri tegak.Orang-orang itu sudah menghabiskan kesabaran Karina."Nona Karina, apakah Nona marah karena pernyataan kami benar? Apakah Nona benar-benar merayu CEO Grup Stalin demi bisa menjadi bagian dari keluarga kaya raya?""Nggak!" balas Karina dengan cepat."Jika tidak, bisakah Nona mengungkapkan bagaimana Nona dan Pak Rafael bertemu? Apakah Nona merasa bisa menjadi seperti Cinderella?""Benar, Nona Karina, Keluarga Stalin adalah keluarga terkenal. Apakah Nona y

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 289

    Pada akhirnya yang mendapatkan keuntungan dari keseluruhan kejadian ini adalah Amy.Di dalam mobil.Karina berdebar-debar dan bergumam, "Hubungan kita telah diketahui publik, aku nggak tahu bagaimana reaksi dari pihak kampus ...."Memiliki hubungan dengan Rafael pasti akan menimbulkan sensasi. Karina tahu itu dan dia hanya berharap reaksi orang-orang tidak terlalu berlebihan.Namun, pasti akan menarik banyak perhatian orang terhadapnya.Karina menghela napas, dia merasa tidak ingin pergi ke kampus untuk sementara waktu.Begitu Karina selesai berbicara, Rafael sudah memegang tangannya. Sentuhan hangat itu membuat Karina terkejut. Karina menoleh, menatap Rafael dengan bingung. Terlihat Rafael sedang memandang keluar jendela mobil sambil menopang dagunya, seperti sedang menikmati pemandangan, dan berkata dengan datar, "Apa pun yang terjadi, aku akan selalu berada di sisimu."Wanita mana pun pasti akan tersentuh hatinya mendengar perkataan itu.Sudut mata Karina melengkung. Dia menggeser p

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 288

    Karina menggeleng, raut wajahnya tampak bimbang. "Nggak, hanya saja ini terlalu mendadak, aku merasa belum siap.""Apa yang perlu kamu takutkan? Bukankah aku ada di depanmu untuk melindungimu? Kamu hanya perlu bersembunyi di belakangku dengan tenang," jawab Rafael dengan sangat santai dan lancar seakan-akan dia telah berlatih berkali-kali.Hati Karina menjadi hangat. Awalnya dia merasa sedikit bimbang, tetapi sekarang semuanya seketika menjadi jelas. Apa pun yang terjadi, bukankah Rafael selalu ada untuknya?Mengapa dirinya harus khawatir berlebihan?Karina pun mengangguk dengan bersemangat, tersenyum manis dan berkata dengan gaya menggemaskan, "Mulai sekarang, aku akan mengandalkanmu."Rafael mengangkat alisnya ketika dia melihat ekspresi antusias Karina dan berkata, "Kalau aku nggak melindungimu, aku harus melindungi siapa?"Mendengar itu, Karina tertawa lebih bahagia.....Setelah itu, atas permintaan keras Rafael, Karina baru bisa keluar dari ruang perawatan khusus di rumah sakit s

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 287

    "Eh?" Karina mengusap hidungnya, lalu menatap Rafael."Kamu sudah tahu aku sebaik ini, jadi kamu menikah denganku atau nggak?" tanya Rafael sambil memegang dagu Karina, tersenyum lebar.Karina mengangguk mantap dan berkata, "Asalkan kamu mau menikahiku, aku akan menikah denganmu."Rafael benar, jika kamu ingin memakai mahkota, harus siap menanggung bebannya. Rafael telah melakukan begitu banyak hal untuknya, lalu mengapa dirinya tidak menghadapi orang-orang yang datang untuk memprovokasinya demi Rafael?Jika sudah mencintai, mengapa dirinya tidak sanggup menghadapi sedikit kesulitan demi Rafael?Mendengar jawaban yang pasti, Rafael tersenyum lebar, matanya yang hitam penuh arti. "Kamu yakin?"Karina mengangguk tegas. "Aku yakin."Tiba-tiba, Rafael menekan bahu Karina, menghela napas panjang dan berkata, "Sekarang aku merasa lega.""Eh?"Karina tertegun, matanya berkedip-kedip. 'Apa maksudnya?'Ekspresi Rafael tiba-tiba tampak serius, menatap ke arah Karina dan berkata dengan sungguh-su

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 286

    Dia bilang ingin berjalan bersama dengan Rafael, tetapi tidak dapat melakukan banyak hal untuk Rafael dan ini membuatnya merasa sangat tidak berdaya.Karina menghela napas, sorot matanya berkilap dan dia bertanya dengan tidak percaya diri, "Rafael, kenapa kamu begitu baik padaku? Kupikir aku sudah cukup baik, tapi setelah bersamamu, aku baru menyadari kalau aku masih jauh dari cukup baik. Apa aku benar-benar bisa menjadi wanita yang berdiri di sisimu?""Bisa atau nggak kamu menjadi wanita yang berada di sisiku, itu terserah padaku. Aku bilang kamu bisa, maka kamu bisa.""Tapi aku masih belum cukup baik," ujar Karina sambil menggigit bibirnya, kembali merasa ragu."Oh?""Aku punya temperamen yang buruk."Rafael mengangguk, mengakuinya, "Memang, temperamenmu ini sulit ditoleransi oleh kebanyakan orang. Selain itu, kamu suka mempermasalahkan hal-hal kecil, seperti landak yang bisa menyakiti orang jika ia terdesak."Mendengar komentar itu, Karina makin merasa tertekan, "Dan aku juga nggak

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 285

    "Bukan begitu!" Karina tiba-tiba menjadi emosional, lalu berkata dengan tergesa-gesa, "Aku sungguh menyukaimu!""Tapi kamu bahkan nggak memiliki keberanian untuk menghadapi masa depan bersamaku. Kalau kamu ingin memakai mahkota, berarti harus siap menanggung bebannya. Apa kamu bahkan nggak mengerti prinsip ini?""Aku mengerti semua itu!""Kamu benar-benar mengerti?" Rafael mengangkat alisnya.Karina mengangguk dengan tegas, dia menggigit bibirnya dan wajahnya terlihat sedikit bingung."Aku sudah memikirkan semua ini sejak lama, tapi ... aku kurang percaya diri," ujar Karina.Karina menundukkan kepala, suaranya melemah, "Dibandingkan berurusan dengan keluargamu dan teman-temanmu, aku lebih suka berada di laboratorium dengan peralatan dingin. Aku punya temperamen yang buruk, kalau ada orang yang membuatku kesal, aku akan membalasnya. Nggak masalah kalau hanya dengan orang luar, tapi kalau itu terjadi pada orang-orang terdekatmu, aku khawatir akan membuat mereka marah. Aku nggak ingin mem

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 284

    Karina tercekat.Melihat ekspresi konyol Karina, Rafael tersenyum dan mencubit wajah kecilnya. "Kenapa? Kamu sangat bahagia sampai nggak bisa berkata-kata?" tanya Rafael.Karina mengatupkan bibirnya dan menghindari tangan Rafael. Dia menyipitkan matanya dan berkata dengan muram, "Bukankah aku sudah memberitahumu untuk nggak bercanda? Hal ini nggak mungkin terjadi.""Kenapa?"​​ tanya Rafael, yang senyumannya sedikit memudar, sambil menatap Karina.'Kenapa?'Karina juga menanyakan hal sama pada dirinya sendiri di dalam hatinya.Karena kesenjangan status di antara mereka terlalu besar. Meskipun sekarang mereka bersama, tidak ada jaminan mereka tetap dekat seperti ini di masa depan.Dua orang dengan nilai dan pandangan hidup yang berbeda, Karina tidak berpikir mereka bisa melangkah jauh bersama.Secara rasional, dia dan Rafael tidak akan pernah bisa mencapai akhir, jadi sebaiknya mereka menghentikan hubungan ini. Akan tetapi, secara emosional, putus setelah jatuh cinta lebih sulit dari per

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 283

    'Kenapa reaksi Rafael malah aneh?'Tepat ketika pikiran Karina melayang ke mana-mana, Rafael tiba-tiba tersenyum. Senyuman yang menghiasi wajah tampannya itu sungguh membuat orang terpesona."Karina, jujur saja, cara kamu mengungkapkan perasaanmu berstandar rendah, nggak ada tekniknya sama sekali. Di antara wanita yang pernah menyatakan perasaannya padaku, kamu mungkin yang terburuk.""...."Senyuman Karina memudar.Namun, Rafael melanjutkan tanpa menyadari perubahan ekspresi itu, "Aku sarankan kamu untuk belajar bagaimana menyatakan cinta. Apa yang kamu katakan terlalu lugas dan nggak romantis sama sekali."Kali ini, senyuman di wajah Karina sepenuhnya hilang, lalu terdengar suara gertakan gigi.'Siapa pun tolong seret bajingan bermulut tajam ini keluar dari sini!''Di tengah suasana yang begitu indah, bisa-bisanya dia mengungkit wanita lain! Nggak hanya itu, dia bahkan mengatakan cara aku menyatakan perasaanku adalah terburuk!''Romantis! Romantis!''Kalau kamu begitu ingin romantis,

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 282

    Karina bingung, dia menempelkan pipinya ke dada Rafael, mendengarkan detak jantungnya yang kuat dan merasakan detak jantungnya sendiri ikut sinkron.Karena begitu dekat, dia sepertinya dapat merasakan Rafael sedikit gemetar, gemetar yang disebabkan oleh rasa takut.'Dia sebenarnya sangat takut, bukan?'Karina berpikir, meskipun dirinya tidak bodoh, sebodoh apa pun dirinya pada saat ini, dia tetap tahu bahwa Rafael gemetar karena dirinya. Dirinya yang tiba-tiba menghilang pasti membuat Rafael sangat panik.Dia ingin memeluknya kembali Rafael dan memberitahunya bahwa dia ada di sini sekarang, bahwa dia tidak menghilang dan tidak akan menghilang.Begitu dia bergerak, Rafael menghentikannya dengan suara rendah."Jangan bergerak."Gerakan Karina tiba-tiba berhenti. Karina berbisik di pelukannya, "Rafael, apa kamu takut?"Berdasarkan sikap biasanya, Rafael pasti akan menyangkalnya. Bagaimana mungkin dia yang begitu arogan membiarkan dirinya merasakan ketakutan?Tepat ketika Karina mengira Ra

DMCA.com Protection Status