Segerombolan besar orang Charles sudah tiba. Violet melihat orang-orang berpakaian hitam itu memasuki rumah Keluarga Lionel. Mereka seolah-olah akan menghancurkan tempat ini."Tuan!"Semua orang berdiri tegak dan menyapa Charles. Violet merasa gendang telinganya bergetar.Dia sudah lama tidak melihat pemandangan seperti ini.Kapan terakhir kali dia melihat pemandangan seperti ini?Yaa, sepertinya ketika dia masih SMA."Temukan orangnya dalam lima menit."Charles melambaikan tangannya dengan cuek, kemudian beberapa orang itu berpencar di dalam rumah Keluarga Lionel.Beberapa pengawal itu mengenakan seragam hitam dan lencana Keluarga Griffin. Mereka memakai interkom dan alat pelacak. Entah apa yang mereka ketik di laptop mereka. Kemudian, muncul denah lantai rumah Keluarga Lionel.Violet bertanya, "Apa ini?""Sayang, sekarang zamannya teknologi.""Tapi ... bukankah ini digunakan untuk survei medan luar ruangan?""Sama saja.""..."Setelah mendengar jawaban Charles, sebelum Violet sempat
"Sepertinya aku sudah meremehkan Tuan Howard. Sebenarnya Tuan Howard nggak begitu bodoh. Kamu benar-benar pintar ketika kamu harus pintar."Ketika Violet mengucapkan kalimat terakhir, dia bahkan harus menggertakkan giginya."Terima kasih atas pujiannya."Violet berkata, "Aku nggak memujimu."Saat Howard mendengar itu, senyumannya hilang. Dia melihat Charles yang sedang menggandeng tangan Violet, lalu berkata, "Charles, kamu memang pintar. Kalau tadi Violet mengikuti Ella naik ke atas, dia akan menjadi sanderaku. Aku kira setelah kamu meninggalkan luar negeri begitu lama, kamu sudah nggak sewaspada dulu. Ternyata ... kamu masih cerdas.""Terima kasih. Bertahun-tahun sudah berlalu, tapi aku masih nggak selicik kamu."Charles berbicara dengan nada datar.Howard langsung duduk di sandaran tangan sofa, kemudian berkata, "Aku juga nggak mau bertele-tele dengan kalian. Aku nggak pernah suka pengkhianat, jadi kalau Charles nggak datang hari ini, aku masih bisa menemani kalian bermain lebih lam
"Jadi, sebenarnya kecanduanmu nggak kambuh. Kalian hanya memasang jebakan dan menungguku terjebak?""Tuan Howard, kamu benar-benar cukup pintar ketika kamu pintar."Biasanya dia kurang menggunakan logikanya.Violet menyunggingkan seulas senyuman, lalu berkata, "Tuan Howard, apa kami sudah boleh pergi?"Howard sudah menggertakkan giginya dan tak bisa berkata-kata. Violet sengaja bersikap seolah dia sudah paham dan berkata, "Oh, sepertinya aku sudah nggak perlu bertanya padamu."Violet menoleh ke Charles, lalu berkata dengan manis, "Sayang, ayo pergi.""Ya."Charles berjalan di sebelah Violet.Orang Charles meletakkan pisau kecil di depan leher Ella. Wajah Ella memucat, lalu dia terpaksa mengikuti Charles dan Violet."Bos ...."Wajah Ella pucat pasi, tapi Howard sama sekali tidak melihatnya. Dia malah membiarkan Ella dibawa pergi oleh anak buah Charles.Ketika Ella melihat Howard sama sekali tidak peduli pada keselamatannya, ekspresinya pun menjadi masam.Howard berkata dengan sinis, "Ch
"Ya, ya. Violet dan Charles sudah pergi dari rumah Keluarga Lionel. Mereka baik-baik saja. Dengar-dengar Charles membawa 180 orang. Ramai sekali. Sayangnya aku nggak ada di sana. Kalau nggak, aku bisa menyiarkannya."Jacob tampak kesal saat mengatakan itu.Di luar negeri, dia hanya bisa menjadi Sherman Knowles.Kalau tidak, dengan bakatnya, dia pasti bisa menjadi reporter top di dalam dan luar negeri!"Eh, bukankah Violet adalah mantan istrimu? Ngapain kamu peduli pada mantan istrimu? Seharusnya kamu peduli pada istrimu yang sekarang."Jacob yang kepo berlari ke hadapan Romeo, kemudian dia bertanya, "Apa Evelyn cantik? Apa dia sangat cantik? Dengar-dengar Violet adalah wanita tercantik di Kota Poseidon, tapi kamu malah berselingkuh dengan Evelyn. Seharusnya dia lebih cantik daripada Vio .... Mm! Mm!"Romeo langsung menyumbat mulut Jacob dengan roti, lalu dia berkata dengan sinis, "Tuan Muda Jacob, tutup mulutmu lain kali kalau kamu nggak pandai berbicara. Aku khawatir kamu akan dipukul
Di rumah Keluarga Griffin, anak buah Charles mengikat Ella dan memaksanya untuk menghadapi Violet."Jangan macam-macam!"Wajah Ella pucat pasi. Saat dia melihat Violet, dia menundukkan kepalanya dengan panik.Violet berkata dengan sinis, "Ella, aku sudah berjanji padamu dan menepatinya. Jadi orang harus jujur, 'kan? Apa kamu sudah lama memberikan barang yang kumau kepada Howard?""Maaf .... Maafkan aku, Nona Violet .... Nggak ada gunanya meskipun kamu menyimpan ponsel itu. Aku hanya bisa menyerahkannya kepada Howard, baru aku bisa mendapat kepercayaannya!""Apa maksudmu?""Setelah aku turun dari kapal, aku membuka ponsel itu. Di dalam sama sekali nggak ada apa-apa. Kamu sama sekali nggak bisa menangkap Howard! Aku harus kembali ke sisi Howard.""Jadi, kamu mengorbankanku untuk mendapatkan kepercayaan Howard?"Nada Violet menjadi makin sinis.Dia bisa mengerti Ella mengkhianatinya untuk dapat bertahan hidup, tapi dia tidak mengerti kenapa Ella mau membohonginya berkali-kali.Karena ini,
Ella menggigit bibirnya, lalu berkata, "Tapi, aku tahu Howard mempertahankanku untuk menjadi pengganti Grace. Begitu Grace mati, aku akan muncul di hadapan para orang kaya Kota Oaker sebagai putri haram Lukas dan mengambil alih tugas Grace ...."Ella menatap Violet dan berkata, "Sebenarnya, bos-bos yang tidur dengan Grace nggak hanya menyukai wajah cantik Grace, tapi itu karena Grace adalah putri Keluarga Romanov dan tunangan Howard. Pikirkan saja, Keluarga Romanov dan Lionel meremehkan keberadaan mereka. Tapi, mereka dapat tidur dengan putri Keluarga Romanov dan tunangan Howard di belakang. Itu pun membuat mereka merasa sangat bangga."Ella menggertakkan giginya sembari berkata, "Sebenarnya awalnya aku mengira kalau aku dapat menggantikan tugas Grace, aku bisa mendapatkan bukti kejahatan Grup Lionel dari mereka. Tapi, ternyata Howard nggak membiarkanku menggantikan Grace dan langsung meninggalkan Keluarga Romanov!"Violet berkata, "Dia nggak membiarkanmu menggantikan Grace seharusnya
"Dasar bodoh."Violet mengangkat tangannya untuk mencubit pipi Charles, tapi jarinya malah merasa sedikit kesakitan. Dia mengernyit dan bertanya, "Kenapa kamu ada kumis?"Charles menggenggam tangan Violet yang mencubit pipinya, lalu berkata, "Kamu kira siapa yang berjaga di luar rumah Keluarga Lionel selama beberapa hari ini?""Kamu nggak pernah pergi sedetik pun?""Nggak pernah.""Bagaimana kalau kamu mau menggunakan toilet?"Setelah mendengar pertanyaan Violet, Charles meletakkan telunjuk di depan bibirnya. "Pria mempunyai caranya sendiri."Wajah serius Charles membuat Violet tertawa. Dia memeluk Charles, kemudian berkata dengan lelah, "Aku heran kenapa aku dapat tidur dengan nyenyak beberapa hari ini. Ternyata itu karena ada kamu yang menjagaku."Violet bersandar di dada Charles. Rambut yang lembut menggelitik dada Charles.Charles menelan ludah dengan canggung dan suaranya menjadi sedikit serak. "Karena aku sudah membuatmu senang, seharusnya aku diberi hadiah, 'kan?""Hadiah? Ya, s
Ketika Violet mendengar itu, keningnya menjadi mulus. Dia menggenggam tangan Charles yang menutupi mulutnya, kemudian menurunkannya dan berkata, "Baik, aku nggak akan mengatakan itu lagi."Malam hari, Ella berdiri di depan gerbang rumah Keluarga Lionel. Sampai sekarang dia belum masuk.Setelah satpam melihat Ella, dia bertanya dengan heran, "Ella?"Ella tercengang. Dia ingin kabur, tapi kemudian dia melihat anak buah Charles sedang diam-diam mengawasinya.Ketika Ella sedang maju mundur, sebuah mobil hitam keluar dari dalam rumah Keluarga Lionel.Ella melihat wajah yang berada di dalam mobil itu, kemudian dia tercengang.Bukankah itu Romeo?Kenapa dia datang ke luar negeri?Sebelum Ella bisa berpikir lebih jauh, Glenn yang tadi mengantar Romeo keluar pun melihat Ella yang sedang berdiri di depan gerbang.Dia mengernyit dan bertanya, "Kenapa kamu kembali?"Suara itu mengejutkan Ella. Dia mundur selangkah dengan canggung. Ketika Ella melihat Glenn, dia berkata dengan wajah pucat, "Pak Gle
"Ruby bukan seorang aktris rendahan. Dia cantik dan baik. Dia sangat mencintai hidupnya. Tapi, Ibu malah menganggapnya sebagai alat untuk pernikahan. Kamu menyuruhnya menikah denganku dan dia menerimanya dengan senang hati, tapi kamu nggak seharusnya membunuhnya! Demi Grup Fernandez, aku sudah menyerah mengenai lumayan banyak hal!""Kamu!"Nyonya Besar Fernandez menatap putranya, lalu matanya tiba-tiba menjadi merah. "Aku melakukan ini demi siapa? Aku melakukan ini semua untuk Keluarga Fernandez! Aku sudah mengabdikan seluruh hidupku kepada Keluarga Fernandez! Tapi, balasan yang kudapatkan malah orang yang nggak tahu berterima kasih seperti kalian berdua! Kamu keluar! Keluar! Kamu bukan putraku! Kamu nggak pantas!"Saat Nyonya Besar Fernandez mengatakan itu, jantungnya terasa sakit. Dia jatuh ke kursi dan sekujur tubuhnya tidak bisa bergerak.Edward tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat melihat ibunya yang sudah berkorban banyak untuknya selama puluhan tahun ini. Dia berkata, "Semua
Selesai bicara, Edward naik lift.Meskipun Romeo diam saja, dia sudah mempunyai rencana.Edward tidak memberitahunya semua kebenaran.Setidaknya Romeo percaya dia tidak terlahir kembali.Kalau dia tidak terlahir kembali, itu berarti mungkin Edward hanya menanamkan pikiran tentang ingatannya dari kehidupan masa lalu kepadanya.Kalau ingatan-ingatan itu bisa ditanam di kepalanya, itu berarti ingatan seperti itu juga bisa ditanamkan ke kepala orang lain.Sepertinya dia masih harus mencari tahu lebih dalam. Sebenarnya apa yang telah dilakukan Edward selama 20 tahun ini.Saat ini, Kediaman Fernandez, kamar Nyonya Besar Fernandez."Di mana Romeo? Kenapa dia nggak datang menjumpaiku setelah pulang? Apa dia ingin mengurungku di sini untuk selamanya? Panggil Romeo dan suruh dia menemuiku sekarang juga!"Beberapa hari ini Nyonya Besar Fernandez dikurung dan kebebasannya dibatasi oleh Romeo. Saat ini dia juga tidak bisa keluar meskipun itu yang diinginkannya.Martha yang sedang berdiri di samping
Diulang?Mengulangi semuanya?Bagaimana mungkin ada hal yang segila itu di dunia ini?Namun, untuk menenangkan Edward, Romeo bertanya dengan sabar, "Apa rencanamu?""Putri Keluarga Gloria itu sudah terlahir kembali. Putra Keluarga Edris itu juga sepertinya sudah terlahir kembali."Edward menatap Romeo sambil berkata, "Selama ini aku mencari momen mereka terlahir kembali, tapi aku nggak pernah menemukannya. Tapi, siapa yang berani mencobanya? Hanya dengan menemukan harta karun Kota Poseidon, kita baru bisa memahami caranya dan mengulang lagi.""Mengulang lagi ...."Romeo berkata, "Siapa yang akan memercayai omong kosong ini?""Aku adalah contoh hidupnya.""Kamu telah terlahir kembali?""Aku stres pada hari aku kehilangan ibumu. Pada akhirnya, aku memilih untuk pergi bersama ibumu. Tapi, saat aku membuka mata, aku masih hidup dan semuanya terulang kembali. Tapi, aku terlahir kembali hanya saat ibumu meninggal. Aku nggak bisa mengubah kematian ibumu. Saat itu aku merasa aku sudah menembua
Dia menunjuk foto-foto di sekitar sambil berkata, "Bersatu seperti ini yang kamu inginkan? Edward, aku mau mengingatkanmu kalau kamu sudah mati bagi orang luar! Kamu sudah mati selama 20 tahun! Di Grup Fernandez nggak ada kamu dan aku juga nggak membutuhkanmu!"Seingat Romeo, ayahnya adalah mesin yang serius, dingin dan tidak berperasaan.Orang ini sangat asing padanya. Dua puluh tahun sudah berlalu. Edward telah menjadi bayangan di benaknya.Namun, pada saat ini dia malah kembali.Dan bahkan menimbulkan begitu banyak masalah!Romeo mengingat dengan jelas 20 tahun yang lalu Edward mendadak meninggal dan Keluarga Fernandez menjadi kacau. Ketika Nyonya Besar Fernandez memakamkan Edward, dia pernah berkata, "Penguasa Grup Fernandez sudah mati. Keluarga Fernandez sudah kehilangan orang ini."Pada saat itu Romeo bersumpah dia mau menjadi orang yang lebih hebat daripada ayahnya. Dia ingin membangkitkan Keluarga Fernandez lagi.Walaupun suatu hari Edward muncul di hadapannya, dia tidak akan m
Pria itu mengulurkan tangan, lalu menepuk bahu Romeo dan berkata, "Ikut aku."Romeo melirik kamar pintu Violet yang tertutup. Pada akhirnya, dia mengikuti pria itu ke lantai lima Kediaman Fernandez.Koridor lantai lima gelap gulita.Pria itu membuka pintu sebuah kamar. Interior di dalam masih sama dengan puluhan tahun yang lalu. Ini adalah sebuah kamar utama. Begitu masuk, akan terlihat sebuah lukisan yang besar.Di dalam bingkai itu adalah foto pernikahan sepasang suami istri.Wajah wanita tampak kalem dan lembut. Tampangnya bisa membuat orang merasa tenang. Sementara pria yang berdiri di sebelah wanita itu mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Romeo dan tampak tegas.Pria itu maju beberapa langkah, lalu berhenti di depan vas bunga.Dia hanya memindahkan vas bunga itu sedikit, lalu lemari kamar bergeser. Sebuah pintu besi muncul di hadapan mereka dan di dalam pintu besi adalah lift modern.Romeo sudah lama tinggal di rumah ini, tapi dia tidak pernah sadar kalau ada lift di dalam ka
"Sherman Knowles."Ketika mendengar nama Sherman, Nathan terdiam untuk beberapa saat."Sepertinya yang dipikirkan Tuan, Keluarga Knowles memang memiliki rahasia."Saat ini Nathan melihat komputer CCTV di depannya. Itu adalah gambar di hari Jacob melompat keluar dari jendela lantai dua.Gambar itu menunjukkan dengan jelas setelah Jacob pingsan sekitar satu menit, dia bangkit dari tanah dan menepuk debu-debu di pakaiannya.Setelah itu, Sherman melihat ke arah kamera CCTV.Lalu, Sherman menembak kamera CCTV menggunakan pistol dengan peredam suara."Penerus Keluarga Knowles memiliki kondisi kepribadian ganda. Kalau hal ini tersebar keluar, pasti akan menjadi heboh. Pantas saja Tuan Besar Knowles selalu memikirkan cara untuk merahasiakan hal ini.""Tuan, sebenarnya Sherman adalah musuh atau teman kita?""Untuk saat ini, sepertinya dia adalah musuh."Nathan diam untuk beberapa saat, kemudian berkata, "Suruh Charles dan yang lainnya pulang dulu.""Baik."Setelah Eddie keluar, baru Nathan mene
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk
Sebelum Howard bisa merebut pistolnya, Glenn di sebelah bersiap untuk membantu Howard. Namun, dia belum sempat mengulurkan tangannya dan semua orang terdengar suara tembak.Violet meringis kesakitan.Darah pekat mengalir dari bahu Violet. Muka Violet langsung memucat dan keningnya mulai berkeringat karena dia sedang menahan sakit.Howard yang awalnya masih ingin menyerang langsung membeku.Raut wajah Charles tampak sangat masam. Dia sudah mengangkat lengannya dan mengarahkan pistol ke belakang kepala Sherman, tapi Sherman membelakangi Charles tanpa rasa takut."Charles, pikir baik-baik. Berikutnya ... bukan bahunya lagi."Karena perkataan Sherman, tangan Charles sedikit gemetar.Tadi semua orang telah melihat kemampuan Sherman. Kalau Sherman tidak melakukannya dengan sengaja, yang ditembaknya pasti bukan bahu Violet.Walaupun pikiran itu hanya tebersit sebentar di benak Charles, ketika dia tersadar, Sherman sudah membawa pergi Violet."Charles! Charles!"William terus mengguncang tubuh
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada