Kata-kata cemburu para wanita itu terdengar oleh Violet. Violet tidak memilih untuk mengabaikannya, melainkan melihat ke arah para wanita yang baru saja bergosip itu. Setelah para wanita itu melihat Violet, mereka langsung tersenyum dan mereka seolah-olah bukan baru saja membicarakan orang di belakang.Violet juga menyunggingkan seulas senyuman ke arah mereka, tapi sorot matanya tampak dingin.Tatapan mata Violet membuat punggung mereka merinding, jadi mereka beranjak pergi.Satu tatapan mata itu saja membuat mereka mengerti kalau Violet bukanlah wanita yang mudah ditindas.Kalau mereka membuat Violet marah, mereka akan celaka!Dalam aula rumah Keluarga Knowles. Violet baru saja melangkah masuk, lalu dia langsung melihat Nyonya Besar Fernandez yang sedang dikelilingi oleh para wanita. Nyonya Besar Fernandez berpakaian anggun dan mewah. Perhiasan yang dia pakai semuanya mahal.Violet mengangkat alisnya ketika melihat itu.Sebagian besar perhiasan mahal Nyonya Besar Fernandez berada di t
Violet melemparkan sindiran yang dengan jelas mengatakan kalau Nyonya Besar Fernandez datang ke luar negeri kali ini sambil membawa harapan mudanya.Nyonya Besar Fernandez paling peduli dengan reputasinya. Setelah dia mendengar itu, dia terlihat marah. "Tentu saja aku ingin pulang! Kalau bukan karena ada urusan yang mau kutangani di luar negeri, aku pasti nggak akan datang!""Nyonya Besar jangan marah. Aku nggak mengatakan apa-apa."Setelah itu, Violet mendekat dan berbisik ke telinga Nyonya Besar Fernandez, "Jangan lupa bukti kamu membayar pembunuh untuk membunuhku masih ada di tanganku. Kalau kamu nggak ingin aku marah, lebih baik kamu jangan macam-macam denganku. Kalau nggak, kamu akan tinggal di penjara untuk sisa hidupmu."Nyonya Besar Fernandez tidak bisa marah setelah mendengar ancaman Violet.Dulu Violet mengandalkan ini untuk mengancam Romeo agar Romeo menyerahkan Grup Fernandez.Sekarang meskipun Grup Fernandez belum jatuh ke tangan Violet, bisa jadi di masa depan cucunya yan
"Tapi ...."Pembantu itu hendak menghalangi Nyonya Besar Fernandez, tapi Nyonya Besar Fernandez sudah berdiri dan keluar dari kamar.Saat di Kota Poseidon, dia sudah terbiasa bertindak sebagai senior. Terlebih lagi, semua istri orang kaya dan sosialita di Kota Poseidon pasti akan menghormatinya.Nyonya Besar Fernandez menganggap karena Agnes adalah putri kesayangan Tuan Besar Knowles, Agnes pasti mempunyai hubungan dengannya. Karena itu, Nyonya Besar Fernandez menjadi berani.Ketika Nyonya Besar Fernandez turun ke bawah, dia melihat Agnes sedang berdiri di tengah-tengah aula.Pengurus rumah di sebelah berkata, "Nona, dia benar-benar nggak ada di sini. Lebih baik Anda pulang ke rumah Tuan Howard dulu. Kalau Tuan Besar tahu Anda membuat keributan di sini, dia akan marah.""Omong kosong! Semua orang luar negeri tahu kalau Papi mengadakan pesta penyambutan malam ini untuk wanita tua itu. Kenapa kalian menyembunyikannya dariku seorang? Siapa dia? Dia sudah tua! Masih berani-beraninya dia da
"Bersikap kasar?" Agnes seakan-akan baru mendengar lelucon. Dia berjalan ke depan Nyonya Besar Fernandez, lalu mengayunkan tangannya. Tamparan itu membuat Nyonya Besar Fernandez tercengang.Agnes tertawa sinis, kemudian berkata, "Keluarga Knowles menguasai luar negeri. Apa yang milik papiku adalah milikku! Orang tua sepertimu ingin bersikap kasar padaku? Kamu nggak benar-benar mengira papiku akan membelamu, 'kan? Kuberi tahu kamu, aku ini putri kesayangan papiku. Mamiku barulah wanita yang paling dicintai papiku! Bagaimanapun juga, dia nggak akan menyukai wanita tua sepertimu!"Setelah Agnes selesai berbicara, aula menjadi hening.Bukan karena kata-kata Agnes yang mengejutkan, tapi karena teriakannya sudah memanggil Tuan Besar Knowles keluar.Tuan Besar Knowles perlahan-lahan berjalan keluar dari lift. Walaupun dia sudah hampir berusia 70 tahun, dia menjaga dirinya dengan sangat baik. Sepertinya rambutnya dicat hitam dan tubuhnya masih tegap. Dapat dilihat kalau dia seorang pria tampan
Setelah Violet memikirkan itu, dia langsung mempunyai ide.Violet berjalan ke arah sampanye yang ditumpahkan Agnes tadi. Ketika tidak ada yang memperhatikannya, dia membungkuk dan menggunakan pecahan kaca gelas sampanye untuk menggores pergelangan kakinya."Aduh!"Suara Violet menarik perhatian banyak orang.Agnes merasa suara itu familier, jadi dia menoleh dan benar-benar melihat Violet."Violet?"Agnes menyipitkan matanya. Begitu dia mengingat temannya yang sudah ditindas Violet, dia menjadi marah. Agnes berjalan mendekat karena dia ingin memberi Violet pelajaran. Namun, ketika Agnes hendak menampar Violet, Tuan Besar Knowles tiba-tiba berteriak, "Agnes! Berhenti!"Melihat Tuan Besar Knowles menyelanya dengan ekspresi masam, Agnes pun mengentakkan kakinya dengan kesal. "Papi! Wanita ini merebut Charles dan menyebabkan Megan menjadi bahan lelucon di luar negeri. Kenapa kamu nggak mengizinkanku memukulnya?""Cukup. Keributan hari ini sudah cukup banyak. Kamu harus mengubah sikap sombon
"Vincent, apa sikap Agnes menjadi begitu buruk karena kamu terlalu memanjakannya?"Setelah Violet pergi, Nyonya Besar Fernandez baru menunjukkan ketidaksenangannya.Seorang junior bukan hanya sudah bersikap kurang ajar padanya, tapi juga menamparnya. Ini adalah hal termalu dalam hidupnya!"Luna, aku memang sudah terlalu memanjakan Agnes. Aku benar-benar minta maaf atas kejadian hari ini."Tuan Besar Knowles menghiburnya, "Kamu kembali ke kamar tamu dulu. Aku sudah mengutus orang memanggil dokter untuk memeriksa wajahmu."Amarah Nyonya Besar Fernandez menghilang setelah mendengar nada lembut Tuan Besar Knowles. Namun, ketika Nyonya Besar Fernandez mengingat kata-kata sombong Agnes tadi, dia berkata dengan sedikit kesal, "Ini karena aku nggak mengenal siapa-siapa di luar negeri, makanya aku mengingatmu. Agnes malah menjadi salah paham .... Entah apa yang dikatakan orang lain tentangku.""Kita hanya teman lama, jadi kamu nggak perlu terlalu peduli. Di luar negeri nggak ada yang berani ber
"Nyonya Griffin, kamar tamu berada di sini."Pembantu menuntun Violet ke sebuah kamar tamu. Dekorasi kamar tamu rumah Keluarga Knowles juga lebih mewah daripada vila biasanya. Violet termasuk sosialita Kota Poseidon yang telah melihat banyak hal. Ketika dia melihat dekorasi kamar tamu, dia diam-diam menghitung nilainya.Perabot kamar tamu ini telah melebihi puluhan triliun.Keluarga Knowles benar-benar kaya."Nyonya Griffin, sebentar lagi dokter sampai. Anda tunggu sebentar di sini. Saya akan menyeduh teh untuk Anda."Pembantu itu mundur dengan sangat sopan.Pembantu itu baru saja membuka pintu, kemudian suara dari sebelah tiba-tiba mencapai kamar Violet."Di mana sepatuku? Bajuku? Bantal Doraemon yang selalu kupeluk setiap malam untuk tidur? Woi, aku baru pergi tiga hari, tapi kalian sudah mencuri hartaku?"Violet mengerutkan alisnya.Suara ini ....Violet berdiri, tapi pembantu itu berkata pada Violet, "Nyonya Griffin, ada sedikit masalah dengan otak tuan muda kami. Anda nggak perlu
Wilson mengedipkan matanya pada Charles. Jelas kalau dia sedang berpura-pura tidak mengenal Charles.Violet berbisik, "Aku baik-baik saja. Ayo cepat pergi."Dari awal dia sudah menyadari kalau keamanan di sini jauh lebih ketat daripada keamanan biasa.Satpam yang berjaga sekarang kurang dari setengah dari apa yang Violet lihat ketika dia datang untuk menghadiri pesta. Kali ini Charles bisa masuk karena Tuan Besar Knowles sengaja membiarkan musuhnya masuk. Satpam yang lainnya sudah dibubarkan oleh Tuan Besar Knowles.Entah apa yang sedang direncanakan Tuan Besar Knowles. Lebih baik mereka jangan menyinggungnya."Karena istriku baik-baik saja, aku pergi dulu bersama orang-orangku."Charles hanya mengkhawatirkan kaki Violet. Dia pun menggendong Violet. Ketika dia hendak pergi, Tuan Besar Knowles tiba-tiba berkata dengan sinis, "Tunggu."Charles langsung berhenti. Kemudian, Tuan Besar Knowles berkata, "Apa kamu yang mengutus orang mengikat Agnes dan memulangkannya ke luar negeri?"Saat Vio
"Ruby bukan seorang aktris rendahan. Dia cantik dan baik. Dia sangat mencintai hidupnya. Tapi, Ibu malah menganggapnya sebagai alat untuk pernikahan. Kamu menyuruhnya menikah denganku dan dia menerimanya dengan senang hati, tapi kamu nggak seharusnya membunuhnya! Demi Grup Fernandez, aku sudah menyerah mengenai lumayan banyak hal!""Kamu!"Nyonya Besar Fernandez menatap putranya, lalu matanya tiba-tiba menjadi merah. "Aku melakukan ini demi siapa? Aku melakukan ini semua untuk Keluarga Fernandez! Aku sudah mengabdikan seluruh hidupku kepada Keluarga Fernandez! Tapi, balasan yang kudapatkan malah orang yang nggak tahu berterima kasih seperti kalian berdua! Kamu keluar! Keluar! Kamu bukan putraku! Kamu nggak pantas!"Saat Nyonya Besar Fernandez mengatakan itu, jantungnya terasa sakit. Dia jatuh ke kursi dan sekujur tubuhnya tidak bisa bergerak.Edward tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat melihat ibunya yang sudah berkorban banyak untuknya selama puluhan tahun ini. Dia berkata, "Semua
Selesai bicara, Edward naik lift.Meskipun Romeo diam saja, dia sudah mempunyai rencana.Edward tidak memberitahunya semua kebenaran.Setidaknya Romeo percaya dia tidak terlahir kembali.Kalau dia tidak terlahir kembali, itu berarti mungkin Edward hanya menanamkan pikiran tentang ingatannya dari kehidupan masa lalu kepadanya.Kalau ingatan-ingatan itu bisa ditanam di kepalanya, itu berarti ingatan seperti itu juga bisa ditanamkan ke kepala orang lain.Sepertinya dia masih harus mencari tahu lebih dalam. Sebenarnya apa yang telah dilakukan Edward selama 20 tahun ini.Saat ini, Kediaman Fernandez, kamar Nyonya Besar Fernandez."Di mana Romeo? Kenapa dia nggak datang menjumpaiku setelah pulang? Apa dia ingin mengurungku di sini untuk selamanya? Panggil Romeo dan suruh dia menemuiku sekarang juga!"Beberapa hari ini Nyonya Besar Fernandez dikurung dan kebebasannya dibatasi oleh Romeo. Saat ini dia juga tidak bisa keluar meskipun itu yang diinginkannya.Martha yang sedang berdiri di samping
Diulang?Mengulangi semuanya?Bagaimana mungkin ada hal yang segila itu di dunia ini?Namun, untuk menenangkan Edward, Romeo bertanya dengan sabar, "Apa rencanamu?""Putri Keluarga Gloria itu sudah terlahir kembali. Putra Keluarga Edris itu juga sepertinya sudah terlahir kembali."Edward menatap Romeo sambil berkata, "Selama ini aku mencari momen mereka terlahir kembali, tapi aku nggak pernah menemukannya. Tapi, siapa yang berani mencobanya? Hanya dengan menemukan harta karun Kota Poseidon, kita baru bisa memahami caranya dan mengulang lagi.""Mengulang lagi ...."Romeo berkata, "Siapa yang akan memercayai omong kosong ini?""Aku adalah contoh hidupnya.""Kamu telah terlahir kembali?""Aku stres pada hari aku kehilangan ibumu. Pada akhirnya, aku memilih untuk pergi bersama ibumu. Tapi, saat aku membuka mata, aku masih hidup dan semuanya terulang kembali. Tapi, aku terlahir kembali hanya saat ibumu meninggal. Aku nggak bisa mengubah kematian ibumu. Saat itu aku merasa aku sudah menembua
Dia menunjuk foto-foto di sekitar sambil berkata, "Bersatu seperti ini yang kamu inginkan? Edward, aku mau mengingatkanmu kalau kamu sudah mati bagi orang luar! Kamu sudah mati selama 20 tahun! Di Grup Fernandez nggak ada kamu dan aku juga nggak membutuhkanmu!"Seingat Romeo, ayahnya adalah mesin yang serius, dingin dan tidak berperasaan.Orang ini sangat asing padanya. Dua puluh tahun sudah berlalu. Edward telah menjadi bayangan di benaknya.Namun, pada saat ini dia malah kembali.Dan bahkan menimbulkan begitu banyak masalah!Romeo mengingat dengan jelas 20 tahun yang lalu Edward mendadak meninggal dan Keluarga Fernandez menjadi kacau. Ketika Nyonya Besar Fernandez memakamkan Edward, dia pernah berkata, "Penguasa Grup Fernandez sudah mati. Keluarga Fernandez sudah kehilangan orang ini."Pada saat itu Romeo bersumpah dia mau menjadi orang yang lebih hebat daripada ayahnya. Dia ingin membangkitkan Keluarga Fernandez lagi.Walaupun suatu hari Edward muncul di hadapannya, dia tidak akan m
Pria itu mengulurkan tangan, lalu menepuk bahu Romeo dan berkata, "Ikut aku."Romeo melirik kamar pintu Violet yang tertutup. Pada akhirnya, dia mengikuti pria itu ke lantai lima Kediaman Fernandez.Koridor lantai lima gelap gulita.Pria itu membuka pintu sebuah kamar. Interior di dalam masih sama dengan puluhan tahun yang lalu. Ini adalah sebuah kamar utama. Begitu masuk, akan terlihat sebuah lukisan yang besar.Di dalam bingkai itu adalah foto pernikahan sepasang suami istri.Wajah wanita tampak kalem dan lembut. Tampangnya bisa membuat orang merasa tenang. Sementara pria yang berdiri di sebelah wanita itu mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Romeo dan tampak tegas.Pria itu maju beberapa langkah, lalu berhenti di depan vas bunga.Dia hanya memindahkan vas bunga itu sedikit, lalu lemari kamar bergeser. Sebuah pintu besi muncul di hadapan mereka dan di dalam pintu besi adalah lift modern.Romeo sudah lama tinggal di rumah ini, tapi dia tidak pernah sadar kalau ada lift di dalam ka
"Sherman Knowles."Ketika mendengar nama Sherman, Nathan terdiam untuk beberapa saat."Sepertinya yang dipikirkan Tuan, Keluarga Knowles memang memiliki rahasia."Saat ini Nathan melihat komputer CCTV di depannya. Itu adalah gambar di hari Jacob melompat keluar dari jendela lantai dua.Gambar itu menunjukkan dengan jelas setelah Jacob pingsan sekitar satu menit, dia bangkit dari tanah dan menepuk debu-debu di pakaiannya.Setelah itu, Sherman melihat ke arah kamera CCTV.Lalu, Sherman menembak kamera CCTV menggunakan pistol dengan peredam suara."Penerus Keluarga Knowles memiliki kondisi kepribadian ganda. Kalau hal ini tersebar keluar, pasti akan menjadi heboh. Pantas saja Tuan Besar Knowles selalu memikirkan cara untuk merahasiakan hal ini.""Tuan, sebenarnya Sherman adalah musuh atau teman kita?""Untuk saat ini, sepertinya dia adalah musuh."Nathan diam untuk beberapa saat, kemudian berkata, "Suruh Charles dan yang lainnya pulang dulu.""Baik."Setelah Eddie keluar, baru Nathan mene
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk
Sebelum Howard bisa merebut pistolnya, Glenn di sebelah bersiap untuk membantu Howard. Namun, dia belum sempat mengulurkan tangannya dan semua orang terdengar suara tembak.Violet meringis kesakitan.Darah pekat mengalir dari bahu Violet. Muka Violet langsung memucat dan keningnya mulai berkeringat karena dia sedang menahan sakit.Howard yang awalnya masih ingin menyerang langsung membeku.Raut wajah Charles tampak sangat masam. Dia sudah mengangkat lengannya dan mengarahkan pistol ke belakang kepala Sherman, tapi Sherman membelakangi Charles tanpa rasa takut."Charles, pikir baik-baik. Berikutnya ... bukan bahunya lagi."Karena perkataan Sherman, tangan Charles sedikit gemetar.Tadi semua orang telah melihat kemampuan Sherman. Kalau Sherman tidak melakukannya dengan sengaja, yang ditembaknya pasti bukan bahu Violet.Walaupun pikiran itu hanya tebersit sebentar di benak Charles, ketika dia tersadar, Sherman sudah membawa pergi Violet."Charles! Charles!"William terus mengguncang tubuh
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada