Setelah itu, Romeo keluar dari kamar dan meninggalkan Evelyn sendirian di dalam kamar.Sebelum pergi, Romeo mengunci pintunya.Di lantai satu, Martha melihat topeng perak aneh dan jas hitam sederhana di gudang. Dia melirik ke kiri dan kanan. Dia tidak mengingat kalau ini adalah pakaian Romeo.Saat Romeo turun dari lantai atas, dia melihat Martha ingin membuang benda-benda itu.Romeo mengernyit dan melangkah maju. Lalu, dia mengambil topeng perak bersama jas tersebut. Martha berkata, "Tuan, saya menemukan barang-barang ini di gudang. Seharusnya ini sudah nggak diperlukan, jadi saya ingin membuangnya ....""Barang ini milikku. Lain kali jangan sembarangan menyentuh barang di gudang.""Baik, Tuan ....""Selain itu, rumah ini sudah nggak memerlukan pembantu. Kamu pergi ke rumah utama saja untuk menjaga Nenek. Dia sudah tua dan hanya perlu tinggal di rumah. Tanpa persetujuanku, jangan membiarkannya keluar dari rumah.""Tapi, Tuan, Anda tinggal sendirian di rumah. Kebersihan di sini ....""A
Nathan berkata, "Dulu mungkin dia nggak bisa, tapi sekarang sulit untuk mengatakannya."Gwen mengerutkan alisnya. "Apa itu karena ... Romeo?"Kemarin Romeo berkata dia ingin membantu Howard melampiaskan amarah. Jelas kalau dia sudah berkawan dengan Howard.William berkata dengan jengkel, "Romeo ini benar-benar merepotkan. Tuan Nathan, kalau beberapa keluarga kita bekerja sama, apa kita juga nggak bisa menghancurkan Grup Fernandez?""Sulit untuk mengatakannya. Semenjak Romeo mengambil alih Keluarga Fernandez, mereka berada di puncak kejayaan. Empat keluarga besar juga harus menghindari mereka dulu. Itu menunjukkan Romeo memang lebih hebat daripada para pendahulunya."Gwen mengernyit dan berkata, "Tapi, kenapa Romeo bekerja sama dengan Grup Lionel? Semua orang tahu kalau Keluarga Lionel merepotkan, sementara Keluarga Fernandez adalah pengusaha yang jujur. Apa Romeo ingin menghancurkan dirinya dengan bekerja sama dengan Keluarga Lionel?"Nathan berkata, "Mungkin justru karena Keluarga Fer
Violet menerima kontrak tersebut. Di kontrak menyatakan setelah tiga bulan, Romeo akan menyerahkan seluruh saham Grup Fernandez kepada Violet."Ini seluruh Grup Fernandez. Aku mengira Tuan Romeo bercanda. Ternyata kamu serius?"Violet menatap Romeo, tapi Romeo berkata, "Aku selalu menepati janjiku, tapi ....""Tapi apa?""Tapi, aku merasa kamu nggak bisa bertahan hidup lebih dari tiga bulan."Kata-kata Romeo langsung membuat senyuman Violet menjadi kaku.Romeo mengangkat alisnya dan berkata, "Aku mendengar dari Howard kalau dia telah memberimu narkoba terbarunya. Nona Violet sudah dimanjakan sejak kecil. Seharusnya kamu nggak pernah merasa menderita, 'kan? Kalau kamu nggak bisa bertahan selama tiga bulan, uang ini tentu nggak bisa jatuh ke tangan Nona Violet."Saat Violet menundukkan kepala untuk melihat kontraknya, dia benaran melihat ada satu klausul yang berbunyi kalau salah satu dari kedua pihak meninggal dalam waktu tiga bulan, kontrak ini tidak akan memiliki efek hukum.Violet te
"Alat pacu jantung! Cepat! Tingkatkan tegangan listriknya!""Dokter! Pasien mengalami pendarahan hebat! Darah tipe A baru saja diambil dari bank darah!"Seluruh tangan perawat magang itu berlumuran darah. Dia bahkan gemetaran saat berbicara.Bau darah memenuhi ruang operasi.Dia tidak pernah melihat darah sebanyak ini.Pada saat ini, sebuah pikiran terlintas di benaknya.Siapa yang mengambil darah tipe A dari bank darah?Wanita yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit ini memiliki wajah pucat dan bibir kering. Penglihatannya pun mulai kabur. "Romeo ....""Apa?""Romeo ...."Kali ini perawat magang itu mendengarnya. Nama yang dipanggil oleh wanita lemah ini adalah Romeo Fernandez.Romeo adalah presiden bisnis paling berkuasa di Kota Poseidon.Dokter itu hampir pingsan. Dia salah menekan nomor tiga kali sebelum akhirnya dia menelepon nomor yang benar. Dia segera berkata kepada orang di ujung telepon, "Tuan Romeo, Nyonya mengalami pendarahan hebat. Tapi, darah di bank darah telah diam
Romeo mengikuti arah pandangan Levi.Di dalam kerumunan, gaun merah itu terlihat dengan sangat mencolok.Violet mengenakan gaun panjang berwarna merah anggur. Setiap gerak-gerik serta senyumannya seolah-olah mampu menyentuh hati orang-orang. Kamera media menyorot Violet dan untuk sesaat Violet seperti bintang populer yang sedang berjalan di karpet merah.Violet?Beberapa saat kemudian, Romeo baru sadar kalau itu Violet.Dulu Violet selalu menyukai riasan tipis dan pakaian anggun. Ini pertama kalinya Romeo melihat Violet berdandan seperti ini.Raut wajah Evelyn tampak masam. Ini pertama kalinya dia melihat Violet.Dibandingkan dengan Violet yang menawan dan seksi, dia terlihat terlalu membosankan dan seperti siswa di bawah umur yang belum dewasa."Kak Violet ... sangat cantik."Nada Evelyn terdengar agak iri.Violet juga sudah melihat Romeo dan Evelyn. Dia pun langsung berjalan ke arah mereka.Evelyn mengira Violet yang tidak tahu apa-apa akan merasa canggung ketika dia melihat Evelyn d
Karena drama kecil itu, Romeo hanya fokus pada Violet dan dia sama sekali tidak menghiraukan Evelyn.Setelah pelelangan berakhir, Violet bersiap-siap untuk pergi. Namun, dia bertemu dengan Romeo dan Evelyn."Violet, kalau kamu nggak mengerti tentang properti, jangan membuat masalah."Romeo sama sekali tidak segan-segan menegur Violet.Evelyn juga berkata, "Ya, Kak Violet. Perbuatanmu sudah merugikan Grup Fernandez sebanyak 20 triliun."Violet tertawa sebelum dia membalas, "Nona Evelyn sudah salah paham. Aku yang mau membeli tanah itu. Apa hubungannya dengan Grup Fernandez?"Evelyn berkata, "Tapi, itu 20 triliun ....""Hanya 20 triliun. Itu angka kecil bagi kami, apalagi bagi Nona Violet."Muncul suara William dari kejauhan. "Benar 'kan, Nona Violet?"Violet melihat Charles yang berdiri di sebelah William, kemudian dia juga berkata dengan tenang, "Hanya 20 triliun. Itu cuman untuk bermain-main."Dalam sekejap, ekspresi Evelyn menjadi masam.Bagi Romeo, 20 triliun bukanlah apa-apa dan an
Dalam sekejap, ruangan menjadi hening. Beberapa detik kemudian, Charles tersenyum dan berkata, "Nyonya Fernandez, nggak boleh memfitnah orang baik, loh.""Benar. Kita semua adalah pengusaha yang bersih," ucap William dengan serius kepada Violet."Apa kalian adalah pengusaha yang bers atau bukan, itu bukan tergantungku. Tapi, aku merasa seharusnya Romeo tertarik."Violet berkata dengan tenang, "Aku hanyalah nona muda yang nggak tahu apa-apa, tapi Romeo berbeda. Kalau aku memberi tahu apa yang barusan kukatakan kepada Romeo, apa itu akan menarik perhatiannya?""Kamu terlalu licik!"William tidak bisa menahan amarahnya.Violet menatap Charles dengan serius dan berkata, "Aku nggak akan bertele-tele. Pinjamkan aku 16 triliun dan aku akan mengembalikan uangmu serta bunganya dalam tiga tahun."William membelalakkan matanya. "Yang benar saja? Apa kamu tahu berapa bunga 16 triliun tiga tahun kemudian? Kalau kamu nggak bisa mengembalikannya, kami rugi 16 triliun. Kamu adalah istrinya Romeo, nant
Senyuman di wajah Evelyn langsung menjadi tegang."Kenapa?""Malam ini Tuan Romeo mau membawa Nyonya Fernandez, jadi Nona Evelyn nggak usah ikut."Evelyn memaksakan seulas senyuman sambil berkata, "Ternyata dia membawa Nyonya Fernandez, ya .... Syukurlah. Aku memang nggak mau pergi ....""Itu bagus."Evelyn mencengkeram ponselnya yang sudah mati dan menggigit bibirnya.Teman-teman sekamarnya yang di belakang saling bertatapan."Evelyn, pacarmu nggak membatalkan janjinya denganmu, 'kan?""Dengar-dengar acara malam ini adalah pesta internasional. Bukankah kamu bilang pacarmu mengadakan pesta ini khusus untuk mengajakmu bertemu dengan beberapa pengusaha asing?"Evelyn memaksakan seulas senyuman ketika dia melihat beberapa tatapan curiga itu. "Dia punya satu tamu penting yang harus diajaknya. Aku nggak mau merepotkannya."Evelyn menundukkan kepalanya untuk melihat gaun yang sedang dia pegang dan ekspresinya terlihat sedikit masam.Selama ini Romeo tidak menyukai Violet, kenapa dia tiba-tib