"Baik."Violet memakai baju tidurnya untuk menutupi memar di tubuhnya, kemudian dia berkata, "Nanti bantu aku menyiapkan beberapa orang. Aku mau pergi ke Kediaman Fernandez.""Berapa banyak orang yang Nona Violet perlukan?"Violet berpikir sejenak, lalu berkata, "Makin banyak, makin bagus."Pembantu itu segera menghubungi sopir dan anak buah.Sebelum siang hari, Violet sudah siap berangkat ke Kediaman Fernandez.Pada saat yang sama, di Kediaman Fernandez.Evelyn sedang berpikir bagaimana mengeluarkan dua triliun. Dia sudah membual di depan Violet, jadi dia tidak mungkin tidak mengeluarkan dua triliun.Ketika Evelyn sedang berpikir, tiba-tiba ada yang membuka pintu Kediaman Fernandez, lalu segerombolan orang masuk.Evelyn yang berada di lantai dua mendengar suara itu, jadi dia bergegas turun ke bawah.Di lantai satu, Martha yang mendengar suara memapah Nyonya Besar Fernandez keluar dari kamar.Violet melangkah masuk ke Kediaman Fernandez dengan mengenakan jaket kulit hitam dan sepatu bo
Tuduhan Esme membuat wajah Nyonya Besar Fernandez memucat.Dia tidak pernah menyangka ternyata Esme yang dicarinya berhari-hari sudah lama jatuh ke tangan Violet!"Esme, berapa banyak uang yang diberikan Violet untukmu menuduhku? Aku ini tantemu. Kalau Violet mengancammu, kamu bisa memberitahuku. Aku akan membantumu! Kamu kira Keluarga Fernandez itu apa?!"Nyonya Besar Fernandez memelototi Violet. Saat ini dia menggunakan statusnya sebagai nyonya besar Keluarga Fernandez agar Esme bisa melihat dengan jelas.Violet hanyalah putri Keluarga Gloria yang sudah bangkrut!Sedangkan dia dari Keluarga Fernandez yang menguasai Kota Poseidon!Siapa pun tahu pilihan apa yang harus dibuat.Namun, saat ini Esme sudah trauma dipukul oleh suaminya dan dia lebih takut terhadap Keluarga Edris. Dia segera menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Nggak ada yang memberiku uang! Nggak ada juga yang mengancamku! Tante, kamu harus mengakui perbuatanmu sendiri! Hal ini nggak ada kaitannya denganku! Aku masih m
Dulu Violet adalah Nyonya Fernandez dan putri Keluarga Gloria. Evelyn mengakui bahwa Violet berada di atasnya!Akan tetapi, sekarang Violet dan Romeo sudah bercerai. Keluarga Gloria juga sudah bangkrut. Violet sudah tidak memiliki apa-apa! Status Nyonya Fernandez juga sudah menjadi milik Evelyn, tapi ternyata Violet masih berani menamparnya!"Menamparmu? Kamu salah. Aku nggak hanya ingin menamparmu."Violet menjambak rambut Evelyn sambil berkata dengan sinis, "Evelyn, kamu sudah berkali-kali mencelakaiku. Dulu aku malas ribut denganmu, jadi aku mengabaikanmu. Kamu ingin bersama Romeo, oke, kuberikan dia padamu! Tapi, seharusnya kamu tahu diri. Karena kamu memprovokasiku, mari kita selesaikan utang lama dan baru kita!"Saat Evelyn mendengar itu, dia tiba-tiba merasa hawa dingin menyelimuti hatinya.Tatapan mata Violet sedingin es. Dulu meskipun Violet cuek, dia tidak pernah memiliki tatapan mata seperti ini!Kenapa dia menjadi begini menyeramkan setelah menghilang beberapa hari?Violet
Kedua mata Alice merah. Wajahnya yang lembut juga menjadi sedikit menakutkan.Dia sudah disembunyikan oleh Dylan. Dia menjalani hidup yang gelap setiap hari, sedangkan di pusat kota Evelyn telah mengambil segalanya.Ayahnya, namanya dan semua yang seharusnya miliknya!Ketika melihat tampang Alice, Evelyn mundur dengan perasaan bersalah.Dia tidak menyangka ternyata Alice masih hidup! Dia juga tidak menduga suatu hari Alice akan muncul di depannya!Evelyn berkata dengan wajah pucat, "Bukan aku .... Aku nggak mengambil apa-apa darimu! Kamu sendiri yang nggak beruntung! Walaupun kamu masih hidup, Ayah juga nggak akan mengakuimu! Siapa yang menyuruhmu menjadi pelacur?! Keluarga Wisteria nggak akan mengakui putri sepertimu!"Setelah mendengar apa yang dikatakan Evelyn, Alice mengepalkan tangannya dengan erat. "Ya! Aku ini pelacur, tapi kamu nggak mempunyai hak untuk mengambil identitasku! Semua yang milikku!"Alice menatap Violet, lalu berkata dengan tulus, "Nona Violet, Evelyn sudah mengam
"Baik, Nyonya .... Bukan, Nona Violet."Violet membawa mereka pergi dari Kediaman Fernandez.Evelyn masih ingin berteriak, tapi anak buah Violet langsung menutup mulutnya.Nyonya Besar Fernandez panik.Pada saat mereka keluar dari Kediaman Fernandez, segerombolan orang lain masuk.Romeo turun dari mobil, kemudian berdiri di depan Violet dengan ekspresi datar.Nyonya Besar Fernandez dan Evelyn seperti melihat penyelamat saat melihat Romeo.Evelyn buru-buru menggigit tangan pengawal. Pengawal itu pun kesakitan. Dia baru saja melepaskan Evelyn, lalu dia mendengar Evelyn berseru pada Romeo, "Romeo! Romeo, tolong aku!""Romeo, cepat usir wanita gila ini! Cepat!"Nyonya Besar Fernandez meronta.Violet mengerutkan keningnya.Setelah Romeo mengantarkannya ke kapal malam itu, Romeo kembali ke Kota Oaker sendirian.Dia benar-benar tidak menyangka Romeo bisa pulang hidup-hidup dari Kota Oaker."Romeo, nenekmu mencari pembunuh untuk membunuhku dan aku mempunyai bukti kuat. Evelyn mencoba membunuh
"Oke. Aku akan memberimu tiga bulan."Violet membawa pengawal-pengawalnya dan Alice pergi.Setelah tiga bulan, dia akan mengambil Grup Fernandez dari Romeo tanpa ampun.Romeo terdiam sambil menatap punggung Violet yang menjauh.Nyonya Besar Fernandez maju untuk menampar Romeo dengan kuat. Dia berkata dengan marah, "Bagaimana Keluarga Fernandez bisa memiliki anak sebodohmu?! Kamu bukan anggota Keluarga Fernandez! Pergi cari Violet sekarang juga! Batalkan semua yang kamu katakan tadi! Pergi!"Nyonya Besar Fernandez mendorong Romeo. Fondasi Keluarga Fernandez yang berusia puluhan tahun tidak boleh dihancurkan dalam satu hari!Namun, tak peduli bagaimana Nyonya Besar Fernandez mendorong Romeo, Romeo tidak bergerak sedikit pun.Ketika Nyonya Besar Fernandez memukul Romeo untuk terakhir kalinya, Romeo tiba-tiba menahan tangan Nyonya Besar Fernandez dan berkata dengan sinis, "Sudah cukup?"Nyonya Besar Fernandez tercengang. Dia tidak menyangka Romeo akan berbicara dengan nada seperti itu pada
Dari tatapan mata Romeo yang sangat dingin, Evelyn merasakan ketakutan yang luar biasa. Dia tanpa sadar ingin kabur, tapi Romeo menarik rambutnya sehingga dia kembali ke atas tempat tidur.Banyak rambut Evelyn yang rontok karena ditarik dengan kuat.Evelyn berteriak kesakitan, tapi Romeo tidak berencana melepaskannya. Dia mengeluarkan tali nilon yang sudah lama dia siapkan dari bawah tempat tidur."Romeo, apa yang ingin kamu lakukan? Kamu .... Mm!"Sebelum Evelyn bisa selesai berbicara, mulutnya sudah ditutup selotip oleh Romeo.Evelyn meronta, tapi dia hanya bisa melihat Romeo mengikatnya ke ranjang."Mm! Mm!"Evelyn tidak bisa berbicara dan hanya bisa berteriak dengan gelisah dia atas tempat tidur.Romeo menutup semua jendela di kamar. Dalam sekejap, kamar menjadi gelap.Sekujur tubuh Evelyn gemetar ketakutan. Saat ini dia diikat kuat-kuat di tempat tidur dan sama sekali tidak bisa bergerak.Romeo berkata dengan sinis, "Mulai hari ini, kamu jadi Nyonya Fernandez di sini. Aku akan men
Violet pulang dengan tergesa-gesa, jadi dia belum tahu tentang berita di luar.Andrew melirik Jordan, lalu berkata, "Violet baru kembali. Biarkan dia kembali ke kantor dulu untuk memahami tugas terkini. Yang lainnya nanti saja."Jordan pun menganggukkan kepalanya. Dia berkata, "Bu Violet, ada banyak mata di sini. Kita naik ke atas dulu."Violet melirik tatapan mata para karyawan di sekitar yang menghindarinya, jadi dia mengikuti Jordan dan Andrew ke atas dulu.Di dalam kantor, Violet langsung menyadari setumpuk dokumen di atas meja kerja.Violet berkata, "Andrew, maaf sekali. Kamu harus membereskan kekacauan ini.""Nggak apa-apa. Ini semua kontrak simpel. Aku hanya menandatanganinya."Andrew maju untuk merapikan dokumen. Violet melihat Jordan dan berkata, "Sebenarnya kenapa mereka menghindariku?"Jordan berkata, "Ini berkaitan dengan Nona Violet ... dan Tuan Nathan.""Aku dan Nathan?" Violet mengerutkan alisnya. "Ada apa dengan aku dan Nathan?"Andrew menyerahkan koran di atas meja kep
"Ruby bukan seorang aktris rendahan. Dia cantik dan baik. Dia sangat mencintai hidupnya. Tapi, Ibu malah menganggapnya sebagai alat untuk pernikahan. Kamu menyuruhnya menikah denganku dan dia menerimanya dengan senang hati, tapi kamu nggak seharusnya membunuhnya! Demi Grup Fernandez, aku sudah menyerah mengenai lumayan banyak hal!""Kamu!"Nyonya Besar Fernandez menatap putranya, lalu matanya tiba-tiba menjadi merah. "Aku melakukan ini demi siapa? Aku melakukan ini semua untuk Keluarga Fernandez! Aku sudah mengabdikan seluruh hidupku kepada Keluarga Fernandez! Tapi, balasan yang kudapatkan malah orang yang nggak tahu berterima kasih seperti kalian berdua! Kamu keluar! Keluar! Kamu bukan putraku! Kamu nggak pantas!"Saat Nyonya Besar Fernandez mengatakan itu, jantungnya terasa sakit. Dia jatuh ke kursi dan sekujur tubuhnya tidak bisa bergerak.Edward tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat melihat ibunya yang sudah berkorban banyak untuknya selama puluhan tahun ini. Dia berkata, "Semua
Selesai bicara, Edward naik lift.Meskipun Romeo diam saja, dia sudah mempunyai rencana.Edward tidak memberitahunya semua kebenaran.Setidaknya Romeo percaya dia tidak terlahir kembali.Kalau dia tidak terlahir kembali, itu berarti mungkin Edward hanya menanamkan pikiran tentang ingatannya dari kehidupan masa lalu kepadanya.Kalau ingatan-ingatan itu bisa ditanam di kepalanya, itu berarti ingatan seperti itu juga bisa ditanamkan ke kepala orang lain.Sepertinya dia masih harus mencari tahu lebih dalam. Sebenarnya apa yang telah dilakukan Edward selama 20 tahun ini.Saat ini, Kediaman Fernandez, kamar Nyonya Besar Fernandez."Di mana Romeo? Kenapa dia nggak datang menjumpaiku setelah pulang? Apa dia ingin mengurungku di sini untuk selamanya? Panggil Romeo dan suruh dia menemuiku sekarang juga!"Beberapa hari ini Nyonya Besar Fernandez dikurung dan kebebasannya dibatasi oleh Romeo. Saat ini dia juga tidak bisa keluar meskipun itu yang diinginkannya.Martha yang sedang berdiri di samping
Diulang?Mengulangi semuanya?Bagaimana mungkin ada hal yang segila itu di dunia ini?Namun, untuk menenangkan Edward, Romeo bertanya dengan sabar, "Apa rencanamu?""Putri Keluarga Gloria itu sudah terlahir kembali. Putra Keluarga Edris itu juga sepertinya sudah terlahir kembali."Edward menatap Romeo sambil berkata, "Selama ini aku mencari momen mereka terlahir kembali, tapi aku nggak pernah menemukannya. Tapi, siapa yang berani mencobanya? Hanya dengan menemukan harta karun Kota Poseidon, kita baru bisa memahami caranya dan mengulang lagi.""Mengulang lagi ...."Romeo berkata, "Siapa yang akan memercayai omong kosong ini?""Aku adalah contoh hidupnya.""Kamu telah terlahir kembali?""Aku stres pada hari aku kehilangan ibumu. Pada akhirnya, aku memilih untuk pergi bersama ibumu. Tapi, saat aku membuka mata, aku masih hidup dan semuanya terulang kembali. Tapi, aku terlahir kembali hanya saat ibumu meninggal. Aku nggak bisa mengubah kematian ibumu. Saat itu aku merasa aku sudah menembua
Dia menunjuk foto-foto di sekitar sambil berkata, "Bersatu seperti ini yang kamu inginkan? Edward, aku mau mengingatkanmu kalau kamu sudah mati bagi orang luar! Kamu sudah mati selama 20 tahun! Di Grup Fernandez nggak ada kamu dan aku juga nggak membutuhkanmu!"Seingat Romeo, ayahnya adalah mesin yang serius, dingin dan tidak berperasaan.Orang ini sangat asing padanya. Dua puluh tahun sudah berlalu. Edward telah menjadi bayangan di benaknya.Namun, pada saat ini dia malah kembali.Dan bahkan menimbulkan begitu banyak masalah!Romeo mengingat dengan jelas 20 tahun yang lalu Edward mendadak meninggal dan Keluarga Fernandez menjadi kacau. Ketika Nyonya Besar Fernandez memakamkan Edward, dia pernah berkata, "Penguasa Grup Fernandez sudah mati. Keluarga Fernandez sudah kehilangan orang ini."Pada saat itu Romeo bersumpah dia mau menjadi orang yang lebih hebat daripada ayahnya. Dia ingin membangkitkan Keluarga Fernandez lagi.Walaupun suatu hari Edward muncul di hadapannya, dia tidak akan m
Pria itu mengulurkan tangan, lalu menepuk bahu Romeo dan berkata, "Ikut aku."Romeo melirik kamar pintu Violet yang tertutup. Pada akhirnya, dia mengikuti pria itu ke lantai lima Kediaman Fernandez.Koridor lantai lima gelap gulita.Pria itu membuka pintu sebuah kamar. Interior di dalam masih sama dengan puluhan tahun yang lalu. Ini adalah sebuah kamar utama. Begitu masuk, akan terlihat sebuah lukisan yang besar.Di dalam bingkai itu adalah foto pernikahan sepasang suami istri.Wajah wanita tampak kalem dan lembut. Tampangnya bisa membuat orang merasa tenang. Sementara pria yang berdiri di sebelah wanita itu mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Romeo dan tampak tegas.Pria itu maju beberapa langkah, lalu berhenti di depan vas bunga.Dia hanya memindahkan vas bunga itu sedikit, lalu lemari kamar bergeser. Sebuah pintu besi muncul di hadapan mereka dan di dalam pintu besi adalah lift modern.Romeo sudah lama tinggal di rumah ini, tapi dia tidak pernah sadar kalau ada lift di dalam ka
"Sherman Knowles."Ketika mendengar nama Sherman, Nathan terdiam untuk beberapa saat."Sepertinya yang dipikirkan Tuan, Keluarga Knowles memang memiliki rahasia."Saat ini Nathan melihat komputer CCTV di depannya. Itu adalah gambar di hari Jacob melompat keluar dari jendela lantai dua.Gambar itu menunjukkan dengan jelas setelah Jacob pingsan sekitar satu menit, dia bangkit dari tanah dan menepuk debu-debu di pakaiannya.Setelah itu, Sherman melihat ke arah kamera CCTV.Lalu, Sherman menembak kamera CCTV menggunakan pistol dengan peredam suara."Penerus Keluarga Knowles memiliki kondisi kepribadian ganda. Kalau hal ini tersebar keluar, pasti akan menjadi heboh. Pantas saja Tuan Besar Knowles selalu memikirkan cara untuk merahasiakan hal ini.""Tuan, sebenarnya Sherman adalah musuh atau teman kita?""Untuk saat ini, sepertinya dia adalah musuh."Nathan diam untuk beberapa saat, kemudian berkata, "Suruh Charles dan yang lainnya pulang dulu.""Baik."Setelah Eddie keluar, baru Nathan mene
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk
Sebelum Howard bisa merebut pistolnya, Glenn di sebelah bersiap untuk membantu Howard. Namun, dia belum sempat mengulurkan tangannya dan semua orang terdengar suara tembak.Violet meringis kesakitan.Darah pekat mengalir dari bahu Violet. Muka Violet langsung memucat dan keningnya mulai berkeringat karena dia sedang menahan sakit.Howard yang awalnya masih ingin menyerang langsung membeku.Raut wajah Charles tampak sangat masam. Dia sudah mengangkat lengannya dan mengarahkan pistol ke belakang kepala Sherman, tapi Sherman membelakangi Charles tanpa rasa takut."Charles, pikir baik-baik. Berikutnya ... bukan bahunya lagi."Karena perkataan Sherman, tangan Charles sedikit gemetar.Tadi semua orang telah melihat kemampuan Sherman. Kalau Sherman tidak melakukannya dengan sengaja, yang ditembaknya pasti bukan bahu Violet.Walaupun pikiran itu hanya tebersit sebentar di benak Charles, ketika dia tersadar, Sherman sudah membawa pergi Violet."Charles! Charles!"William terus mengguncang tubuh
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada