"Bu Eve ... bukan, Bu Alice. Dari tadi aku nggak mengatakan apa-apa. Kenapa kamu tiba-tiba menyerangku?"Violet tampak bingung. Evelyn pun memelototi Violet dan berkata, "Apa kamu berani bilang Tuan Charles menindasku bukan untukmu? Orang bilang Tuan Charles adalah pria berprinsip dan nggak akan menyulitkan wanita, tapi sekarang dia terlihat seperti pria yang menindas wanita dengan kekuasaannya!"Tampaknya Evelyn benar-benar sudah dianiayai.Dulu Evelyn sudah pandai bertingkah seperti wanita polos dan sekarang dia makin mahir.Siapa pun yang melihat ekspresi sedih itu pasti merasa Evelyn telah ditindas. Itu membuat orang merasa kasihan dan percaya padanya.Namun, Violet berkata, "Tuan Charles memecatmu karena kamu nggak pantas untuk jabatanmu, bukan karena aku."Evelyn memelototi Violet dan berkata, "Aku baru bekerja selama seminggu! Apa hakmu mengataiku nggak pantas untuk jabatanku?""Oh, ya?" Violet mengangkat alisnya sambil berkata, "Bu Alice, kamu juga tahu kamu baru bekerja selama
Setelah mendengar itu, orang-orang di sekitar makin heboh."Apa? Bu Alice belum lulus?""Nggak mungkin. Bukankah internet bilang Bu Alice lulus dengan nilai hampir sempurna?""Aku mendengar dulu Bu Alice dapat memasuki Universitas Ace berkat dukungan dan latar belakang Tuan Romeo. Dia sudah belajar selama empat tahun, tapi akhirnya dia malah putus kuliah ...."Bagaimana mungkin orang-orang tidak tahu apa arti putus kuliah?Bisa jadi kamu tidak menyerahkan skripsi yang memenuhi syarat lulus atau mungkin kamu tidak lulus kerja magang.Meskipun karyawan-karyawan Grup V bukan lulusan Universitas Ace, mereka adalah lulusan dari universitas bergengsi. Orang yang putus kuliah tidak bisa masuk ke Grup V.Bukankah jelas siapa yang sebenarnya mengandalkan koneksi dan memasuki lewat pintu belakang?Raut wajah Evelyn terlihat masam. Pada saat ini, sekretaris yang diutus Charles untuk mengemas barang-barang Evelyn sudah turun. Semua barang Evelyn telah diletakkan ke dalam kardus.Barang-barang di d
Violet menatap Charles dengan geli.Akan tetapi, hari ini dia senang. Evelyn pasti penuh dengan kebencian karena dia langsung diusir.Gwen dan William di sebelah saling memandang. Gwen berkata, "Ngapain kita sekarang?""Pasangan itu sedang bermesraan. Bagaimana kalau kita pergi dulu?"Tadi mereka berdua sama sekali tidak ikut campur dalam keributan tadi.Saat ini, Jordan menghampiri mereka berdua, lalu berkata, "Tuan William, Bu Gwen, Tuan Charles meminta kalian ke atas.""Kapan dia bilang itu? Menurutku, dia nggak bisa melihat siapa-siapa kecuali Violet."William mengomel.Dulu sebelum Charles berpacaran, dia adalah pria tangguh. Setelah dia berpacaran, dia mulai mencari perhatian.Setelah mengganggu mereka sepanjang pagi, dia malah masih belum mau melepaskan mereka!Jordan menghiburnya, "Tuan William, jangan marah. Ada yang ingin dibicarakan Tuan Charles dengan Anda.""Baiklah. Aku akan memberinya muka."Kalau bukan karena mereka sudah saling kenal bertahun-tahun, William akan langsu
William mengira ada masalah besar, tapi Charles mengeluarkan dua lembar undangan, lalu menyerahkannya pada William dan Gwen."Undangan pertunangan?"William dan Gwen tercengang.Charles memijat keningnya dan berkata, "Baca dulu."William dan Gwen saling bertatapan, kemudian mereka membuka undangan tersebut. Gwen baru menyadari kata kuncinya. "Ini ... undangan pernikahan?"Violet bersandar ke dada Charles. Dia tersenyum sambil berkata, "Ya, jadi pengiring pengantin kita."William berkata dengan terkejut, "Astaga. Kalian serius? Cepat sekali.""Apa yang cepat? Vio dan Charles sudah lama bersama, oke?""Lama itu berapa lama? Nona Violet bercerai saja belum sampai 48 jam! Kalau ini tersebar, bukankah berita akan meledak?"Violet dan Charles saling menatap sambil tersenyum. Mereka sudah memikirkannya semalam. Charles meminta Jordan mencetak undangannya semalam. Hanya saja, dia memberikan undangan kepada pengiring pengantin dan kakeknya dulu.Violet berkata, "Walaupun kami mengadakan pesta p
Kalau itu terjadi, Dylan akan merugi besar!"Tuan Dylan, sekarang juga ada masalah di Kota Vior. Saya bahkan ingin meminta dana dari Anda.""Apa katamu?"Zayn yang berada di ujung telepon berkata dengan santai, "Karena Anda mengambil dana 20 triliun beberapa hari yang lalu, sekarang beberapa proyek di Kota Vior mulai berhenti berjalan. Pemegang saham dan partner mendesak saya untuk membayar. Saya sudah berulang-ulang menundanya. Sekarang, kalau nggak ada 20 triliun, perusahaan mungkin akan hancur. Kalau situasi ini berlangsung lebih dari tiga hari, Tuan Dylan, Anda seharusnya tahu apa konsekuensinya."Ketika Dylan mendengar itu, dia marah. "Kenapa kamu baru memberitahuku hal sepenting itu sekarang?!""Tuan Dylan, saya sudah memberi tahu Anda sebelumnya. Tapi, Anda yang bilang nggak usah khawatir ....""Cukup!"Dylan berkata dengan emosi, "Aku nggak peduli cara apa yang kamu gunakan sekarang. Kamu mau meminjam, mengambil pinjaman atau apa pun itu boleh. Proyek di Kota Vior nggak boleh b
Keesokan harinya, Dylan sudah lama menunggu di kafe. Dia melihat jam tangannya dengan tak sabar. Seorang pelayan menghampirinya, lalu bertanya, "Tuan, Anda sudah menunggu selama satu jam. Apa Anda ingin isi ulang kopi?"Pelayan menatap Dylan dengan aneh. Dylan terlihat rapi dan tampan. Bagaimanapun juga, dia tidak terlihat seperti orang murahan.Jelas kalau Dylan juga sudah menyadari tatapan mata itu. Dia mengerutkan alisnya, kemudian melirik kopinya yang sudah kosong.Dia sudah terbiasa boros dan tidak pernah harus mengisi ulang secangkir kopi.Namun, masalahnya adalah sekarang di kantongnya benar-benar tidak ada uang.Dylan berkata dengan kesal, "Isi lagi."Melihat Dylan memilih untuk mengisi ulang kopi pada akhirnya, pelayan itu makin memandang rendah Dylan.Ternyata pria setampan ini tidak memiliki uang untuk membeli dua cangkir kopi.Saat ini, Zayn masuk dari luar kafe dengan tergesa-gesa. Ketika Dylan melihat Zayn, dia langsung marah. "Kenapa kamu lambat sekali? Ada hal apa yang
Dylan memijat keningnya. Pada akhirnya, dia berkata dengan lelah, "Kalau begitu, turuti permintaannya. 20 triliun, ya 20 triliun."Melihat Dylan menghela napas lega, Zayn tertawa sinis di dalam hatinya. Namun, di luar dia tidak menunjukkan ekspresi apa pun dan berkata, "Tuan Dylan, dia juga nggak akan meminjamkan 20 triliun tanpa syarat."Dia masih memiliki syarat?""Ini 20 triliun, tentu saja dia memiliki syarat."Dylan menghela napas berat sebelum bertanya, "Apa syaratnya?""Syarat Tuan Virgo adalah ini uang pribadinya yang dia pinjamkan kepada Tuan Dylan. Dia ingin berteman dengan Tuan Dylan. Ke depannya Keluarga Dawson nggak boleh mempersulit Brandon. Bunga pinjamannya juga lebih tinggi sedikit daripada bank. Kalau Tuan Dylan menyetujui dua syarat ini, dia akan meminjamkan uangnya. Kalau nggak ...."Zayn tidak lanjut berbicara, tapi Dylan sudah tahu apa isi pikiran Virgo.Ini karena beberapa waktu yang lalu dia menyerang Brandon, jadi Virgo ingin berteman dengannya.Sepertinya Virg
Hari ini, Tuan Besar Griffin telah secara khusus mengatur Violet pergi ke toko bermerek untuk membuat gaun pertunangannya. Sebagai calon pengiring pengantin wanita, Gwen menemani Violet secara sukarela.Di luar toko bermerek, beberapa karyawan sudah menunggu cukup lama. Melihat Violet dan Gwen datang, mereka segera menyambut dan berkata, "Nyonya Griffin, Nona Gwen, silakan."Ini pertama kalinya Violet dipanggil Nyonya Griffin, jadi pipinya langsung merona.Gwen di sebelah mengejek, "Nyonya Griffin .... Eh, enak didengar, ya? Setelah kamu bertunangan, kamu adalah adik iparku. Kita berdua sudah menjadi keluarga.""Kak Gwen, hentikan!"Walaupun ini bukan pertama kalinya Violet menikah, ini adalah resepsi pernikahannya yang pertama.Violet melihat lemari yang penuh dengan gaun pengantin dan langsung terpesona."Wah, Tuan Besar benar-benar murah hati. Aku sudah bertahun-tahun menjaga Tuan Besar, tapi dia saja nggak pernah begini murah hati padaku. Dia memperlakukan menantunya lebih baik. Tu
Apa ini?Violet melihat ke dalam amplop, lalu menemukan sebuah kunci.Setelah dia memegang kunci tersebut, dia melihat alamat di kertas.Violet tercengang.Ini ... rumah?Saat Violet berjalan keluar dari kastel, sosok Howard sudah tidak terlihat. Hanya ada sebuah mobil yang berhenti di depan pintu masuk.Charles keluar dari mobil. Dia hanya memakai kemeja hitam sekarang. Jasnya sudah ditinggalkan. Melihat Violet sudah keluar, dia pun memeluknya.Violet mencium bau alkohol di tubuh Charles. Dia tahu Charles minum banyak hari ini, jadi dia berkata, "Jangan macam-macam. Orang-orang bisa melihat kita.""Biarkan mereka melihat." Charles berkata dengan suara rendah, "Lagi pula, mereka nggak memiliki istri sebaik punyaku.""Hentikan."Violet dapat merasakan tatapan sopir. Dia baru saja mendorong Charles, tapi Charles malah memeluk pinggangnya, lalu menggendongnya."Charles! Kamu mau aneh-aneh karena sudah mabuk, ya?""Siapa bilang aku mabuk?"Seulas senyuman tersungging di bibir Charles, kemu
Violet tidak menyangka Gwen akan begitu bersemangat membuka amplopnya. Dia pun berkata, "Bagaimana kalau Kak Gwen membantuku membukanya?""Bagaimana boleh? Kamu harus melakukannya sendiri."Gwen tertawa, lalu berkata, "Mungkin kamu akan menemukan amplop yang sebesar harga satu bangunan."Violet pun tertawa saat mendengar itu.Dia tahu yang datang hari ini semuanya adalah orang kaya. Mereka tidak akan pelit dengan hadiah mereka. Namun, mendapatkan sebuah amplop yang sebesar harga satu bangunan terlalu berlebihan.Saat ini, pelayan mengetuk pintu di luar.Gwen berkata, "Masuk."Pelayan membuka pintu, kemudian berkata, "Nyonya, tadi Tuan Charles bilang dia menunggu Anda di aula.""Aku mengerti. Aku akan keluar sekarang."Violet sudah mengganti ke gaun hitam yang lebih simpel. Dia berjalan ke aula di luar tempat pernikahan. Dia baru mengambil beberapa langkah ketika ada lengan yang melingkari lehernya dan menariknya ke sudut.Awalnya Violet ingin melawan. Dia menggigit lengan itu, tapi kem
Kata-kata Nicholas membuat Violet tertawa.Nicholas juga tertawa. "Sudah, aku nggak boleh terlalu lama di sini. Selamat atas pernikahanmu. Saat kamu pulang, jangan lupa membuka hadiahmu.""Oke."Violet mengiakannya.Violet tersenyum dengan cerah saat melihat Nicholas memakai helmnya dan pergi."Vio! Kenapa kamu sendirian di sini?"Gwen mengangkat gaunnya dan berlari ke arah Violet. Violet melihat wajah Gwen yang masih merah, lalu berkata, "Kenapa? Pernyataan cintanya berhasil?"Saat Gwen mendengar itu, wajahnya makin merah. "Dari awal kamu sudah tahu, ya?""Tentu saja!"Gwen berkata, "Kenapa kamu membiarkan William bertindak sembarangan? Nggak ada orang yang melamar di pernikahan orang lain ....""Kalian bukan orang luar. Lagi pula, kami senang kalau kalian bisa bersama."Violet tersenyum, lalu Gwen memalingkan mukanya dengan malu."Kenapa kalian berada di sini? Saatnya pengantin wanita mengganti pakaian."Senyuman Violet menjadi kaku ketika dia mendengar dia harus mengubah pakaian.Gw
Suara William sangat besar. Suasana langsung menjadi hening.Gwen tercengang."Menikah ...."William juga tercengang. Awalnya dia hanya ingin meminta Gwen menjadi pacarnya, tapi karena dia mabuk, dia malah mengungkapkan isi hatinya yang sebenarnya.Saat William panik dan ingin mengganti kata-katanya, semua orang mendadak berteriak, "Terima! Terima! Terima!""Aku ...."William dan Gwen langsung merasa malu. Gwen melihat cincin yang diberikan William, lalu wajahnya menjadi semerah tomat. Dia segera berkata, "Hari ini adalah pernikahan Violet dan Charles. Ngapain kamu? Cepat berdiri!""Aku nggak peduli! Kalau kamu nggak setuju, aku nggak akan berdiri!"William mulai bermain curang setelah dia mabuk. Gwen pun merasa tak berdaya. Dia hanya bisa mengulurkan tangannya ke arah William dan berkata, "Ya, ya. Aku terima! Cepat!"William sangat senang karena Gwen menyetujuinya. Dia segera memasangkan cincin di jari manis Gwen.Saat Violet melihat adegan itu, dia hampir tertawa. "Tuan Muda William,
"Kota Oaker adalah wilayah kekuasaan Tuan Howard. Kami memang seharusnya bersulang dengan Tuan Howard. Kalau nggak, kami nggak akan bisa mengadakan pernikahan sebagus ini, 'kan?"Violet melihat Charles. Charles pun tidak menolak. Dia mengambil gelas alkohol di meja dengan patuh, kemudian bersulang dengan gelas Howard.Melihat Charles meminum alkoholnya, Howard juga menghabiskan alkoholnya.Saat Violet melihat itu, dia tersenyum.Dia melihat orang lain yang duduk di meja VIP, tapi dia tidak melihat Nathan."Kak Gwen, di mana Tuan Nathan?" bisik Violet.Gwen melihat ke kiri dan ke kanan. Dia juga tidak melihat Nathan. Gwen berkata, "Setelah semua orang masuk, dia menghilang. Aku juga nggak tahu dia pergi ke mana. Jangan-jangan dia pergi dulu karena dia memiliki urusan?"Jacob di samping berkata, "Dia sudah memberikan hadiah yang begitu mahal, tapi dia malah langsung pergi sebelum minum bersama pengantin. Apa ada yang salah dengan otak Tuan Nathan?"Gwen menyepak Jacob, lalu berkata, "Ber
Apa Charles tidak takut?Melihat wiski sudah datang, William pun langsung meminumnya.Saat melihat ekspresi malu dan panik William, Howard yang berada di seberang mendengus. "Pengecut.""Apa? Siapa yang kamu bilang pengecut?!"William langsung menjadi berani. Dia menunjuk Howard dan berkata, "Jangan mengira aku nggak berani menghajarmu karena kamu lebih lama mengenal Charles! Kuberi tahu kamu, aku baru sahabatnya Charles!""Siapa yang ingin merebut Charles darimu? Kamu boleh mencoba untuk menghajarku.""Kamu!"William baru ingin mengayunkan tinjunya. Jacob takut masalah ini menjadi besar, jadi dia segera menghentikan William dan berkata, "Hari ini adalah hari baik Charles dan Violet. Kamu jangan macam-macam!""Kamu benar ...." William langsung merasa sedih, kemudian dia berkata, "Charles saja sudah mendapatkan cintanya, tapi aku belum! Kenapa?!"Jacob tidak tahu bagaimana menghibur William yang sedih. Dia hanya bisa menepuk bahu William.Begitu dia menepuk William, William muntah.Will
"Cepat, cepat! Gaun resepsi! Di mana gaun resepsi?"Gwen mencari gaun yang mau diganti Violet dengan panik. Ketika dia baru tiba di ruang ganti, seorang pelayan menyerahkan gaun putih kepada Gwen. Gwen tidak sempat melihatnya dengan saksama dan memberikannya kepada Violet. Saat pelayan melihat itu, dia segera berkata, "Nona Gwen, itu bukan milik Nyonya, tapi milik Anda.""Aku? Kenapa pengiring pengantin wanita perlu mengganti pakaian?"Agnes bergegas berjalan mendekat. Saat dia mendengar pengiring pengantin wanita perlu mengganti pakaian, dia segera berkata, "Pengiring pengantin wanita perlu mengganti pakaian? Di mana punyaku?""Maaf, Nona Agnes. Hanya Nona Gwen yang perlu mengganti pakaian."Agnes berkata dengan kesal, "Kami sama-sama pengiring pengantin wanita. Kenapa Gwen boleh mengganti pakaian, sedangkan aku nggak boleh? Aku nggak peduli! Aku juga ingin mengganti pakaian!"Melihat Agnes juga ingin mengganti pakaian pengiring pengantin wanita, pelayan itu pun merasa sedikit dilema.
Howard yang sedang duduk di meja VIP meminum alkoholnya, lalu dia bertanya dengan alis berkerut, "Apa hubungan Andrew dengan Violet? Kenapa Andrew menjadi keluarga pihak perempuan?""Seharusnya hubungan mereka hanya atasan dan bawahan."Setelah Howard mendengar itu, dia meletakkan gelasnya dan berkata, "Benar juga, Keluarga Gloria sudah nggak ada siapa-siapa. Mereka nggak mungkin mengeluarkan Freddy yang berada di dalam penjara.""Yang Bos katakan benar."Musik pengiring dalam ruangan sangat keras sehingga Howard merasa gendang telinganya akan rusak."Siapa yang mengatur pernikahan ini?""Saya ... kurang tahu."Howard menghela napas berat. Kalau bukan karena pengantin pria dan wanita, Howard pasti sudah pergi."Tuan Charles, apa Anda bersedia untuk mencintai wanita di sebelah Anda selama sisa hidup Anda dalam suka dan duka, dalam keadaan sehat maupun sakit, dalam kekayaan maupun kemiskinan? Anda bersedia tidak akan pernah meninggalkannya dan tinggal bersamanya selamanya?""Saya bersedi
Gwen di sebelah berkata dengan penuh semangat, "Sudah mau masuk, sudah mau masuk! Akhirnya kalian sudah mau masuk!"Gwen berbicara sambil membantu Violet.Agnes tiba-tiba menjadi gugup. "Kamu sudah mau menikah? Jadi, apa yang harus kulakukan?""Kita berjalan di samping pengantin wanita. Nanti ada gadis pembawa bunga yang mengangkat gaun pengantin Violet. Nggak apa-apa!"Setelah itu, dua anak kecil yang lucu membuka pintu. Ketika melihat kedua anak kecil yang lembut itu, Gwen merasa hatinya akan meleleh."Anak siapa ini? Tuan Besar benar-benar teliti!"Ada satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Mereka berdua terlihat seperti boneka. Saat Gwen ingin menyentuh mereka, anak kecil itu malah menepuk tangan Gwen. Dia berkata dengan serius, "Tante, nanti bedakku hilang!""Bedak?"Anak sekecil ini sudah tahu apa itu bedak?Tunggu!Gwen dipanggil Tante?Sebelum Gwen sempat berbicara, anak kecil lainnya berkata, "Tante, tolong jangan ganggu pekerjaan kami."Kemudian, kedua anak itu berjalan