Share

Bab 707

Keesokan harinya, Dylan sudah lama menunggu di kafe. Dia melihat jam tangannya dengan tak sabar. Seorang pelayan menghampirinya, lalu bertanya, "Tuan, Anda sudah menunggu selama satu jam. Apa Anda ingin isi ulang kopi?"

Pelayan menatap Dylan dengan aneh. Dylan terlihat rapi dan tampan. Bagaimanapun juga, dia tidak terlihat seperti orang murahan.

Jelas kalau Dylan juga sudah menyadari tatapan mata itu. Dia mengerutkan alisnya, kemudian melirik kopinya yang sudah kosong.

Dia sudah terbiasa boros dan tidak pernah harus mengisi ulang secangkir kopi.

Namun, masalahnya adalah sekarang di kantongnya benar-benar tidak ada uang.

Dylan berkata dengan kesal, "Isi lagi."

Melihat Dylan memilih untuk mengisi ulang kopi pada akhirnya, pelayan itu makin memandang rendah Dylan.

Ternyata pria setampan ini tidak memiliki uang untuk membeli dua cangkir kopi.

Saat ini, Zayn masuk dari luar kafe dengan tergesa-gesa. Ketika Dylan melihat Zayn, dia langsung marah. "Kenapa kamu lambat sekali? Ada hal apa yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status